PERPAJAKAN II (E)
Disusun oleh
UNIVERSITAS JEMBER
2019
A. PENDAHULUAN
Standar Akuntansi Keuangan telah memberikan gambaran tujuan penyusunan
laporan keuangan untuk tujuan yaitu memberikan informasi tentang laporan keuangan.
Laporan keuangan yang disusun menyajikan informasi mengenai perusahaan sesuai
dengan PSAK No. 1 (Revisi 2009) yang mencakup:
1. Aset;
2. Liabilitas;
3. Ekuitas:
4. Pendapatan dan Beban, termasuk keunungan dan kerugian;
5. Kontribusi dari dan distribusi kepada pemilik dalam kapasitasnya sebagai
pemilik; dan
6. Arus Kas.
Dari informasi itulah dan informasi lainya yang dperoleh dari catatan laporan
keuangan akan dapat membantu pengguna laporan keuangan dalam memprediksi arus
kas pada masa mendatang. Dasar – dasar tersebut yang melandasi dalam penyusunan
laporan keuangan komersial, tetapi pada sisi lain peraturan perundang – undangan
perpajakan dapat menyusun laporan keuangan fiskal. Laporan keuangan fiskla ii
disusun dengan menggunakan pendekatan rekonsiliasi fiskal , sebagai akibat dari
perbedaan orientasi akuntansi dan pembukuan fiskal yang dilandasi peraturan
perundang – undangan perpajakan. Rekonsiliasi ini lebih dimaksudkan untuk
meniadakan perbedaan antara laooran keuangan komersial yang mendasarkan pada
SAK dengan peraturan perundang – undangan perpajakan. Akibat diterapkanya
rekonsiliasi memunculkan adanya koreksi atau penyesuaian fiskal positif maupun
negatif.
Perbedaan dapat terjadi saat pengakuan biaya dan pengauan penghasilan yang
berbeda atau perbedaan dalam menggunakan metode sehingga menghasilkan biaya
menurut fiskal lebih rendah dibandingkan dengan perhitungan biaya menurut metode
akuntansi komersial. Demikian pula penghasilan sebagai objek pajak mungkin tidak
dikategorikan sebagai penghasilan dalam akuntansi komersial. Perbedaan tersebut
terbagi menjadi dua, yaitu: