Anda di halaman 1dari 8

TUGAS PKN

KASUS PELANGGARAN HAM DI INDONESIA


KERUSUHAN DI AMBON-MALUKU TAHUN 1999

KELOMPOK 5
XI KEPERAWATAN 3

DISUSUN OLEH :
1. Atika Nur Rahmawati (04)
2. Elsa Novia Devalita (10)
3. Ema Rosalina (11)
4. Faridhatul Qomsi (14)
5. Jihan Febrianti (20)
6. Sasfa Damayanti (33)
7. Sonia Adi Cantika (34)

SMK KESEHATAN CITRA MEDIKA SUKOHARJO


TAHUN PELAJARAN 2018/2019
CONTOH KASUS PELANGGARAN HAM DI
INDONESIA

Kerusuhan Ambon/Maluku (1999)

Kerusuhan Ambon (Maluku) yang terjadi sejak bulan Januari 1999 hingga
saat ini telah memasuki periode kedua, yang telah menimbulkan korban jiwa
dan harta benda yang cukup besar serta telah membawah penderitaan dalam
bentuk kemiskinan dan kemelaratan bagi rakyat di Maluku pada umumnya
dan kota Ambon pada khususnya.

Peristiwa kerusuhan di Ambon (Maluku) diawali dengan terjadinya


perkelahian antara salah seorang pemuda Kristen asal Ambon yang bernama
J.L, yang sehari-hari bekerja sebagai sopir angkot dengan seorang pemuda
Islam asal Bugis, NS, penganggur yang sering mabuk-mabukan dan sering
melakukan pemalakan (istilah Ambon "patah" ) khususnya terhadap setiap
sopir angkot yang melewati jalur Pasar Mardika – Batu Merah.

TENTANG PERKEMBANGAN TERAKHIR KONFLIK DI AMBON


menurut badan pekerja kontras (komisi yang menangani kasus orang hilang
dan korban tindak kekerasan) Sampai saat ini, di kota Jumlah korban yang
kami terima berjumlah tidak kurang 1.349 korban tewas, 273 luka parah serta
321 luka ringan. 
LATAR BELAKANG
1. Premanisme

Awal  konflik Ambon bermula pada saat salah satu pemuda yang beragama Islam dengan
keturunan bugis, meminta uang kepada pemuda yang beragama kristen berasal dari
mardika, saat itu pemuda yang berasal dari mardika merupakan supir angkot. Ini terjadi
di Terminal Batu Merah, pemuda keturunan Bugis itu memang sudah di kenal sebagai
preman di kawasan tersebut. Karena sudah berkali-kali dimintai uang namun pemuda asal
mardika tersebut tetap enggan memberi. Hingga ketiga kalinya tetap tidak memberi uang,
keduanya tersulut amarah dan berakhirlah saling berkelahi dan adu pukul. Sampai
pemuda asal mardika membawa parang untuk membunuh. Lalu berujung kejar-kejaran
antara dua pemuda tersebut.

2. Perang Antar Desa

Preman beragamakan Islam itu lalu berkata pada warga jika akan dibunuh oleh orang
kristen, tanpa berpikir panjang lantas warga geram dan menyerang desa mardika. Dengan
membawa parang,tombak dan senjata tajam lainnya. Bukan hanya itu, warga juga sempat
membakar ratusan rumah. Karena ada Gereja Silale yang ikut terbakar. Maka kampung-
kampung disekitar kawasan merdika ikut kembali menyerang warga muslim. Akibat
konflik yang dikarenakan isu SARA inilah warga terluka, ratusan rumah hancur dan
terbakar, fasilitas-fasilitas umum hingga gereja. Merambat ke beberapa daerah hingga
memporak-porandakan kota Ambon. Menyebabkan perpecahan antara daerah dengan
kawasan Muslim dan daerah dengan kawasan Kristen.

3. Pemilu

Masuk juli 1999, suasana Ambon sudah mulai tenang hingga ketegangan pemilu
memuncak di daerah Poka dan kemudian meluas di bagian lain di Ambon. Masyarakat
semakin was-was dan akhirnya mensenjatai diri mereka dengan senjata senjata tajam
seperti parang. Tragisnya, di Ambon hanya tersisa satu desa yang masyarakatnya masih
tetap berbaur yaitu Wayame.

4. Kerusuhan Setelah Kunjungan Presiden.

Konflik bermula di Pulau Seram dan Pulau Buru. Saat itu warga yang telah sigap dan siap
siaga. Setelah kunjungan Presiden dan Wakil Presiden ke Ambon. Kerusuhan memuncak
dan memanas di berbagai wilayah di Ambon. Berakhir dengan hilangnya banyak nyawa
warga dan ratusan warga yang terluka, kerugian akan kerusuhan di pertengahan awal
Januari tahun 2000 ini bahkan tak terhingga.
PENYELESAIAN
Titik terang untuk menyelesaikan konflik di Ambon mulai terlihat dengan kesediaan dua
pihak-yang terlibat dalam konflik-hadir mengikuti pertemuan pendahuluan di Makassar,
Rabu (30/1). Rencananya, hasil pertemuan ini akan diteruskan dalam perundingan di
Malino, Kabupaten Gowa, yang dijadwalkan berlangsung 5-7 Februari 2002.
Pertemuan tertutup dengan 15 orang perwakilan kelompok Nasrani dilakukan di
Tanaberu Room, Hotel Losari Beach, Jalan Penghibur, dari pukul 16.20 sampai pukul
19.00. Sementara, pertemuan dengan kelompok Muslim dilakukan di Hotel Kenari mulai
pukul 19.30. Hadir sebagai fasilitator pertemuan tersebut Menteri Koordinator Bidang
Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) HM Jusuf Kalla, Gubernur Maluku Saleh
Latuconsina, Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) HZB Palaguna, dan Kepala Badan
Intelijen Polri Inspektur Jenderal W Simatupang.
Jusuf Kalla menyatakan, bahwa dalam pertemuan tersebut sudah terlihat adanya
kemajuan jika dibandingkan dengan hasil pertemuan informal sebelumnya yang
dilakukannya bersama Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko
Polkam) Susilo Bambang Yudhoyono di Ambon akhir pekan lalu. Hal senada dinyatakan
oleh Saleh Latuconsina, meski ia mengaku bahwa dalam pertemuan tertutup ini belum
dibahas materi perundingan secara mendetail. Karena itu, keduanya mengaku optimis
dengan penyelesaian konflik di Ambon ini.
Sumber Kompas dalam pertemuan tersebut menyatakan, kehadiran perwakilan kelompok
tersebut ke Makassar untuk kemudian diteruskan ke meja perundingan di Malino awal
Februari mendatang menunjukkan keinginan kedua belah pihak untuk menghentikan
konflik. Diakuinya, sejauh ini, model pertemuan seperti yang dilakukan saat ini belum
pernah dilakukan sebelumnya, sehingga diharapkan pertemuan ini akan menghasilkan
perdamaian nyata di Ambon. Ia melukiskan pergulatan yang terjadi di Ambon, terutama
dengan kesediaan para pemimpin dua kelompok yang bertikai itu untuk menyelesaikan
konfliknya justru di luar Ambon.
Selain akan ditindaklanjuti dengan penyiapan agenda terperinci untuk dimajukan dalam
perundingan nantinya, dalam pertemuan tersebut juga tertangkap keinginan untuk
memperbesar titik temu dengan memperkecil peluang terjadinya konflik. Dalam
pertemuan tertutup itu, empat agenda yang disepakati untuk dibahas meliputi masalah
keamanan, sosial politik, sosial ekonomi, dan hukum. Karena itu, diharapkan selepas
pertemuan pendahuluan itu akan muncul konsolidasi untuk kemudian mengarahkan
perdamaian nyata di Ambon.
Penyelesaian konflik di Ambon nantinya juga diharapkan diletakkan dalam kerangka
penyelesaian konflik sosial yang mencakup lebih banyak dimensi ketimbang sekadar
persoalan agama. Pertikaian horizontal yang terjadi bukan sekadar dilatarbelakangi nilai-
nilai dan muatan lokal, namun juga melibatkan muatan vertikal dari tingkat pusat yang
mendorong pecahnya konflik. Dalam kondisi tersebut, sentimen agama pun menjadikan
persoalan semakin membesar.
Siap amankan
Sementara, Kepala Polda Sulsel Inspektur Jenderal Firman Gani menyatakan polisi siap
mengamankan pertemuan Malino untuk Ambon itu. Untuk pengamanan di Malino nanti,
Firman menyatakan akan menugaskan tiga satuan setingkat kompi (SSK) dari Polda
Sulsel.
Menurut Firman kepada wartawan seusai acara latihan penjinakan bahan peledak di
Markas Satuan Brimob Polda Sulsel di Makassar, Rabu (30/1) siang, pemahaman akan
kompleksitas persoalan konflik Ambon menjadikan polisi di Sulsel juga lebih
mewaspadai kemungkinan adanya kelompok-kelompok yang tidak menginginkan
kesuksesan pertemuan tersebut. "Bisa saja mereka berasal dari kelompok yang
merupakan korban kerusuhan yang saat ini berada di Ambon ataupun di daerah lain," kata
Firman, sambil menekankan kemungkinan adanya kelompok dari luar yang selama ini
secara sosial, politik, ataupun ekonomi mendapatkan keuntungan dari konflik di Ambon.

GAMBAR KERUSUHAN AMBON/MALUKU (1999)


Ambon – Bentrokan antar warga akhirnya merembes juga kekawasan Mardika –
Batumerah, kecamatan Sirimau (Kota Ambon) pada Senin dini hari, ditandai dengan aksi
pembakaran sejumlah rumah.

Penyerangan secara berings terhadap kampung Muslim di Ambon oleh para perusuh
Kristen dengan memakai bom, ditengarai sebagai upaya penggalan MTQ Nasional 2012
di Ambon.

ANALISA
 Kasus Pelanggaran Kerusuhan Ambon/Maluku 1999
Bersifat Berat
 Kasus ini termasuk Penyiksaan
 Kasus ini termasuk masalah karena Faktor Internal

DAFTAR PUSTAKA
 https://www.google.co.id/search?
safe=strict&ei=LV6XW937KoKFwgTS8ZlI&q=penyel
esaian+kerusuhan+ambon%2Fmaluku+
%281999%29&oq=penyelesaian+kerusuhan+ambon
%2Fmaluku+%281999%29&gs_l=psy-
ab.3...4132.13298.0.13623.19.15.4.0.0.0.834.2660.0j10j
1j6-1.12.0....0...1.1.64.psy-
ab..3.1.125...0.0.VoFQHp9MYKY
 http://pusathukum.blogspot.com/2015/03/Contoh-kasus-
pelanggaran-HAM-di-Indonesia.html
 https://hukamnas.com/penyebab-konflik-ambon
 https://brainly.co.id/tugas/9003332

Anda mungkin juga menyukai