Anda di halaman 1dari 2

Robot perawat dibuat untuk menolong pasien.

Robot perawat pertama kali dibuat


untuk menolong pasien yang cacat fisik pada tahun 1986. Robot tersebut mampu melakukan
kegiatan yang sederhana seperti mengambilkan segelas air. Di Jepang, kehadiran robot untuk
memenuhi kebutuhan akan perawat pada orang lanjut usia. Jepang mengalami pertumbuhan
yang cepat pada populasi lanjut usia dan keterbatasan sumber daya perawat. Kehadiran robot
perawat tidak bisa menggantikan perawat. Peran dari perawat sirkulasi di ruang operasi
menjadi advokat pasien dan memberikan asuhan keperawatan yang meliputi bio-psiko-soiso
dan spiritual yang tidak bisa digantikan oleh robot perawat.

Robot perawat memberi peran baru bagi perawat spesialis di ruang operasi yang
berkenaan dengan robot adalah sebagai koordinator perawatan bagi pasien yang akan
dilakukan tindakan operasi dibantu oleh robot dan melakukan penelitian efektivitas
penggunaan robot pada tindakan operasi.

Kemajuan teknologi seperti robot hanya sebatas untuk membantu pekerjaan perawat
tidak untuk menggantikan perawat. Perawat adalah peran aktif sementara robot hanya
pembantu yang berbentuk mesin

Di sisi lain pemberian nama robot perawat menjadikan profesi keperawatan tidak
dihargai keberadaannya. Perawat disamakan dengan sebuah mesin yang hanya mampu
melakukan kegiatan dasar. Media memainkan peran penting dalam pencitraan profesi
keperawatan. Perawat adalah sebuah profesi yang hanya bisa dilakukan oleh manusia dengan
memilki jenjang pendidikan tinggi formal. Perawat memandang manusia sebagai unsur yang
holistik tidak terpisahkan antara fisik dan psikologisnya. Unsur holistik mencakup bio-psiko-
sosio-spiritual yang tidak bisa dicakup oleh robot secanggih apapun. Robot perawat hanya
digunakan untuk istilah keterampilan dasar namun tidak bisa untuk keadaan gawat darurat.

Kemunculan robot perawat direspons oleh perawat bahwa teknologi tidak bisa
menggantikan manusia dalam hal pengambilan keputusan ke pasien. Peningkatan teknologi
juga tidak bisa menggantikan sentuhan terapeutik ke pasien.

Kemunculan robot perawat hanya lah sebagai mesin bantuan dalam melakukan
kegiatan dasar dan lebih kepada bersifat fisik. Namun, peran perawat dalam mengkaji,
mendiagnosa dan membuat intervensi keperawatan tetaplah seorang perawat manusia. Robot
digunakan hanya sebagai mesin pelnegkap. Perawat harus memaksimalkan perannya sebagai
pemberi asuhan keperawatan yang tidak tergantikan melalui memandang manusia secara
holistik tidak bersifat fisiologis saja.

Sumber:

Agustien,Renellya.2011.Robot Perawat.http://pkko.fik.ui.ac.id.diakses pada 12 Oktober 2020.

Anda mungkin juga menyukai