SURVEI PENENTUAN
TRACE JALAN
2
Bimbingan Teknis Ahli Teknik Desin Jalan 16/09/2019
PENDAHULUAN
Apa trase jalan itu?
• Trase jalan adalah rangkaian dari garis lurus yang menghubungkan
titik titik dari rencana lokasi jalan.
• Trase jalan ini nantinya akan menjadi sumbu jalan.
Bagaimana awal penentuan trase jalan?
• Seorang perencana transportasi akan menentukan kebutuhan akan
prasarana jalan di suatu daerah.
• Seorang ahli rekayasa jalan akan menerjemahkan ‘kebutuhan akan
prasarana jalan’ ini dengan menetapkan prakiraan dimana lokasi jalan
tersebut akan diwujudkan
TRASE JALAN
• Dalam penentuan trase jalan harus memperhatikan koridor jalan
(secara kasar). Koridor jalan nantinya bias menjadi Daerah Milik
Jalan/Damija.
• Trase jalan (dan juga koridor jalan) ditentukan dengan
menghubungkan titik-titik yang harus dihubungkan dan menghindari
titik-titik yang harus dihindari (rulling points).
Apa saja yang termasuk rulling points?
• tempat yang dilindungi (baik yang terkait dengan sejarah maupun
reservasi alam), patahan geologi, daerah resapan, kondisi topografi
tertentu yang tidak mungkin untuk dilewati.
Survei Penentuan Trace Jalan 4
4
Bimbingan Teknis Ahli Teknik Desin Jalan 16/09/2019
6
Bimbingan Teknis Ahli Teknik Desin Jalan 16/09/2019
PHOTOGRAMMETRY
• Yaitu suatu cara untuk membuat peta dengan menggunakan hasil foto
(fotografi). Umumnya yang dilakukan adalah aerial photography (foto
udara) maupun foto satelit. Foto yang dihasilkan umumnya berskala
besar dan belum memungkinkan untuk pembuatan kontur.
• Cara lain pembuatan peta: cara teristris, yaitu dengan berdasarkan
hasil pengukuran langsung di lapangan.
• Di Indonesia, Badan yang menangani masalah perpetaan:
Bakorsurtanal (Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional)
• Biasanya dihasilkan dari foto udara/foto satelit
• Tidak terlalu up-to-date
8
Bimbingan Teknis Ahli Teknik Desin Jalan 16/09/2019
PETA
Hal-hal penting yang terkait dengan peta:
• Arah Utara dan arah sumbu x dan sumbu y
• Tersedianya skala dan legenda
Pembacaan skala peta -- 1 : 5.000 artinya 1 cm di peta sama dengan
5.000 cm atau 50 meter di lapangan.
Skala peta pada Reconaissance Study 1 : 5.000 atau 1 : 10.000
Skala peta pada Detil trase/koridor 1 : 1.000 atau 1 : 2.000
Peta dengan skala di atas umumnya digolongkan peta jalur (strip map
meliputi wilayah 50 – 100 meter.
Pada peta jalur biasanya dicantumkan letak patok utama (bench mark,
BM) sebagai pengikat dan panduan dari rancangan jalan pada saat
tahap stake out.
10
Bimbingan Teknis Ahli Teknik Desin Jalan 16/09/2019
11
12
Bimbingan Teknis Ahli Teknik Desin Jalan 16/09/2019
13
• Pada kemiringan
yang seragam, jarak
antara garis-garis
kontur adalah sama
(lihat titik E).
• Jarak antara garis
kontur makin besar
apabila kemiringan
makin kecil (landai),
dan jarak antara
garis kontur makin
kecil apabila
kemiringan makin
besar (curam).
14
Bimbingan Teknis Ahli Teknik Desin Jalan 16/09/2019
15
16
Bimbingan Teknis Ahli Teknik Desin Jalan 16/09/2019
• Garis kontur
memotong tegak
lurus dengan garis
punggung bukit (ridge
lines), seperti terlihat
pada titik H.
17
18
Bimbingan Teknis Ahli Teknik Desin Jalan 16/09/2019
SURVEI PENGUKURAN
Tujuan dari survei pengukuran:
• Penentuan posisi titik-titik (benda alam atau bangunan) yang ada
diatas permukaan bumi, yang satu terhadap yang lainnya, yang
semuanya dinyatakan atau digambarkan sebagai suatu peta.
• Pemindahan posisi-posisi dari bangunan-bangunan dan pekerjaan
engineering lainnya yang telah direncanakan diatas peta keatas
lapangan.
19
20
Bimbingan Teknis Ahli Teknik Desin Jalan 16/09/2019
4. Radiasi, dari satu titik diukur jarak dan sudut posisi dari titik
sekelilingnya; juga disebut koordinat-koordinat polar.
5. Offseting, penentuan posisi dengan mengatur jarak tegak lurus
suatu garis kontrol.
21
22
Bimbingan Teknis Ahli Teknik Desin Jalan 16/09/2019
23
24
Bimbingan Teknis Ahli Teknik Desin Jalan 16/09/2019
PENGARUH MEDAN/TOPOGRAFI
25
26
Bimbingan Teknis Ahli Teknik Desin Jalan 16/09/2019
27
28
Bimbingan Teknis Ahli Teknik Desin Jalan 16/09/2019
29
30
Bimbingan Teknis Ahli Teknik Desin Jalan 16/09/2019
MATERIAL KONSTRUKSI
• Sumber bahan bangunan untuk jalan dapat menjadi faktor
penting bagi penentuan lokasi jalan.
• Sumber material jalan yang jauh dari rencana lokasi jalan
akan meningkatkan harga material, dikarenakan biaya
pengangkutan material akan dibebankan kepada harga
material yang bersangkutan.
• Summary: lokasi jalan yang dekat sumber material konstruksi
jalan akan menjadi lebih ekonomis.
31
32
Bimbingan Teknis Ahli Teknik Desin Jalan 16/09/2019
PEMBEBASAN TANAH
• Tidak semua tanah dikuasai oleh negara. Tanah milik masyarakat
perlu dibebaskan terlebih dahulu dengan memberikan ganti rugi yang
sesuai kepada pemiliknya.
• Terutama di daerah perkotaan, harga tanah bisa sangat tinggi (lebih
tinggi dari NJOP/Nilai Jual Obyek Pajak), belum lagi proses
pembebasan yang dapat memakan waktu lama dan kemungkinan
dapat mengganggu jadual konstruksi jalan.
• Sementara itu, tanah negara dibawah pengawasan dan pengelolaan
suatu instansi negara (misalnya tanah hutan, perkebunan, daerah
milik jalan KA, dsb.) juga memerlukan koordinasi yang baik dan tidak
sedikit yang menimbulkan permasalahan terutama masalah waktu.
33
LINGKUNGAN
• Dengan terbangunnya jalan, maka lalu lintas penggunanya cenderung
untuk menghasilkan polusi bagi lingkungan (baik polusi udara, suara,
getaran dsb.), hal ini tentu saja akan berdampak buruk bagi
lingkungan.
• Apalagi dengan kecenderungan tumbuhnya permukiman/kegiatan
lain di sisi jalan yang dapat memultiplikasi dampaknya terhadap
lingkungan.
• Karena itu, disarankan agar pemilihan trase jalan tidak melalui
daerah-daerah tertentu seperti daerah hutan lindung, cagar alam,
konservasi air tanah, dsb.
34
Bimbingan Teknis Ahli Teknik Desin Jalan 16/09/2019
SOSIAL
• Tidak bisa dihindari, pembangunan jalan juga mempunyai dampak
sosial, yang pada akhirnya akan mempengaruhi semua pihak. Dampak
ini akan lebih signifikan, terutama di daerah perkotaan.
• Dampak sosial diantaranya perubahan kehidupan social akibat adanya
jalan baru atau menurunnya kualitas hidup masyarakat akibat polusi
yang ditimbulkan pengguna jalan.
• Perlunya identifikasi penanganan yang terbaik untuk mengatasi
dampak tersebut. Namun yang perlu disadari adalah, dampak sosial
ini tidak bisa dicegah.
35
36
Bimbingan Teknis Ahli Teknik Desin Jalan 16/09/2019
37
38
Bimbingan Teknis Ahli Teknik Desin Jalan 16/09/2019
39
40
Bimbingan Teknis Ahli Teknik Desin Jalan 16/09/2019
KETERANGAN
PI = Nomor Station ( Point of Interaction )
R = Jari- jari tikungan ( meter )
Δ = Sudut tangen ( o )
TC = Tangent Circle
CT = Circle Tangen
T = Jarak antara TC dan PI
L = Panjang bagian tikungan
E = Jarak PI ke lengkung peralihan
41
42
Bimbingan Teknis Ahli Teknik Desin Jalan 16/09/2019
DATA DASAR
Data dasar yang perlu untuk suatu perencanaan geometrik adalah:
1. Peta topografi berkontur yang akan menjadi peta dasar
perencanaan jalan, dengan skala tidak lebih kecil dari 1:10.000
(skala yang lain misainya L2.500 dan L5.000). Perbedaan tinggi
setiap garis kontur disarankan tidak lebih 5 meter.
2. Peta geologi yang mernuat informasi daerah labil dan daerah stabil
3. Peta tata guna lahan yang memuat informasi ruang peruntukan
jalan.
4. Peta jaringan jalan yang ada.
43
TERIMA KASIH
44