Anda di halaman 1dari 34

ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS KOMUNITAS

PADA IBU MENYUSUI

Disusun Oleh:

Wahyu Kusumawardani

201310201064

Program Studi Ilmu Keperawatan

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ‘Aisyiyah Yogyakarta

1
PENGKAJIAN PERAWATAN MATERNITAS

PADA KELUARGA

A. Identitas

Nama KK : Tn. A Nama ibu/sdri : Ny. H

Umur : 31 tahun Umur : 32 tahun

Agama : Islam Agama : Islam

Suku : Jawa Suku : Jawa

Pendidikan : S1 Pendidikan : S1

Pekerjaan : Guru Pekerjaan : Guru

B. Anggota Keluarga

Jumlah anak : dua orang

 Hidup : dua orang Jumlah anak balita : dua orang


 Meninggal : - orang Umur balita terkecil :1 tahun

Apakah ada anggota keluarga remaja perempuan di rumah : tidak ada

2
 Pertanyaan untuk ibu
No Pertanyaan Jawaban

1. Ibu sudah menikah berapa kali? Satu kali

2. Apakah ibu sedang hamil? Tidak

3. Apakah setelah melahirkan, ibu pernah Ya, pada anak ke 2.


mengalami keluhan?

Apa keluhan ibu? Demam

4. Apakah ibu pernah mengalami keguguran? Tidak

5. Apakah ibu menyusui bayi sampai umur bayi Ya


enam bulan?

6. Apakah ibu ikut Keluarga Berencana? Ya,

Ibu mengunakan senggama terputus dan


kondom.

Apakah ada keluhan selama menggunakan KB Tidak


tersebut?

7. Apakah ibu masih mendapatkan haid? Masih, haid ±7hari.

Apakah ibu ada keluhan haid? Tidak

8. Apakah ibu ada keluhan pada payudara? Ya, sejak masih gadis.

Keluhannya putting payudara sebelah kanan


datar.

Upaya apa yang sudah dilakukan untuk mengatasi Menggunakan pompa untuk memerah ASI
keluhan tersebut?
Sejak anak pertama lahir.

3
Apakah ibu pernah melakukan pemeriksaan Belum pernah.
payudara sendiri (SADARI)?

Apakah bayi dapat menyusu dengan baik pada Tidak. Bayi tidak mau menyusu pada
payudara sebelah kanan? payudara kanan.

9. Apakah ibu mempunyai keluhan lain yang terkait Tidak.


dengan riwayat kandungan ibu?

10. Apakah ada anggota keluarga yang mendapatkan Tidak.


kekerasan?

4
C. Pertanyaan untuk Ibu

ANALISA DATA

DATA PENYEBAB MASALAH

DS: - Kesiapan
Meningkatkan
- klien menhgatakan bahwa putting
Manajemen
sebelah kanan datar.
Kesehatan Diri
- klien mengatakan menggunakan
pompa untuk memerah ASI

DO: -

DS: Kurang informasi masalah Defisiensi


terkait Pengetahuan
- Klien mengatakan tidak tahu tentang
pemeriksaan payudara sendiri
(SADARI)

DO:

- Klien tampak bingung saat ditanya


tentang sadari
DS: - Abnormalitas Anatomis Ketidakefektifan Pola
(putting ibu datar) Makan Bayi
DO:

- Bayi tampak kesulitan menghisap


putting sebelah kanan.

5
- BB 8,1 kg dan PB 66 cm

6
SKORING PRIORITAS MASALAH

Diagnosa Keperawatan: Kesiapan Meningkatkan Manajemen Kesehatan Diri

Kriteria Penghitungan Skor Pembenaran

1. Sifat Masalah 1 1 Potensial masalah dapat diatasi.


×1
3 3

2. Kemungkinan masalah 2 2 Masing-masing anggota keluarga Tn. A memiliki tingkat pendidikan yang
×2
2
dapat di ubah baik, financial cukup serta dekat dengan layanan kesehatan.

3. Potensial masalah untuk 3 1 Masalah tidak berat dan tidak ada anggota keluarga yang memiliki resiko
×1
3
dicegah tinggi.

4. Menonjolnya masalah 2 1 Ny. H merasakan adanya masalah pada putting payudara.


×1
2

JUMLAH 1
4
3

Diagnosa Keperawatan: Defisiensi Pengetahuan

Kriteria Penghitungan Skor Pembenaran

1. Sifat Masalah 1 1 Masalah defisiensi pengetahuan tidak mengancam jiwa Ny. H


×1
3 3

7
2. Kemungkinan masalah 2 2 Keluarga Tn. A memiliki status pendidikan yang bagus untuk memahami
×2
2
dapat di ubah masalah terkait.

3. Potensial masalah untuk 2 2 Masalah sudah lama terjadi, namun tidak ada anggota keluarga yang
×1
3 3
dicegah memiliki resiko tinggi kurang pengetahuan.

4. Menonjolnya masalah 1 1 Ny. H kurang menyadari tentang pemerikaan payudara sendiri.


×1
2 2

JUMLAH 1
3
2

Diagnosa Keperawatan: Ketidakefektifan pola makan bayi

Kriteria Penghitungan Skor Pembenaran

1. Sifat Masalah 3 1 Masalah ketidakefektifan pola makan bayi akan mengganggu status
×1
3
kesehatan bayi.

2. Kemungkinan masalah 2 2 Keluarga Tn. A memiliki pengetahuan dan financial yang baik serta layanan
×2
2
dapat di ubah kesehatan yang memadai.

3. Potensial masalah untuk 3 1 Masalah belum lama terjadi.


×1
3
dicegah

8
4. Menonjolnya masalah 1 1 Keluarga Tn. A kurang menyadari tentang masalah pola makan bayi.
×1
2 2

JUMLAH 1
4
2

PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Ketidakefektifan pola makan bayi b.d abnormalitas anatomi


2. Kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan diri
3. Defisiensi pengetahuan tentang SADARI b.d kurang informasi terkait mater

9
PERENCANAAN KEPERAWATAN

No Diagnosa Tujuan Intervensi Rasionalisasi


Keeperawatan
Umum Khusus

1. Ketidakefektifan pola Setelah 1. Bina hubungan 1. Supaya klien


makan bayi b.d Setelah saling percaya merasa nyaman
dilakukan
abnormalitas dilakukan sehingga
pendidikan
anatomi pendidikan memudahkan
kesehatan,
kesehatan, proses
diharapkan
klien pendidikan
klien dapat
diharapkan kesehtan.
mengerti
mampu
tentang
memahami 2. Jelaskan
Makanan 2. Agar klien
tentang: pengertian
Pendamping memahami apa
1. pengertian makanan
ASI. itu makanan
makanan pendamping
pendamping
pendamping ASI
ASI
ASI
2. tujuan
3. Jelaskan kapan 3. Supaya klien
pemberian
bayi dapat dapat
makanan
diberikan MP- menentukan
pendamping
ASI. kapan waktu
ASI
yang tepat
3. cara untuk
pemberian memberikan
makanan MP-ASI
pendamping 4. Agar klien
ASI sesuai mengetahui

10
golongan usia 4. Jelaskan tujuan tujuan
4. prinsip-prinsip pemberian MP- pemberian MP-
pemberian ASI ASI.

makanan
pendamping 5. Bantu klien
5. Supaya klien
ASI untuk memilih
dapat
MP-ASI yang
menentukan
sesuai dengan
MP-ASI yang
usia bayi.
sesuai dengan
usia bayi.

6. Jelaskan prinsip 6. Agar klien


pemberian MP- dapat
ASI. memnerikan
MP-ASI dengan
benar sesuai
prinsip.
2. Kesiapan Setelah 1. Bina 1. Supaya klien
meningkatkan dilakukan Setelah hubungan merasa nyaman
manajemen pendidikan dilakukan saling sehingga
kesehatan diri kesehatan, pendidikan percaya. memudahkan
klien kesehatan, proses
diharapkan klien pendidikan
mengerti diharapkan kesehtan.
tentang mampu
payudara memahami
2. Berikan 2. Supaya klien
dengan tentang:
pendidikan dapat
putting yang 1. Klien tahu apa
yang kesehatan membedakan
datar atau
dimaksud tentang antara putting

11
masuk ke putting datar putting datar datar dan
dalam atau masuk ke atau masuk ke putting normal.
dalam.
dalam.
2. Klien
memahami
3. Supaya klien
cara merawat 3. Berikan
payudara dg dapat merawat
motivasi cara
putting datar. dan menjaga
merawat dan
3. Klien dapat kebersihan
menggunakan membersihkan
payudara
spuit atau putting datar
pompa ASI. secara terus
menerus.

4. Jelaskan dan
praktekan 4. Agar klien tetap

cara dapat

mengambil memberikan

ASI dengan ASI pada bayi.

spuit dan
pompa.

5. Supaya klien
5. Bantu klien dapat
dalam menentukan
memilih alat bagaimana
untuk memerah ASI
memerah ASI sesuai
kenyamanan.

4.Defisiensi Setelah 1. Bina 1. Supaya klien


pengetahuan dilakukan Setelah hubungan merasa nyaman
dilakukan

12
tentang SADARI b.d pendidikan pendidikan saling sehingga
kurang informasi kesehatan, kesehatan, percaya. memudahkan
terkait materi klien klien proses
diharapkan diharapkan pendidikan
dapat mampu kesehtan.
memahami memahami
SADARI secara tentang: 2. Supaya klien
umum. 1. klien dapat memahami
memahami 2. Jelaskan
dengan benar
apa itu pengertian,
SADARI materi meliputi
tujuan, dan
2. klien dapat definisi, tujuan
mengetahui waktu
dan kapan
tujuan pelaksanaan
SADARI dan melakukan
pemeriksaan
waktu SADARI.
payudara
pelaksanaan.
3. Klien dapat sendiri
melakukan (SADARI).
SADARI
dengan baik 3. Supaya klien
dan benar. 3. Praktekan lebih

bersama klien memahami

langkah- bagaimana cara

langkah melakukan

SADARI. SADARI.

4. Untuk
memastikan

4. Minta klien apakah klien

untuk praktek dapat

SADARI melakukan

sendiri SADARI dengan

13
baik dan benar.

5. Untuk
5. Motivasi klien
mendeteksi
untuk
secara dini
melakukan
jika ada
SADARI setiap
benjolan yang
bulan
abnormal.

14
CATATAN PERKEMBANGAN

No Diagnose Implementasi Evaluasi (SOAP)

1. Ketidakefektifan 1. Membina hubungan saling percaya S:


pola makan bayi 2. Memberikan pendidikan
- Klien mengatakan senang
b.d abnormalitas kesehatan tentang putting datar
dengan adnya pendidikan
anatomi (putting atau masuk ke dalam.
kesehatan.
payudara datar) 3. Memberikan motivasi cara
- Klien mengatakan lebih
merawat dan membersihkan
memahami bagaiman
putting datar
memberikan MP-ASI
4. Menjelaskan tujuan pemberian
O:
MP-ASI
5. Membantu klien untuk memilih - Klien dapat menjelaskan
MP-ASI yang sesuai dengan usia kembali secara singkat
bayi. tentang materi MP-ASI.
6. Menjelaskan prinsip pemberian A:
MP-ASI.
- Tindakan asuhan
keperawatan pada
pendidikan kesehatan
ketidakefektifan pola makan
bayitelah dilakukan.
P:

- Hentikan intervensi.

2. Kesiapan 1. Membina hubungan saling S:


meningkatkan percaya.
- Klien mengatakan lebih
manajemen 2. Menjelaskan pengertian dari
nyaman menggunakan
kesehatan diri putting datar atau masuk ke
pompa untuk memerah ASI
dalam.

15
3. Menjelaskan cara merawat dan dari pada memakai spuit 3cc
membersihkan putting datar - Klien mengatakan senang
4. Menjelaskan dan praktekan cara dengan adnya pendidikan
mengambil ASI dengan spuit dan kesehatan.
pompa. O:
5. Membantu klien dalam memilih
- Klien dapat menggunakan
alat untuk memerah ASI
spuit untuk memerah ASI.
A:

- Tindakan asuhan
keperawatan pada pend kes
Kesiapan meningkatkan
manajemen kesehatan diri
telah dilakukan.
P:

- Hentikan intervensi.
3.Defisiensi 1. Bina hubungan saling percaya. S:
pengetahuan 2. Jelaskan pengertian, tujuan, dan
- Klien mengatakan lebih
tentang SADARI b.d waktu pelaksanaan pemeriksaan
paham tentang pemeriksaan
kurang informasi payudara sendiri (SADARI).
payudara sendiri, meliputi
terkait materi 3. Praktekan bersama klien langkah-
pengertian, tujuan dan
langkah SADARI.
kapan dilakukan SADARI.
4. Minta klien untuk praktek SADARI
- Klien mengatakan sudah bisa
sendiri.
mlakukan langkah-langkah
5. Memotivasi klien untuk melakukan
SADARI.
SADARI setiap bulan

O:

- Klien dapat

16
mendemonstrasikan
langkah-langkah melakukan
SADARI.
A:

- Tindakan asuhan
keperawatan pada pend kes
Defisiensi Pengetahuan
telah dilakukan..
P:

- Hentikan intervensi.

17
Satuan Acara Penyuluhan MakananPendamping ASI

Pokok bahasan : Kesehatan Nutrisi Balita

Sub Pokok Bahasan : Makanan Pendamping ASI

Sasaran : Ny. H

Waktu : Jumat, 01 Januari2016

Tempat : Rumah Ny. H

I. Identifikasi Masalah

Makanan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi perkembangan


individual. Hal ini terutama pada tahun-tahun pertama dari kehidupan anak, makanan
merupakan faktor yang sangat penting bagi pertumbuhan yang normal dari setiap
individu. Oleh sebab itu, dalam rangka perkembangan dan pertumbuhan anak
menjadi sehat dan kuat , perlu memperhatikan makanan, tidak saja dari segi kuantitas
(jumlah) jumlah makanan yang dimakan, melainkan juga dari segi kualitas (mutu)
makanan itu sendiri. Makanan yang banyak hanya akan mengenyangkan perut, tetapi
gizi yang cukup akan dapat menjamin pertumbuhan yang sempurna.

Pada balita, pemberian makanan yang bergizi bermanfaat dalam mengoptimalkan


pertumbuhan dan perkembangannya. Namun, ada beberapa hal yang menyebabkan
bayi kesulitan dalam memperoleh makanan yang bergizi (ASI). Misalnya kesulitan
dalam hal menghisap putting payudara ibu. Hal ini akan mempengaruhi proses
tumbuh kembang balita. Kurangnrya pengetahuan ibu terhadap asupan makanan
menyebabkan masalah gizi yang mengganggu kesehatan, diantaranya obesitas akibat
makan terlalu banyak tanpa memperhatikan kebutuhan gizi seimbang, gizi buruk,
masalah pertumbuhan, dan sebagainya.Ibu-ibu yang mempuyai bayi atau

18
balita membutuhkan edukasi akurat dan komprehensif tentang makanan pendamping
ASI untuk mencapai perkembangan dan pertumbuhan balita yang optimal.

II. Tujuan
a. Tujuan Umum
Setelah mengikuti kegiatan selama 20 menit, ibu dapat mengerti tentang
Makanan Pendamping ASI.
b. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti kegiatan selama 20 menit diharapkan ibu dapat menjelaskan
tentang:
4. pengertianmakanan pendamping ASI
5. tujuan pemberian makanan pendamping ASI
6. cara pemberian makanan pendamping ASI sesuai golongan usia
7. prinsip-prinsip pemberian makanan pendamping ASI

III. Materi
Terlampir
IV. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
V. Media
1. Leaflet
2. SAP

19
VI. Kegiatan Pembelajaran

No Waktu Kegiatan Kegiatanpeserta

1. 3 menit Pembukaan 1. Menjawabsalam


2. mendengarkandanmemperha
1. Memberikansalam ikan
2. Menjelaskantujuanpembelajaran

3. Menyebutkanpokokbahasan yang
akan di sampaikan

4. Appersepsi

5. 5.Kontrak Waktu

2. 10 menit Pelaksanaanmateri Menyimakdanmemperhatikan

Pelaksanaanmateripenyuluhansecaraberurutan
danterartur

Materi

1. pengertian makanan pendamping


ASI
2. tujuan pemberian makanan
pendamping ASI
3. cara pemberian makanan
pendamping ASI sesuai golongan
usia
4. prinsip-prinsip pemberian
makanan pendamping ASI

20
3. 5 menit Evaluasi : Bertanyadanmenjawabpertanyaan

1. Bertanyapadakliententangmateri yang
telahdijelaskan
2. Memberikesempatankepadaklienuntuk
bertanya

4. 2 menit Penutup Menjawabsalam

1. Menyimpulkanmateri yang
telahdisampaikan
2. UapanTerimahKasih

3. mengucapkansalam

VII. pengesahan

Yogyakarta,1Januari 2016

SasaranPenyuluh

Ny. H WahyuKusumawardani

Mengetahui

Kustiningsih, M.Kep.,Sp.An

21
A. Definisi

Makanan pendamping ASI atau bisa disebut MP-ASI adalah makanan yang
diberikan kepada bayi selain ASI, dimana jenis dan karakter dari makanan tersebut
disesuaikan dengan umur bayi.
MP-ASI diberikan mulai usia 6 bulan sampai 24 bulan. Semakin meningkat usia
bayi/anak, kebutuhan akan zat gizi semakin bertambah karena tumbuh kembang,
sedangkan ASI yang dihasilkan kurang memenuhi kebutuhan gizi. MP-ASI
merupakan makanan peralihan dari ASI ke makanan keluarga. Pengenalan dan
pemberian MP-ASI harus dilakukan secara bertahap baik bentuk maupun jumlahnya,
sesuai dengan kemampuan pencernaan bayi/anak. Pemberian MP-ASI yang cukup
dalam hal kualitas dan kuantitas penting untuk pertumbuhan fisik dan perkembangan
kecerdasan anak yang bertambah pesat pada periode tertentu.

B. Tujuan

Tujuan pemberian makanan pendamping ASI yaitu menurut shollihin (1999) yaitu
:
1. Untuk menambah energy
2. Membantu dalam proses pertumbuhan bayi
3. Sebagai makanan pelengkap
4. Mengembangkan kemampuan bayi untuk mengunyah, mencium dan
menelan serta melakukan adaptasi pada makanan yang mengandung energi
tinggi.
5. Guna memenuhi zat-zat gizi yang belum dipenuhi oleh asi guna menunjang
proses pertumbuhan agar tetap optimal.

C. Cara Pemberian MP-ASI Sesuai Golongan Usia


Menurut lewis ( 2004 ) kebutuhan nutrisi yang harus dikonsumsi oleh bayi
yaitu :
1. Usia 0-6 bulan

22
Bayi hanya diberi ASI saja lebih sering, karena ASI banyak mengandung
zat-zat antibody yang sangat dibutuhkan oleh tubuh ,serta sangat baik
untuk masa pertumbuhan otak bayi.
2. Usia 6-9 bulan
Makanan yang cocok diberikan diantaranya bubur, tepung beras, bubur
encer, pisang lumat, dan pepaya lumat.
3. Usia 9-12 bulan
Bayi diberikan ASI dan makanan pendamping seperti makanan bubur,
nasi dan menginjak usia 10 bulan bayi mulai diperkenalkan makanan
keluarga.
4. Usia 12-24 bulan
Bayi tetap terus diberi ASI dan makanan lengkap sekurang-kurangnya
diberikan 3x sehari dengan porsi yang sedikit dan diberikan makanan
selingan 2-3x sehari.
Menurut WHO ( 2003 ) tentang makanan pendamping yang baik untuk bayi
adalah:
1. Makanan yang dimakan dapat memenuhi kebutuhan terutama zat-zat besi,
kalsium, vitamin A,B,C,D,K.
2. Bersih dan aman.
a. Tidak ada bakteri pathogen
b. Tidak ada bahan kimia lainnya yang berbahaya
c. Makanan yang disajikan tidak terlalu panas
d. Makanan yang disajikan tidak terlalu pedas
e. Makanan mudah dicerna
f. Disukai oleh anak
g. Makanan tersedia dan terjangkau

D. Prinsip pemberian makanan pendamping ASI


1. Bayi disuapi, batita dibantu makan sendiri. Ikuti isyarat lapar-kenyang anak.
2. Beri makan perlahan dan sabar, jangan paksa.

23
3. Eksperimen berbagai kombinasi, rasa, tekstur dan cara menggugah selera
makan anak.
4. Ingatlah bahwa anak belajar ketika makan, maka berikan kasih sayang dan
perhatian

Referensi

http://duniasehat.net/2014/02/13/mpasi-makanan-pertama-bayi/, diaksespada 23
Desember 2015 pukul 18.18

https://creasoft.wordpress.com/2008/05/12/makanan-pendamping-asi-mp-asi/,
diaksespada 23 Desember 2015 pukul 19.07

24
Satuan Acara Penyuluhan Perawatan Payudara pada Putting
Datar

Pokok bahasan : Kesehatan Reproduksi Wanita

Sub Pokok Bahasan : Perawatan Payudara pada Putting Datar

Sasaran : Ny. H

Waktu : Jumat, 01 Januari 2016

Tempat : Rumah Ny. H

I. Identifikasi Masalah

Perawatanpayudaratidakhanyadilakukansebelummelahirkan,
tetapijugasetelahmelahirkan.Perawatan yang
dilakukanterhadappayudarabertujuanuntukmelancarkansirkulasidarahdanmencegahter
sumbatnyasaluransususehinggamemperlancarpengeluaran ASI.
Puting susu memegang peranan penting pada saat menyusui. Air susu ibu akan
keluar dari lubang-lubang pada putting susu oleh karena itu putting susu perlu dirawat
agar dapat bekerja dengan baik, tidak semua wanita mempunyai putting susu yang
menonjol (normal). Ada wanita yang mempunyai putting susu dengan bentuk yang
mendatar atau masuk kedalam, bentuk putting susu tersebut masih tetap dapat
mengeluarkan ASI jika dilakukan perawatan dengan baik dan benar

II. Tujuan
c. Tujuan Umum
Setelah mengikuti kegiatan selama 20 menit, ibu dapat mengerti tentang
payudara dengan putting yang datar atau masuk ke dalam.
d. Tujuan Khusus

25
Setelah mengikuti kegiatan selama 20 menit diharapkan ibu dapat menjelaskan
tentang:
8. Pengertianputting datar atau masuk ke dalam.
9. Cara merawat payudara termasuk pada putting yang datar atau masuk ke
dalam

No Waktu Kegiatan Kegiatanpeserta

1. 3 menit Pembukaan 3. Menjawabsalam


4. mendengarkandanmempe
6. Memberikansalam
rhatikan
7. Menjelaskantujuanpembelajaran

8. Menyebutkanpokokbahasan yang akan di


sampaikan

9. Appersepsi 5.Kontrak Waktu

2. 10 menit Pelaksanaanmateri Menyimakdanmemperhatikan

Pelaksanaanmateripenyuluhansecaraberurutandant
erartur

26
Materi

1. Pengertian putting datar atau masuk


ke dalam.
2. Cara merawat payudara termasuk
pada putting yang datar atau masuk
ke dalam
3. Cara mengambil ASI pada putting
datar atau masuk ke dalam
menggunakan alat (spuit dan pompa
atau corong).
4. Cara melakukan pemeriksaan
payudara sendiri (SADARI) dengan
baik dan benar.

3. 5 menit Evaluasi : Bertanyadanmenjawabpertanyaa


n
3. Bertanyapadakliententangmateri yang
telahdijelaskan
4. Memberikesempatankepadaklienuntukbert
anya
4. 2 menit Penutup Menjawabsalam

4. Menyimpulkanmateri yang
telahdisampaikan
5. UapanTerimahKasih

6. mengucapkansalam

10. Cara mengambil ASI pada putting datar atau masuk ke dalam
menggunakan alat (spuit dan pompa atau corong).

27
11. Cara melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) dengan baik
dan benar.
III. Materi
Terlampir

IV. Metode
3. Ceramah
4. Tanya jawab

V. Media
3. Leaflet
4. Video SADARI
5. SAP

VI. pengesahan

Yogyakarta, 1Januari 2016

SasaranPenyuluh

Ny. H WahyuKusumawardani

Mengetahui

Kustiningsih,M.Kep.,Sp.An

28
LampiranMateri

J. Definisi
Putting datar adalah putting yang tidak menonjol dari aerola payudara dan tidak
terangsang untuk menonjol saat dihisap. Kondisi ini akan menyulitkan bayi dalam
mengisap ASI.

K. Cara merawat payudara


Langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk merawat putting susu:
1. Setiap pagi dan sore sebelum mandi putting susu (daerah areola mamae), satu
payudara diolesi dengan minyak kelapa sekurang kurangnya 3-5 menit.
2. Jika putting susu normal, lakukan perawatan dengan oleskan minyak pada ibu
jari dan telunjuk lalu letakkan keduanya pada putting susu dengan gerakan
memutar dan ditarik-tarik selama 30 kali putaran untuk kedua putting susu.
3. Jika puting susu datar atau masuk kedalam lakukan tahapan berikut:
a. Letakkan kedua ibu jari disebelah kiri dan kanan putting susu, kemudian
tekan dan hentakkan kearah luar menjahui putting susu secara perlahan.
b. Letakkan kedua ibu jari diatas dan dibawah putting susu lalu tekan serta
hentakkan kearah putting susu secara perlahan.
c. Kemudian untuk masing-masing putting digosok dengan handuk kasar
agar kotoran-kotoran yang melekat pada putting susu dapat terlepas.
4. Payudara dipijat untuk mencoba mengeluarkan ASI. Lakukan langkah-
langkah perawatan diatas 4-5 kali pada pagi dan sore hari, sebaiknya tidak
menggunakan alkohol atau sabun untuk membersihkan putting susu karena
akan menyebabkan kulit kering dan lecet. Penggunaan pompa ASI atau jarum
suntik (spuit) yang dipotong
bagian ujung jarumnya juga dapat digunakan untuk mengatasi masalah pada
putting susu yang terbenam.

L. Cara mengambil ASI pada putting datar atau masuk ke dalam:

29
 Dengan spuit
1. Pilih ukuan spuit yang sesuai dengan ukuran putting ibu.
2. Lepaskan jarum dari spuit, lalu buang udara yang ada dengan mendorong
spuit ke depan.
3. Masukan putting ke spuit yang sudah siap pakai, lalu mulai tarik ASI secara
perlahan.
 Dengan pompa atau corong
1. Pasang batang penghisap di dalam silinder bagian luar.
2. Pastikan bahwa tutup karetnya dalam kondisi baik.
3. Pasang corong pada puting.
4. Pastikan seluruh keliling corong menyentuh kulit, untuk menciptakan keadaanhampa udara.
5. Tarik silinder luar ke bawah. Puting akan tersedot ke dalam corong.
6. Kembalikan silinder luar ke posisi semula, dan kemudian tarik ke bawah lagi.Bila ASI
berhenti mengalir, lepaskan ruang hampa udara, Luang ASI ke luarsilinder, dan kemudian
ulangi prosedur.

M. Langkah-langkah melakukan SADARI


1. Langkah pertama:
a. Berdirilah di depan cermin.
b. Periksa kedua payudara dari sesuatu yang tidak normal.
c. Perhatikan adanya rabas pada putting susu, keriput, dimpling atau kulit
mengelupas.
Dua tahap berikutnya dilakukan untuk memeriksa adanya kontur pada
payudara. Jadi saat melakukan SADARI, anda harus mampu merasakan
otot-otot yang menegang.
2. Langkah kedua:
a. Perhatikan dengan baik di cermin ketika melipat tangan anda di
belakang kepala kea rah depan.
b. Perhatikan setiap perubahan kontur pada payudara.
3. Langkah ketiga:

30
a. Selanjutnya tekan tangan ke arah pinggang anda dan agak
membungkuk ke arah cermin sambil menarik bahu dan siku ke arah
depan.
b. Perhatikan setiap perubahan kontur pada payudara. Beberapa wanita
melakukan pemeriksaan payudara berikut ketika sedang mandi dengan
shower. Jari-jari akan meluncur dengan mudah di atas kulit yang
bersabun, sehingga dapat berkonsentrasi dan merasakan setiap
perubahan yang terjadi pada payudara.
4. Langkah ke empat:
a. Angkat tangan kiri.
b. Gunakan 3 atau 4 jari untuk meraba payudara kiri dengan kuat, hati-
hati dan menyeluruh.
c. Mulailah pada tepi luar, tekan bagian datar dari jari tangan anda dalam
lingkaran kecil, bergerak melingkar dengan lambat di sekitar payudara.
d. Secara bertahap lakukan kea rah putting susu.
e. Pastikan melakukannya pada seluruh payudara.
f. Beri perhatian khusus pada area diantara payudara dan bawah lengan,
termasuk bagian di bawah lengan itu sendiri.
g. Rasakan adanya benjolan atau massa yang tak lazim di bawah kulit.
5. Langkah kelima:
a. Dengan perlahan remas putting susu dan perhatikan adanya rabas.
b. Jika anda menemukan adanya rabas pada putting susudalam sebulan
yang terjadi ketika sedang atau tidak melakukan SADARI.
c. Ulangi pada payudara sebelah kanan.
6. Langkah ke enam:
a. Ulangi tahap empat dalam posisi berbaring.
b. Berbaringlah mendatar, terlentang dengan lengan kiri anda di bawah
kepala anda dengan sebuah bantal atau handuk yang dilipat di bawah
bahu kiri.

31
c. Gunakan gerakan sirkuler atau melingkar yang sama seperti yang
diuraikan di atas.
d. Ulangi pada payudara sebelah kanan.

Referensi

http://www.scribd.com/doc/21639141/Asuhan-Kebidanan-Dg-Puting-Susu-
Terbenam#scribd, diaksespada27Desember 2015 pukul 21.36

Masruroh. 2013. BukuPanduan: PraktikanKeterampilanAsuhanKebidananNifas,


Yogyakarta: Parama Publishing

32
Surat Keterangan

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Ardi Broto Winandar

Status : Kepala keluarga

Pekerjaan : Guru

Menyatakan bahwa mahasiswa:

Nama : Wahyu Kusumawardani

Prodi : Ilmu Keperawatan

Kelas : 5A5

NIM : 201310201064

Telah melakukan asuhan keperawata maternitas komunitas pada keluarga


dengan ibu menyusui, dengan rincian kegiatan:

Tanggal Jenis Kegiatan


23 Desember 2015 Pengkajian
2 Januari 2016 Implementasi tiga diagnose.

Kebumen, 3 Januari 2016

Ardi Broto Winandar

33
LampiranDokumentasi

34

Anda mungkin juga menyukai