Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH PKL MANAJEMEN DAN PELAYANAN KESEHATAN

“Program UKGS serta Peran Tenaga Pelaksanaan Program UKGS”

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Makalah


PKL-MPK di Puskesmas Ambulu

Disusun Oleh:
Anisa Nur Hakima 141611101043

Pembimbing:
dr. Suwinasis

BAGIAN ILMU KESEHATAN GIGI MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS JEMBER
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas segala
bimbingan dan petunjukNya, serta berkat rahmat, nikmat, dan karuniaNya sehingga
penulis masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini. Makalah ini
diajukan untuk memenuhi tugas makalah PKL Manajemen dan Pelayanan Kesehatan
(PKL-MPK) di Pusekesamas Ambulu. Penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada :
1. dr. Suwinasis selaku pembimbing dan Kepala Puskesmas Ambulu;
2. drg. Retno Dewi Saptorini selaku kepala Poli Gigi dan Mulut Puskesmas
Ambulu;
3. drg. Hestieyonini Handyanawati, M. Kes., selaku Kepala Bagian Ilmu
Kedokteran Gigi Masyarakat Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember;
4. drg. Kiswaluyo, M. Kes., Dr. drg. Ari Tri Wanodyo Handayani, M. Kes., dan
Dr. drg. Ristya Widi, M. Kes., drg. Elyda Akhya M, MI PH, selaku dosen
PKL-MPK.
Penulis sadar bahwa makalah ini sangat jauh dari sempurna, sehingga penulis
berharap kritik dan saran yang membangun. Semoga makalah ini bermanfaat bagi
semua pihak.

Jember, 13 November 2019

Penulis

2
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ 1
KATA PENGANTAR ...................................................................................... 2
DAFTAR ISI ..................................................................................................... 3
BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................ 4
1.1 Latar Belakang ............................................................................. 4
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................... 6
1.3Tujuan ............................................................................................. 6
1.4 Manfaat .......................................................................................... 6
BAB II. PEMBAHASAN ................................................................................. 7
2.1 UKGS ............................................................................................ 7
2.1.1 Pengertian UKGS ................................................................. 7
2.1.2 Kegiatan UKGS .................................................................... 7
2.1.3 Tahapan UKGS ..................................................................... 8
2.1.4 Sasaran UKGS ...................................................................... 9
2.1.5 Tujuan UKGS ....................................................................... 9
2.1.6 Manfaat UKGS ..................................................................... 9
2.1.7. Tenaga Pelaksana UKGS ..................................................... 10
2.2 Peran Tenaga Pelaksana UKGS ................................................. 11
2.2.1 Peran Tenaga Kesehatan Gigi dalam UKGS ........................ 12
2.2.2 Peran Guru dalam UKGS ..................................................... 12
2.2.3 Peran Orang Tua dalam UKGS ............................................ 13
BAB III. KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 15
3.1 Kesimpulan ................................................................................... 15
3.2 Saran ............................................................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 16

3
BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Penyakit gigi dan mulut sangat mempengaruhi derajat kesehatan, proses tumbuh
kembang, bahkan masa depan anak. Anak-anak menjadi rawan kekurangan gizi
karena rasa sakit pada gigi dan mulut menurunkan selera makan mereka.Kemampuan
belajar anak pun akan menurun sehingga akan berpengaruh pada prestasi belajar
(Zatnika, 2009). Tingginya angka karies gigi dan rendahnya status kebersihan mulut
merupakan permasalahan kesehatan gigi dan mulut yang sering dijumpai pada
kelompok usia anak. Karies gigi dapat menimbulkan kesulitan makan pada anak
karena karies gigi menyebabkan penurunan fungsi gigi sebagai alat cerna. Seperti
yang diungkapkan oleh Widyaningsih (2000,cit. Junaidi dkk.,2007), kesulitan makan
pada anak dapat disebabkan oleh berbagai faktor, yaitu: faktor nutrisi, penyakit dan
psikologis. Faktor penyakit yang mempengaruhi antaralain adanya kelainan pada gigi
geligi dan rongga mulut seperti karies gigi, stomatitis dan gingivitis
WHO (1995,cit.Departemen Kesehatan RI, 2008) memiliki target pencapain gigi
sehat yaitu, 90% anak umur 5 tahun bebas karies serta tingkatkeparahan kerusakan
gigi (indeks DMF-T) pada anak umur 12 tahun sebesar 1.Oleh karenanya program
promotif dan preventif lebih ditekankan dalam penanggulangan masalah kesehatan
gigi. Indikator lain dinyatakan oleh DepartemenKesehatan (2000) yaitu untuk target
tahun 2010 indeks DMF-T anak kelompok usia12 tahun ≤ 2, dan PTI (Performed
Treatment Indeks) sebesar 20%. Indikator ini menggambarkan motivasi anak untuk
menumpatkan giginya dalam upayamempertahankan gigi permanennya.
Hasil Riskesdas (2007) melaporkan bahwa prevalensi karies gigi di Indonesia
adalah sebesar 46,5 dengan penjabaran prevalensi karies untuk kelompok usia 12
tahun sebesar 36,1% dengan DMF-T 0,91, kelompok usia 35-44 tahun prevalensi
karies gigi mencapai 80,5 dengan DMF-T 4,46 sedangkan usia diatas 65tahun dengan
prevalensi karies sebesar 94,4% dan DMF-T 18,33. Data tersebut menunjukkan
bahwa prevalensi karies cenderung meningkat seiring dengan bertambahnya umur

4
yang berarti adanya kecenderungan penurunan status kesehatangigi dengan
meningkatnya umur. Maka perlu dilakukan tindakan pencegahan dan perawatan
sedini mungkin (Sriyono,2009).
Penyelenggaraan upaya kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satu kegiatan
Puskesmas yang bersifat menyeluruh, terpadu dan meliputi upaya peningkatan,
pencegahan, penyembuhan dan pemulihan. Kegiatan tersebut dapat dilakukan
didalam gedung Puskesmas dan diluar gedung Puskesmas (Depkes RI, 2000). Salah
satu kegiatan yang dilakukan diluar gedung Puskesmas adalah Program Usaha
Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS).
Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) adalah salah satu usaha pokok
Puskesmas yang termasuk dalam Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Termasuk
didalam program UKGS adalah pelaksanaan pelayanan kesehatan gigi dan mulut
pada murid-murid sekolah dasar, yaitu meliputi Dental Health Education dan
pemeriksaan gigi dan mulut pada murid-murid sekolah dasar yang terpilih, atau pada
murid-murid yang membutuhkan perawatan darurat seperti abses, gigi persistensi,
dsb (Darwita, RR et al. 2006)
Masa anak sekolah merupakan masa untuk meletakkan landasan yang kokoh
bagi terwujudnya manusia yang berkualitas dan kesehatan merupakan faktor yang
penting yang menentukan kualitas sumber daya manusia. Dalam rangka
meningkatkan kualitas kesehatan siswa disekolah, kesehatan gigi dan mulut
merupakan suatu bagian dari kesehatan umum yang mempunyai peran penting dalam
fungsi kesehatan (Depkes RI, 1996).
Dengan adanya kegiatan UKGS ini diharapkan siswa sekolah dasar mampu
memahami pentingnya kesehatan gigi dan mulut. Sehingga kualitas kesehatan gigi
dan mulut pada anak dapat meningkat.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimakah pelaksaan kegiatan UKGS di sekolah?
2. Apa sajakah peran tenaga pelaksana dalam UKGS?

5
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pelaksaan kegiatan UKGS di sekolah
2. Untuk mengetahui peran tenaga pelaksana dalam kegiatan UKGS

1.4 Manfaat
Dari pembahasan materi dalam makalah ini, diharapkan dapat memberikan
manfaat kepada pembaca sehingga pembaca dapat mengetahui tentang kegiatan
Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) sebagai salah satu program di Puskesmas.

6
BAB II. PEMBAHASAN

2.1 Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS).


2.1.1 Pengertian UKGS
Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) merupakan bagian integral dari
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) yang melaksanakan pelayanan kesehatan gigi dan
mulut secara terencana pada para siswa terutama siswa Sekolah Tingkat Dasar (STD)
dalam suatu kurun waktu tertentu dan diselenggarakan secara berkesinambungan
melalui paket UKS yaitu paket minimal, paket standar dan paketoptimal (Depkes RI,
1996). Menurut Depkes (1983 cit.Priyono, 1995) UKGS merupakan sarana utama
dalam rangka meningkatkan kesehatan gigi dan mulut anak-anak sekolah. Melalui
UKGS dapat ditanamkan sikap yang baik terhadap kesehatan gigi dan mulut lewat
kegiatan penyuluhan dan pendidikan kesehatan yang dilakukan serta tindakan dan
perawatan yang ada.

2.1.2 Kegiatan UKGS


Kegiatan UKGS meliputi:
a. Kegiatan promotif, melipui:
1. Pelatihan guru dan tenaga kesehatan dalam bidang kesehatan gigi.
2. Pendidikan/penyuluhan kesehatan gigi dan mulut dilakukan oleh guru.
b. Kegiatan preventif, meliputi:
1. Sikat gigi masal minimal untuk kelas I, II dan kelas III dengan memakai pasta
gigi yang mengandung fluor minimal 1 kali/ bulan.
2. Penjaringan kesehatan gigi dan mulut.
c. Kegiatan kuratif, meliputi:
1. Pengobatan darurat untuk menghilangkan rasa sakit.
2. Pelayanan medik gigi dasar.
3. Pencabutan gigi sulung yang sudah waktunya tanggal.
4. Rujukan bagi yang memerlukan (Dep. Kes. R. I., 1996).

7
2.1.3 Tahap – Tahap UKGS
Berdasarkan keadaan tenaga dan fasilitas kesehatan gigi di puskesmas, maka
kegiatan UKGS menurut Dep. Kes. RI (1996) dibagi dalam beberapa tahap, yaitu:
1. Kegiatan UKGS Tahap I/ Paket Minimal UKS meliputi:
a. Pendidikan/ penyuluhan kesehatan gigi dan mulut dilakukan oleh guru sesuai
dengan Kurikulum Departemen Pendidikan dan Kebudayaan 1994 (Buku
Pendidikan Kesehatan).
b. Pencegahan penyakit gigi dan mulut bagi siswa SD/ MI, berupa: sikat gigi masal
minimal untuk kelas I, II dan kelas III dengan memakai pasta gigi yang
mengandung fluor minimal 1 kali/ bulan.
c. Untuk siswa SLTP dan SLTA disesuaikan dengan program UKS daerah masing-
masing.
2. Kegiatan UKGS Tahap II/ Paket Standar UKS meliputi kegiatan UKGS Tahap I
ditambah dengan kegiatan berupa:
a. Pelatihan guru dan tenaga kesehatan dalam bidang kesehatan gigi (terintegrasi).
b. Penjaringan kesehatan gigi dan mulut siswa kelas I, diikuti dengan pencabutan
gigi sulung yang sudah waktunya tanggal.
c. Pengobatan darurat untuk menghilangkan rasa sakit.
d. Pelayanan medik gigi dasar atas permintaan.
e. Rujukan bagi yang memerlukan.
3. Kegiatan UKGS Tahap III/ Paket Optimal UKS meliputi kegiatan UKGS Tahap
II ditambah dengan kegiatan berupa:
a. Pelayanan medik gigi dasar atas permintaan pada murid kelas I sampai dengan
kelas VI (care on demand).
b. Pelayanan medik gigi dasar sesuai kebutuhan (treatment need) pada kelas
terpilih.

8
2.1.4 Sasaran UKGS
Sasaran UKGS menurut Dep. Kes. R.I. (1996) adalah:
1. 100% SD melaksanakan pendidikan/penyuluhan kesehatan gigi dan mulut sesuai
kurikulum Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
2. Minimal 80% SD/MI melaksanakan sikat gigi masal.
3. Minimal 50% SD/MI mendapatkan pelayanan medik gigi dasar atas permintaan
(care on demand).
4. Minimal 30% SD/MI mendapatkan pelayanan medik gigi dasar atas kebutuhan
perawatan (treatment need).

2.1.5 Tujuan UKGS


A. Tujuan umum: tercapainya derajat kesehatan gigi dan mulut siswa yang
optimal. Indikator derajat kesehatan gigi dan mulut yang optimal berdasarkan
Indonesia sehat 2010 adalah 100% murid SD/MI telah mendapat pemeriksaan gigi
dan mulut (Dep. Kes. R. I., 2003).
B. Tujuan khusus:
1. Siswa mempunyai pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut.
2. Siswa mempunyai sikap/kebiasaan pelihara diri terhadap kesehatan gigi dan
mulut.
3. Siswa binaan UKS paket standar, paket optimal mendapat pelayanan medik gigi
dasar atas permintaan (care on demand).
4. Siswa sekolah binaan UKS paket optimal pada jenjang kelas terpilih telah
mendapat pelayanan medik gigi dasar yang diperlukan (treatment need) (Dep. Kes.
R. I., 1996).

2.1.6 Manfaat UKGS


Manfaat yang dapat diambil dari kegiatan UKGS adalah:
1. Meningkatnya derajat kesehatan gigi dan mulut siswa
2. Meningkatnya pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut siswa

9
3. Meningkatnya sikap/kebiasaan pelihara diri terhadap kesehatan gigi dan mulut
siswa
4. Siswa mendapatkan pelayanan medik gigi dasar atas permintaan (care on demand)

2.1.7 Tenaga Pelaksana UKGS


Menurut Dep. Kes. R.I. (1996), tenaga pelaksana UKGS meliputi:
1. Kepala Puskesmas:
a) Sebagai koordinator
b) Sebagai pembimbing dan motivator
c) Bersama dokter gigi melakukan perencanaan kesehatan gigi dan mulut
2. Dokter Gigi
a) Penanggung jawab pelaksanaan operasional.
b) Bersama Kepala Puskesmas dan Perawat gigi menyusun rencana kegiatan,
memonitoring program dan evaluasi.
c) Membina integrasi dengan unit-unit yang terkait di tingkat Kecamatan, Dati II
dan Dati I.
d) Memberi bimbingan dan pengarahan kepada tenaga perawat gigi, UKS, guru SD
dan dokter kecil.
e) Bila tidak ada perawat gigi, dokter gigi dapat sebagai pelaksana UKGS.
3. Perawat Gigi
a) Bersama dokter gigi menyusun rencana UKGS dan pemantauan SD.
b) Membina kerjasama dengan tenaga UKS dan Depdikbud.
c) Melakukan persiapan/ lokakarya mini untuk menyampaikan rencana kepada
pelaksana terkait.
d) Pengumpulan data yang diperlukan dalam UKGS (data sosiodemografis dan
epidemiologis).
e) Melakukan kegiatan analisis teknis dan edukatif.
f) Monitoring pelaksanaan UKGS
g) Melaksanakan pencatatan dan pelaporan.

10
h) Evaluasi program
4. Petugas UKS
a) Terlibat secara penuh dalam penentuan SD, pembinaanguru, dokter kecil,
monitoring program dan hubungan dengan Depdikbud.
b) Pemeriksaan murid.
c) Melaksanakan rujukan.
d) Menunjang tugas perawat gigi dalam penyuluhan dan pendidikan kesehatan gigi.
5. Guru SD
a) Membantu tenaga kesehatan gigi dalam pengumpulan data/ screening.
b) Pendidikan kesehatan gigi pada murid.
c) Pembinaan dokter kecil.
d) Latihan menggosok gigi.
e) Rujukan bila menemukan murid dengan keluhan penyakit gigi.
f) Membina kerjasama dengan petugas kesehatan dalam kesehatan lingkungan, jajan.
g) Membantu guru dalam sikat gigi bersama.
6. Dokter kecil
a) Membantu guru dalam memberi dorongan agar murid berani untuk diperiksa.
b) Memberi penyuluhan kesehatan gigi (membantu guru).
c) Memberi petunjuk pada murid tempat berobat gigi.

2.2 Peran Tenaga Pelaksana Dalam Pelaksanaan UKGS


Berdasarkan perannya, ada beberapa tenaga yang di libatkan dalam pelaksanaan
UKGS meliputi dinkes, puskesmas, tenaga pelaksana (dokter gigi dan perawat gigi),
guru, dan orang tua. Untuk dinkes adalah penerima data dan laporan dari tenaga
pelaksana program yang ada dipuskesmas. Tenaga pelaksanaan dipuskesmas, maka
petugasnya adalah dokter gigi dan perawat gigi yang dimiliki oleh puskesmas. Guru
adalah pelaksana yang ada dirumah. Dokter gigi dan perawat gigi biasanya akan
menyusun rencana kegiatan dan menentukan target tahunan beserta dengan jadwal
kegiatan setiap bulannya. Monitoring program, evaluasi, dan pelaporan program

11
UKGS. Selain itu juga melakukan pelaporan serta koordinassi kepada Pihak dinas
kesehatan dan kepada kepala puskesmas.

2.2.1 Peran Tenaga Kesehatan Gigi Dalam UKGS


Dalam hal ini tenaga kesehatan yang meliputi dokter gigi dan perawat gigi, juga
untuk merubah perilaku dan kebiasaan yang tidak sehat menjadi perilaku dan
kebiasaan yang lebih sehat. Dalam menjalankan tugas dan perannya tenaga kesehatan
diharapkan mampu menyadarkan masyarakat termasuk anak-anak tentang
permasalahan kesehatan gigi yang ada dipuskesmas khususnya sekitar wilayah kerja
Puskesmas Bandarharjo Semarang. Peran tenaga kesehatan yang meliputi dokter gigi
dan perawat gigi diantaranya adalah:
a) Memberikan pendidikan kesehatan gigi disekolah
b) Mengajar anak-anak bagaimana cara menyikat gigi yang baik dan benar
c) Melaksanakan kegiatan sikat gigi masal
d) Melaksanakan kegiatan sikat gigi dan mulut untuk kelas I
e) Melakukan pencabutan gigi susu yang sudah waktunya tanggal
f) Melakukan perawatan dan penamalan gigi
g) Melakukan pembersihan karang gigi

2.2.2 Peran Guru Dalam Pelaksanaan UKGS


Sekolah adalah lembaga formal yang didalamnya terdapat kurikulum guru,
siswa, metode belajar, metode belajar, dan fasilitas yang diperlukan siswa/i dalam
melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Dimasyarakat sekolah, selain kepala
sekolah maka tenaga pengajar seperti guru terlibat dalam pendidikan gigi disekolah
dan melakukan pencegahan masalah gigi dan mulut melalui pelatihan kader.
Kegiatan yang dilakukan guru adalah:
a) Memimpin sikat gigi masal dengan pasta gigi yang mengandung fluor
b) Melaksanakan kumur-kumur dengan larutan fluor

12
c) Memberikan pendidikan kesehatan gigi yang berkesinambungan dalam mata
pelajaran olahraga dan kesehatan
d) Menjaring murid kelas I SD
e) Mengantarkan murid yang mendapat rujukan untuk mendapat pelayanan
dipuskesmas
Sebagai contoh, seorang siswa yang belajar tentang menyikat gigi maka
perubahan yang tampak adalah ia akan melakukan sikat gigi dengan baik dan benar
sesuai dengan apa yang sudah diajarkan oleh guru mereka disekolah. Dokter kecil
yang ada disekolah juga dapat membantu guru dalam memberi dorongan dan
motivasi agar siswa/i sekolah berani memeriksakan kesehatan giginya ke puskesmas.
Selain itu, memberi penyuluhan dengan mendampingi siswa/i sehingga
pegetahuannya tentang kesehatan gigi dan mulut.

2.2.3 Peran Orang Tua Dalam Pelaksanaan UKGS


Sikap orang tua sangat berpengaruh terhadap sikap anak, dalam hubungannya
dengan perilaku kesehatan anak-anak mempunyai hubungan yang dekat orang tua
terutama ibunya. Apabila perilaku ibu mengenai kesehatan gigi mengenai kesehatan
gigi baik, maka dapat diprediksi bahwa status kesehatan gigi dan mulut anaknya juga
baik.
Beberapa peran yang perlu dilakukan oleh orang tua khususnya ibu dalam upaya
pencegahan karies gigi pada anak
a) Mengawasi anak menyikat gigi dan membantu membersihkan gigi terutama bila
ibu mempunyai balita
b) Mengajari anak dan mengontrol waktu untuk menyikat gigi yaitu pagi setelah
sarapan dan sebelum tidur malam merupakan contoh yang dilakukan dalam
lingkungan keluarga dan kebiasaan ini akan menjadi perilaku yang sifatnya menetap
pasa si anak.
c) Menyediakan sikat gigi dan pasta gigi
d) Membawa anak ke dokter gigi

13
e) Mengawasi jajanan anak
f) Membawa anak ke puskesmass, rumah sakit, ke praktek dokter gigi secara rutin
untuk pemeriksaan dan perawatan
g) Memeriksa gigi anaknya untuk menemukan adanya lubang pada gigi ataupun
karang gigi.
Orang tua adalah tokoh panutan untuk anak, oleh karena itu diharapkan orang
tua dapat menjadi panutan dan dapat ditiru perilaku serta kebiasaannya dalam
lingkungan keluraga. Sehingga anak-anak yang belum sekolah juga sudah mau dan
mampu untukmenyikat gigi dengan baik dan teratur seperti orang tuanya yaitu
khususnya ibu.

14
BAB III. KESIMPULAN DAN SARAN

1.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil paparan diatas maka dapat di simpulkan sebagai berikut:
a. UKGS merupakan suatu program bagian dari puskesmas dalam rangka
meningkatkan kesehatan gigi dan mulut anak-anak sekolah. Melalui UKGS
dapat ditanamkan sikap yang baik terhadap kesehatan gigi dan mulut lewat
kegiatan penyuluhan dan pendidikan kesehatan yang dilakukan serta tindakan
dan perawatan yang ada.
b. Tenaga pelaksana kegiatan UKGS mempunyai peran masing-masing yang
membantu mewujudkan keberhasilan program UKGS tersebut.

1.2 Saran.
Perlu adanya kerjasama dari tenaga pelaksana kegiatan UKGS agar program
tersebut bias mencapai hasil yang diinginkan yaitu meningkatnya kesehatan gigi
dan mulut pada anak.

15
DAFTAR PUSTAKA

Astoeti, TE. 2006. Total Quality Management Dalam Pendidikan Kesehatan Gigi di
Sekolah. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Darwita, RR. 2006. Keberhasilan Program UKGS dan Peran Guru.


http://repository.ui.ac.id/contents/koleksi/2/443bebdb89696fd9cae56da1592b4
11735561fb0.pdf. (Diakses pada 12 juni 2011: 00.30)

Departemen Kesehatan., 1996. Pedoman Pelaksanaan Kesehatan Gigi Sekolah.


Jakarta: Direktoral Jenderal Pelayanan Medik.

Departemen Kesehatan., 1999. Pedoman Pelayanan Kesehatan Gigi danMulut,


Indonesia Sehat 2010. Jakarta.

Departemen Kesehatan., 2000. Pedoman Upaya Pelayanan Kesehatan Gigi di


Puskesmas. Jakarta

Departemen Kesehatan., 2003. Indonesia Sehat 2010, Visi Baru, Misi, Kebijakan dan
Strategi Pembangunan Kesehatan. Jakarta.

Departemen Kesehatan RI., 2005. Survei Kesehatan Nasional. Survei Kesehatan


Rumah Tangga (SKRT) 2004. Vol. 3. Jakarta : Badan Litbangkes.

Herijulianti, dkk. 2001. Pendidikan Kesehatan Gigi. Jakarta: Penerbit Buku


Kedokteran EGC.

Harris, N.O., Christen, A.G., 1995. Primary Preventif Dentistry. 4 th ed.,


Connecticot : Appleton & Large.

Julianti, Riri, dkk. 2008. Gigi dan Mulut. Makalah Tutorial. Riau : FK Universitas
Riau.

Kawuryan, Uji. 2008. Hubungan Pengetahuan tentang Kesehatan Gigi dan Mulut
dengan Kejadian Karies Gigi Anak Sekolah Dasar Negeri Kleco II Kecamatan
Laweyan Surakarta. Skripsi. Surakarta : FIK Universitas Muhamadiya
Surakarta.

Pertiwi, AS. 2004. Gambaran Pola Karies Gigi Permanen Ditinjau Dari Dental
Nuglect Siswa Kelas 5-6 SDN Cikudayasa 2 Kecamatan Cileunyi Kabupaten
Bandung. http://resources.unpad.ac.id/unpad-
content/uploads/publikasi_dosen/neglect%20pinikgasby.pdf

16
Shopia, Ida. 2004. Evaluasi Sistem Pelaksanaan Program UKGS SD/MI Dalam
Wilayah Kabupaten Aceh Tamiang.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/6811/1/05004352.pdf

Tarigan, Rasinta. 1990. Karies Gigi. Jakarta : Hipokrates.

Usri, Kosterman. 2001. Mencermati Tugas Dokter Gigi Puskesmas. Dentamedia No.
4 Vol. 5 : Oktober-Desember 2001. http://dentamedia.com.

17

Anda mungkin juga menyukai