Anda di halaman 1dari 4

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SPTK)

Hari: Senin Nama Klien : Tn. Z


Tanggal: 14 mei 2018 No. RM : 456xxx
Jam: 09:00 Nama Perawat : Witriani Ajeng Ayu

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
Subyektif :
- Keluarga mengatakan klien marah-marah jika keinginanya tidak dipenuhi
- Klien mengatakan orang-orang dirumahnya jahat
Objektif :
- Klien tampak marah-marah, mengancam, dan merusak barang-barang dirumah
- Pandangan mata tajam
- Bicara cepat
- Nada tinggi
2. Diagnosa Keperawatan :
Resiko Prilaku Kekerasan
3. Tujuan keperawatan
Klien mampu :
a. Mengidentifikasi penyebab dan tanda prilaku kekerasan.
b. Menyebutkan jenis prilaku kekerasan yang pernah dilakukan.
c. Menyebutkkan akibat dari prilaku kekerasan yang dilakukan.
d. Menyebutkna cara mengontrol prilaku kekerasan dengan cara
1) Fisik
2) Sosial
3) Verbal
4) Spiritual
5) Terapi psikofarmatika (patuh obat)
4. Tindakan keperawatan
a. Evaluasi kegiatan yang lalu (Sp 1)
b. Latihan cara fisik : pukul kasur/bantal
c. Masukan dalam jadwal harian pasien
B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN
KEPERAWATAN
1. Fase orientasi
a. Salam terapetik
“Assalamualaikum Pak.Z, bagaimana kabarnya hari ini ?”
“wah bapak terlihat lebih segar hari ini yah”
b. Perkenalan
“Apakah bapak masih ingat dengan saya ?”
“Iya betul pak, bapak masih ingat ya”
c. Membuka pembicaraan dengan topik umum:
“Bapak bagaimana istirahatnya apakah tidurnya nyenyak ?”
“Bagaiman makannya habis atau tidak ?”
d. Evaluasi / Validasi :
“Bagaimana Pak, Apakah sudah dicoba latihan mengontrol rasa marah dengan
teknik tarik nafas dalam nya?”
“Bagus pak jika sudah dicoba”
“Bagaimana perasaan bapak setelah melakukannya?”
e. Kontrak : (topik, waktu, dan tempat)
1) Topik : “bagaimana kalau sekarang kita berbincang-bincang tentang
mengontrol rasa marah dengan cara yang ke dua yaitu dengan latihn fisik
pukul bantal / kasur ? Apakah bapak bersedia ?”
2) Waktu : “berapa lama bapak mau berbincang-bincang tentang hal tersebut
? bagaimana kalau 30 menit ?”
3) Tempat : “ bapak mau dimana kita berbincang-bincang ? bagaimana kalau
disini saja?”
2. Fase Kerja (langkah-langkah tindakan keperawatan)
a. Latihan cara fisik : pukul kasur/bantal
“Baik pak sekarang kita akan mulai latihan mengontrol perasaan marah
dengan cara yang ke dua yaitu dengan pukul bantal, jadi kalau bapak marah
dan muncul perasaan kesal, berdebar-debar, bapak dapat melakukan pukul
kasur dan bantal”
“kita mulai ya pak”
“dimana kamar bapak ?”
“jadi nanti kalau bapak kesal dan ingin marah, langsung ke kamar dan
lampiaskan kemarahan bapak dengan memukul kasur atau bantal. Jadi caranya
seperti ini pak”
“sekarang coba bapak yang melakukannya”
“ya, bagus sekali bapak melakukannya dengan baik”
b. Masukan dalam jadwal harian pasien
“Bagaimana jika teknik mengontrol perasaan marah ini kita masukan ke dalam
kegiatan harian bapak ? Apakah bapak bersedia ?”

3. Fase terminasi
a. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
Evaluasi klien (Subjektif):
“Bagaimana perasaan bapak setelah berbincang-bincang dan latihan teknik
mengontrol perasaan marah yang sudah kita lakukan tadi ?”
Evaluasi perawat (Objektif setelah reinforment):
“Jadi apa yang akan bapak lakukan ketika bapak merasa marah dan ingin
melampiaskan kemarahan bapak ?
“coba bapak lakukan lagi cara mengontrol perasaan marah dengan memukul
bantal atau kasur”
“bagus sekali pak, bapak melakukannya dengan baik, jadi jika bapak ada
keinginan marah bapak bisa melakukan teknik tersebut”
b. Rencana tindak lanjut:
“Sekarang mari kita masukan ke dalam jadwal harian bapak ya”
“berapa kali bapak mau melakukan latihan mengontrol perasaan marah dengan
teknik pukul bantal / kasur ini dalam 1 hari ?”
c. Kontrak yang akan datang (topik, waktu, tempat)
1) Topik : “baik pak besok saya akan kembali lagi untuk melihat sejauh mana
bapak dapat melakukan latihan pukul bantal atau kasur, serta apakah hal
tersebut bisa mencegah rasa marah. Saya juga akan melatih cara
mengontrol perasaan marah dengan cara latihan secara sosial dan verbal
atau latihan bicara dengan baik, apakah bapak bersedia ?”
2) Waktu : “bapak mau jam berapa kita berbincang-bincang besok ?
bagaimana kalau jam 10 ?”
3) Tempat : bapak mau dimana tempatnya ?
d. Salam terapetik
“Baiklah sampai jumpa besok ya pak. Selamat siang.
Wassalamualaikum.wr.wb”

Anda mungkin juga menyukai