Anda di halaman 1dari 7

Penyebab Cedera

1. Atletik

Pirifomis Syndrome : Terjadi ketika pemanasan dilakukan secara tidak benar, khususnya pada
gerakan mengencangkan otot pinggul.

Runner’s Knee : akibat dari tulang yang bergeser di bagian area tulang lutut. Mengapa tulang
bisa bergeser? Ini biasanya dipicu oleh cartilage atau jaringan tulang muda yang kekuatannya
sudah hilang. Sejumlah gerakan berlari di mana lutut ikut terlibat akan menjadi penyebab
pergeseran sehingga akhirnya terjadilah rasa nyeri.

Plantar Fasciitis : terjadi akibat inflamasi alias peradangan dan cedera semacam ini dapat terjadi
dikarenakan seringnya berlari di atas permukaan yang tak begitu rata. Sepatu yang tak bisa
menyerap tekanan bisa menjadi pemicu munculnya inflamasi.

Lenting atau Blister : Gesekan antara permukaan bagian dalam sepatu dengan kulit kaki adalah
penyebabnya.

Shin Splint : Berlari terlalu lama seperti latihan lari yang terlalu dipaksakan yang mungkin
menjadi persiapan Anda untuk bertanding maupun berlari dengan jarak yang sangat jauh.

ITBS (Iliotibial Band Syndrome) : Inflamasi merupakan penyebab dari cedera ini dan dipicu
oleh pergerakan kaki yang sangat kencang, lemahnya tulang serta otot paha, atau terlalu
seringnya berlari.

Achilles Tendinitis : . Inflamasi penyebab nyeri kerap menyertai cedera ini dan Anda pun bakal
merasakan tendon yang kaku. Lari jarak jauh seperti maraton adalah contoh aktivitas yang
menyebabkan hal ini bisa terjadi. Hal tersebut dikarenakan adanya penarikan berulang sehingga
muncul luka di bagian tendon.

Muscle Pull : Para pelari kemungkinan pernah atau masih sering melakukan peregangan yang
berlebihan sehingga otot menjadi tak kuat yang akhirnya malah mengalami robekan.

Ankle Sprain : Robeknya ligamen atau peregangan berlebihan pada area pergelangan kaki
mampu terjadi dan biasanya justru sewaktu kaki tertekuk ke dalam.
Cedera Hamstring : dikarenakan pemanasan yang kurang, dan oleh karena itu sebaiknya waktu
pemanasan harus cukup. Otot yang lelah dan terus dipaksakan untuk berlari bisa juga mengalami
cedera hamstring. Gerakan tiba-tiba juga mampu menjadi penyebabnya.

Kram Otot Kaki : Pelari yang kurang pemanasan biasanya juga akan mengalami yang namanya
kram otot, khususnya jika pelari melakukan pemanasan berlebihan atau latihan lari yang intens.
Latihan yang terlalu intens ditambah tanpa adanya peregangan otot maupun pemanasan yang
cukup dan tuntas.

2. Renang
Bahu : Cedera bahu adalah yang paling umum terjadi pada para perenang. Masalah ini dapat
disebabkan oleh teknik yang salah dan beban latihan berlebihan.

Lutut : Cedera lutut pada seorang perenang biasanya diakibatkan oleh tendangan kaki pada saat
melakukan gaya dada dan katak. Pada dasarnya, ketika kaki melebar, kaki kemudian akan
menendang dan merapat lagi. Pada saat itu, lutut diharuskan melakukan gerakan memutar.
Ligamen bagian dalam dari lutut, yang disebut medial collateral ligament, kemudian akan
menegang.

Punggung Bagian Bawah : Cedera punggung bagian bawah biasanya disebabkan karena teknik
berenang yang kurang tepat. Ketika berenang menggunakan gaya bebas, dapat terjadi Anda
berenang dengan posisi kepala yang tinggi atau posisi pinggang dan kaki mengarah ke bawah.

Leher : Karena terlalu sering digerakkan

3. Angkat Besi
Cedera bidai tulang kering :
 Memiliki berat badan berlebih (overweight atau obesitas).
 Memiliki telapak kaki datar atau lengkungan telapak kaki yang tinggi, serta memiliki otot
betis dan tendon achilles (jaringan yang menghubungkan tumit dan otot betis) yang kaku.
 Memiliki jaringan pergelangan kaki yang lemah.
 Berlari di permukaan yang keras atau tidak rata.
 Memakai sepatu yang tidak tepat atau tidak mendukung dalam kegiatan fisik yang dilakukan.
 Penambahan durasi, frekuensi, atau intensitas kegiatan fisik secara tiba-tiba.
4. Bola Basket

Sprain : luka pada pergelangan kaki yang muncul akibat ikatan ligamen, yaitu urat yang
mengikat tulang, mengalami peregangan. Tentunya, peregangan yang terjadi cukup keras hingga
membuat ligamen tersebut terkilir. Biasanya, saat melakukan gerakan loncat yang lumayan
tinggi kemudian kaki tidak mendarat kembali dengan benar.

Cedera Anterior Cruciate Ligaments : terjadi karena peregangan berlebihan atau robek
ligamen anterior cruciatum yang ada di lutut.

Meniscus : Cedera pada struktur ini sangat sering terjadi dan sebagian besar karena olah raga
basket. Biasanya berupa cedera saat lutut terplintir (twisted knee) mendadak.

Jumper’s knee (patellar tendonitis) : terjadi biasanya akibat regangan berlebihan dan berulang
pada tendon patella yang memicu timbulnya robekan-robekan kecil dan degenerasi kolagen pada
tendon. Regangan berlebihan terjadi saat melakukan aktivitas lompat dimana tempurung
memproduksi kekuatan yang besar melalui tendon patella.

5. Tenis Lapangan

Lateral epikondilitis (tennis elbow) : Biasanya terjadi karena pukulan top spin back hand yang
terus-menerus, jadi bersifat over use.

Medial epikondilitis : Mengenai patofisiologinya sama dengan tennis elbow, hanya saja yang
mengalami mikro trauma adalah origo dari otot-otot yang melakukan fleksi lengan bawah, jadi
yang berorigo pada epikondilus medialais humeri.

Cedera Bahu : Sering terjadi pada pemain tenis lapangan dikarenakan teknik yang salah dalam
melakukan pukulan sehingga bahu kita dapat cedera.

Sprain : Keseleo juga dapat terjadi pada pemain tenis karena salah melangkah pada saat akan
memukul bola.
Kram : Jenis cedera ini terjadi akibat otot tertarik pada arah yang salah, kontraksi otot yang
berlebihan atau ketika terjadi kontraksi, otot belum siap.

6. Sepakbola

Sprain : luka pada pergelangan kaki yang muncul akibat ikatan ligamen, yaitu urat yang
mengikat tulang, mengalami peregangan. Tentunya, peregangan yang terjadi cukup keras hingga
membuat ligamen tersebut terkilir. Biasanya, saat melakukan gerakan loncat yang lumayan
tinggi kemudian kaki tidak mendarat kembali dengan benar atau salah tumpuan saat berlari atau
menendang.

Strain : terjadi akibat otot tertarik pada arah yang salah, kontraksi otot yang berlebihan atau
ketika terjadi kontraksi, otot belum siap.

Knee Injuries : disebabkan oleh gerakan melompat, menerjang maupun melompat dan turun
kembali.

Shin Splints : cedera pada kaki bagian bawah yang seringkali terjadi terjadi akibat melakukan
berbagai aktivitas olahraga, termasuk saat berlari.

Achilles Tendinitis : . Inflamasi penyebab nyeri kerap menyertai cedera ini dan Anda pun bakal
merasakan tendon yang kaku. Berlari kepanjangan saat latihan atau bertanding yang
menyebabkan hal ini bisa terjadi. Hal tersebut dikarenakan adanya penarikan berulang sehingga
muncul luka di bagian tendon.

Fractures : Cedera seperti ini dialami apabila pemain yang bersangkutan mengalami benturan
dengan pemain lain atau sesuatu yang keras.

7. Takraw

Cedera Hamstring : dikarenakan pemanasan yang kurang, dan oleh karena itu sebaiknya waktu
pemanasan harus cukup. Otot yang lelah dan terus dipaksakan untuk berlari bisa juga mengalami
cedera hamstring. Gerakan tiba-tiba juga mampu menjadi penyebabnya.
Cedera bahu : aktivitas berlebih dan gerakan yang salah di daerah bahu sehingga mengenai
tendon (urat).

Sprain : luka pada pergelangan kaki yang muncul akibat ikatan ligamen, yaitu urat yang
mengikat tulang, mengalami peregangan. Tentunya, peregangan yang terjadi cukup keras hingga
membuat ligamen tersebut terkilir. Biasanya, saat melakukan gerakan loncat yang lumayan
tinggi kemudian kaki tidak mendarat kembali dengan benar atau salah tumpuan saat berlari atau
menendang.

Strain : terjadi akibat otot tertarik pada arah yang salah, kontraksi otot yang berlebihan atau
ketika terjadi kontraksi, otot belum siap.

8. Tinju

Cedera Pada Hidung : Cedera pada hidung terjadi karena pukulan benda tumpul atau terjatuh,
cedera ini disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah dari pleksus kiesselbach.

Cedera Pada Mata : Cedera mata kadang-kadang terjadi, derajat perlukaan pada mata sangat
bervariasi, biasanya hanya mengenai kelopak mata saja, tetapi yang terberat adalah mengenai
bola mata.

Cedera Patah Tulang dan Tulang iga ( kosta ) : Mayoritas cedera ini adalah keseleo yang dari
waktu ke waktu, itu menyebabkan hipertrofi rematik, atau memerintah dengan sendirinya
sehingga tulang punggung karpal mengalami kejang- kejang. Cedera umum yang mengancam
adalah sinovitis traumatis kronis, yaitu peradangan dan pembengkakan yang dapat menyebabkan
subluksasi.
Fraktur Kosta : Biasanya fraktur kosta disertai dengan sesak nafas. Fraktur kosta yang paling
berbahaya adalah ketika patahan tulang rusuk merobek pembungkus paru – paru / pleura. Hal ini
dapat menyebabkan tembusnya paru – paru yang biasa disebut pneumotoraks, hal ini dapat
menyebabkan kematian mendadak karena paru – paru tak dapat mengembang dan mengempis
lagi.
Cedera pada Bahu dan Ibu Jari : Cedera bahu sering terjadi karena terlalu lelah, cedera ini
juga bisa disebabkan oleh external violence akibatnya body contact sport, cedera petinju
biasanya lukasio / sublukasio dari artikulasio humeri.
Cedera Pada Bagian Mulut (gigi dan dagu) : Cedera ini biasanya terjadi pada cabang body
contact sport. Dimana dalam derajat cedera ini gigi dapat tanggal atau patah, kadang pula patah
pada tulang rahang petinju akibat pukulan.
Cedera Pada Kepala : Cedera ini merupakan cedera yang paling kronis dalam pertandingan
tinju.Biasanya berupa pukulan pada kepala ( trauma ) pada cabang body contact sport.

9. Gulat

Cedera kepala (gegar otak) : Cedera ini paling sering terjadi karena kepala merupakan bagian
yang paling sering mendapatkan benturan dibandingkan dengan anggota tubuh lainnya.
Cedera ligamen pergelangan tangan : Sendi pergelangan tangan merupakan salah satu sendi
yang paling sering digunakan, sekaligus sendi yang paling banyak bergerak. Pada olahraga bela
diri, banyak sekali gerakan-gerakan seperti memukul, menendang, hingga gerakan untuk
mengantisipasi lawan. Semua gerakan tersebut memerlukan tenaga yang besar. Saat melakukan
gerakan-gerakan tersebut itulah cedera sering terjadi. Ketika seseorang salah memukul atau
menangkis serangan lawan, sama halnya dengan keseleo, ligamen pada pergelangan tangan bisa
robek dan akan menyebabkan nyeri.
Cedera bahu : Selain sendi pergelangan tangan, sendi bahu juga merupakan sendi yang banyak
digunakan. Dua jenis cedera bahu yang paling sering terjadi adalah impingement syndrome,
yaitu suatu kumpulan gejala nyeri bahu yang timbul akibat adanya jepitan atau penekanan pada
tendon atau bantalan sendi di sendi bahu bagian atas, dan dislokasi, yaitu pergeseran sendi dari
lokasi asalnya.

10. Karate , kempo, dan tarung derajat

Traumatic injury : yaitu cedera yang timbul langsung pada sa'at melakukan suatu gerakan,
sehingga dapat dilihat dengan jelas penyebabnya. Misalnya jatuh, salah gerak, benturan, dan
lain-lain sehingga menyebabkan robekan/putusnya jaringan lunak (soft tissue) seperti ligamen,
otot, tendon hingga terjadinya fraktur (patah tulang).
Overuse injury : yaitu cedera yang timbulnya tidak langsung/ berlahan-lahan, diakibatkan
karena tekanan berulang-ulang biasanya diakibatkan karena pemakaian berlebihan atau terlalu
lelah. Berhubungan dengan beratnya beban latihan, istirahat yang kurang, perawatan cedera
sebelumnya yang kurang tepat serta persiapan dalam pertandingan seperti warming up, stretching
dan cooling down setelah pertandingan yang kurang maksimal dan efektif.

11. Silat
Keseleo (Sprains) : Keseleo adalah jenis cedera yang paling sering dialami oleh para atlit di saat
berlatih. Keseleo yang dialami mulai dari bagian pergelangan kaki, kaki bagian bawah, hingga
lutut merupakan bagian-bagian yang paling sering terjadi di olahraga Pencak Silat, terutama
bagian pergelangan dan medial collateral ligament (semacam pengikat sendi tulang).
Strain : terjadi akibat otot tertarik pada arah yang salah, kontraksi otot yang berlebihan atau
ketika terjadi kontraksi, otot belum siap.
Cedera Pada Lutut (Knee Injuries) : hal ini terjadi salahnya melakukan angkatan atau
bantingan sehingga terjadi kesalahan penahanan pada lutut, melakukan penahan secara tidak
sengaja pada lutut di saat terjadinya sapuan oleh lawan.
Patah atau Retak Tulang (Fractures) : Cedera seperti ini dialami apabila atlit mengalami
benturan dengan atlit lain dengan kerass.
Cedera Pada Kepala (Head Injury) : Cedera ini termasuk juga cedera pada gigi, hidung, mata,
dan cedera otak. Namun yang paling sering dialami atlit Pencak Silat adalah cedera akibat salah
serang yang di lakukan oleh pesilat lain seperti serangan pukulan yang terlalu ke atas atau
serangan tendangna yang langsung tidak terkendali mengenai rahang atau mata pesilat lebih
lanjutnya dapat membuat retak kepala pesilat.

12. Bulu tangkis


Cedera Bahu : cedera bahu dalam olahraga badminton sering kali disebabkan oleh tekanan yang
terus berulang pada bagian bahu, terutama ketika melakukan smash kencang.

Sprain : luka pada pergelangan kaki yang muncul akibat ikatan ligamen, yaitu urat yang
mengikat tulang, mengalami peregangan. Tentunya, peregangan yang terjadi cukup keras hingga
membuat ligamen tersebut terkilir. Biasanya, saat melakukan gerakan loncat yang lumayan
tinggi kemudian kaki tidak mendarat kembali dengan benar.

Knee Injuries : disebabkan oleh gerakan melompat dan turun kembali.

Anda mungkin juga menyukai