Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

“BERIMAN DAN TAKWA KEPADA


TUHAN YANG MAHA ESA”

NAMA : -
KELAS : -

NAMA SEKOLAH
TP.2014/2015

Page i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan YME atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya
sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang
sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk
maupun pedoman bagi Pembaca.

Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya
dapat lebih baik.

Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat
kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-
masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Lamongan, 15 September 2014

Penyusun

Page ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul ......................................................................................................................... i

Kata Pengantar ......................................................................................................................... ii

Daftar Isi .................................................................................................................................. iii

BAB I : PENDAHULUAN ...................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ........................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................................... 1

BAB II : PEMBAHASAN ....................................................................................................... 2

A. Makna Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa .................................... 2
BAB III : PENUTUP ............................................................................................................... 5

Daftar Pustaka .......................................................................................................................... 6

Page iii
BAB I

PEMBAHASAN

A. Latar belakang

Manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan dan semua benda yang ada di sekeliling kita, baik yang
hidup maupun yang mati, adalah makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Kita harus percaya
kepada Tuhan Yang menciptakan semesta alam. Artinya, kita wajib mengakui dan meyakini
bahwa Tuhan Yang Maha Esa itu memang benar ada. Iman dan taqwa adalah keyakinan dan
keinsafan yang diikuti dengan kesetiaan, kepatuhan, dan ketaatan dalam menjalankan perintah
Tuhan Yang Maha Esa serta menjauhi segala larangan-Nya.

Semua agama mempunyai pengertian tentang ketaqwaan. Secara umum, taqwa berarti taat
terhadap perintah Tuhan dan menjauhi segala larangan-Nya. J adi kita harus ingat, waspada, dan
hati-hati dalam memelihara diri sendiri dari noda dan dosa. Menjaga keselamatan dengan
melakukan yang baik dan benar, dan tidak melakukan perbuatan yang salah dan jahat. Sikap
taqwa selalu dilandasi dengan mengharapkan keridaan Tuhan. Sikap taqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa adalah dasar prilaku dan amal perbuatan bagi kehidupan kita sehari-hari yang selalu
mengarah kepada keluhuran nama Tuhan Yang Maha Esa dan kebaikan bagi kehidupan
masyarakat.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan Latar belakang masalah yang dikemukakan diatas maka dapat dirumuskan
permasalahan dari judul makalah sebagai berikut :

A. Makna Beriman dan Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa ?

Page 1
BAB II

PEMBAHASAN

A.Makna Beriman dan Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa


Takwa berarti menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya. Manusia yang bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa akan senantiasa berusaha melaksanakan segala perintah dan menjauhi
larangan Tuhan Yang Maha Esa.

Sila pertama Pancasila berbunyi “Ketuhanan Yang Maha Esa”. Hal itu menunjukkan bahwa
bangsa Indonesia adalah bangsa yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Pengakuan itu dipertegas dalam Pembukaan dan Pasal 29 ayat (1) UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 sebagai berikut.

a) Pembukaan UUD 1945 Alinea Ketiga berbunyi, “Atas berkat rahmat Allah Yang Maha
kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur ...”;
b) Pembukaan UUD 1945 Alinea Keempat berbunyi, “Negara Republik Indonesia yang
berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada Ketuhanan Yang Maha Esa”; dan
c) Pasal 29 ayat (1) UUD 1945 berbunyi, “Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha
Esa”.

Akhlak Mulia dalam Kehidupan Sehari-hari


1. Akhlak Mulia dalam Kehidupan Pribadi
Perilaku yang mencerminkan akhlak mulia dalam kehidupan pribadi di antaranya adalah perilaku
disiplin dan tanggung jawab. Perilaku yang mencerminkan dan yang bertentangan dengan akhlak
mulia bagi diri sendiri tentunya sudah kamu pahami.
2. Akhlak Mulia dalam Lingkungan Keluarga
Perilaku yang menunjukkan akhlak mulia dalam lingkungan keluarga, contohnya adalah menjaga
kesopanan, kekeluargaan, dan keharmonisan keluarga.

Page 2
3. Akhlak Mulia di Lingkungan Sekolah
Perilaku yang menunjukkan akhlak mulia dalam lingkungan sekolah, antara lain adalah menjaga
kebersihan lingkungan sekolah. Sebutkan perbuatan yang mencerminkan akhlak mulia lainnya di
lingkungan sekolah.

4. Akhlak Mulia dalam Lingkungan Masyarakat


Perilaku yang menunjukkan akhlak mulia di masyarakat, antara lain adalah membantu sesama di
lingkungan masyarakat. Sebutkan perbuatan lainnya.

Pengakuan bangsa Indonesia terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sebenarnya telah dinyatakan pula
dalam UUD 1945, baik pada bagian pembukaan maupun pada bagian batang tubuhnya. Pada
bagian pembukaan, terdapat dalam alinea ke-3 yang menyatakan bahwa “Atas berkat rahmat
Allah Yang Maha Kuasa…maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya”.
Pada bagian Batang Tubuh, tercantum pada pasal 29 ayat 1 dan 2, sebgai berikut:

1. Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa;


2. Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memluk agama dan beribadah
sesuai dengan agama dan kepercayaannya itu.

Kehidupan beragama dalam ketetapam MPR RI terutama pada masa Orde Baru dapat ditemukan
pada ketetapan MPR tentang GBHN baik GBHN 1973, GBHN 1978, GBHN 1983, maupun
GBHN 1988. Di dalam GBHN tentang Agama dan KEpercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha
Esa, Sosial Budaya, antara lain menyatakan bahwa “Kehidupan keagamaan dan kepercayaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa makin dikembangkan, sehingga terbina hidup rukun diantara
sesama umat beragama …”. pengaturan tentang agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang
Maha Esa dalam ketetapan MPR, lebih tegas lagi di atur dalam Ketetapan MPR No.
II/MPR/1978 ialah tentang Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (Eka Prasetia
Pancakarsa).

Page 3
Keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa harus benar-benar kita tanamkan dalam hati
sanubari. Selanjutnya, kepercayaan dan ketakwaan harus kita wujudkan dalam perbuatan sehari-
hari sesuai dengan aturan-aturan dalam agama.

Contoh perwujudan ketakwaan manusia kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam kehidupan sehari-
hari ialah menjalankan ibadah sesuai dengan agama masing-masing dengan sungguh. Kita jangan
sampai salah mengerti akan arti beribadah. Beribadah itu tidak hanya sekedar bersembahyang
atau berdoa di tempat-tempat ibadah, seperti masjid, gereja, kuil, pagoda, atau pura. Melainkan
harus diimbangi dengan perbuatan-perbuatan baik sesuai dengan perintah Tuhan. Menjalankan
perintah-Nya, yaitu menjalankan perintah dan menjauhi larangan.

Perbuatan yang baik sesuai dengan perintah Tuhan, misalnya mengasihi sesama manusia, suka
memaafkan, sekalipun orang itu membenci kita, suka menolong tanpa pamrih, jujur, rendah hati,
menepati janji, mau berkorban untuk oranglain, dan sebagainya.

Sungguh disayangkan, bila ada orang yang mengaku beriman dan beragama, tetapi perbuatannya
sehari-hari masih suka berjudi, menipu, memfitnah, membunuh sesama manusia, mencuri,
merampok, memperkosa, dan sebagainya. untuk itu, kita harus mawas diri (intropeksi). Bila kita
beragama dan bertakwa kepada Tuhan, hendaknya perbuatan kita sesuai dengan tuntutan agama
kita masing-masing, yaitu perbuatan baik. Kita hendaknya menjauhi perbutan-perbuatan yang
dilarang oleh agama, seperti judi, mencuri, bohong, memfitnah, dan sebagainya.

Untuk mengenbangkan sikap percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa perlu adanya
pembinaan. Pembinan dapat dilakukan dengan cara-cara berikut.

Page 4
BAB III

PENUTUP

Pancasila adalah dasar Negara Republik Indonesia yang hanya ada di negara kita. Sebagai dasar
negara, Pancasila merupkan hasil rumusan dari nilai-nilai dan norma-norma yang berakar dan
tumbuh dalam dan dari kepribadian bangsa Indonesia yang dijiwai oleh agama yang hidup di
negara ini. Dalam Pancasila telah dijamin kebebasan hidup beragama terutama pada sila pertama
Ketuhanan Yang Maha Esa.

Kita wajib mengakui dan meyakini, bahwa di luar alam semesta ini masih ada zat yang
sempurna, yaitu Tuhan pencipta atau Al-Khalik. Tuhan pencipta alam semesta sekaligus sebagai
pengatur. Kepercayaan dan ketakwaan kepada Tuhan dapat dibuktikan melalui amal perbuatan
kita.

Menurut norma hukum, dasar-dasra kepercayaan dan ketakwaan kita kepada Tuhan Yang Maha
Esa termuat dalam Pembukaan UUd 1945, Batang Tubuh UUD 1945, dan dalam Ketetapan-
Ketetapan MPR.

Setiap bangsa mempunyai ideologi nasional sesuai dengan pilihannya. Identitas nasional yang
dipilihnya itu mencerminkan identitas atau jati diri bangsa yang bersangkutan. Bangsa Indonesia
memilih dan menetapkan Pancasila sebagai ideologinya

Page 5
DAFTAR PUSTAKA

http://pendulangan.wordpress.com/2012/03/26/155/

http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=5&cad=rja&uact=8&ve
d=0CDIQFjAE&url=http%3A%2F%2Faresconfuse.files.wordpress.com%2F2014%2F01%2Fma
risna-musyafrudin-11009037-bab-i-beriman-dan-bertakwa-kepada-tuhan-yang-maha-
esa.ppt&ei=sD8WVPvDMYmiugTPgoIw&usg=AFQjCNGYhdrHjye4_0CEwI105B3LOR0wm
Q&bvm=bv.75097201,d.c2E

Page 6

Anda mungkin juga menyukai