Anda di halaman 1dari 5

BENIGN PROSTATIC HYPERPLASIA (BPH)

*Riselena Alyssa Amadea1, Alfreth Langitan2, Rosa Dwi Wahyuni3


1
Medical Profession Program, Faculty of Medicine, Tadulako Univesity – Palu, INDONESIA, 94118
2
Departement of Surgery, Undata General Hospital – Palu, INDONESIA, 94118
3
Departement of clinical pathology, Tadulako Hospital – Palu, INDONESIA, 94118
*Corespondent Author : riselenaalyssa77@gmail.com

ABSTRACT
Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) is a disease that often causes problems in men. BPH has the
characteristics of hyperplasia of the prostate stroma and epithelium. Histological prevalence of
BPH increased from 20% of men aged 41-50 years, 50% in men aged 51-60 years, to more than
90% in men aged> 80 years. BPH causes clinical manifestations such as LUTS, hypertrophy, and
distention of the bladder due to urinary retention, nocturia and dysuria. In this case, a 67-year-old
man admitted to hospital with complaints of stifling micturition for 7 months, not satisfied when
BAK, takes a long time to start micturition, urine seeps, nocturia> 3 times, bloody bowel is de-
nied, lump in thigh fold is denied . The results of the ultrasound and Rectal Toucher examination
of the patient are diagnosed with BPH Grade 3. Management of this case is carried out by pros-
tatectomy.

Keywords: BPH, hyperplasia, urinary retention, nocturia, disuria

ABSTRAK
Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) adalah penyakit yang sangat sering mengakibatkan masalah
pada pria. BPH mempunyai karakteristik berupa hiperplasia pada stroma dan epitel prostat.
Prevalensi histologi BPH meningkat dari 20% laki-laki berusia 41-50 tahun, 50% pada laki-laki
berusia 51-60 tahun, hingga lebih dari 90% pada laki-laki berusia >80 tahun. BPH menimbulkan
manifestasi klinis seperti LUTS, hipertrofi, serta distensi kantung kemih dengan akibat retensi
urine, nokturia dan disuria. Pada kasus ini, pria berumur 67 tahun masuk rumah sakit dengan
keluhan miksi tersendat – sendat sejak 7 bulan, tidak puas saat BAK (Buang Air Kecil), butuh
waktu lama untuk memulai miksi, urin merembes, nokturia >3 kali, BAB berdarah disangkal,
benjolan pada lipatan paha disangkal. Hasil pemeriksaan USG dan Rectal Toucher pasien di
diagnosis BPH Grade 3. Penatalaksanaan kasus ini dilakukan prostatectomy.

Kata Kunci : BPH, hiperplasi, retensi urin, nokturia,disuria

PENDAHULUAN

Prostat terletak antara tulang


kemaluan dan dubur, mengelilingi saluran
Kelenjar prostat adalah salah satu
uretra pada pintu saluran yang masuk ke
organ genitalia pria yang terletak sebelah
kandung kemih. Ketika urin keluar dari
inferior buli-buli dan melingkari uretra
kandung kemih, akan melewati saluran di
posterior. Bila mengalami pembesaran,
dalam kelenjar prostat, yang disebut uretra
organ ini dapat menyumbat uretra pars
prostat. Benign Prostatic hyperplasia (BPH)
prostatika dan menyebabkan terhambatnya
merupakan penyakit yang sangat sering
aliranurine keluar dari buli-buli. Bentuknya
mengakibatkan masalah pada pria. Selain
sebesar buah kenari dengan berat normal
dapat meningkatkan morbiditas, juga
pada orang dewasa 20 gram.6
mengganggu kualitas hidup pria.1,2

172 Vol.1 | No.2 | Juni 2019 | Jurnal Medical Profession (MedPro)


Insidensi BPH akan semakin mening- Kedua keadaan ini sering menurunkan
kat seiring dengan bertambahnya usia, yaitu kualitas hidupnya manula.2]
sekitar 20% pada pria usia 40 tahun,
Penanganan BPH dapat dilakukan
kemudian menjadi 70% pada pria usia 60 ta-
dengan berbagai cara antara lain watch full
hun dan akan mencapai 90% pada pria usia
waiting, medikamentosa, dan tindakan pem-
80 tahun.1
bedahan. Transurethral resection prostate
Menurut data WHO (2013), diperkira- (TURP) menjadi salah satu pilihan tindakan
kan terdapat sekitar 70 juta kasus degen- pembedahan yang paling umum dan sering
eratif, salah satunya ialah BPH, dengan in- dilakukan untuk mengatasi pembesaran
sidensi di negara maju sebanyak 19%, se- prostat. Prosedur yang dilakukan dengan
dangkan di negara berkembang sebanyak bantuan alat yang disebut resektoskop ini
5.35% kasus. Tahun 2013 di Indonesia ter- bertujuan untuk menurunkan tekanan pada
dapat 9,2 juta kasus BPH, di antaranya di- kandung kemih dengan cara menghilangkan
derita oleh laki-laki berusia di atas 60 tahun.2 kelebihan jaringan prostat. TURP menjadi
pilihan utama pembedahan karena lebih
Gejala awal BPH termasuk kesulitan
efektif untuk menghilangkan gejala dengan
dalam mulai buang air kecil dan perasaan
cepat dibandingkan dengan penggunaan
buang air kecil yang tidak lengkap. Saat
obat-obatan.2
kelenjar prostat tumbuh lebih besar, ia
menekan uretra dan mempersempitnya. Ini LAPORAN KASUS
menghalangi aliran urin. Kandung kemih
mulai mendorong lebih keras untuk menge- Pasien berusia 67 tahun masuk rumah
luarkan air seni, yang menyebabkan otot sakit dengan keluhan BAK tersendat-sendat
kandung kemih menjadi lebih besar dan sejak kurang lebih 7 bulan yang lalu, Pasien
lebih sensitif. Ini membuat kandung kemih mengeluh jika BAK selalu merasa tidak
tidak pernah benar-benar kosong, dan me- puas, pada saat pasien ingin berkemih pasien
nyebabkan perasaan perlu sering buang air selalu mengejan untuk mengeluarkan
kecil. Gejala lain termasuk aliran urin yang kencing sehingga butuh waktu lama untuk
lemah.3 mengeluarkan kencing, pada saat buang air
Berbagai mediator sangat kecil urin yang keluar pancarannya lemah
berpengaruh dalam pertumbuhan prostat sehingga urin yang keluar sedikit, pasien
Mediator utama pertumbuhan prostat adalah juga kadang merasa celana dalam pasien
DHT (Dihydrotestosteron), suatu metabolit basah karna urin yang merembes sedikit-
testosteron yang terbentuk dalam sel prostat sedikit tanpa dirasakan, pasien BAK >10x
oleh pemecahan testosteron. enzim 5-alpha sehari tetapi sedikit-sedikit, dan pada malam
reductase mengubah testosteron menjadi hari selalu terbangun karena merasa ingin
DHT. Enzim ini adalah target terapi obat BAK, BAK pada malam hari >3x, BAK
penghambat reduktase 5-alpha yang kadang disertai nyeri perut bagian bawah
bertujuan mengurangi ukuran prostat.4 disertai mual namun tidak ada muntah. BAK
warna biasa, darah (-), pusing (-), sakit
Terapi medikamentosa menggunakan kepala (-), demam (-), BAB lancar. Pasien
obat alpha blocker ataupun 5 alpha reduktase tidak mengeluhkan BAB berdarah, juga
inhibitor dapat mengakibatkan disfungsi menyangkal adanya benjolan yang keluar
seksual pada pasien BPH baik disfungsi masuk pada anus dan selangkangan.
ereksi, ejakulasi, ataupun penurunan libido.

Vol.1 | No.2 | Juni 2019 | Jurnal Medical Profession (MedPro) 173


Gejala BPH umumnya disebut
Pemeriksaan fisik didapatkan keadaan sebagai "gejala saluran kemih bagian
umum sedang, kesadaran composmentis, bawah" atau lower urinary tract symptoms
tanda-tanda vital tekanan darah 130/90 (LUTS), dan ini dapat dibagi lagi menjadi
mmHg, nadi 82x/menit pernapasan 20 gejala obstruktif dan gejala iritatif. Gejala
x/menit dan suhu 36,7ºC. pada pemeriksaan obstruktif termasuk perlu waktu jika akan
rectal toucher didapatkan sfingter ani berkemih, terputus-putus, sulit keluar,
menjepit, tidak teraba nodul, Pada mukosa menetes, dan penurunan aliran kencing.
teraba massa yang konsistensinya kenyal, Gejala iritatif meliputi frekuensi kencing
permukaan sedikit tidak rata, batas tegas, yang lebih sering, tidak dapat menahan
puncak agak sulit dicapai. kencing, dan kencing pada malam hari.2,4

 Pada pemeriksaan laboratorium Pembesaran prostat menyebabkan


didapatkan hasil pemeriksaan darah terjadinya penyempitan lumen uretra pars
dalam batas normal. prostatika dan menghambat aliran urin
 Pada pemeriksaan Ultrasonography sehingga menyebabkan tingginya tekanan
(USG) didapatkan terdapat intravesika. Untuk dapat mengeluarkan urin,
pembesaran prostat dan berat prostat buli-buli harus berkontraksi lebih kuat guna
40 gram. melawan tahanan, menyebabkan terjadinya
 Pada kasus ini karena di diagnosis perubahan anatomik buli-buli, yakni:
BPH grade 3 sehingga dilakukan hipertropi otot destrusor, trabekulasi,
penatalaksanaan Prostatectomy yaitu terbentuknya selula, sakula, dan divertikel
pembedahan prostat. buli-buli. Perubahan struktur pada buli-buli
tersebut dirasakan sebagai keluhan pada
saluran kemih bagian bawah atau Lower
Urinary Tract Symptoms (LUTS).1,2,5

Tekanan intravesika yang tinggi


diteruskan ke seluruh bagian buli-buli tidak
terkecuali pada kedua muara ureter. Tekanan
pada kedua muara ureter ini menimbulkan
Gambar 1. Hasil prostatectomy aliran balik dari buli-buli ke ureter atau
terjadinya refluks vesikoureter. Jika
DISKUSI berlangsung terus akan mengakibatkan
hidroureter, hidronefrosis bahkan jatuh ke
Pada kasus ini, diagnosis ditegakkan dalam gagal ginjal.4
berdasarkan aloanamnesis dari pasien lang-
sung, serta dari pemeriksaan fisik yang dil- Pada usia yang makin tua, kadar
akukan. Dari hasil anamnesis didapatkan testosteron makin menurun, sedangkan
data bahwa pasien berjenis kelamin laki-laki kadar estrogen relatif tetap, sehingga
berusia 67 tahun (>50tahun) cenderung perbandingan estrogen : testosteron relatif
memiliki keluhan sulit berkemi/kemih meningkat. Estrogen di dalam prostat
tersendat-sendat, tidak puas saat berkemih, berperan dalam terjadinya proliferasi sel-sel
nokturia, dan sering urin merembes. Sesuai kelenjar prostat dengan cara meningkatkan
dengan teori bahwa Benign Prostat sensitivitas sel-sel prostat terhadap
Hyperplasia terjadi pada usia >50 tahun. rangsangan hormon androgen,

174 Vol.1 | No.2 | Juni 2019 | Jurnal Medical Profession (MedPro)


meningkatkan jumlah reseptor androgen dan 30%,meningkatkan skor gejala sampai 15%
menurunkan jumlah kematian sel-sel prostat atau skor AUA hingga 3 poin, dan
(apoptosis). Akibatnya, dengan testosteron meningkatkan pancaran urine.4
yang menurun merangsang terbentuknya
Untuk penatalaksanaan dari Benign
sel-sel baru, tetapi sel-sel prostat yang telah
Prostate Hyperplasi adalah dengan dil-
ada mempunyai umur yang lebih panjang
akukan tindakan operatif. Pada pasien ini
sehingga massa prostat menjadi lebih besar.4
dilakuian tindakan Prostatectomy untuk
Dari hasil pemeriksaan Rectal mengatasi keluhan pasien, hal ini sudah
Toucher didapatkan Sfingter Ani Menjepit sesuai dengan teori.
Pada mukosa teraba massa yang
KESIMPULAN
konsistensinya kenyal, permukaan sedikit
tidak rata, batas tegas, puncak agak sulit BPH atau benign prostatic hyper-
dicapai. Tidak teraba nodul. Setelah jari plasia sebanarnya merupakan istilah his-
dikeluarkan pada hanscoon Darah, lendir topatologis yaitu terdapat hiperplasia sel-sel
dan feses tidak ada. Pada pemeriksaan stroma dan sel-sel epitel kelenjar prostat.
Abdomen dan pemeriksaan Thorax tidak
nampak adanya kelainan. Diagnosis BPH dapat ditegakkan
dengan melakukan anamnesis, pemeriksaan
Dari hasil pemeriksaan penunjang fisik berupa pemeriksaan colok dubur dan
yang paling berperan adalah pemeriksaan pemeriksaan penunjang. Baik itu melakukan
USG, dari hasil USG menunjukkan kesan pemeriksaan darah maupun pemeriksaan
adanya Hipertrofi Prostat Grade 3. Untuk USG dalam kasus ini.
pemeriksaan darah rutin yang dilakukan
untuk RBC, HB, WBC, HCT dan PLT dalam Penatalaksanaan dalam kasus ini
dilakukan prostatectomy karena hipertrofi
batas normal. Tidak tampak adanya tanda-
prostat Grade 3 sehingga lebih efektif
tanda infeksi ataupun anemia. dilakukan prostatectomy dibandingkan
TURP.
Pengobatan dengan antagonis
adrenergik α bertujuan menghambat
PERSETUJUAN
kontraksi otot polos prostat sehingga
mengurangi resistensi tonus leher buli-buli Penulis telah menerima persetujuan
dan uretra. Fenoksibenzamine adalah obat dari pasien dalam bentuk informed consent.
antagonis adrenergik-α non selektif yang
pertama kali diketahui mampu memper- UCAPAN TERIMAKASIH
baiki laju pancaran miksi dan mengurangi
Penulis mengucapkan terimakasih
keluhan miksi.4
banyak kepada seluruh seluruh unit terkait
Finasteride adalah obat inhibitor 5-α dalam proses penyusunan laporan kasus ini.
reduktase pertama yang dipakai untuk
mengobati BPH. Obat ini bekerja dengan KONFLIK KEPENTINGAN
cara menghambat pembentukan
Penulis menyatakan bahwa tidak
dihidrotestosteron (DHT) dari testosteron,
terdapat konflik kepentingan yang terdapat
yang dikatalisis oleh enzim 5 α- redukstase
pada tulisan ini.
di dalam sel-sel prostat. Beberapa uji klinik
menunjukkan bahwa obat ini mampu
menurunkan ukuran prostat hingga 20-

Vol.1 | No.2 | Juni 2019 | Jurnal Medical Profession (MedPro) 175


REFERENSI

1. D. W. Kemalasari, R. Nilapsari, dan 4. A. Kapoor, “Benign prostatic hyper-


Rusmartini, “Korelasi Disfungsi Sek- plasia (BPH) management in the pri-
sual dengan Usia dan Terapi Pada Be- mary care setting,” Can. J. Urol., hlm.
nign Prostatic Hyperplasia,” vol. 3 8, 2012.
No. 2, Sep 2015. 5. S. Allen dan I. G. Aghajanyan, “Be-
2. F. Adelia, A. Monoarfa, dan A. nign Prostatic Hyperplasia Treatment
Wagiu, “Gambaran Benigna Prostat with New Physiotherapeutic De-
Hiperplasia di RSUP Prof. Dr. R. D. vice,” hlm. 6.
Kandou Manado Periode Januari 2014 6. Purnomo, Basuki. Dasar-dasar
– Juli 2017,” hlm. 3. urologi Edisi kedua. CV. Sagung
3. P. R, “BENIGN PROSTATIC HY- Seto. Jakarta : 2003
PERPLASIA: UPDATED RE-
VIEW,” Int. Res. J. Pharm., vol. 4, no.
8, hlm. 45–51, Sep 2013.

176 Vol.1 | No.2 | Juni 2019 | Jurnal Medical Profession (MedPro)

Anda mungkin juga menyukai