Deshpande Abhinav *, Mala Dixit Baburaj, Pimpale Sandeep dan Tambe Lashika
Departemen Periodontik, umah Sakit Pendidikan Kedokteran Gigi Nair, Universitas Ilmu Kesehatan Maharashtra, India
* Kesesuaian penulis: Deshpande Abhinav, Departemen Periodontik, Rumah Sakit Kedokteran Gigi Nair, Universitas Ilmu Kesehatan Maharashtra, India. E-mail: abhinavdeshpande91.
Abstrak
Latar Belakang : pembesaran gingiva inflamasi merupakan pertumbuhan berlebihan atau abnormal dari gingiva dalam merespon iritan lokal. Reaksi berlebihan terhadap
iritan mengakibatkan peradangan dan pembesaran pada gingiva sehingga menyebabkan gangguan fungsional serta menghambat pemeliharaan kebersihan rongga
mulut. Kasus ini melaporkan 3 cara berbeda dalam pengobatan pembesaran gingiva inflamasi.
metode : Strategi pengobatan tergantung pada perubahan jaringan. Kasus ini menggunakan terapi atau tindakan Non-bedah dan bedah. Terapi non debah terdiri dari scaling
dan root planning yang bertujuan untuk menghilangkan iritan lokal serta mengembalikkan jaringan yang inflamasi. Splinting pada gigi yang goyang membantu dalam
menstabilkan gigi serta menyediakan kondisi yang optimal untuk penyembuhan. Apabila tidak terjadi pengurangan yang signifikan dari pembesaran gingiva maka dilakukan
gingivektomi (Eksternal bevel atau Internal bevel Gingivektomi) sehingga membantu dalam memulihkan kontur gingiva.
hasil : Terapi periodontal bertujuan untuk memulihkan kesehatan serta fungsi gigi-geligi. Pengobatan dengan pendekatan sistematis mengakibatkan penyembuhan
dan pemeliharaan yang mudah dilakukan oleh pasien.
Kesimpulan : Terapi periodontal dipilih berdasarkan diagnosis, penilaian periodontal secara menyeluruh membantu dalam menentukan rencana perawatan yang tepat. Hal ini
mencakup faktor risiko perkembangan plak yang dapat menyebabkan penyakit periodontal. Tahap akhir terapi ini ialah pembentukan kembali kontur gingiva yang bertujuan
untuk kebersihan dan kesehatan.
Kata kunci : Pembesaran Gingiva; gingivektomi; Scaling dan root planing; Iritan kronis; hiperplasia
Pembesaran Gingiva (juga dikenal sebagai gingiva hipertrofi atau gingiva Seorang wanita berusia 35 tahun, belum menikah, yang berprofesi sebagai pramuniaga
Hiperplasia) merupakan pertumbuhan berlebihan atau abnormal dari jaringan gingiva. Hal dilaporkan ke departemen of Periodontology dengan keluhan utama pembengkakan dan
ini merupakan respon host terhadap rangsangan lain yang disebabkan oleh plak, gangguan pendarahan pada gusi. Selama menjadi pramuniaga, pasien merasa tidak percaya diri
sistemik, gangguan hormonal, diskrasia darah, obat-obatan, serta genetik [1]. dengan penampilannya karena pembengkakan tersebut. Pembengkakan tersebut diketahui
pertama kali muncul 3 tahun yang lalu kemudian pembesaran nodular kembali mengecil di
Pembesaran gingiva inflamasi dapat bersifat akut dan kronis, bentuk yang paling umum antara gigi yang lama-lama mengecil saat ini. Saat terjadi pembengkakan, pasien
terjadi adalah kronis. Derajat dan tingkat pembesaran menyebabkan peningkatan gangguan mengatakan gusinya berwarna kemerahan dan terjadi pendarahan saat makan dan
fungsional, yang dapat mengahalangi pemeliharaan kebersihan rongga mulut. Hal ini menyikat gigi. Saat ini, gusi berdarah spontan ketika pasien telah berhenti menyikat gigi
semakin memperkuat peningkatan akumulasi plak dan respon inflamasi kronis yang dan sekarang pasien menggunakan mishri untuk membersihkan giginya seperti yang
dihasilkan [2]. disarankan oleh temannya.
Tidak ada riwayat medis, gigi, atau riwayat keluarga yang mengalami keluhan yang
Etiologi dan manifestasi yang mendasari perubahan jaringan dapat menentukan
sama dengan pasien. Pasien enggan untuk tersenyum dan akan menutup mulutnya saat
rencana perawatan nantinya. Motivasi pasien, kepatuhan pasien dan kemampuan untuk
berbicara atau tersenyum. Pemeriksaan intraoral menunjukkan kelas 2 pembeesaran
menjaga kebersihan mulut sangat menentukan keberhasilan perawatan. Perawatan
gingiva [3] . Bibir yang tidak simetris. Insisivus lateralis kiri rahang atas lebih ke palatal.
melibatkan fase non bedah yang terdiri dari scaling dan root planing serta pengendalian
Insisivus sentral dan lateral mandibula masing-masing mobility kelas 1 dan kelas 2.
faktor-faktor etiologi. Hal ini bertujuan untuk mengurangi pembengkakan jaringan dan Terdapat traumatic oklusi. Pembesaran gingiva berwarna kemerahan, nodular, lunak dan
infeksi jaringan sehingga pembesaran gingiva berkurang. Ketika komponen fibrotic terjadi pembengkakan, serta berdarah secara spontan.
muncul secara signifikan, tidak akan mampu diatasi dengan terapi non bedah saja, terapi
bedah diperlukan untuk menghilangkan kelebihan jaringan. [2].
Kutipan: Deshpande Abhinav., et al. “Masalah Kelebihan: A Series Kasus pada gingiva Pembesaran”. Acta Ilmiah Ilmu Gigi 2,9 (2018): 92-98.
Masalah Kelebihan: A Series Kasus pada gingiva Pembesaran
93
Rencana perawatan terdiri dari terapi periodontal inisial dilanjutkan dengan prosedur
Pemeriksaan intraoral menunjukan pembengkakan pada wajah pada region 21, 22
gingivektomi untuk mengembalikan fungsi estetik. Terapi inisial terdiri dari skeling supra
dan region 42, 41, 31, 32. Terdapat plak dan kalkulus dan gigi berjejal pada regio 11, 21.
dan subgingiva. Penyesuaian oklusal dilakukan untuk meringankan traumatic oklusi.
Mobility Kelas II pada regio 31, 41 dan kelas I pada regio 32, 42. Pemeriksaan radiografi
instruksi kesehatan mulut yang diberikan ialah penggunaan klorheksidin atau obat kumur
(0,2% ClohexTM, Dr Reddy Laboratories Ltd, India) dua kali sehari selama satu minggu. menunjukan kehilangan tulang horizontal hingga sepetiga apikal pada anteriors atas dan
Pasien disarankan untuk menghentikan penggunaan mishri dan diganti dengan bawah.
menggunakan sikat gigi dengan bulu sikat yang lembut serta pasta gigi berfluoride dengan
Rencana perawatan termasuk skaling dan root planing dan instruksi kebersihan mulut.
teknik menyikat bass. Pasien dilakukan kontrol setiap minggu selama 2 bulan. Pada tahap
Pasien dengan menggunakan bulu sikat gigi yang lembut serta menggunakan teknik
ini, radiografi diambil dan dilakukan pemeriksaan darah lengkap. Splinting anterior
penyikatan gigi bass modifikasi. Pasien kembali dilakukan kontrol setiap minggu selama
dilakukan dengan menggunakan splinting berbahan serat (Ribbond). satu bulan hingga keluhan pasien berkurang dan kebersihan mulut meningkat.
penyesuaian oklusal dilakukan serta gigi anterior rahang bawah dilakukan splinting
Setelah dua bulan, pembesaran gingiva tidak menunjukkan penurunan yang pesat
menggunakan splinting berbahan serat belat (Ribbond).
dalam hal ukuran, tetapi jaringan tampak berwarna merah muda dan konsistensinya tegas.
Terapi bedah dipilih untuk memperbaiki cacat anatomi dan membuat kembali kontur Pembengkakan berkurang 1 bulan berikutnya scalling dan root planing terus
gingiva. dilakukan selama fase pemeliharaan. Setelah 1 tahun kemudian, pasien menunjukkan
gingiva yang sehat dan gigi yang stabil dengan kebersihan mulut yang memuaskan
Dengan menggunakan anastesi lokal, dilakukan pembedahan pada pembesaran gingiva (Gambar 3).
yang terjadi pada maxilla menggunakan insisi internal bevel gingivektomi. Debridement
dilakukan dan flap ditutup menggunakan 3-0 mersilk sutures menggunakan teknik kasus III
Pada pemeriksaan, tercatat pembesaran gingiva kels III. berjejal dari bawah Pseudo-
Pasien akan dilakukan beberapa kali kunjungan selama 12 bulan untuk memantau pocket bawah dan peradangan gingiva yang diakubatkan oleh kebersihan rongga mulut.
efektivitas kebersihan mulut dan untuk dicatat tanda-tanda kekambuhan kembali. Pemeriksaan darah, pemeriksaan radiografi, tidak menunjukan adanya kelainan.
Kebersihan gingiva diperlukan dalam pemeliharaan kesehatan periodontal dan mencapai
kontrol plak yang baik. Rencana perawatan terdiri dari skeling dan root planing dan instruksi kebersihan
mulut. Pasien disarankan untuk menggunakan bulu sikat gigi yang lembutserta teknik
Pasien ditindaklanjuti selama 1 tahun untuk melihat kebersihan mulut yang baik dan menyikat gigi dengan metode bass modifikasi. Obat kumur 0,12% Chlorhexidine
untuk melihat apakah terdapat pembesaran gingiva kembali.. Pasien tidak lagi menutupi diresepkan untuk kontrol plak untuk menjaga kebersihan mulut. Setelah 1 bulan,
mulutnya dan tampil dengan sangat percaya diri saat berbicara atau tersenyum (Gambar 1 peradangan berkurang tapi jaringan yang membesar tidak berkurang
dan 2).
Kutipan: Deshpande Abhinav., et al. “The Problem of Excess: A Case Series on Gingival Enlargement”. Acta Scientific Dental Sciences 2,9 (2018): 92-98.
The Problem of Excess: A Case Series on Gingival Enlargement
94
Gambar 1A: Pembesaran Gingiva melibatkan papilla interdental dan margin gingiva. Stillman’s cleft antara jaringan diperbesar dilengkung rahang atas.
Gambar 2B: Full thickness mucoperiosteal flap elevasion dan debridement menyeluruh dari lengkung rahang atas.
Gambar 2C: Penjahitan dari flaps rahang atas dengan jahitan simple interrupted menggunakan 3-0 mersilk jahitan.
Gambar 2E: penjahitan dari flap rahang bawah dengan jahitan simple interrupted menggunakan 3-0 mersilk jahitan.
Figure 2F: 1 tahun pasca operasi. Catatan: jaringan periodontal yang sehat dan pemeliharaan oral hygiene yang baik
Citation: Deshpande Abhinav., et al. “The Problem of Excess: A Case Series on Gingival Enlargement”. Acta Scientific Dental Sciences 2.9 (2018): 92-98.
The Problem of Excess: A Case Series on Gingival Enlargement
95
Figure 3A: Pembesaran gingiva menyebar dengan kebiasaan mengunyah satu sisi.
Figure 3B: Satu minggu pasca Scaling dan Root Planing.
Figure 3C: Splinting pada anterior mandibula menggunakan Ribbond splint material.
Figure 3D: 1 tahun pasca scaling. Catatan: jaringan periodontal yang sehat dan pemeliharaan oral hygiene yang baik dari pasien. Menghilangi
inflamasi menyeluruh.
Figure 4A: Pembesaran gingiva fibrous menyebar hamper menutupi mahkota gigi.
Figure 4B: Insisi bevel eksternal menggunakan blade No.15. Gambaran gingivektomi untuk menghilangkan pembesaran jaringan.
Citation: Deshpande Abhinav., et al. “The Problem of Excess: A Case Series on Gingival Enlargement”. Acta Scientific Dental Sciences 2.9 (2018): 92-98.
The Problem of Excess: A Case Series on Gingival Enlargement
96
Diskusi Ketika pembesaran gingiva inflamasi kronis mencakup komponen fibrotik yang
signifikan yang tidak sembuh sepenuhnya setelah terapi periodontal awal atau tidak
Pertumbuhan berlebih dari gingiva bervariasi mulai dari pembesaran ringan yang
memenuhi tuntutan estetika dan fungsional pasien, pengangkatan dengan pembedahan
melibatkan papilla interdental, terisolasi hingga segmental atau uniform dan pembesaran yang
adalah pengobatan pilihan. Pendekatan bedah yang paling banyak digunakan untuk
melibatkan satu atau kedua rahang yang memiliki beragam etiophogenesia [4]. Pada tahap
pengobatan pembesaran gingiva adalah gingivektomi atau teknik flap yang dimodifikasi
awal, pembesaran gingiva muncul sebagai pembesaran nodular terlokalisasi dari papilla
[1].
interdental (pertumbuhan horisontal) dan dengan perkembangan lebih lanjut meluas ke
mahkota gigi (pertumbuhan vertikal). Pada kasus yang parah, jaringan gingiva yang membesar
Kerentanan pasien terhadap pembesaran gingiva bervariasi dan tampaknya dipengaruhi
dapat menutupi sebagian besar mahkota klinis [5].
oleh tingkat kehadiran inflamasi gingiva. Mekanisme pasti dari respons ini tidak diketahui.
Pada tahap awal, peningkatan kerentanan papilla interdental terhadap pembesaran nodular
dibandingkan dengan margin gingiva atau bagian lain dari gingiva dapat dijelaskan oleh Metabolisme jaringan ikat gingiva sebagian besar dikendalikan oleh kemokin dan sitokin
perbedaan dalam komposisi molekul bagian yang berbeda [6]. Sel-sel dalam papilla interdental yang disekresikan oleh sel-sel inflamasi seperti makrofag dan limfosit dan, pada tingkat lebih
berada dalam keadaan diaktifkan atau secara inheren menampilkan fenotipe spesifik mirip rendah, oleh fibroblast [12-15] Sitokin mengatur berbagai proses seluler penting seperti
dengan penyembuhan luka. pertumbuhan fibroblast, sintesis matriks non-kolagen, dan proliferasi protein ECM dalam
jaringan ikat gingiva [16,17]. Proses-proses ini relevan dengan mekanisme molekuler
Pembesaran gingiva umumnya dikaitkan dengan akumulasi plak bakteri yang sudah pembesaran gingiva [18]. Beberapa penelitian menyoroti bahwa peningkatan kadar berbagai
berlangsung lama. Lesi hiperplastik inflamasi oral menunjukkan respons reparatif jaringan sitokin termasuk tumor-nec-rotizing factor-a (TNF-a), interleukin-1b (IL-1b), mengubah
yang berlebihan terhadap cedera [7]. Kalkulus, batas restorasi yang menjorok, benda asing, faktor pertumbuhan-b (TGF-b), faktor pertumbuhan jaringan ikat (CTGF) ), dan faktor
margin karies, spikula tulang yang tajam dan batas peralatan yang berlebihan adalah pertumbuhan turunan trombosit (PDGF) mungkin berkontribusi pada patogenesis
kemungkinan sumber iritasi traumatis [8]. Iritan ini merangsang pembentukan jaringan pembesaran gingiva [19,20].
granulasi yang terdiri dari sel endotel yang berkembang biak, sel inflamasi kronis dan
beberapa fibroblas [9]. Perubahan hormon selama menstruasi juga dapat menjadi salah satu McGaw dan rekan [21] dalam penelitian stereologi ultrastruktur menyatakan bahwa
penyebab proliferasi gingiva [10]. Dalam kasus ini, iritan lokal (plak dan kalkulus) dapat peradangan gingiva terkait plak meningkatkan aktivitas sintetik fibroblast. Pembesaran
dianggap sebagai faktor etiologi primer. merupakan gangguan pada lapisan jaringan ikat fibrosa pada mukosa mulut, yang
berkembang biak karena stimulasi terus menerus dan iritasi kronis [22]. Lesi ini bersifat
hiperplastik, bukan neoplastik [23]. Pembesaran dapat terjadi karena peningkatan jumlah
Penatalaksanaan pembesaran inflamasi seperti itu melibatkan penghilangan iritan dan
fibroblast gingiva [24] atau lebih lambat dari pertumbuhan normal. Tampaknya ada
pemeliharaan kebersihan mulut oleh pasien. Saat pemulihan peradangan menghilang atau
peningkatan sintesis kolagen daripada penurunan tingkat aktivitas kolagenase yang
mereda, vaskularitas berkurang dan lesi menyusut secara nyata. Penurunan ukuran lesi
bertanggung jawab untuk pembesaran [25].
berbanding lurus dengan jumlah peradangan yang ada. Jika lesi sebagian besar terdiri dari
jaringan fibrosa, ada sedikit penyusutan, tetapi jika jaringan granulasi yang cukup dan terdapat
Sebagai tindakan pencegahan, chlorhexidine 0,12 sekali sehari telah direkomendasikan
peradangan, ditandai dengan penyusutan [2]. Profilaksis oral yang teratur dan kepatuhan
untuk pasien yang berisiko untuk radang gusi [26]. Trauma oklusal dan mobility gigi
pasien yang baik diperlukan dalam penatalaksanaan kasus-kasus tersebut.
menyebabkan pembengkakan lesi periodontal. Terapi melalui penyesuaian oklusal dan
splinting meningkatkan prognosis gigi yang dipengaruhi oleh penyakit periodontal [27].
Terapi periodontal non-bedah, tanpa terapi antimikroba tambahan sistemik atau lokal,
sel inflamasi minimal atau tidak. Permukaan epitel berkisar dari normal hingga acanthotic,
ulcerated, keratotic, atau kombinasi dua atau lebih dari fitur-fitur ini [28].
Citation: Deshpande Abhinav., et al. “The Problem of Excess: A Case Series on Gingival Enlargement”. Acta Scientific Dental Sciences 2.9 (2018): 92-98.
The Problem of Excess: A Case Series on Gingival Enlargement
Hal ini mencerminkan pentingnya pendidikan pasien, motivasi dan kepatuhan selama dan
setelah perawatan periodontal. Penguatan kebersihan mulut yang efektif sangat penting,
karena pasien memiliki kecenderungan untuk kembali ke perilaku aslinya. Pasien harus
ditempatkan dalam jadwal perawatan untuk mempertahankan pertumbuhan gigi yang sehat.
Pasien dengan pembesaran gingiva menghadapi tantangan unik saat menyikat gigi.
Teknik menyikat gigi dengan getaran seperti metode Bass harus direkomendasikan untuk
pasien pembesaran gingiva. Teknik menyikat gigi harus didemonstrasikan kepada pasien
pada model atau gigi pasien sendiri. Instruksi penempatan bulu yang hati-hati, tekanan,
getaran sikat harus diberikan tergantung pada jumlah pembesaran yang ada. Dalam kasus
pembesaran yang parah, bulu sikat halus ekstra digunakan untuk beradaptasi dengan hati-
hati terhadap morfologi gigi di dalam alur yang terbentuk pada gingiva yang membesar.
Sikat gigi listrik (listrik atau sonik) sangat efektif dalam menghilangkan plak interproksimal.
Alat irigasi oral efektif untuk pembuangan plak pada mereka yang kesulitan membersihkan
di dalam alur di antara jaringan yang membesar. Metode lain dari kontrol plak termasuk
Kesimpulan
Dapat dilihat dari 3 kasus, bahwa setelah pembesaran kembali / berkurang dan
instruksi kebersihan mulut pasien diperkuat, pasien dapat menjaga kebersihan mulut yang
baik.
Diperlukan pendekatan yang berpusat pada pasien sambil menentukan titik akhir
perawatan periodontal. Dalam kasus lanjut kehilangan tulang, alih-alih upaya heroik untuk
merehabilitasi gigi, terapi periodontal yang memadai dan terapi suportif akan meningkatkan
kualitas hidup dan mempertahankan pertumbuhan gigi dalam kesehatan dan fungsi [30].