Disusun oleh :
Erik Hidayat
NOMOR INDUK : 1718.10.043
XII IPA 2
SMAN 1 BANJARAN
PROPOSAL PRAKTIKUM KIMIA
MENENTUKAN TITIK EKUIVALEN ASAM HALIDA
MENGGUNAKAN LARUTAN OBAT TIDUR
LEMBAR PENGESAHAN
Proposal “Menentukan Titik Ekuivalen Asam Halida Menggunakan Larutan Obat Tidur”
telah disetujui dan disahkan di Banjaran pada Desember 2019:
i
KATA PENGANTAR
Segala kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia yang
diberikan, sehingga laporan praktikum kimia ini terselesaikan dengan baik.
Adapun laporan ini saya susun sebagai bagian dari tugas mata pelajaran kimia.
Saya selaku penyusun menyadari bahwa laporan praktikum ini belumlah dikatakan
sempurna. Untuk itu, saya dengan sangat terbuka menerima kritik dan saran dari
pembaca sekalian. Semoga laporan praktikum ini bermanfaat untuk kita semua.
ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul……………………………………………………………………..
Lembar Pengesahan………………………………………………………………..i
Kata Pengantar…………………………………………………………………….ii
Daftar Isi…………………………………………………………………………..iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………………………………………………1
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………...1
C. Tujuan Penelitian…………………………………………………………….1
D. Manfaat Penelitian…………………………………………………………...1
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Dasar Teori…………………………………………………………………..2
B. Prinsip Titrasi………………………………………………………………..3
C. Jenis-jenis Titrasi Asam Basa……………………………………………….3
D. Cara Menentukan Titik Ekuivalen…………………………………………..3
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Langkah Kerja……………………………………………………………4
B. Alat dan Bahan Percobaan……………………………………………….4
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………..5
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Titrasi merupakan prosedur analisis suatu larutan asam-basa yang belum
diketahui konsentrasinya. Titrasi dilakukan dengan memasukkan sejumlah
larutan asam yang belum diketahui konsentrasinya kedalam Erlenmeyer.
Kemudian, titran (zat penetrasi) berupa basa ditambahkan sedikit demi
sedikit hingga mencapai titik ekuivalen. Pencapaian titi ekuivalen akan
terjadi saat pH =7(netral). Setelah itu, kelebihan sedikit zat titran akan
menyebabkan perubahan pH dengan cepat dan mengakibatkan terjadinya
perubahan warna pada indicator.
Saat terjadi perubahan warna pada indicator, proses titrasi harus dihentikan.
Dalam percobaan, titik akhir titrasi diharapkan sama dengan titik ekuivalen.
Semakin jauh jarak titik akhir titrasi dengan titik ekuivalen, semakin besar
kesalahan titrasi. Oleh karena itu, pemilihan indikator menjadi sangat
penting agar titik akhir titrasi mudah diamati.
Hydrogen Halida adalah gas tak berwarna yang larut dalam air membentuk
larutan asam hidrohalat atau asam halide. Pada umumnya, gas-gas hydrogen
halide berbau menyengat.
Diantara semua halogen, 1 merupakan unsure yang memiliki jari-jari atom
terpanjang sehingga memiliki kemampuan melepas H paling mudah. Dengan
kata lain, HI adalah asam terkuat dan HF adalah asam terlemah.
HF<HCL<HBr<HI.
B. Rumusan Masalah
Berapa ml larutan obat tidur/obat maag yang dibutuhkan untuk mencapai
titik ekuivalen asam halida?
C. Tujuan Penelitian
Mengetahui titik ekuivalen dan titik akhir titrasi larutan HCL oleh NaOH.
D. Manfaat Penelitian
Pengetahuan siswa menjadi lebih bertambah dalam menentukan konsentrasi
asam-basa dari suatu larutan yang diujikan sehinnga diharapkan dapat
bermanfaat pada kehidupan sehari-hari.
1
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Dasar teori
Senyawa asam dapat ditentukan konsentrasinya dengan cara menitrasi
larutan tersebut dengan larutan standart basa, dengan menggunakan indikato
PP untuk menentukan titik akhir titrasi. Larutan standart adalah larutan yang
sudah diketahui konsentrasinya (molaritasnya) secara pasti.
Titrasi merupakan suatu metode untuk menentukan kadar suatu zat dengan
menggunakan zat lain yang sudah diketahui konsentrasinya. Titrasi biasanya
dibedakan berdasarkan jenis reaksi yang terlibat di dalam proses titrasi,
sebagai contoh bila melibatkan reaksi asam basa maka disebut sebagai titrasi
asam basa, titrasi redox untuk titrasi yang melibatkan reaksi reduksi
oksidasi, titrasi kompleksometri untuk titrasi yang melibatan pembentukan
reaksi kompleks dan lain sebagainya. (disini hanya dibahas tentang titrasi
asam basa).
Zat yang akan ditentukan kadarnya disebut sebagai “titrant” dan biasanya
diletakan di dalam erlenmeyer, sedangkan zat yang telah diketahui
konsentrasinya disebut sebagai “titer” dan biasanya diletakkan di dalam
“buret”. Baik “titer” maupun “titrant” biasanya berupa larutan.
Dalam titrasi, ada saat dimana terjadi perubahan pH secara drastic. Kondisi
ini terjadi saat titrasi mendekati titik ekuivalen. Perubahan ini akan tetap
terjadi meskipun sangat sedikit. Titik ekuivalen dalam titrasi berbeda-beda
tergantung jenis titrasinya. Titrasi asam kuat oleh basa kuat dan sebaliknya
mempunyai titik ekuivalen pada pH 7. Titik ekuivalen titrasi asam lemah
oleh basa kuat terjadi pada pH basa, antara 8 dan 9. Sementara titik
ekuivalen titrasi basa lemah oleh asam kuat berada pada pH asam.
2
B. Prinsip Titrasi
Titrasi asam basa melibatkan asam maupun basa sebagai titer ataupun titrant.
Titrasi asam basa berdasarkan reaksi penetralan. Kadar larutan asam ditentukan
dengan menggunakan larutan basa dan sebaliknya. Titrant ditambahkan titer
sedikit demi sedikit sampai mencapai keadaan ekuivalen (artinya secara
stoikiometri titrant dan titer tepat habis bereaksi). Keadaan ini disebut sebagai
“titik ekuivalen”.Pada saat titik ekuivalen ini maka proses titrasi dihentikan,
kemudian kita mencatat volume titer yang diperlukan untuk mencapai keadaan
tersebut. Dengan menggunakan data volume titrant, volume dan konsentrasi
titer maka kita bisa menghitung kadar titrant.
C. Jenis-jenis Titrasi
Titrasi asam basa terbagi menjadi 5 jenis yaitu :
1. Asam kuat - Basa kuat
2. Asam kuat - Basa lemah
3. Asam lemah - Basa kuat
4. Asam kuat - Garam dari asam lemah
5. Basa kuat - Garam dari basa lemah
3
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Langkah Kerja
1. Pasangkan Buret Pada Statif
2. Siapkan larutan Obat maag dan larutan obat Tidur. Ukur pH larutan
menggunakan pH meter untuk mengetahui derajat keasaman larutan.
Lakukan hal yang sama pada asam Halida HI.
3. Masukan larutan Obat Maag kedalam buret dengan menggunakan corong.
Saat memasukan larutan kedalam buret, corong sedikit diangkat agar larutan
obat maag mengalir kedalam buret dengan baik. Pastikan larutan hanya
mengisi ¾ bagian buret.
4. Ambil 20 mL larutan HI , masukkan kedalam Erlenmeyer kemudian
tambahkan indicator PP 1 tetes.
5. Titrasi larutan HI dengan larutan obat maag pada buret tetes demi tetes
sambil digoyang-goyangkan dengan hati-hati sampai terjadi perubahan
warna merah jambu.
6. Catat berapa ml tetesan larutan obat yang diperlukan pada titrasi dalam tabel
hasil pengamatan.
7. Ulangi langkah kerja no. 4 sampai no.6 sebanyak 2 kali lagi. (hingga titrasi 3
kali).
8. Lakukan juga percobaan menggunakan obat tidur untuk pembanding.
4
DAFTAR PUSTAKA
https://www.studiobelajar.com/titrasi-asam-basa/
https://blog.ruangguru.com/apa-itu-titrasi-asam-basa?hs_amp=true
https://rumus.co.id/titrasi-asam-basa/
https://www.parakimia.com/titrasi-asam-basa/
https://www.materibelajar.id/2016/04/titrasi-asam-basa-dalam-ilmu-
kimia.html?m=1