Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Cerebral palsy (CP) merupakan suatu keadaan dimana terjadi kelumpuhan

otak yang menghambat tumbuh kembang anak. Brunner dan Suddarth mengartikan

kata cerebral itu sendiri adalah otak, sedangkan palsy adalah kelumpuhan,

kelemahan, atau kurangnya pengendalian otot dalam setiap pergerakan atau bahkan

tidak terkontrol. Kerusakan otak tersebut mempengaruhi system dan penyebab anak

mempunyai koordinasi yang buruk, keseimbangan yang buruk, pola-pola gerakan

yang abnormal atau kombinasi dari karakter-karakter tersebut (Hidayat, 2010).

Berdasarkan gejala klinis dan fisiologis gangguan gerak spastik ditandai

dengan adanya kekakuan pada sebagian atau seluruh otot. Letak kelainan cerebral

palsy jenis ini ada di tractus pyramidalis (motor cortex). American Academy for

Cerebral Palsy mengemukakan klasifikasi gambaran klinis cerebral palsy sebagai

berikut: klasifikasi neuromotorik yaitu, spastik, atetosis, rigiditas, ataxia, tremor, dan

mixed. Klasifikasi distribusi topografi keterlibatan neumotorik: diplegi, hemiplegi,

triplegi dan quadriplegi yang pada masing-masing dengan tipe spastik (Sunusi dan

Nara, 2007).

Berdasarkan penelitian National Intitute of Neurological Disorder and Stroke

(NINDS) pada tahun 2000, menyatakan bahwa 2-3 bayi per 1000 kelahiran menderita

cerebral palsy. Menurut Garrison pada 2005, angka kejadiannya adalah kurang lebih

1
2

5,5 per 1000 kelahiran dan tersebar merata pada kedua jenis kelamin, segala ras dan

berbagai negara. Resiko terkena cerebral palsy meningkat tajam seiring dengan berat

badan lahir rendah, bayi yang berat badan lahir kurang dari 1000 gram mempunyai

resiko tinggi 40 kali lipat dibandingkan dengan bayi yang berat badan lahirnya

normal (2,5 kg - 4kg). Serta menurut Trombly (1989), usia ibu saat hamil >40 tahun

lebih beresiko melahirkan anak dengan cerebral palsy dibandingkan ibu hamil < 40

tahun.

Permasalahan yang sering terjadi pada kasus diatas adalah gangguan postur

dan kontrol gerakan yang bersifat non progesif yang disebabkan oleh karena lesi atau

perkembangan abnormal pada otak yang sedang tumbuh atau belum selesai

pertumbuhannya yang ditandai dengan meningkatnya reflek tendon, stretch reflek

yang berlebihan, lingkup gerak sendi menurun,gangguan keseimbangan hipertonus

dan spasme otot pada keempat ekstremitas dan klonus yang terjadi pada anggota

gerak bawah.

Pada kasus cerebral palsy tipe spastic quadriplegy permasalahan utama yang

terjadi adalah gangguan motoris berupa spastisitas antara lain peningkatan ketegangan

otot pada keempat anggota gerak seperti lengan atas, lengan bawah, wrist, trunk,

tungkai atas, tungkai bawah, dan kaki. Selain itu juga menghambat tumbuh kembang

motorik pada anak dimana terjadi keterbatasan untuk melakukan aktivitasaktivitas

sehari-hari yang seharusnya bisa dilakukan sesuai dengan umur perkembangan anak.

Fisioterapi merupakan bentuk pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada

individu atau kelompok untuk mengembangkan, memelihara, dan memulihkan gerak

dan fungsi tubuh sepanjang rentang kehidupan dengan menggunakan penanganan


3

secara manual, peningkatan gerak, peralatan, (fisik, elektroterapeutis, dan mekanis)

pelatihan fungsi, komunikasi (Permenkes No. 80 Tahun 2013). Maka dari itu peranan

fisioterapi sangat penting pada kasus diatas dalam membantu pasien untuk dapat

beraktifitas secara mandiri melalui latihan dan penanaman pola gerak yang fungsional

dengan baik dan benar.

Pada kasus diatas, terapi alternatif yang digunakan adalah Hidrotherapy

sebagai salah satu metode/modalitas yang dianggap efektif dalam penanganan pada

anak cerebral palsy spastic quadriplegy dengan kondisi gangguan fungsional berdiri

dan berjalan. Hidrotherapy (juga dikenal sebagai aquatic therapy, pool therapy dll.)

dapat membantu anak-anak dengan cerebral palsy melalui serangkaian gerakan

latihan yang lembut dapat meregangkan otot-otot yang kaku didalam air,

hidrotherapy juga dapat mengurangi rasa nyeri, meningkatkan kekuatan otot dan

sekaligus meningkatkan sirkulasi darah, meningkatkan keseimbangan dan koordinasi,

fleksibilitas serta daya tahan tubuh, dengan berbagai gerakan yang dilakukan di dalam

air, Salah satu keuntungan ini adalah adanya buoyancy/daya apung yang disediakan

oleh air. Dengan demikian pergerakan sendi dan otot menjadi lebih mudah, yang akan

membantu pasien dalam melakukan gerakan menuju fungsional, sesuai dengan teori

bouyancy, semakin tinggi air merendam tubuh manusia maka semakin tinggi pula

daya apung yang ditimbulkan dari air itu sendiri, Oleh sebab itu pemberian latihan

yang sulit dilakukan didarat akan mudah dapat dilakukan didalam air. Maka dari itu

penulis tertarik untuk membahas

penatalaksanaan fisioterapi pada anak penderita cerebral palsy spastic quadriplegy di

Yayasan Sayap Ibu Yogyakarta.


4

B. Rumusan Masalah

Permasalahan yang terjadi pada anak cerebral palsy spastic quadriplegy

sangatlah kompleks. Maka penulis dalam karya tulis ini mengambil rumusan

permasalahan yaitu:

1. Apakah ada manfaat dilakukan pemberian Aquatic therapy terhadap

penurunan tingkat spastisitas?

2. Apakah ada manfaat pemberian latihan Aquatic therapy terhadap peningkatan

kemampuan fungsional berdiri dan berjalan pada penderita Cerebral palsy

spastic quadriplegy dengan gangguan fungsional berdiri dan berjalan?

C. Tujuan Penulisan

Dalam penyusunan karya tulis ini memiliki tujuan umum dan khusus

diantaranya adalah:

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui proses penatalaksanaan latihan hydrotherapy pada

anak kondisi cerebral palsy spastic quadriplegy dengan gangguan fungsional

berdiri dan berjalan di Yayasan Sayap Ibu Yogyakarta.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui manfaat Aquatic therapy terhadap penurunan

tingkat spastisitas pada penderita cerebral palsy spastic quadriplegy.

b. Untuk mengetahui mamfaat Aquatic therapy dalam membantu

meningkatkan kemampuan fungsional berdiri dan berjalan pada penderita

cerebral palsy spastic quadriplegy dengan gangguan

fungsional berdiri dan berjalan..


5

https://www.academia.edu/31804568/MAKALAH_CEREBRAL_PALSY?aut
o=download

http://etheses.uin-malang.ac.id/2241/5/08410114_Bab_2.pdf

D. Manfaat Penulisan

Manfaat penulisan karya ilmiah pada kondisi cerebral palsy spastic

quadriplegy

1. Bagi penulis

Menambah wawasan dan memperluas pengetahuan tentang manfaat

pemberian terapi Aquatic Therapy pada kondisi cerebral palsy spastic

quadriplegy.

2. Bagi pembaca

Sebagai informasi tambahan mengenai alternatif pilihan dalam melakukan

tindakan fisioterapi pada kondisi cerebral palsy spastic quadriplegy.

Apa Itu Cerebral Palsy?


Cerebral palsy adalah kelainan gerakan, tonus otot atau postur yang disebabkan
oleh kerusakan yang terjadi pada otak yang belum matang dan berkembang,
paling sering sebelum kelahiran.

Seperti dilansir Mayo Clinic, tanda dan gejala cerebral palsy muncul selama
masa bayi atau prasekolah. Secara umum, cerebral palsy menyebabkan
gangguan pergerakan yang terkait dengan refleks abnormal, floppiness atau
rigiditas pada tungkai dan badan, postur abnormal, gerakan tak terkendali,
berjalan tidak stabil, atau kombinasi dari semuanya.
6

Penderita cerebral palsy mungkin memiliki masalah menelan dan umumnya


memiliki ketidakseimbangan otot mata, di mana mata tidak fokus pada objek
yang sama. Orang-orang dengan cerebral palsy juga mungkin menderita
berkurangnya rentang gerak di berbagai sendi tubuh mereka karena kekakuan
otot.

Efek cerebral palsy pada kemampuan fungsional sangat bervariasi. Beberapa


orang yang terkena dampak dapat berjalan sementara yang lain tidak. Beberapa
orang menunjukkan kemampuan intelektual normal atau hampir normal, tetapi
yang lain mungkin memiliki cacat intelektual. Epilepsi, kebutaan, atau tuli juga
mungkin ada.

Gejala Cerebral Palsy


Bayi dengan cerebral palsy berat sering memiliki masalah dengan postur mereka.
Tubuh mereka mungkin sangat lentur atau sangat kaku. Cacat lahir kadang-
kadang terjadi bersama dengan terjadinya kelainan perkembangan otak ini.
Contoh cacat lahir termasuk cacat tulang belakang yang tidak memiliki bentuk
normal, tulang rahang kecil atau kepala kecil (mikrosefali).

Masalah yang menyebabkan cerebral palsy memang tidak bertambah buruk dari
waktu ke waktu. Tetapi gejala cerebral palsy yang baru muncul dapat menjadi
lebih buruk ketika anak semakin bertumbuh besar. Inilah sebabnya mengapa
beberapa bayi yang lahir dengan cerebral palsy tidak menunjukkan tanda-tanda
yang jelas dengan segera. Cerebral palsy pada orang dewasa bisa
menyebabkan adanya tekanan mental yang cukup berat atau yang biasa disebut
dengan depresi. Cerebral palsy pada orang dewasa membutuhkan dukungan
moral yang intensif dari keluarga dan orang-orang di sekitar agar depresi tidak
menjadi semakin parah.

Tanda dan gejala cerebral palsy dapat sangat bervariasi. Masalah gerakan dan
koordinasi yang terkait dengan cerebral palsy mungkin termasuk:
7

 Variasi dalam tonus otot, seperti terlalu kaku atau terlalu lemas
 Otot-otot yang kaku dan refleks yang berlebihan (kelenturan)
 Otot-otot kaku dengan refleks normal (kekakuan)
 Kurangnya koordinasi otot (ataksia)
 Tremor atau gerakan tak sadar
 Gerakan yang lambat dan menggeliat (athetosis)
 Keterlambatan dalam mencapai tonggak keterampilan motorik, seperti
mendorong lengan, duduk sendirian atau merangkak
 Memihak satu sisi tubuh, seperti meraih hanya dengan satu tangan
atau menyeret kaki sambil merangkak
 Kesulitan berjalan, seperti berjalan dengan jari kaki, gaya berjalan
berjongkok, gaya berjalan seperti gunting dengan persilangan lutut,
gaya berjalan lebar, atau gaya berjalan asimetris
 Air liur berlebihan atau masalah dengan menelan
 Kesulitan mengisap atau makan
 Keterlambatan perkembangan bicara atau kesulitan berbicara
 Kesulitan dengan gerakan yang tepat, seperti mengambil krayon atau
sendok
 Kejang

Kecacatan yang terkait dengan cerebral palsy mungkin terbatas terutama pada
satu anggota badan atau satu sisi tubuh, atau mungkin memengaruhi seluruh
tubuh.

Gangguan otak yang menyebabkan cerebral palsy tidak berubah seiring waktu,
sehingga gejalanya biasanya tidak memburuk dengan bertambahnya usia.
Namun, pemendekan otot dan kekakuan otot dapat memburuk jika tidak
ditangani secara agresif.

Kelainan otak yang berhubungan dengan cerebral palsy juga dapat berkontribusi
pada masalah neurologis lainnya. Orang dengan cerebral palsy juga mungkin
memiliki:
8

 Kesulitan dengan penglihatan dan pendengaran


 Kecacatan intelektual
 Kejang
 Sentuhan abnormal atau persepsi nyeri
 Penyakit mulut
 Kondisi kesehatan mental (psikiatris)
 Inkontinensia urine

Penyebab Cerebral Palsy


Telah dijelaskan di atas bahwa cerebral palsy adalah salah satu penyebab paling
umum dari kecacatan yang terjadi pada anak-anak. Biasanya, adanya kelainan
ini pada anak dapat terdeteksi saat anak mulai berusia 3 tahun. Penyebab
cerebral palsy adalah cedera otak atau masalah yang terjadi selama kehamilan,
kelahiran atau dalam usia 2-3 tahun kehidupan seorang anak.

Berikut penyebab cerebral palsy lainnya:

 Masalah kelahiran prematur


 Tidak cukup darah, oksigen, atau nutrisi lain sebelum atau selama
kelahiran
 Cedera kepala yang serius
 Infeksi serius yang dapat memengaruhi otak, seperti meningitis
 Beberapa masalah menurun daru orangtua ke anak (kondisi genetik)
yang memengaruhi perkembangan otak.

Dalam banyak kasus, penyebab cerebral palsy pasti dari kondisi kelainan
perkembangan otak ini tidak diketahui. Semua orang dengan kondisi seperti
ini memiliki masalah dengan gerakan tubuh dan postur. Bahkan, beberapa orang
yang mengalami kondisi ini menjadi sedikit pincang atau sulit berjalan.

Beberapa pasien lain sedikit atau tidak ada kontrol lengan dan kaki mereka atau
bagian lain dari tubuh, seperti mulut dan lidah, yang dapat menyebabkan
9

masalah makan dan berbicara. Orang yang memiliki bentuk parah dari cerebral
palsy lebih cenderung memiliki masalah lain, seperti kejang atau cacat
intelektual.

Diagnosis Cerebral Palsy


Dokter anak akan melakukan pemeriksaan fisik dan bertanya tentang riwayat
kesehatan anak. Dokter akan bertanya tentang pertumbuhan anak dan masalah
ketika semasa kehamilan dan persalinan.

Dokter juga mungkin bertanya tentang perkembangan anak seperti apakah ada
keterlambatan tengkurap, merangkak, berjalan, dan bahkan keterlambatan
bicara.

Pemeriksaan penunjang seperti computerized tomography (CT) scan, magnetic


resonance imaging (MRI) kepala atau mungkin untuk melihat gambar otak
diperlukan ultrasonografi (USG). Beberapa tes ini kadang-kadang dapat
membantu dokter menemukan penyebab dari kondisi kelainan otak ini.

Jika anak memiliki bentuk parah dari kondisi kelainan perkembangan otak ini,
dokter mungkin dapat menentukan masalah dalam beberapa minggu pertama
kehidupan anak. Tapi orang tua seringkali menjadi orang pertama yang
menyadari bahwa anaknya tidak memiliki kemampuan dan keterampilan yang
umum dibandingkan anak-anak lain dalam kelompok usia yang sama.

Keterlambatan perkembangan dapat menjadi tanda awal dari kondisi ini. Bahkan
ketika kondisi ini hadir pada saat lahir, tanda-tanda cerebral palsy mungkin tidak
diperhatikan sampai anak berusia 1 sampai 3 tahun.

Kini, barangkali Anda bertanya-tanya, apakah penyakit cerebral palsy bisa


sembuh? Sayangnya, karena kondisi ini adalah kelainan yang terjadi karena
bawaan lahir, tidak ada obat yang dapat membuat cerebral palsy bisa sembuh
total. Namun, meskipun cerebral palsy tidak dapat disembuhkan, Anda dan anak
10

dapat melakukan hal-hal untuk membantu menangani gejala, mencegah


masalah, dan mengoptimalkan kemampuan otak anak. Terapi fisik adalah salah
satu perawatan yang paling penting. Obat-obatan, operasi, dan peralatan khusus
seperti walker atau alat bantu jalan juga dapat membantu.

Memenuhi kebutuhan sehari-hari anggota keluarga dengan penyakit cerebral


palsy tidak mudah. Jika ada anggota keluarga yang mengalami kondisi
kesehatan ini, bergabunglah dengan komunitas yang memiliki anggota dengan
masalah yang sama. Bergabung dengan kelompok atau orang tua lain yang
memiliki anak dengan kebutuhan khusus, sehingga Anda tidak merasa sendirian.
Selain itu, Anda juga dapat mencari konseling.

Cara ini dapat membantu Anda memahami emosi diri dan anak. Memahami
bahwa anak Anda memiliki cerebral palsy tidaklah mudah dan membesarkan
anak dengan sebuah kondisi tertentu seperti ini pasti akan sulit. Namun semakin
baik Anda dapat merawat anak, maka anak akan mampu menggunakan otak
dengan optimal.

Pengobatan Cerebral Palsy


Anak-anak dan orang dewasa dengan penyakit cerebral palsy membutuhkan
perawatan jangka panjang dengan tim perawatan medis. Tim ini dapat meliputi:

 Dokter anak atau ahli fisioterapi. Seorang dokter anak mengawasi


rencana perawatan dan perawatan medis.
 Ahli saraf pediatrik. Seorang dokter yang dilatih untuk mendiagnosis
dan merawat anak-anak dengan gangguan otak dan sistem saraf
(neurologis) mungkin terlibat dalam perawatan anak Anda.
 Ahli bedah ortopedi. Seorang dokter yang terlatih untuk mengobati
gangguan otot dan tulang mungkin terlibat untuk mendiagnosis dan
merawat kondisi otot.
11

 Terapis fisik. Seorang ahli terapi fisik dapat membantu anak Anda
meningkatkan kekuatan dan keterampilan berjalan, serta meregangkan
otot.
 Terapis okupasi. Seorang terapis okupasi dapat memberikan terapi
kepada anak Anda untuk mengembangkan keterampilan sehari-hari
dan belajar menggunakan produk adaptif yang membantu kegiatan
sehari-hari.
 Ahli patologi wicara-bahasa. Seorang dokter yang dilatih untuk
mendiagnosis dan mengobati gangguan bicara dan bahasa dapat
bekerja dengan anak jika anak Anda menderita kesulitan berbicara,
menelan atau bahasa.
 Terapis perkembangan. Seorang terapis perkembangan dapat
memberikan terapi untuk membantu anak Anda mengembangkan
perilaku yang sesuai usia, keterampilan sosial dan keterampilan
interpersonal.
 Spesialis kesehatan mental. Seorang spesialis kesehatan mental,
seperti psikolog atau psikiater, mungkin terlibat dalam perawatan anak
Anda. Ia dapat membantu Anda dan anak Anda belajar mengatasi
kecacatan anak Anda.
 Terapis rekreasi. Partisipasi dalam program seni dan budaya, olahraga,
dan acara lainnya yang membantu anak-anak mengembangkan
keterampilan dan kemampuan fisik dan kognitif. Orang tua anak-anak
sering mencatat peningkatan dalam bicara, harga diri, dan
kesejahteraan emosional anak.
 Pekerja sosial. Seorang pekerja sosial dapat membantu keluarga Anda
untuk menemukan layanan dan merencanakan transisi perawatan.
 Guru pendidikan khusus. Seorang guru pendidikan khusus menangani
ketidakmampuan belajar, menentukan kebutuhan pendidikan dan
mengidentifikasi sumber daya pendidikan yang sesuai.
12

Pencegahan Cerebral Palsy


Penyebab cerebral palsy kadang-kadang tidak diketahui tetapi hubungan
cerebral palsy dan kondisi tertentu selama kehamilan, kelahiran, dan
prematuritas telah ditelaah. Beberapa penyebab tersebut dapat dicegah namun
beberapa tidak bisa.

Melakukan semua yang Anda bisa sebelum dan selama kehamilan dapat
membantu pencegahan cerebral palsy atau menurunkan risiko bahwa cedera
otak akan terjadi pada bayi yang sedang berkembang. Berikut adalah beberapa
tips untuk kebiasaan sehat sebelum dan selama kehamilan.

 Makan makanan bergizi.


 Jangan merokok.
 Hindari paparan zat berbahaya.
 Kunjungi dokter secara teratur.

Berikut adalah beberapa langkah yang dapat membantu pencegahan cerebral


palsy atau terjadinya kelainan perkembangan otak ini pada anak-anak untuk
meminimalkan risiko mendapatkan cedera otak, antara lain:

 Mengambil langkah-langkah untuk mencegah kecelakaan.


 Pastikan orang tua sudah familiar dengan tanda-tanda penyakit
kuning pada bayi baru lahir.
 Tahu bagaimana mencegah keracunan timah.
 Jauhkan anak dari orang-orang yang memiliki penyakit menular yang
serius, seperti meningitis.
 Pastikan imunisasi anak lengkap dan tepat waktu.

Sangat penting untuk mengetahui apakah seorang anak memiliki kondisi kelainan
perkembangan otak seperti ini. Maka dari itu, Anda harus selalu memerhatikan
tahapan perkembangan anak, apakah telah sesuai dengan perkembangan
sesuai usianya.
13

Anda mungkin juga menyukai