Ruang Ketilang (Ispa)
Ruang Ketilang (Ispa)
TAHUN 2019
Oleh :
APRIYANTI
01.2016.003
CI LAHAN CI INSTITUSI
_____________________ ____________________
PALOPO
2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat dan rahmat,serta penyertaan-Nya,sehingga Laporan Pendahuluan (LP)
“ISPA” ini dapat saya selesaikan.
Dalam Laporan Pendahuluan ini saya berusaha menyajikan bahan dan
bahasa yang sederhana,singkat serta mudah dicerna isinya oleh para
pembaca.saya menyadari bahwa Laporan Pendahuluan ini jauh dari sempurna
serta masih terdapat kekurangan dan kekeliruan dalam penulisannya. Maka saya
berharap adanya masukan dari berbagai pihak untuk perbaikan dimasa yang akan
mendatang.
Akhir kata,semoga Laporan Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi kita semua
dan dipergunakan dengan layak sebagaimana mestinya.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) adalah penurunan
kemampuan pertahanan alami jalan nafas dalam menghadapi organisme
asingyang terjadi secara tiba-tiba, menyerang hidung, tenggorokan, telinga
bagian tengah serta saluran napas bagian dalam sampai ke paru-paru.
Biasanya menyerang anak usia 2 bulan-5 tahun.
(Whaley and Wong; 1991)
ISPA banyak diderita oleh anak- anak, baik dinegara berkembang
maupun dinegaramaju dan sudah mampu dan banyak dari mereka perlu
masuk rumah sakit karena penyakitnya cukup gawat. ISPA masih
merupakan masalah kesehatan yang penting dan cukup berbahaya karena
menyebabkan kematian bayi dan balita yang cukup tinggi yaitu kira-kira 1
dari 4 kematian yang terjadi.
Cara penularan virus influenza ini melalui air ludah, darah, bersin,
udara pernapasan yang mengandung kuman yang terhirup oleh orang sehat
kesaluran pernapasannya.Tiga hari setelah itu, bilamana daya tahan tubuh
menurun maka suhu badan naik (suhu badan dapat meningkat dari 39,50C
sampai 40,50C)
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari penyakit ISPA?
2. Apa etiologi dari ISPA?
3. Apa patofisiologi dari ISPA?
4. Apa manifestasi klinis Penyakit ISPA?
5. Bagaimana komplikasi penyakit ISPA?
6. BagaimanaPemeriksaan penunjang penyakit ISPA?
7. Bagaimana penatalaksanaan penyakit ISPA?
C. Tujuan
Agar pasien dan keluarga pasien mampu memahami, bagaimana cara
penangan penyakit ISPA dengan benar dan tepat
BAB II
LAPORAN PENDAHULUAN
A. Definisi
ISPA adalah penyakit infeksi yang sangat umum dijumpai pada
anak-anak dengan gejala batuk, pilek, panas atau ketiga gejala tersebut
muncul secara bersamaan (Meadow, Sir Roy. 2002)
ISPA (lnfeksi Saluran Pernafasan Akut) yang diadaptasi dari
bahasa Inggris Acute Respiratory Infection (ARl) mempunyai pengertian
sebagai berikut :
1) Infeksi adalah masuknya kuman atau mikoorganisme kedalam tubuh
manusia dan berkembang biak sehingga menimbulkan gejala penyakit
2) Saluran pernafasan adalah organ mulai dari hidung hingga alfeoli beserta
organ secara anatomis mencakup saluran pemafasan bagian atas
3) Infeksi akut adalah infeksi yang berlangsung sampai 14 hari. Batas 14
hari diambil untuk menunjukkan proses akut meskipun untuk beberapa
penyakit yang digolongkan ISPA. Proses ini dapat berlangsung dari 14
hari.
4) Infeksi saluran nafas adalah penurunan kemampuan pertahanan alami
jalan nafas dalam menghadapi organisme asing
B. Etiologi
Penyebab ISPA terdiri dari 300 jenis bakteri, virus dan richetsia.
Bakteri penyebab ISPA antara lain adalah dari genus Streptococcus,
Staphylococcus, Pneumococcus, Haemophylus, Bordetella dan
Corinebacterium. Virus penyebab ISPA antara lain adalah golongan
Miksovirus, Adenovirus, Coronavirus, Picornavirus, Micoplasma,
Herpesvirus dan lain-lain. (Suriadi,Yuliani R,2001).
Bakteri tersebut di udara bebas akan masuk dan menempel pada
saluran pernafasan bagian atas yaitu tenggorokan dan hidung. Biasanya
bakteri tersebut menyerang anak-anak yang kekebalan tubuhnya lemah
misalnya saat perubahan musim panas ke musim hujan.
Pada bayi dan anak-anak, virus-virus influenza merupakan
penyebab terjadinya lebih banyak penyakit saluran nafas bagian atas daripada
saluran nafas bagian bawah (DepKes RI, 2007)
C. Patofisiologi
Perjalanan klinis penyakit ISPA dimulai dengan berinteraksinya
virus dengan tubuh. Masuknya virus sebagai antigen ke saluran pernafasan
menyebabkan silia yang terdapat pada permukaan saluran nafas bergerak ke
atas mendorong virus ke arah faring atau dengan suatu tangkapan refleks
spasmus oleh laring. Jika refleks tersebut gagal maka virus merusak lapisan
epitel dan lapisan mukosa saluran pernafasan
D. Manifestasi Klinis
Tanda dan gejala dari penyakit ISPA adalah sebagai berikut :
1) Batuk
2) Nafas cepat
3) Bersin
4) Pengeluaran sekret atau lendir dari hidung
5) Nyeri kepala
6) Demam ringan
7) Tidak enak badan
8) Hidung tersumbat
9) Kadang-kadang sakit saat menelan
E. Komplikasi
1) Penemonia
2) Bronchitis
3) Sinusitis
4) Laryngitis
5) Kejang deman
(Soegijanto, S, 2009)
F. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang yang lazim dilakukan adalah :
1) Pemeriksaan kultur/biakan kuman (swab); hasil yang didapatkan adalah
biakan kuman (+) sesuai dengan jenis kuman
2) Pemeriksaan hitung darah (deferential count); laju endap darah
meningkat disertai dengan adanya leukositosis dan bisa juga disertai
dengan adanya thrombositopenia dan
3) Pemeriksaan foto thoraks jika diperlukan
(Suriadi, Yuliani R, 2001)
G. Penatalaksanaan Medis
Tujuan utama dilakukan terapi adalah menghilangkan adanya
obstruksi dan adanya kongesti hidung pergunakanlah selang dalam
melakukan penghisapan lendir baik melalui hidung maupun melalui mulut.
Serta obat yang lain seperti analgesik serta antipiretik. Antibiotik tidak
dianjurkan kecuali ada komplikasi purulenta pada sekret.
Penatalaksanaan pada bayi dengan pilek sebaiknya dirawat pada
posisi telungkup, dengan demikian sekret dapat mengalir dengan lancar
sehingga drainase sekret akan lebih mudah keluar.
Prinsip perawatan ISPA antara lain :
Menigkatkan istirahat minimal 8 jam perhari
Meningkatkan makanan bergizi
Bila demam beri kompres dan banyak minum
Bila hidung tersumbat karena pilek bersihkan lubang hidung dengan sapu
tangan yang bersih
Bila badan seseorang demam gunakan pakaian yang cukup tipis tidak
terlalu ketat
Bila terserang pada anak tetap berikan makanan dan ASI bila anak
tersebut masih menetek
Mengatasi panas (demam) dengan memberikan kompres, memberikan
kompres, dengan menggunakan kain bersih, celupkan pada air (tidak
perlu air es)
Mengatasi batuk, dianjurkan memberi obat batuk yang aman yaitu
ramuan tradisional yaitu jeruk nipis ½ sendok teh dicampur dengan kecap
atau madu ½ sendok teh , diberikan tiga kali sehari
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penyakit ISPA adalah salah satu penyakit yang banyak diderita
bayi dan anak-anak, penyebab kematian dari ISPA yang terbanyak karena
pneumonia. Klasifikasi penyakit ISPA tergantung kepada pemeriksaan dan
tanda-tanda bahaya yang diperlihatkan penderita, penatalaksanaan dan
pemberantasan kasus ISPA diperlukan kerjasama semua pihak, yaitu peran
serta masyarakat terutama masyarakat, dokter, para medis dan pihak
kesehatan untuk menunjang keberhasilan menurunkan angka, kematian dan
angka kesakitan sesuai harapan pembangunan nasional
B. Saran
Karena yang terbanyak penyebab kematian dari ISPA adalah
pneumonia, maka diharapkan penyakit saluran pernafasan dan cara
penanganannya dapat diprioritaskan. Disamping itu penyuluhan kepada
masyarakat tentang penyakit ISPA perlu ditingkatkan dan dilaksanakan
secara berkesinambungan, serta penatalaksanaan dan pemberantasan kasus
ISPA yang sudah dilaksanakan sekarang ini, diharapkana lebih ditingkatkan
lagi
DAFTAR PUSTAKA