PROPER (Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam
Pengelolaan Lingkungan Hidup)
Peringkat Proper Hitam : Belum melakukan pengelolaan lingkungan yang berarti PROPER wajib untuk semua perusahaan Difokuskan kepada: Berdampak penting terhadap lingkungan Berdampak besar terhadap lingkungan skala besar dalam kapasitas produksi dan jumlah limbah Berpotensi merusak dan menemani lingkungan Perusahaan publik yang terdaftar : pasar modal dalam negeri, pasar modal luar negeri Berorientasi ekspor Tujuh Area Penilaian PROPER Hitam : Area Penilaian (Pengelolaan Pencemaran Air) Kriteria Penilaian PROPER peringkat HITAM Aspek Indikator Dasar Peraturan Pencemaran Air 1. Perusahaan tidak KepMenLH No.51/1995 melakukan pasal 6 pengelolaan air limbah 2. Air limbah >500% dari BMAL (izin) Pencemaran Udara 1. Perusahaan tidak KepMenLH No.13/1995 mempunyai alat pasal 7 pengendalian pencemaran udara 2. Emisi udara >500% dari BME (izin) Limbah B3 1. Perusahaan tidak PP No.18/1999 Jo PP mengelola limbah B3 No.85/1999 dan mempunyai dampak terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat AMDAL/UKL/UPL 1. Perusahaan tidak PP No. 27/1999 pasal 7 mempunyai dokumen AMDAL atau RKL/RPL yang disetujui instansi yang berwenang Resume Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Berdasarkan peraturan menteri lingkungan hidup dan kehutanan republik Indonesia tentang standar dan sertifikasi kompetensi penanggung jawab operasional pengolahan air limbah dan penanggung jawab pengendalian pencemaran air. Mengatur beberapa pasal tentang sistem standarisasi kompetensi kerja nasional dan sertifikasi kompetensi penanggung jawab operasional pengolahan air limbah dan penanggung jawab pengendalian pencemaran air. Dalam peraturan tersebut terdiri dari beberapa peraturan undang-undang dan pasal- pasal yang mengatur tentang ketenagakerjaan, perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air, badan nasional sertifikasi profesi, pembangunan sumber daya industri, program penilaian peringkat kinerja perusahaan dalam pengelolaan lingkungan hidup, organisasi dan tata kerja kementrian lingkungan hidup, sistem standarisasi kompetensi kerja nasional, dan tata cara penetapan standar kompetensi kerja nasional Indonesia. Yang kemudian memutuskan atau menetapkan bahwa peraturan menteri lingkungan hidup dan kehutanan tentang standar dan sertifikasi kompetensi penanggung jawab operasional pengolahan air limbah dan penganggung jawab pengendalian pencemaran air terdiri dari pasal 1 yaitu penanggung jawab operasional pengolahan air limbah adalah personil yang memiliki kewenangan dan tanggung jawab terhadap penyusunan rencana, pengoperasian dan pengoptimalisasian pengoperasian instalasi air limbah, perawatan instalasi air limbah, serta melaksanakan tanggap darurat dalam pengoperasian instalasi air limbah. Penanggung Jawab Pengendalian Pencemaran Air adalah personil yang memiliki kewenangan dan tanggung jawab internal terhadap pencegahan dan penanggulangan pencemaran air yang disebabkan oleh usaha dan/atau kegiatan, dengan garis besar pekerjaan melakukan penilaian potensi pencemaran air dari seluruh kegiatan produksi, menyusun strategi, program dan sasaran dari berbagai kegiatan pengendalian pencemaran air, serta mengkoordinasi dan mengawasi kelangsungan kegiatan yang berkaitan dengan pengendalian pencemaran air. Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia yang selanjutnya disingkat SKKNI adalah rumusan kemampuan kerja yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan/atau keahlian sikap kerja yang relevan dengan pelaksanaan tugas dan syarat jabatan yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Sertifikasi Kompetensi Kerja adalah proses pemberian sertifikat kompetensi yang dilakukan secara sistematis dan objektif melalui uji kompetensi sesuai dengan SKKNI, standar internasional dan/atau standar kompetensi kerja khusus. Bab 2 mengatur tentang Standar Kompetensi Penanggung Jawab Operasional Pengolahan Air Limbah dan Penanggung Jawab Pengendalian Pencemaran Air yang terdiri dari pasal 2 ayat 1 dan ayat 2. Bab 3 mengatur tentang Sertifikasi Kompetensi Penanggung Jawab Operasional Pengolahan Air Limbah dan Penanggung Jawab Pengendalian Pencemaran Air yang terdiri dari pasal 3, 4, 5, 6, dan 7. Bab 4 mengatur tentang Monitoring dan Evaluasi yang terdiri dari pasal 8 dan 9. Bab 5 mengatur tentang Ketentuan Peralihan yang terdiri dari pasal 10 dan 11. Bab 6 mengatur tentang Ketentuan Penutup yang terdiri dari pasal 12 dan 13.
Pada program pengemasan kompetensi penanggung jawab pengendalian pencemaran
air terdiri dari beberapa judul unit kompetensi yaitu:
1. Mengidentifikasi sumber pencemaran air limbah
Unit kompetensi ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam mengidentifikasi sumber pencemaran air limbah. 2. Menentukan karakteristik sumber pencemaran air limbah Unit kompetensi ini berkaitan dengan pengetahuan, ketarampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam penentuan karakterisktik sumber pencemaran air limbah. 3. Menilai tingkat pencemaran air limbah Unit kompetensi ini merupakan kemampuan yang didasari atas pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam menilai tingkat pencemaran air limbah. 4. Menentukan peralatan instalasi pengolahan air limbah Unit kompetensi ini merupakan kemampuan yang didasari atas pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam menentukan peralatan instalasi pengolahan air limbah. 5. Mengoperasikan instalasi pengolahan air limbah Unit kompetensi ini merupakan kemampuan yang didasari atas pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam mengoperasikan instalasi pengolahan air limbah. 6. Melaksanakan daur ulang olahan air limbah Unit kompetensi ini merupakan kemampuan yang didasari atas pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam melaksanakan daur ulang olahan air limbah. 7. Menyusun rencana pemantauan kualitas air limbah Unit kompetensi ini merupakan kemampuan yang didasari atas pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam penyusunan rencana pemantauan kualitas air limbah. 8. Melaksanakan pemantauan kualitas air limbah Unit kompetensi ini merupakan kemampuan yang didasari atas pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pemantauan kualitas air limbah. 9. Mengidentifikasi bahaya dalam pengolahan air limbah Unit kompetensi ini merupakan kemampuan yang didasari atas pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam pengidentifikasian bahaya dalam pengolahan air limbah. 10. Melakukan tindakan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) terhadap bahaya dalam pengolahan air limbah Unit kompetensi ini merupakan kemampuan yang didasari atas pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam melakukan tindakan K3 terhadap bahaya dalam pengolahan air limbah. TUGAS PENGANTAR TEKNIK KIMIA INDUSTRI PROPER DAN PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA
DISUSUN OLEH: LUTFI NUR AINI (10411910000004) KHARISMA BULAN MARTASYA (10411910000008) KHAIRUN NISA (10411910000050) NESHA PERMATA SYAFIRA (10411910000078)
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA INDUSTRI
FAKULTAS VOKASI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER 2019