Anda di halaman 1dari 17

PROPOSAL TERAPI BERMAIN ANAK

“WALKIE TALKIE”
DI RUANG CEMPAKA I RSUD KABUPATEN KARANGANYAR

Disusun Untuk Memenuhi Tugas


Stase Keperawatan Anak

Disusun Oleh :
Aisyah Mutia Aslam J230181133
Luqmanul Hakim J230181129
Dwi Mei Lianawati J230181095
Novia Ayu Puspita J230181083

PROGRAM PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2019
PROPOSAL TERAPI BERMAIN ANAK
“WALKIE TALKIE”

A. Latar Belakang
Hospitalisasi merupakan perawatan yang dilakukan dirumah sakit dan
dapat menimbulkan trauma dan stress pada klien yang baru mengalami rawat
inap dirumah sakit. Hospitalisasi dapat diartikan juga sebagai suatu keadaan
yang memaksa seseorang harus menjalani rawat inap di rumah sakit untuk
menjalani pengobatan maupun terapi yang dikarenakan klien tersebut
mengalami sakit. Pengalaman hospitalisasi dapat mengganggu psikologi
seseorang terlebih bila seseorang tersebut tidak dapat beradaptasi dengan
lingkungan barunya di rumah sakit. Pengalaman hospitalisasi yang dialami
klien selama rawat inap tersebut tidak hanya mengganggu psikologi klien,
tetapi juga akan sangat berpengaruh pada psikososial klien dalam berinteraksi
terutama pada pihak rumah sakit termasuk pada perawat. Dengan demikian
dapat dipahami bahwa didalam melakukan asuhan keperawatan yang sangat
penting untuk mengurangi efek hospitalisasi bagi pertumbuhan dan
perkembangan anak selanjutnya (Wong, 2008). Pada anak perasaan yang
sering muncul dirumah sakit yaitu cemas, marah, sedih, takut, harga diri
rendah. Permainan bagi anak dapat mengekspresikan perasaannya dan
menyelesaikan permasalahannya sehingga dapat memperkecil trauma
hospitalisasi (Adriana, 2011).
Bermain merupakan hal yang menyenangkan bagi anak, seorang anak
dapat mengekspresikan bakat dan minat melalui fantasi dan imajinasinya.
Bermain juga dapat mengasah keberanian anak untuk berkomunikasi dan
melakukan percakapan dengan dua orang atau lebih sehingga dapat menyusun
kalimat yang lebih kompleks. Terapi bermain merupakan salah satu intervensi
yang efektif bagi anak untuk menurunkan atau mencegah kecemasan sebelum
dan sesudah tindakan operatif. Bermain adalah cara alamiah bagi anak untuk
mengungkapkan konflik dalam dirinya yang tidak disadari (Martin, 2013).
Sebagian besar anak yang dirawat diruang Cempaka I RSUD Kab.
Karanganyar sering takut kepada perawat yang melakukan tindakan kepada
anak (cemas) yang ditunjukkan dengan sikap anak yang berusaha menghindar
dari perawat, merengek, menangis atau berteriak memanggil orang tuanya.
Diperlukan suatu terapi permainan yang dapat mengurangi tingkat stress dan
kecemasan pada anak yang sedang dirawat di rumah sakit.
Melihat dari beberapa penjelasan diatas maka kelompok tertarik untuk
melaksanakan terapi bermain yang berjudul walkie talkie “permainan
membuat alat komunikasi dari kaleng jus”. Terapi ini dapat merangsang
motorik halus dan kasar anak, sehingga selama perawatan di rumah sakit
pertumbuhan anak tidak terhambat. Pemberian terapi bermain ini dapat
menunjang tumbuh kembang anak dengan baik.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
a. Mengurangi kecemasan pada anak
b. Menambah kreativitas anak
c. Meningkatkan hubungan sosial antar pasien dan perawat
d. Anak tidak merasa takut dengan perawat
e. Untuk mempertahankan tumbuh kembang anak meskipun dalam masa
perawatan
2. Tujuan Khusus
a. Membuat walkie talkie dari kaleng jus
b. Menggunakan walkie talkie untuk alat komunikasi dengan pasien anak
lainnya

C. Karakteristik Peserta
Kegiatan bermain ini diikuti peserta dengan kriteria sebagai berikut:
1. Kriteria Inklusi
a. Anak usia 4 tahun sampai remaja
b. Laki-laki atau perempuan
c. Suhu tubuh 36.5ºC -37.5ºC
d. Tidak bedrest
2. Kriteria Eksklusi
a. Anak terpasang alat-alat invasif (NGT, kateter, oksigen)
b. Anak sedang dalam kondisi tidur.
c. Anak demam tinggi (hipertermi)
d. Anak dalam masa program kemoterapi
e. Anak mengalami fraktur

D. Rencana Klien
No Tgl masuk Nama Usia (th) Dx. Medis
1. 30/01/2019 An. Aslametvi 15,6 th GEA Vomitus
2. 28/01/2019 An. Anggit 11,10 th Febris
3. 28/01/2019 An. Jihan 8,2 th Febris
4. 30/01/2019 An. Muh. 12,9 th Febris DHF
Fauzan

E. Media
No Bahan Jumlah
1. Kaleng jus 12 buah
2. Benang 1 buah
3. Tali 1 buah
4. Lem 1 buah

F. Metode Permainan
Jenis permainannya adalah walkie talkie “membuat alat komunikasi dari
kaleng jus”. Permainan ini dilakukan pada anak usia 4-9 tahun. Dengan rasio
pasien : perawat adalah 2 : 1 Lama waktunya 30 menit.
Waktunya permainan ini adalah selama 30 menit. Metode dilakukan
dengan langkah-langkah :
1. Mengajak anak untuk mengolah kaleng jus.
2. Membantu anak membuat lubang pada bagian bawah pada setiap kaleng.
3. Membantu anak memasukkan ujung tali melalui lubang dalam satu kaleng
dan membuat beberapa simpul
4. Mengajak anak untuk menghias kaleng dengan benang dan lem
5. Perpanjang tali sesuai dengan kebutuhan dan potong talinya kemudian
simpulkan
6. Meminta anak – anak untuk mulai menggunakan walkie talkie

G. Setting Tempat
1. Hari/Tanggal : Rabu, 6 Februari 2019
2. Waktu : 09.00 WIB
3. Tempat : Ruang Cempaka 1 RSUD Kabupaten karanganyar

Keterangan :

: Fasilitator/observer : Peserta

: Leader

H. Rencana Kegiatan

No Kegiatan Waktu Subyek Terapi


1. Persiapan: 5 menit Menjawab salam dan
a. Membuka acara dengan salam memperhatikan
b. Memperkenalkan diri
c. Menjelaskan tujuan terapi
bermain
2. Proses 20 menit Mengajak anak bermain
a. Menjelaskan cara bermain bersama sesuai dengan
- Mengajak anak untuk prosedur
mengolah kaleng jus.
- Membantu anak membuat
lubang pada bagian bawah
pada setiap kaleng.
- Membantu anak
memasukkan ujung tali
melalui lubang dalam satu
kaleng dan membuat
beberapa simpul
- Mengajak anak untuk
menghias kaleng dengan
benang dan lem
- Perpanjang tali sesuai
dengan kebutuhan dan
potong talinya kemudian
simpulkan
b. Mengajak anak bermain
c. Mengevaluasi respon anak dan
keluarga
3. Penutup 5 menit Memperhatikan dan
a. Mengevaluasi menjawab salam
b. Mengucapkan salam
I. Susunan Pelaksana
1. Leader merangkap sebagai observer : Luqmanul Hakim
Tugas :
a. Membuka acara
b. Menjelaskan tentang peraturan bermain
c. Memimpin jalannya permainan
d. Memberi semangat kepada peserta
e. Menciptakan suasana menjadi meriah
f. Mengambil keputusan
2. Fasilitator : Aisyah Mutia Aslam, Dwi Mei Lianawati, Novia Ayu Puspita
Tugas :
a. Memfasilitasi peserta selama permainan berlangsung.
b. Mendampingi anak selama bermain
c. Memberikan semangat dan motivasi kepada peserta
d. Mengamati dan mengevaluasi permainan
e. Mengamati tingkah laku anak
3. Fasilitator merangkap sebagai Observer : Aisyah Mutia Aslam, Dwi Mei
Lianawati, Novia Ayu Puspita Tugas :
a. Mengobservasi jalannya terapi bermain
b. Mengobservasi perilaku semua anggota kelompok terapi
bermain
c. Menyampaikan hasil terapi bermain.
d. Memberikan penilaian terhadap terapi bermain

J. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Pengorganisasian penyelenggaraan terapi dilakukan 10 menit sebelum
acara
b. Anak hadir di ruangan minimal 5 menit sebelum acara.
c. Penyelenggaraan terapi bermain dilakukan di ruang bermain Cempaka 1
2. Evaluasi Proses
a. Peserta bersedia hadir mengikuti terapi bermain
b. Anak mengikuti kegiatan sampai selesai
c. Peserta antusias dan berperan aktif untuk mengikuti terapi bermain
d. Peserta mampu mengasah imajinasinya
e. Kebutuhan bermain anak terpenuhi
f. Peserta dapat menyelesaikan permainan sampai selesai
g. Peserta merasa senang saat mengikuti terapi bermain
3. Evaluasi Hasil
a. Anak terlihat senang dan gembira
b. Anak dapat membuat alat komunikasi walkie talkie dengan benar
c. Anak mampu memainkan permainan bersama teman – teman nya
CONTOH PERMAINAN
DAFTAR PUSTAKA

Adriana, dian. 2011. Tumbuh kembang dan terapi bermain pada anak..jakarta:
Salemba Medika.
Martin, Dian 2013. Tumbuh kembang dan terapi bermain pada anak.. Jakarta:
Salemba Medika
Wong. 2008. Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik. Jakarta: EGC.
LAPORAN KEGIATAN TERAPI BERMAIN “WALKIE
TALKIE”
DI RUANG CEMPAKA I RSUD KABUPATEN KARANGANYAR

Disusun Untuk Memenuhi Tugas


Stase Keperawatan Anak

Disusun Oleh :
Aisyah Mutia Aslam J230181133
Luqmanul Hakim J230181129
Dwi Mei Lianawati J230181095
Novia Ayu Puspita J230181083

PROGRAM PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2019
LAPORAN KEGIATAN
TERAPI BERMAIN “WALKIE TALKIE”

A. Analisa Situasi
Terapi bermain “Walkie Talkie” dilaksanakan di ruang cempaka 1
RSUD Karanganyar pada tanggal 8 Februari 2019. Terapi bermain dimulai
pukul 10.00 yang dihadiri oleh 4 peserta. Selama kegiatan dari
pembukaan, inti dan penutup, peserta memperhatikan dan ikut terapi
bermain dengan aktif. Pasien dapat membuat 2 walkie talkie yang
digunakan untuk berkomunikasi dengan temannya.
B. Persiapan
Kegiatan dimulai dengan tahap persiapan yaitu merupakan salah
satu kegiatan mempersiapkan terapi bermain “walkie talkie”. Tahap
persiapan ini mencakup pembuatan proposal kegiatan terapi bermain
“walkie talkie” dan persiapan bahan dan alat yang akan digunakan selama
terapi bermain, lalu mempersiapkan setting tempat untuk dilakukan terapi
bermain. Selanjutnya untuk penetapan jadwal sesuai dengan jadwal yang
telah ditetapkan.
C. Pelaksanaan
1. Acara dimulai tepat waktu pukul 10.00 WIB di terapi bermain
Bangsal Cempaka RSUD Karanganyar.
2. Persiapan peserta
Terlihat 3 peserta aktif dalam kegiatan sedangkan 1 orang tampak
tidak aktif dalam terapi bermain, dengan ditunjukkan oleh:
a. Seluruh peserta anak-anak mengikuti terapi bermain.
b. Peserta aktif dalam mempraktikkan membuat walkie talkie.
c. Mahasiswa berperan sesuai dengan uraian tugasnya
masing-masing yaitu: leader, observer, dan fasilitator.
d. Kegiatan berlangsung sesuai dengan rencana yang telah
ditentukan.
e.
D. Tahap Evaluasi
1. Pembagian Tugas
a. Leader : Luqmanul Hakim
b. Fasilitator : Aisyah Mutia Aslam, Dwi Mei
Lianawati dan Novia Ayu Puspita
c. Observer : Aisyah Mutia Aslam, Dwi Mei
Lianawati dan Novia Ayu Puspita
2. Evaluasi Struktur
a. Peserta yang mengikuti terapi bermain adalah 4 orang
pasien anak yang dirawat di ruang cempaka 1.
b. Setting tempat sesuai dengan rencana yang ditentukan
c. Peralatan yang digunakan selama penyuluhan adalah
gambar penghias gelas, gelas, tali, gunting, cutter,
doubltip.
d. Mahasiswa memfasilitasi peserta selama pelaksanaan akan
tetapi fasilitator memberikan contoh walkie talkie yang
salah dengan tali yang pendek.
3. Proses
a. Pelaksanaan kegiatan dilakukan pada tanggal 8 Februari
2019 pukul 10.00-10.30 WIB dan dapat berjalan sesuai
rencana dan kontrak waktu yang telah ditentukan
berdasarkan peraturan yang disediakan. Peserta yang hadir
mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir.
b. Pelaksanaan terapi bermain

Alokasi Realisasi
No Kegiatan Subyek Terapi
Waktu Waktu
1. Persiapan: 5 menit 2 menit
d. Membuka acara dengan salam Menjawab salam dan
memperhatikan
e. Memperkenalkan diri
f. Menjelaskan tujuan terapi
bermain
2. Proses 20 menit Mengajak anak bermain 21 menit
d. Menjelaskan cara bermain bersama sesuai dengan
- Mengajak anak untuk prosedur
mengolah kaleng jus.
- Membantu anak membuat
lubang pada bagian bawah
pada setiap kaleng.
- Membantu anak
memasukkan ujung tali
melalui lubang dalam satu
kaleng dan membuat
beberapa simpul
- Mengajak anak untuk
menghias kaleng dengan
benang dan lem
- Perpanjang tali sesuai
dengan kebutuhan dan
potong talinya kemudian
simpulkan
e. Mengajak anak bermain
f. Mengevaluasi respon anak dan
keluarga
3. Penutup 5 menit Memperhatikan dan 2 menit
c. Mengevaluasi menjawab salam
d. Mengucapkan salam

4. Hasil
a. 75% peserta tampak antusias dalam mengikuti terapi bermain.
b. 100% peserta dapat mempraktikkan membuat walkie talkie dan
dapat berkomunikasi dengan menggunakan walkie talkie.
Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai