I. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum
a. Undang-undang 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit, menetapkan bahwa:
i. Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib melakukan pembinaan dan
pengawasan terhadap rumah sakit dengan melibatkan organisasi profesi, asosiasi
perumahsakitan dan organisasi kemasyarakatan lainnya sesuai dengan tugas dan
fungsi masing-masing;
ii. Pembinaan dan pengawasan mencakup aspek teknis dan nonteknis
perumahsakitan;
iii. Pembinaan dan pengawasan aspek nonteknis secara internal dilakukan oleh
Dewan Pengawas Rumah Sakit
iv. Pembinaan dan pengawasan aspek nonteknis secara eksternal dilakukan oleh
Badan Pengawas Rumah Sakit
b. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia PP. No. 49 tahun 2013 tentang Badan
Pengawas RS.
c. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 17 Tahun 2014 tentang
Keanggotaan, Pengangkatan dan Pemberhentian Anggota Badan Pengawas Rumah
Sakit Indonesia
d. Peraturan Menteri Kesehatan No. 88 Tahun 2015 tentang Pedoman Pengawasan
Sistem Pelaporan dan Sistem Informasi Dalam Penyelenggaraan Pembinaan dan
Pengawasan Oleh Badan Pengawas Rumah Sakit
e. Peraturan Menteri Kesehatan No.10 Tahun 2014 tentang Dewan Pengawas Rumah
Sakit
2. Tujuan
Pembinaan dan pengawasan berdasarkan peraturan perundangan diarahkan untuk:
a. Pemenuhan kebutuhan pelayanan kesehatan yang terjangkau oleh masyarakat
b. Peningkatan mutu pelayanan kesehatan
c. Keselamatan pasien
d. Pengembangan jangkauan pelayanan
e. Peningkatan kemampuan kemandirian Rumah sakit
3. Sasaran
Pedoman pengawasan, sistem pelaporan, dan sistem informasi dalam penyelenggaraan
pembinaan dan pengawasan RS oleh Badan Pengawas Rumah Sakit disusun terutama
untuk Anggota BPRSI dan BPRSP, namun dapat digunakan oleh:
a. Kepala Dinas Kesehatan
b. Kepala/Direktur Rumah Sakit
c. Dewan Pengawas RS
d. Semua pihak yang terkait dengan pembinaan dan pengawasan RS
4. Ruang Lingkup
Pedoman pengawasan, sistem pelaporan, dan sistem informasi dalam penyelenggaraan
pembinaan dan pengawasan RS yang bersifat nonteknis dan eksternal, meliputi:
a. Pelaksanaan hak dan kewajiban pasien
b. Pelaksanaan hak dan kewajiban rumah sakit
c. Penerapan etika rumah sakit
d. Penerapan etika profesi
e. Penerapan peraturan perundangan
f. Penerimaan aduan dan upaya penyelesaian sengketa dengan cara mediasi
HAK PASIEN:
1. Memperoleh informasi mengenai Terdapat informasi pada publik di rumah sakit tentang:
tata tertib dan peraturan yang
berlaku di rumah sakit
1. Informasi mengenai rumah sakit dan regulasinya;
2. Lembar hak pasien untuk rawat jalan dan rawat inap;
3. Pemberitahuan daftar tunggu untuk pemeriksaan
diagnostik dan bedah;
2. Memperoleh informasi mengenai Terdapat informasi pada publik di rumah sakit tentang:
hak dan kewajiban pasien
1 Informasi mengenai rumah sakit dan regulasinya;
2 Lembar hak pasien untuk rawat jalan dan rawat inap;
3, Pemberitahuan daftar tunggu untuk pemeriksaan
diagnostik dan bedah;
4 Laporan komplain yang diterima publik;
5 Data outcome pelayanan kesehatan.
5. Hak untuk mendapatkan informasi 1. Ada counter informasi didekat pintu utama dan cutomer
yang benar, jelas dan jujur services yang berisi:
a. terdapat meja informasi
b. ada petugas yang melayani selama 24 jam
c. tersedia formulir pengaduan
d. ada no telpon rumah sakit
e. terdapat website rumah sakit
2. Selalu tersedia update Hospital Directory
3. Kode prioritas pada prosedur triase di UGD
4. Tanda pintu keluar darurat
5. Pemadam api
6. Hak untuk didengar pendapat dan 1. Terdapat prosedur untuk menangani keluhan pasien
keluhannya
2. Terdapat komite/unit untuk menerima komplain
7. Hak untuk mendapatkan advokasi, 1. Terdapat unit PKMRS yang berfungsi sebagaimana
pendidikan dan perlindungan mestinya
konsumen
8. Hak untuk dilayani secara benar, 1. Terdapat standar prosedur operasional baik pelayanan
jujur dan tidak diskriminatif medis maupun pelayanan non medis (administrasi) yang
berlaku untuk seluruh pasien yang berobat di rumah
sakit
2.
Terdapat formulir standar untuk mendapatkan
persetujuan dari pasien (informed consent) dalam
rangka pelayanan kesehatan/medis (diagnostik, terapi,
pendidikan dan penelitian)
13. Hak untuk mendapatkan pendapat 1. Terdapat liflet, brosur, poster yang berisi hak dan
kedua (second opinion) kewajiban pasien yang disampaikan kepada pasien/
keluarganya
14. Hak untuk memperoleh layanan 1. Terdapat Komite/Unit terkait mutu pelayanan
kesehatan yang bermutu sesuai
dengan standar profesi dan
standar prosedur operasional
2. Dilakukan survey secara periodic minimal setahun sekali
untuk melihat kepuasan konsumen. Ada studi untuk
mengukur kepuasan pasien
15. Memperoleh layanan yang efektif 1. Terdapat ketentuan waktu maksimal untuk melakukan
dan efisien diagnostic dan terapi yang dibutuhkan pasien
16. Mengajukan pengaduan atas 1. Terdapat prosedur untuk menerima keluhan pasien
kualitas pelayanan yang
didapatkan
2. Terdapat komite/unit untuk menerima komplain
3. Terdapat standar waktu untuk menjawab komplain
KEWAJIBAN PASIEN:
1. Membaca atau mengikuti petunjuk 1. Terdapat informasi yang menjelaskan alur prosedur
informasi dan prosedur pelayanan serta dimengerti dan diikuti oleh pasien
3. Membayar sesuai dengan nilai 1. Terdapat Informasi dan penjelasan secara tertulis
tukar yang disepakati tentang standar biaya rumah sakit secara transparan
4. Mengikuti upaya penyelesaian 1. Terdapat aturan tata tertib yang ditujukan bagi pasien
hukum sengketa perlindungan dan keluarga pasien
konsumen secara patut
TABEL 2.
Indikator Utama : Indikator Penilaian Mandiri Penerapan Hak & Kewajiban Rumah Sakit
Sub Indikator : Hak rumah sakit (8 butir)
Kewajiban rumah sakit (20 butir)
Elemen : Indikator pengamatan
Skoring/Penilaian :
Ʃ 𝐽𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 𝑌𝐴
× 100%
Ʃ 𝐸𝑙𝑒𝑚𝑒𝑛
3. Melakukan kerjasama dengan pihak lain dalam rangka 1. Terdapat MoU dengan pihak lain untuk
mengembangkan pelayanan pengembangan pelayanan
8. Mendapatkan insentif pajak bagi rumah 1. Terdapat usulan untuk memperoleh insentif
pajak
sakit publik dan rumah sakit yang 2. Terdapat bukti mendapatkan insentif pajak
ditetapkan sebagai rumah sakit pendidikan. 3. Terdapat audit keuangan untuk laporan
insentif pajak bagi rumah sakit publik dan
pendidikan
2. Memberi pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, 1. Terdapat SPO pelayanan medis dan non
antidiskriminasi, dan efektif dengan mengutamakan medis di rumah sakit yang berlaku sama
kepentingan pasien sesuai dengan standar pelayanan untuk seluruh pasien
rumah sakit
5. Menyediakan sarana dan pelayanan bagi masyarakat 1. Terdapat pelayanan pasien JKN – PBI dengan
tidak mampu atau miskin mutu pelayanan yang terstandar
6. Melaksanakan fungsi sosial antara lain dengan 1. Terdapat kebijakan tentang tidak menarik
memberikan fasilitas pelayanan uang muka pada pelayanan
kegawatdaruratan
pasien tidak mampu/miskin, pelayanan gawat darurat 2. Terdapat protokol SPGDT (Sistem
tanpa uang muka, ambulan Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu)
gratis, pelayanan korban bencana dan kejadian luar 3. Terdapat protokol SDM yang terkait dengan
biasa atau bakti sosial bagi penanggulangan korban bencana
misi kemanusiaan.
12. Memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur 1. Terdapat costumer service yang dilengapi
mengenai hak dan kewajiban dengan informasi tentang, antara lain:
Pasien a. Daftar SDM dan profesinya di rumah
sakit
b. Poster tentang hak dan kewajiban
pasien
2. Formulir informed consent yang mudah
dimengerti
13. Menghormati dan melindungi hak-hak pasien 1. Terdapat informasi tentang hak pasien dan
prosedur untuk memastikan pasien
mendapatkan haknya
15. Memiliki sistem pencegahan kecelakaan dan 1. Terdapat tanda pintu keluar darurat
penanggulangan bencana
2. Terdapat alat pemadam api
3. Terdapat peta jalur evakuasi
4. Terdapat prosedur evakuasi atau rute
khusus untuk pengguna kursi roda pada peta
evakuasi
5. Terdapat titik kumpul
6. Terselenggaranya pelatihan penanggulangan
bencana (kebakaran, banjir, evakuasi)
7. Terdapat prosedur penanggulangan bencana
di rumah sakit
16. Membuat daftar tenaga medis yang melakukan 1. Terdapat daftar SDM kesehatan dan jenis
praktik kedokteran atau kedokteran gigi dan tenaga profesinya di rumah sakit
kesehatan lainnya
17. Menyusun dan melaksanakan peraturan internal 1. Terdapat dokumen hospital by laws (HBL)
rumah sakit (hospital by law) dan medical staff by laws
19. Memberlakukan seluruh lingkungan rumah sakit 1. Terdapat kebijakan kawasan bebas rokok
sebagai kawasan tanpa rokok
2. Terdapat poster/informasi larangan
merokok di rumah sakit
TABEL 3.
Indikator Utama : Indikator Penilaian Mandiri Etika Rumah Sakit
Sub Indikator : Kewajiban Umum Rumah Sakit (24 butir)
Elemen : Indikator pengamatan
Skoring/Penilaian :
Ʃ 𝐽𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 𝑌𝐴
× 100%
Ʃ 𝐸𝑙𝑒𝑚𝑒𝑛
YA TIDAK
KEWAJIBAN UMUM RUMAH SAKIT INDIKATOR PENGAMATAN
1. Rumah sakit harus mentaati Kode Etik
Rumah Sakit Indonesia (KODERSI)
Lain-lain:
24 Rumah sakit dalam melakukan promosi
pemasaran harus bersifat informative, tidak
komparatif, berpijak pada dasar yang nyata,
tidak berlebihan dan berdasarkan Kode Etik
Rumah Sakit Indonesia
TABEL 4.
Indikator Utama : Indikator Penilaian Mandiri Penerapan Etika Profesi
Sub Indikator : Etika Profesi Dokter (4 butir)
Elemen : Indikator pengamatan
Skoring/Penilaian :
Ʃ 𝐽𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 𝑌𝐴
× 100%
Ʃ 𝐸𝑙𝑒𝑚𝑒𝑛
TABEL 4. INDIKATOR PENILAIAN MANDIRI
PENERAPAN ETIKA PROFESI
YA TIDAK
ETIKA PROFESI DOKTER INDIKATOR PENGAMATAN
1. Terdapat pedoman pelayanan kedokteran di
rumah
sakit
YA TIDAK
MENERIMA PENGADUAN INDIKATOR PENGAMATAN
Mengikuti prosedur yang dibuat oleh
lembaga Ombudsman:
1. Laporan disampaikan secara tertulis dalam
bahasa Indonesia yang baik dan benar
5. Laporan pengaduan tertulis dapat dikirim 4 Terdapat website yang memuat link
melalui pos, diantar langsung ke rumah sakit untuk pengaduan disertai aturan
atau melalui website rumah sakit pengaduan melaui website
KEBERADAAN
NO JENIS PERATURAN INSTRUMEN PEMANTAUAN
YA TIDAK
1 UU no 29 tahun 2004 tentang Praktik 1 Terdapat data STR semua dokter/drg
kedokteran dan Permenkes RI no 2052/2011 2 Terdapat data SIP semua dokter/drg
tentang Izin Prakktik dan penyelenggaraan 3 Terdapat Rekam medik tertata baik
praktik kedokteran
8 Permenkes no 290 tahun 2008 tentang 1 Ada informed concent sesuai jenis dan
persetujuan tindakan kedokteran sesuuai manual persetujuan tindakan
kedokteran KKI tahun 2006
9 Kepmenkes Nomor 129 Tahun 2008 tentang 1 RS memiliki laporan pencapaian SPM RS
Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit per triwulan
2 Ada Laporan PPI
10 Permenkes no 856 tahun 2009 tentang 1 Standar pelayanan, sdm, fasilitas sesuai
Standar IGD Rumah sakit dengan kelas RS
11 Kepmenkes Nomor 779 Tahun 2008 tentang 1 RS memiliki SOP pelayanan anestesiologi
Standar Pelayanan Anestesiologi dan dan reanimasi
Reanimasi di Rumah Sakit
12 Permenkes no 1438 tahun 2010 tentang 1 RS ada SPO/Panduan Praktik Klnik dan
standar Praktik kedokteran atau clinical pathway
13 Permenkes Nomor 755 Tahun 2011 tentang 1 RS memiliki Komite Medik dan memiliki
Penyelenggaraan Komite Medik di Rumah Medical Staff bylaws
Sakit
2 Ada laporan kegiatan komite medik
14 Permenkes Nomor 1691 Tahun 2011 tentang 1 Ada SK Tim/Komite keselamatan pasien
Keselamatan Pasien Rumah Sakit
2 Ada laporan Insiden Keselamatan pasien
3 Ada laporan kejadian Potensi cidera
17 Permenkes Nomor 28 Tahun 2013 tentang 1 Terdapat poster atau larangan merokok
Peringatan dan Informasi pada Kemasan di rumah sakit
Produk Tembakau
20 Permenkes no 10 tahun 2014 tentang Dewan 1 Ada SK Dewas, program dan kegiatan
Pengawas
2 Ada Program Dewan Pengawas
3 Ada laporan Dewas mencakup hak
kewjiban pasien hak kewajiban RS dan
kepatuhan pada etika rs, etika profesi
dan peraturan
Demikian Petunjuk Teknis ini di buat agar dapat dipergunakan sebagai acuan dalam
pembinaan rumah sakit melalui penilaian mandiri (self assessment) oleh BPRS provinsi.
Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 2019
BADAN PENGAWAS RUMAH SAKIT INDONESIA