Anda di halaman 1dari 12

BENDA – BENDA YANG MENGALAMI PERUBAHAN

1. Sifat – Sifat Zat


Sifat zat meliputi sifat fisika dan sifat kimia. Sifat fisika adalah sifat-sifat yang bias
diamati dengan panca indra. Adapun sifat kimia merupakan sifat yang berkaitan dengan
pembentukan zat baru.
A. Sifat Fisika
1. Wujud zat
Wujud zat dikelompokkan menjadi 3, yaitu :
a) Zat Padat
Ciri – ciri zat padat yaitu
 bentuk dan volumenya tetap.
 Jarak antar partikel sangat rapat
 Gerakannya tidak bebas, hanya bergetar dan berputar di tempatnya
Contoh zat padat : batu, kayu, besi, baja, emas,perak,timah, tembaga, alumunium, dan
sebaginya.
b) Zat Cair
Ciri – ciri zat cair yaitu
 memiliki volume tetap tetapi bentuk berubah-ubah sesuai dengan yang
ditempatinya.
 Jarak antar partikel agak renggang
 Partikel – partikelnya dapat bergerak bebas
Contoh zat cair : air, es batu, sirup, minyak sayur, minyak tanah, spritus, kecap, bensin,
solar, dan lain-lain.
c) Zat Gas
Ciri – ciri zat gas yaitu
 bentuk dan volume berubah sesuai dengan tempatnya.
 Jarak antar partikel sangat renggang, lebih renggang dari pada jarak antar partikel
pada zat cair
 Partikel – partkelnya bergerak sangat bebas
Contoh gas : udara, oksigen ( O2 ), karbon dioksida ( CO2 ), gas argon, dan sebagainya.
2. Daya Hantar
Daya hantar adalah kemampuan suatu zat untuk menghantarkan panas atau listrik. Benda-
benda yang dapat menghantarkan listrik dengan baik disebut konduktor, sementara benda-benda
yang tidak dapat menghantarkan listrik disebut isolator. Contoh benda konduktor yaitu tembaga,
besi, alumunium dan lain-lain. Sedangkan contoh benda isolator yaitu kayu, plastik, karet.
3. Rasa
Rasa yang dimiliki suatu zat erat kaitannya dengan sesuatu yang dirasakan oleh lidah.
Misalnya garam rasanya asin dan gula rasanya manis.
4. Warna
Setiap objek memiliki warna yang berbeda. Misalnya, susu berwarna putih, karbon hitam,
kuku pudar abu-abu dan lain-lain.
5. Kelarutan
Kelarutan adalah zat dalam pelarut yang merupakan properti fisik. Air menjadi pelarut
untuk zat terlarut. Tidak bisa masuk pelarut. Misalnya, garam bisa larut di udara, tetapi tidak bisa
dibuang di udara.
6. Kekerasan
Kekerasan adalah ukuran untuk menentukan keras lunaknya suatu zat.
7. Kekeruhan
Kekeruhan terjadi pada zat cair. Kekeruhan cairan disebabkan adanya partikel suspensi
yang halus. Jika sinar cahaya dilewatkan pada sampel keruh maka intensitasnya akan berkurang
karena dihamburkan.
8. Bau
Bau erat kaitannya dengan gas atau uap yang dikeluarkan oleh suatu zat. Adanya bau
dapat membantu seseorang mengenali zat - zat tertentu.
9. Kemagnetan
Daya kemagnetan merupakan kemampuan suatu zat untuk dapat memengaruhi medan
magnet.
10. Titik Didih
Titik didih merupakan suhu ketika suatu zat mendidih. Mendidih berbeda dengan
menguap. Mendidih terjadi pada suhu tertentu, yaitu pada titik didih sedangkan menguap terjadi
pada suhu berapa saja di awah titik didih. Misal pada saat kamu menjemur pakaian, maka airnya
menguap bukan mendidih. Titik didih berbagai zat berbeda, bergantung pada struktur dan sifat
bahan. Perhatikan titik didih beberapa zat pada tekanan 1 atm pada berikut.
Titik didih berbagai zat pada tekanan 1 atm.

No Nama Zat Titik Didih (°C)


1. Nitrogen -196
2. Oksigen -183
3. Alkohol (etanol) 78
4. Air 100
5. Tembaga 2595

11. Titik Leleh


Titik leleh merupakan suhu ketika zat padat berubah menjadi zat cair. Misal garam dapur
jika dipanaskan akan meleleh menjadi cairan. Perubahan ini dipengaruhi oleh struktur kristal zat
padat tersebut. Zat cair dan zat gas juga memiliki titik leleh tetapi perubahannya tidak dapat
diamati pada suhu kamar. Perhatikan titik leleh beberapa zat pada berikut.
Titik leleh berbagai zat pada tekanan 1 atm.

No Nama Zat Titik Didih (°C)


1. Nitrogen -210
2. Oksigen -216
3. Alkohol (etanol) -117
4. Air 0
5. Tembaga 1083
6. Besi 1535

B. Sifat Kimia
Sifat ini dapat dikenali melalui pengamatan dan pengukuran terhadap perubahan kimia.
Beberapa sifat kimia sebagai berikut :
1. Mudah terbakar
Mudah terbakar merupakan sifat kimia yang dimiliki zat dalam hubungannya dengan
kenaikan suhu. Contoh zat kimia yang mudah terbakar adalah bensin dan LPG.
2. Kereaktifan
Kereaktifan erat kaitannya dengan mudah tidaknya suatu zat bereaksi dengan zat lain. Zat
yang mudah berkarat berarti menunjukkan zat tersebut mudah bereaksi dengan oksigen dan uap
air.
3. Kestabilan
Kestabilan adalah sifat zat yang menunjukkan mudah tidaknya terurai oleh pengaruh
panas.
4. Busuk dan Asam
Terjadinya reaksi kimia dalam makanan atau minuman, maka dapat menyebabkan
makanan dan minuman tersebut membusuk dan berubah rasa menjadi masam. Contohnya, nasi
yang dibiarkan berhari-hari akan bereaksi dengan udara sehingga nasi menjadi basi. Contoh
lainnya adalah susu yang berubah rasa menjadi masam.
5. Daya ionisasi
Daya ionisasi adalah mudah tidaknya suatu zat mengalami ionisasi. Proses ionisasi akan
menghasilkan partikel – partikel bermuatan listrik saat dilarutkan dalam air.
6. Racun
Terdapat beberapa zat yang memiliki sifat kimia beracun, misalnya pestisida, fungisida,
herbisida, dan rodentisida yang digunakan manusia untuk membasmi hama, baik serangga
maupun tikus.
2. Perubahan Fisika dan Perubahan Kimia
A. Perubahan Fisika
Perubahan fisika adalah perubahan materi yang tidak disertai dengan pembentukan zat
yang jenisnya baru.
Beberapa perubahan yang termasuk perubahan fisika sebagai berikut :
1. Perubahan Wujud
Perubahan fisika berupa perubahan wujud di bedakan menjadi 6 peristiwa, yaitu :
a. Membeku
Peristiwa perubahan wujud dari cair menjadi padat. Dalam peristiwa ini zat
melepaskan energi panas. Contoh peristiwa membeku yaitu air yang dimasukkan dalam freezer
akan menjadi es batu, lilin cair yang didinginkan.
b. Mencair
Peristiwa perubahan wujud zat dari padat menjadi cair. Dalam peristiwa ini zat
memerlukan energi panas. Contoh peristiwa mencair yaitu pada batu es yang berubah menjadi
air, lilin yang dipanaskan.
c. Menguap
Peristiwa perubahan wujud dari cair menjadi gas. Dalam peristiwa ini zat
memerlukan energi panas. Contohnya air yang direbus jika dibiarkan lama-kelamaan akan habis,
bensin yang dibiarkan berada pada tempat terbuka lama-lama juga akan habis berubah menjadi
gas.
d. Mengembun
Peristiwa perubahan wujud dari gas menjadi cair. Dalam peristiwa ini zat melepaskan
energi panas. Contoh mengembun adalah ketika kita menyimpan es batu dalam sebuah gelas
maka bagian luar gelas akan basah, atau rumput di lapangan pada pagi hari menjadi basah
padahal sore harinya tidak hujan.
e. Menyublim
Peristiwa perubahan wujud dari padat menjadi gas. Dalam peristiwa ini zat
memerlukan energi panas. Contoh menyublim yaitu pada kapur barus (kamper) yang disimpan
pada lemari pakaian lama-lama akan habis.
f. Mengkristal
Peristiwa perubahan wujud dari gas menjadi padat. Dalam peristiwa ini zat
melepaskan energi panas. Contoh mengkristal adalah pada peristiwa berubahnya uap menjadi
salju.
2. Perubahan Volume
Perubahan volume disebabkan oleh penyusutan materi karena didinginkan atau pemuaian
materi karena dipanaskan.
Contohnya :
 Proses pemuaian rel kereta api di siang hari karena panas dan penyusutan karena dingin
 Balon yang ditiup maka akan semakin besar
3. Perubahan Bentuk
Perubahan bentuk materi dapat terjadi jika dipukul, diremas, atau menggunakan alat
bantu seperti mesin.
Contohnya :
 Kayu yang berasal dari pohon dapat diubah bentuknya menjadi meja
 Kursi dan lemari dengan menggunakan alat seperti pahat, gergaji atau palu
 Tanah liat dapat diubah menjadi hiasan didalam rumah, seperti guci, vas bunga, dll.
4. Perubahan Ukuran
Materi yang berukuran besar dapat diperkecil dengan cara mekanik, seperti dipecah,
dipotong, digiling, dan lain lain.
Contohnya :
 Biji kopi ditumbuk menjadi serbuk kopi
 Beras ditumbuk menjadi tepung beras.
5. Pengeringan
Perubahan fisika karena pengeringan adalah cabai yang tadinya segar kemudian
menjadi layu dan kering, begitu juga dengan sayuran menjadi layu. Contoh pengerigan
adalah pada proses pembuatan garam.
6. Pelarutan
Pelarutan tidak menghasilkan zat baru. Sifat-sifat zat yang dilarutkan masih tampak pada
larutan.

B. Perubahan Kimia
Perubahan kimia adalah perubahan materi yang menghasilkan zat yang jenisnya baru.
Perubahan kimia disebut juga reaksi kimia. Contoh reaksi kimia yang terjadi secara alamiah
adalah perkaratan, pembusukan, respirasi, metabolisme dalam sel, dan reaksi fotosintesis.
Beberapa perubahan kimia yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari :
1. Pembakaran
Pembakaran adalah reaksi kimia antara materi yang terbakar dengan oksigen. Oleh karena
itu, reaksi pembakaran sering disebut reaksi oksidasi. Peristiwa kebakaran hutan merupakan
salah satu contoh perubahan kimia akibat pembakaran. Reaksi pembakaran banyak digunakan
sebagai sumber energi. Misalnya, pembakaran bensin di dalam mesin mobil dapat menghasilkan
energi gerak sehingga mobil dapat bergerak.

2. Perkaratan

Perkaratan adalah reaksi kimia antara logam dengan udara (oksigen) dan air. Perkaratan
merupakan peristiwa perubahan kimia karena menghasilkan zat yang baru. Faktor-faktor yang
mempercepat proses perkaratan antara lain:
 Adanya uap air (udara yang lembap)
 Adanya uap garam atau asam di udara,
 Permukaan logam yang tidak rata,
 Singgungan dengan logam lain
Peristiwa perkaratan ini menimbulkan banyak kerugian karena benda-benda yang terbuat
dari besi menjadi rapuh dan cepat rusak. Peristiwa perkaratan pada besi dapat dicegah dengan
cara:
 memperhalus permukaan logam, misalnya diamplas;
 mencegah logam agar tidak terkena uap garam
atau asam;
 menyimpan logam di tempat kering.
3. Fermentasi

Fermentasi hampir sama dengan pembusukan, yaitu reaksi kimia karena pengaruh
mikroorganisme. Fermentasi termasuk perubahan kimia karena makanan yang difermentasi akan
lebih lunak, lebih harum, dan rasanya berbeda. Misalnya, pada pembuatan tape ketan dan tape
singkong, pembuatan tauco dan kedelai, pembuatan kecap dan kedelai, dan pembuatan
vetsin/MSG dan tetes tebu.
4. Pembusukan

Pembusukan adalah peristiwa perubahan kimia karena mikroorganisme. Pada apel yang
membusuk, apel berubah menjadi bau, berlendir, dan mengeluarkan gas. Oleh karena sifat apel
setelah membusuk berbeda dengan apel sebelum membusuk, maka peristiwa pembusukan apel
dapat dikatakan sebagai perubahan kimia.
5. Aliran Listrik
Perubahan energi pada baterai dan aki merupakan contoh perubahan energi kimia
menjadi energi listrik.
6. Fotosintesis

Fotosintesis merupakan reaksi pembentukan suatu senyawa yang berlangsung pada


tumbuhan hijau. Proses fotosintesis merupakan perubahan kimia karena tumbuhan mengolah air
dan karbon dioksida dengan bantuan sinar matahari sehingga menghasilkan karbohidrat dan gas
oksigen. Padi, jagung dan gandum merupakan sumber karbohidrat bagi manusia. Rumput-
rumputan merupakan sumber karbohidrat bagi hewan pemakan tumbuhan, seperti sapi, kambing,
dan kerbau.
Reaksi – reaksi kimia
1. Reaksi Pembakaran
Reaksi pembakaran pada umumnya terjadi ketika suatu hidrokarbon bereaksi dengan
oksigen untuk menghasilkan karbondioksida dan air.
Berikut ini contoh reaksi pembakaran:
CH4 (g) + 2O2 (g) → CO2 (g) + 2H2O (l)
2. Reaksi dekomposisi (penguraian)
Reaksi dekombinasi adalah reaksi penguraian senyawa menjadi unsur - unsurnya atau
senyawa lain yang lebih sederhana.
Berikut ini contoh reaksi dekomposisi:
2HgO → 2Hg (l) + O2 (g)
3. Reaksi kombinasi (penggambungan)
Reaksi kombinasi adalah reaksi pembetukan suatu senyawa yang berasal dari dua atau
lebih unsur dan atau senyawa sedarhana.
Berikut ini contoh reaksi kombinasi:
2H2 (g) + O2 (g) → 2H2O (l)
4. Reaksi substitusi
Reaksi substitusi adalah reaksi pergantian unsur logam atau bukan logam yang terikat
pada suatu senyawa dengan unsur logam yang terdiri bebas.
Berikut ini contoh reaksi substitusi:
Zn (s) + CuSO4 (aq) → ZnSO4 (aq) + Cu (s)
5. Reaksi metatesis
Reaksi metatesis merupakan reaksi petukaran tempat antara unsur unsur dalam sutu
senyawa dengan senyawa lain.
Berikut ini contoh reaksi metatesis:
NaOH (aq) + HCl (aq) → NaCl (aq) + H2O (l)
Berdasarkan contoh – contoh reaksi diatas, kita dapat menyimpulkan reaksi kimia
ditandai dengan perubahan warna , perubahan suhu , terbentuk endapan , dan terbentuk gas.
1) Perubahan Warna
Apabila tepung yang berwarna putih ditetesi larutan yodium akan berubah warna menjadi
biru tua kehitam-hitaman. Hal ini disebabkan zat amilum yang terkandung dalam tepung
bereaksi dengan larutan yodium.
2) Perubahan Suhu
Perubahan suhu pada suatu reaksi kimia dapat berupa penyerapan panas atau yang
membebaskan panas. Contohnya batu kapur yang dilarutkan dalam air akan mengeluarkan panas
sehingga larutan menjadi panas.
3) Terbentuk Endapan
Dua senyawa kimia yang berbentuk cair, apabila bereaksi dapat membentuk padatan yang
mengendap di dasar tabung atau gelas. Contohnya larutan kalium iodida dicampurkan dengan
larutan timbal nitrat akan membentuk endapan berwarna kuning.
4) Terbentuk Gas
Reaksi kimia yang menimbulkan gas dapat diamati dengan terlihatnya gelembung-
gelembung gas yang dihasilkan, antara lain karbon dioksida dan hidrogen. Contohnya larutan
asam klorida direaksikan dengan logam magnesium akan menghasilkan gas hydrogen.
Laju reaksi adalah perubahan konsentrasi dari reaktan ataupun produk per satu satuan waktu.
Reaksi kimia dapat berlangsung lama tetapi ada juga yang berlangsung cepat. Laju reaksi kimia
dapat diukur dan dikendalikan.
Laju reaksi dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:
1. Suhu Pereaksi
Suhu juga turut berperan dalam mempengaruhi laju reaksi. Apabila suhu pada suatu
rekasi yang berlangusung dinaikkan, maka menyebabkan partikel semakin aktif bergerak,
sehingga tumbukan yang terjadi semakin sering, menyebabkan laju reaksi semakin besar.
Sebaliknya, apabila suhu diturunkan, maka partikel semakin tak aktif, sehingga laju reaksi
semakin kecil.
2. Konsentrasi Pereaksi
Konsentrasi memiliki peranan yang sangat penting dalam laju reaksi, sebab semakin
besarkonsentrasi pereaksi, maka tumbukan yang terjadi semakin banyak, sehingga menyebabkan
laju reaksi semakin cepat. Begitu juga, apabila semakin kecil konsentrasi pereaksi, maka
semakin kecil tumbukan yang terjadi antar partikel, sehingga laju reaksi pun semakin kecil.
3. Luas Permukaan Sentuh
Luas permukaan sentuh memiliki peranan yang sangat penting dalam laju reaksi, sebab
semakin besar luas permukaan bidang sentuh antar partikel, maka tumbukan yang terjadi
semakin banyak, sehingga menyebabkan laju reaksi semakin cepat. Begitu juga, apabila semakin
kecil luas permukaan bidang sentuh, maka semakin kecil tumbukan yang terjadi antar partikel,
sehingga laju reaksi pun semakin kecil.
4. Katalis
Katalis adalah suatu zat yang mempercepat laju reaksi kimia pada suhu tertentu, tanpa
mengalami perubahan atau terpakai oleh reaksi itu sendiri. Suatu katalis berperan dalam reaksi
tapi bukan sebagai pereaksi ataupun produk. Katalis memungkinkan reaksi berlangsung lebih
cepat atau memungkinkan reaksi pada suhu lebih rendah akibat perubahan yang dipicunya
terhadap pereaksi. Katalis menyediakan suatu jalur pilihan dengan energi aktivasi yang lebih
rendah. Katalis mengurangi energi yang dibutuhkan untuk berlangsungnya reaksi.
TUGAS ILMU PENGETAHUAN ALAM

“Benda – benda yang Dapat Mengalami Perubahan”

OLEH :

Kelompok : III (Tiga)

Kelas : VII.2

Aggota Kelompok : 1. Aila Novianti


2. Anggun
3. Dika Kabar Ramadan
4. Ilham Liem
5. Kharisman
6. M. Farel Wibowo
7. Ridho Aldi Hidayat

SMP TEKNOLOGI PEKANBARU


YAYASAN DEAR TEKNOLOGI HAMID
T.P 2019/2020

Anda mungkin juga menyukai