DESKRIPSI DIRI
MASHURI A. Md
PETUNJUK UMUM
Deskripsi diri dibuat berdasarkan kepada praktik pelayanan nyata yang anda sedang
atau telah lakukan dalam penyelenggaraan pelayanan kesejahteraan sosial
Kasus/situasi/permasalahan yang disajikan merupakan kasus/situasi/permasalahan
nyata dan bukan hasil rekaan.
Kasus/situasi/permasalahan yang disajikan berbeda untuk setiap bagian.
Deskripsi dibuat dengan jelas sesuai dengan perintah pada setiap bagian.
Deskripsi Kasus 1:
Deskripsi Kasus 2 :
Ada salah satu ketua kelompok PKH di Desa Tanjungrejo Kecamatan Ngetos
Kabupaten Nganjuk atas nama Yuli Astutik. Yang mana Yuli Astutik mempunyai dua
orang anak yaitu balita dan satu masih sekolah SD pada saat itu. Sedangkan
suaminya adalah tukang becak. Dia menjadi ketua kelompok sejak tahun 2013,
sejak pertama kali PKH ada di kabupaten Nganjuk. Proses terpilihnya Yuli Astutik
yakni dari kesepakatan anggota pada saat verifikasi dan validasi Supa pada bulan
September 2013 di balai desa Tanjungejo waktu itu. Yuli Astutik menjadi ketua
kelompok selama 1 tahun menaungi 15 anggota, sebelum digantikan Sri Harnani
pada bulan Agustus 2014.
Kasus ini terungkap ketika Yuli Astutik pada waktu itu ijin tidak bisa
menghadiri pertemuan kelompok. Pada saat itulah beberapa anggota kelompok
melaporkan kepada pendamping apabila perlakuan Yuli Astutik sangatlah kasar dan
anggota kelompok pun menanyakan apakah selama ini sering di ajak rapat sehingga
Yuli Astutik meminta uang ganti transport demi data-data mereka agar uang
mereka bisa cair. Ketika Yuli Astutik menjadi ketua kelompok sering berbicara kasar
terhadap anggotanya, ketika melaksanakan perannya sebagai Ketua Kelompok. Dan
Yuli Astutik memanfaatkan keadaan yang ada dengan membohongi anggotanya
bahwa sering kali di ajak rapat dimana-mana oleh pendamping. Karena anggota
merasa diperlakukan kasar oleh ketua kelompoknya, banyak anggota PKH yang
tidak terima. Terlebih, peran ketua kelompok sebagai orang kepercayaan
pendamping di masing-masing kelompok.
Setelah hampir satu tahun diperlakukan kasar, akhirnya anggota
mencurahkan keluh kesahnya kepada pendamping dan meminta untuk dilakukan
pergantian ketua kelompok. Hal ini bertujuan untuk menjaga kerukunan di antara
sesama anggota PKH. Setelah di kroscek oleh pendamping kepada beberapa
anggota, memang seperti itu keadaannya. Sebelum melakukan pergantian ketua
pendamping melakukan kunjungan ke rumah Yuli Astutik untuk memastikan kabar
yang ada memanglah benar. Dan akhirnya Yuli Astutik mengakui perbuatannya
tersebut. Akhirnya disepakati waktu pertemuan kelompok di bulan Agustus 2014
pada waktu itu di Rumah Ibu Dwi Sri Rahayu untuk mengganti ketua kelompok, dari
Yuli Astutik kepada Sri Harnani.