Aa
Aa
Tugas VII
Disusun oleh:
Namora Istiqlalia Harahap
(15000406089)
LABORATORIUM GENETIKA
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2016
A. Pendahuluan
Gen terkait kromosom sex merupakan gen yang berhubungan dengan hal –
hal yang mengenai penurunan gen sifat yang menyerupai pada autosom. Gen ini
yang menentukan penurunan jenis kelamin dari keturunan yang dihasilkannya. Gen
terkait kromosom sex berhubungan dengan cara pewarisan gen terkait sex,
nondisjuction, dan sex kromatin.
B. Rangkuman Materi
Pewarisan Kromosom Sex
Binatang menyusui, betina normal mempunyai dua kromosom sex yang sama yaitu
XX, sedangkan jantan mempunyai satu X dan berpasangan denga pasangan yang
tidak sama yang disebut kromosom Y. Individu betina diistilahkan sebagai jenis
kelamin homogametic dan individu jantan adalah heterogametic. Kromosom kelamin
(sex) mengalami segregasi pada proses meiosis. Mekanisme ini membantu untuk
mempertahankan kedua jenis kelamin dalam jumlah yang sama.
Ilustrasi Pewarisan kromosom sex :
Gagal-Pisah (nondisjunction)
Terjadi pada peristiwa meiosis, kromosom sex XX maupun XY akan berpisah satu
sama lain dari pasangannya sehingga menghasilkan dua macam gamet, yaitu gamet
mengandung satu kromosom X dan gamet yang mengandung satu kromosom Y dan
keduanya kemudian saling menuju ke kutub yang berlawanan. Ada suatu kejadian,
kromosom yang homolog secara berpasangan tadi gagal untuk berpisah dari
pasangannya. Pada saat terjadi pembelahan, kedua kromosom menuju ke satu kutub
yang sama. Peristiwa ini disebut sebagai peristiwa "gagal-pisah" atau nondisjunction.
Gagalnya pemisahan pasangan kromosom yang homolog terjadi pada saat metafase.
Dalam peristiwa nondisjunction yang terjadi pada kromosom sex, kedua kromosom
sex tersebut tetap bersatu dan tidak membelah, sehingga dihasilkan sebuah gamet
yang mengandung dua kromosom sex dan sebuah gamet lagi yang tidak
mengandung kromosom sex.
Ilustrasi :
Sex
kro
matin
Seks kromatin adalah sebuah kromosom-X yang nonaktif, maka mudah dimengerti
bahwa pada orang normal, banyaknya seks kromatin dalam sebuah sel adalah sama
dengan jumlah kromosom-X dikurangi dengan satu. Jadi perempuan normal
mempunyai
dua kromosom-X, maka ia memiliki sebuah seks kromatin, sehingga bersifat seks
kromatin positif. Sebaliknya laki-laki hanya memiliki sebuah kromosom-X saja, maka
ia
tidak mempunyai seks kromatin sehingga bersifat seks kromatin negatif. Dengan
demikian, individu XO adalah wanita yang tidak mempunyai seks kromatin, maka
manusia XXY adalah pria yang memiliki satu seks kromatin, XXXX adalah wanita
dengan tiga seks kromatin.
Ilustrasi :
D. Daftar Pustaka
Suparyanto, Agus. 2003. Karakteristik Itik Mojosari Putih dan Peluang
Pengembangannya Sebagai Itik Pedaging Komersial. Wartazoa Vol. 13 No. 4.