Anda di halaman 1dari 3

Latar Belakang :

Argentometri merupakan salah satu carauntuk menentukan kadar zat dalam suatularutan yang
dilakukan dengan titrasi berdasarkan pembentukan endapan dengan ionAg+Salah satu cara untuk
menentukan kadarasam-basa dalam suatu larutan adalah denganvolumetri (titrasi). Volumetri
(titrasi)merupakan cara penentuan kadar suatu zatdalam larutannya didasarkan pada
pengukuranvolumenya.

.Salah satu metode dalam titrasiargentometri adalah metode volhard. Metodevolhard merupakan
metode yang menggunakan NH4SCN atau KSCN sebagai titran dan larutanFe3+ sebagai indikator.
Analisis volhard pada prinsipnya adalah larutan standar AgNO3 berlebih ditambahkan kedalam
larutan yangmengandung ion halogen. Kelebihan ion Ag+dalam suasana asam dititrasi dengan
standargaram tiosianat (KSCN atau NH4SCN)menggunakan indikator larutan Fe3+. Sampaititik
ekivalen, terjadi reaksi antara titran danAg+ membentuk endapan putih. Kelebihantitran
menyebabkan reaksi dengan indikatormembentuk senyawa kompleks tiosianato ferrat(III) yang
berwarna merah. Metode Volhard Metode ini digunakan untuk menentukan kandungan perak
dalam suasanaasam dengan larutan standar kalium atau amonium tiosianat berlebih.
Kelebihantiosianat dapat ditetapkan secara jelas dengan garam besi (III) nitrat atau besi (III)amonium
sulfat sebagai indikator yang membentuk warna merah dari kompleks besi (III) tiosianat dalam
suasana asam nitrat 0,5 – 1,5 N. Titrasi ini harusdilakukan dalam suasana asam, sebab ion besi (III)
akan diendapkan menjadiFe(OH)3 jika suasananya basa, sehingga titik akhir tidak dapat diamati.

Pada praktikum ini dilakukan salah satu percobaan yaitu titrasi Argentometri dengan nama lain
titrasi pengendapan. Tetapi reaksipengendapan terbatas pada reaksi-reaksi antara ion Ag+ dengan
ion-ion halian, tiosianat dan sianida. Argentometri merupakan salah satu metode dari
titrasipenetapan. Titrasi dengan metode ini digunakan dalam penentuanion halogenida. etode
pengendapan digunakan karena metode inilebih mudah dilakukan dengan memisahkan suatu
sampel menjadikomponen-komponennya dan saat ini pengendapannya merupakanteknik
pemisahan yang luas penggunaannya.!husus dalam penetapan kadar senyawa yang sukar
larutditerapkan metode tertentu sebab sifat dari senyawa yang sukar larutmemiliki sifat tertentu
yang tidak dimiliki oleh senyawa yang larut.Salah satu metode tersebut adalah argentometri.
etode ini hanyaditekankan bagi senyawa yang diketahui sukar larut. "engan adanyapercobaan ini
diharapkan praktikan mampu menentukan kadar suatusenyawa yang tidak larut dalam air. #leh
karena itulah diadakanpercobaan ini."asar titrasi argentometri adalahpembentukan endapan
yangtidak mudah larut antara titran dengan analit. Adapun macam-macamcara pengendapan dalam
argentometri adalah cara ohr, cara$olhard dan cara $ajans. %ntuk mengetahui lebih lanjut tentang
titrasidengan cara pengendapan, maka dilakukan percobaan argentometriberikut ini

Tinjauan Pustaka

Argentometri merupakan titrasi pengendapan sampel yangdianalisis dengan menggunakan ion


perak,biasanya ion-ion yang ditentukan dalamtitrasi ini adalah ion iodide (Cr-,Br-,P-). Hasil kali
konsentrasi ion-ion yangterdapat dalam suatu larutan jenuh dari garam yang sukar larut pada suhu
tertentuadalah konstan. Dasar titrasi argento adalah pembentukan endapan yang tidakmudah larut
antara titran dengan analis. Berdasarkan jenis indicator dan tekniktitrasi yang dipakai maka titrasi
argentometri dapat dibedakan atas tiga metodeyaitu metode Mohr,metode Volhard,dan metode
Vajans ( Sinta, 2013 )

Argentometri adalah suatu proses titrasi yang menggunakangaram argentum nitrat (AgNO3) sebagai
larutan standard. Dalam titrasiargentometri, larutan AgNO3 digunakan untuk menetapkan garam-
garam halogendan sianida karena kedua jenis garam ini dengan ion Ag+dari garam standardAgNO3
dapat memebentuk suatu endapan atau suatu senyawa kompleks sesuaidengan persamaan reaksi
berikut ini :

NaX + Ag+ → AgX + Na+ ( X = halida )

KCN + Ag+ → AgCN + K+ ( Syindjia, 2013).

Titrasi pengendapan tidak terlampau banyak digunakandibandingkan dengan titrasi-titrasi redoks


atau asam basa. Hal ini disebabkantidak adanya indikator-indikator yang sesuai untuk menentukan
titik akhir titrasi.Umumnya titrasi pengendapan terjadi pada reaksi-reaksi antara kation Ag+
dengananion-anion halida, tiosianat dan sianida. Pereaksi pengendap yang banyakdigunakan dalam
titrasi pengendapan adalah perak nitrat, yang dikenal dengantitrasi argentometri.Setiap reaksi
pengendapan yang berlangsung cepat dan tersedianya indikatormerupakan dasar titrasi
pengendapan. Akan tetapi hanya sedikit reaksi pengendapan yang berlangsung cukup cepat. Juga
sedikit indikator yangmemenuhi syarat untuk titrasi pengendapan. Suatu reaksi pengendapan
berlangsung berkesudahan bila endapan yang terbentuk mempunyai kelarutanyang cukup kecil.
Pada titik ekivalensi akan terjadi perubahan yang cukup besardari konsentrasi yang dititrasi. ( Lukum,
2009) Astin Lukum. 2009.Bahan Ajar Dasar-Dasar Kimia Analitik . Gorontalo:Pendidikan Kimia

Argentometri merupakantitrasi yang melibatkan pembentukanendapan dari garam yang tidak


mudah larut antara titrant dan analit. hal dasar yang diperlukan dari titrasi jenis ini adalah
pencapaian keseimbangan pembentukan yang cepat setiap kali titran ditambahkan pada analit, tidak
adanya interferensi yang menggangutitrasi, dan titik akhir titrasi yang mudah diamati. Pada metode
ini, sejumlah volume larutan standar AgNO3 ditambahkan secara berlebih ke dalam larutan
yangmengandung ion halida. !onsentrasi ion klorida, iodide, bromidedan yang lainnya dapat
ditentukan dengan menggunakan larutanstandar perak nitrat. larutan perak nitrat ditambahkan
secaraberlebih kepada larutan analit dan kemudian kelebihan konsentrasi larutan Ag+ dititrasi
dengan menggunakan larutanstandar tiosianida (SCN-) dengan menggunakan indicator ion fe 3+. ion
besi (III) ini akan bereaksi dengan ion tiosianatmembentuk kompleks yang berwarna merah.
( Mulyono, 2005). Ham, Mulyono, 2005 ,Kamus Kimia, Bumi Aksara : Bandung.

Perak dapat ditetapkan secara teliti dengan suasana asam dengan larutan baku kalium dan
ammonium tiosianat yang mempunyai hasil kali kelarutan 7,1 x 10-13. Kelebihan tiosianat dapat
ditetapkan secara jelas dengan garam besi (III) ntrat atau besi (III) ammonium sulfat sebagai
indicator yang membentuk warna merah dari kompleks besi (III)-tiosianat dalam lingkungan asam
nitrat 0,5-1,5N. Titrasi ini harus dilakukan dalam suasana asam, sebab ion besi (III) akan diendapkan
menjadi Fe(OH)3 jika suasana basa sehingga titik akhir tidak dapat ditunjukan. pH larutan dibawah 3,
Pada titrasi terjadi perubahan warna 0,7 – 1 % sebelum titik ekuaivalen. Untuk mendapatkan hasil
yang teliti pada waktu akan mencapai titik akhir, titrasi digojog kuat-kuat supaya ion perak yang
diarbsorbsi oleh endapan perak tiosianat dapat bereksi dengan tiosianat. Metode volhard dapat
digunakan untuk menetapkan asam klorida, bromide, dan iondida dalam suasana asam.
(Gandjar,2007). Gandjar, G. 2007. Kimia Farmasi Analisis. Pustaka pelajar. Yogyakarta.

pada titrasi blangko,penetapan dilakukan dan kemudian diulang tanpa adanya sampel,penentuan
dengan metode ini memungkinkan analis mengukur berbagai perubahan yang terjadi pada reagen
selama penetapan kadar berlangsung. Tujuan dari titrasi blangko adalah mengurangi kesalahan pada
titrasi yang disebabkan adanya pereaksi yang ditambahkan pada saat pelaksanaan titrasi yang
kemungkinan pereaksi tersebut ikut bereaksi dengan larutan baku AgNO3. Dengan dilakukannya
titrasi larutan blangko maka volume blangko harus dikurangi volume yang bereaksi dengan sampel
uji. Titrasi blanko menggunakan aquades. Mengapa menggunakan aquades ? karena air merupakan
pelarut polar yang penting yang memiliki kemampuan untuk melarutkan banyak zat kimia lainnya
(Cairns, 2008 ). Cairns.2008.Intisari Kimia Farmasi.Jakarta : penerbit EGC

Anda mungkin juga menyukai