Anda di halaman 1dari 32

Konsep Dasar Keperawatan 1 DIAN HUSADA

Peran Dan Fungsi Perawat

A. Konsep Peran

Peran adalah seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap seseorang, sesuai
kedudukannya dalam suatu system.(Koizer,Barbara, 1995:21)

Dipengaruhi oleh keadaan social baik dalam maupun dari luar profesi keperawatan dan bersifat
konstan.

Peran adalah bentuk dari perilaku yang di harapkan dari seseorang pada situasi social tertentu.

B. Peran Utama dan Pengembangan Peran

C. Fungsi Perawat

Fungsi adalah suatu perkerjaan yang harus dilaksannakan sesuai dengan perannya. Fungsi dapat
berubah dari suatu keadaan ke keadaan yang lain.

Fungsi perawat dalam melaksanakan perannya ada 3 yaitu:

1. Dependen

2. Independen

3. Interdependen

D. Fungsi Perawat (Dependent, Independent, Interdependent)

a. Fungsi Dependent

Merupakan fungsi perawat dalam melaksanakan kegiatannya atas pesan atau instruksi dari tim
nakes yang lain ( dokter, ahli gizi, radiologi, analis medis, dll) atau bias juga dari perawat primer ke
perawat pelaksana.

b. Fungsi Independent

Merupakan fungsi mandiri dan tidak tergantung pada orang lain atau tim kesehatan lain. Perawat
mel;aksanakan tugasnya secara mandiri dengan keputusan sendiri dalam melakukan tindakan dalam
rangka memenuhi kebutuhan dasar manusia seperti kebutuhan fisiologis ( O2, nutrisi, cairan dan
elektrolit, aktivitas, dll).
c. Fungsi Interdependent

Fungsi ini dilakukan dalam kelompok tim yang bersifat saling ketergantungan diantara satu dengan
lainnya, baik dalam keperawatan maupun dalam kesehatan umum.

E. Tanggung Jawab Perawat

F. Kompetensi Perawat

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Tidak ada komentar:

Poskan Komentar
Beranda

Langganan: Entri (Atom)

Laman
 Beranda
 Keperawatan sebagai Profesi
 Peran Dan Fungsi Perawat
 SEJARAH & PERKEMBANGAN KEPERAWATAN DI DUNIA
 SEJARAH & PERKEMBANGAN KEPERAWATAN DI INDONESIA
 Tugas Dan Tanggung Jawab Perawat
 Praktik keperawatan Profesional
 Paradigma dan Hakikat Praktik Keperawatan

Widget-Animasi-Blog

Wordpress
free music at divine-music.info

Lencana Facebook
Aike Myuerty Permady

Buat Lencana Anda

Stikes Dian Husada


RSDH

Arsip Blog
 ▼ 2013 (1)
o ▼ Juni (1)

Mengenai Saya

ike puspandari

Lihat profil lengkapku

Selamat Datang Dian Husada


Jam

Widget-Animasi-Blog

Template Watermark. Gambar template oleh TommyIX. Diberdayakan oleh Blogger.


Fungsi Independent Merupan fungsi mandiri dan tidak tergantung pada orang lain, dimana perawat
dalam melaksanakan tugasnya dilakukan secara sendiri dengan keputusan sendiri dalam melakukan
tindakan dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar manusia seperti pemenuhan kebutuhan fisiologis
(pemenuhan kebutuhan oksigenasi, pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit, pemenuhan
kebutuhan nutrisi, pemenuhan kebutuhan aktifitas dan lain-lain), pemenuhan kebutuhan keamanan dan

kenyamanan, pemenuhan cinta mencintai, pemenuhan kebutuhan harga diri dan aktualisasi diri.
Peran dan fungsi perawat

Minggu, 13 Desember 2009


Peran dan Fungsi Perawat
PERAN DAN FUNGSI PERAWAT
Peran perawat
Merupakan tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap seseorang sesuai dengan kedudukan
dan system, dimana dapat dipengaruhi oleh keadaan social baik dari profesi perawat maupun dari luar
profesi keperawatan yang bersifat konstan.
1. PEMBERI ASUHAN KEPERAWATAN
Sebagai pemberi asuhan keperawatan, perawat membantu klien mendapatkan kembali kesehatannya
melalui proses penyembuhan. Perawat memfokuskan asuhan pada kebutuhan kesehatan klien secara
holistic, meliputi upaya untuk mengembalikan kesehatan emosi, spiritual dan sosial. Pemberi asuhan
memberikan bantuan kepada klien dan keluarga klien dengan menggunakan energy dan waktu yang
minimal. Selain itu, dalam perannya sebagai pemberi asuhan keperawatan, perawat memberikan
perawatan dengan memperhatikan keadaan kebutuhan dasar manusia yang dibutuhkan melalui
pemberian pelayanan keperawatan dengan menggunakan proses keperawatan sehingga dapat
ditentukan diagnosis keperawatan agar bisa direncanakan dan dilaksanakan tindakan yang tepat dan
sesuai dengan tingkat kebutuhan dasar manusia, kemudian dapat dievaluasi tingkat perkembangannya.
Pemberian asuhan keperawatannya dilakukan dari yang sederhana sampai yang kompleks.
2. PEMBUAT KEPUTUSAN KLINIS
Membuat keputusan klinis adalah inti pada praktik keperawatan. Untuk memberikan perawatan yang
efektif, perawat menggunakan keahliannya berfikir kritis melalui proses keperawatan. Sebelum
mengambil tindakan keperawatan, baik dalam pengkajian kondisi klien, pemberian perawatan, dan
mengevaluasi hasil, perawat menyusun rencana tindakan dengan menetapkan pendekatan terbaik bagi
klien. Perawat membuat keputusan sendiri atau berkolaborasi dengan klien dan keluarga. Dalam setiap
situasi seperti ini, perawat bekerja sama, dan berkonsultasi dengan pembe ri perawatan kesehatan
professional lainnya (Keeling dan Ramos,1995).
3. PELINDUNG DAN ADVOKAT KLIEN
Sebagai pelindung, perawat membantu mempertahankan lingkungan yang aman bagi klien dan
mengambil tindakan untuk mencegah terjadinya kecelakaan serta melindungi klien dari kemungkinan
efek yang tidak diinginkan dari suatu tindakan diagnostic atau pengobatan. Contoh dari peran perawat
sebagai pelindung adalah memastikan bahwa klien tidak memiliki alergi terhadap obat dan memberikan
imunisasi melawat penyakit di komunitas.
Sedangkan peran perawat sebagai advokat, perawat melindungi hak klien sebagai manusia dan secara
hukum, serta membantu klien dalam menyatakan hak-haknya bila dibutuhkan. Contohnya, perawat
memberikan informasi tambahan bagi klien yang sedang berusaha untuk memutuskan tindakan yang
terbaik baginya. Selain itu, perawat juga melindungi hak-hak klien melalui cara-cara yang umum dengan
menolak aturan atau tindakan yang mungkin membahayakan kesehatan klien atau menentang hak-hak
klien. Peran ini juga dilakukan perawat dalam membantu klien dan keluarga dalam menginterpetasikan
berbagai informasi dari pemberi pelayanan atau informasi lain khususnya dalam pengambilan
persetujuan atas tindakan keperawatan yang diberikan kepada pasien, juga dapat berperan
mempertahankan dan melindungi hak-hak pasien yang meliputi hak atas pelayanan sebaik-baiknya, hak
atas informasi tentang penyakitnya, hak atas privasi, hak untuk menentukan nasibnya sendiri dan hak
untuk menerima ganti rugi akibat kelalaian.

4. MANAGER KASUS
Dalam perannya sebagai manager kasus, perawat mengkoordinasi aktivitas anggota tim kesehatan
lainnya, misalnya ahli gizi dan ahli terapi fisik, ketika mengatur kelompok yang memberikan perawatan
pada klien. Berkembangnya model praktik memberikan perawat kesempatan untuk membuat pilihan
jalur karier yang ingin ditempuhnya. Dengan berbagai tempat kerja, perawat dapat memilih antara
peran sebagai manajer asuhan keperawatan atau sebagai perawat asosiat yang melaksanakan
keputusan manajer (Manthey, 1990). Sebagai manajer, perawat mengkoordinasikan dan
mendelegasikan tanggung jawab asuhan dan mengawasi tenaga kesehatan lainnya.
5. REHABILITATOR
Rehabilitasi adalah proses dimana individu kembali ke tingkat fungsi maksimal setelah sakit, kecelakaan,
atau kejadian yang menimbulkan ketidakberdayaan lainnya. Seringkali klien mengalami gangguan fisik
dan emosi yang mengubah kehidupan mereka. Disini, perawat berperan sebagai rehabilitator dengan
membantu klien beradaptasi semaksimal mungkin dengan keadaan tersebut.
6. PEMBERI KENYAMANAN
Merawat klien sebagai seorang manusia, karena asuhan keperawatan harus ditujukan pada manusia
secara utuh bukan sekedar fisiknya saja, maka memberikan kenyamanan dan dukungan emosi seringkali
memberikan kekuatan bagi klien sebagai individu yang memiliki perasaan dan kebutuhan yang unik.
Dalam memberi kenyamanan, sebaiknya perawat membantu klien untuk mencapai tujuan yang
terapeutik bukan memenuhi ketergantungan emosi dan fisiknya.
7. KOMUNIKATOR
Keperawatan mencakup komunikasi dengan klien dan keluarga, antar sesame perawat dan profesi
kesehatan lainnya, sumber informasi dan komunitas. Dalam memberikan perawatan yang efektif dan
membuat keputusan dengan klien dan keluarga tidak mungkin dilakukan tanpa komunikasi yang jelas.
Kualitas komunikasi merupakan factor yang menentukan dalam memenuhi kebutuhan individu, keluarga
dan komunitas.
8. PENYULUH
Sebagai penyuluh, perawat menjelaskan kepada klien konsep dan data-data tentang kesehatan,
mendemonstrasikan prosedur seperti aktivitas perawatan diri, menilai apakah klien memahami hal-hal
yang dijelaskan dan mengevaluasi kemajuan dalam pembelajaran. Perawat menggunakan metode
pengajaran yang sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan klien serta melibatkan sumber-sumber yang
lain misalnya keluarga dalam pengajaran yang direncanakannya.
9. KOLABORATOR
Peran perawat disini dilakukan karena perawat bekerja melalui tim kesehatan yang terdiri dari dokter,
fisioterapi, ahli gizi dan lain-lain dengan berupaya mengidentifikasi pelayanan keperawatan yang
diperlukan termasuk diskusi atau tukar pendapat dalam penentuan bentuk pelayanan selanjutnya.
10. EDUKATOR
Peran ini dilakukan dengan membantu klien dalam meningkatkan tingkat pengetahuan kesehatan, gejala
penyakit bahkan tindakan yang diberikan, sehingga terjadi perubahab perilaku dari klien setelah
dilakukan pendidikan kesehatan.
11. KONSULTAN
Peran disini adalah sebagai tempat konsultasi terhadap masalah atau tindakan keperawatan yang tepat
untuk diberikan. Peran ini dilakukan atas permintaan klien tehadap informasi tentang tujuan pelayanan
keperawatan yang diberikan.
12. PEMBAHARU
Peran sebagai pembaharu dapat dilakukan dengan mengadakan perencanaan, kerjasama, perubahan
yang sistematis dan terarah sesuai dengan metode pemberian pelayanan keperawatan.
Fungsi perawat
Definisi fungsi itu sendiri adalah suatu pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan perannya. Fungsi dapat
berubah disesuaikan dengan keadaan yang ada. dalam menjalankan perannya, perawat akan
melaksanakan berbagai fungsi diantaranya:
1. Fungsi Independen
Merupakan fungsi mandiri dan tidak tergantung pada orang lain, dimana perawat dalam melaksanakan
tugasnya dilakukan secara sendiri dengan keputusan sendiri dalam melakukan tindakan dalam rangka
memenuhi kebutuhan dasar manusia seperti pemenuhan kebutuhan fisiologis (pemenuhan kebutuhan
oksigenasi, pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit, pemenuhan kebutuhan nutrisi, pemenuhan
kebutuhan aktivitas dan lain-lain), pemenuhan kebutuhan dan kenyamanan, pemenuhan kebutuhan
cinta mencintai, pemenuhan kebutuhan harga diri dan aktualisasi diri.
2. Fungsi Dependen
Merupakan fungsi perawat dalam melaksanakan kegiatannya atas pesan atau instruksi dari perawat lain.
Sehingga sebagai tindakan pelimpahan tugas yang diberikan. Hal ini biasanya silakukan oleh perawat
spesialis kepada perawat umum, atau dari perawat primer ke perawat pelaksana.
3. Fungsi Interdependen
Fungsi ini dilakukan dalam kelompok tim yang bersifat saling ketergantungan di antara satu dengan yang
lainnya. Fungsi ini dapat terjadi apabila bentuk pelayanan membutuhkan kerja sama tim dalam
pemberian pelayanan seperti dalam memberikan asuhan keperawatan pada penderita yang mempunyai
penyakit kompleks. Keadaan ini tidak dapat diatasi dengan tim perawat saja melainkan juga dari dokter
ataupun lainnya, seperti dokter dalam memberikan tindakan pengobatan bekerjasama dengan perawat
dalam pemantauan reaksi onat yang telah diberikan.

Diposkan oleh TUTOR HIJI di 22.22 1 komentar:

Beranda

Langganan: Entri (Atom)

Pengikut
Arsip Blog
 ▼ 2009 (1)
o ▼ Desember (1)
 Peran dan Fungsi Perawat

Mengenai Saya

TUTOR HIJI

Lihat profil lengkapku

Apa itu OOsteoarthritis ?

Osteoartritis merupakan gangguan persedian yang


ditandai dengan adanya nyeri dan kekakuan sendi yang biasanya banyak terjadi pada usia lanjut.
Berdasar data Center for Disease Control and Prevention (CDC)1, angka kejadian osteoartritis
pada usia > 25 tahun sebanyak 13,9% dan pada usia > 65 tahun sebanyak 33,6%.

Nyeri sendi akibat osteoartritis atau radang sendi bukan hal baru dalam masalah kesehatan.
Penyakit ini biasa dialami banyak orang mulai dari usia muda, tapi pada umumnya mereka yang
berusia diatas 45 tahun lebih rentan terkena pengapuran atau peradangan sendi.

Pada umumnya penyakit ini lebih banyak ditemukan pada wanita dibandingkan pada pria karena
ada hubungannya dengan hormon estroge dan penyakit Osteoarthritis ini banyak meyerang
mereka yang memiliki berat badan berlebih atau mereka yang bekerja berat secara fisik dan
dilakukan terus menerus seperti pekerja lapangan dan biasa mengangkat beban berat.

Para ahli penelitian telah meneliti akan penyakit Osteoarthritis, dalam penelitian tersebut telah
ditemukan beberapa faktor penyebab terjadinya Osteoarthritis atau masalah persendian yang
terdiri dari 6 faktor, antara lain..

6 Faktor Penyebab Terjadinya Osteoarthritis


Radang sendi/ Osteoarthritis disebabkan oleh terjadinya penyempitan celah pada sendi atau
penipisan tulang rawan yang kemudian mengakibatkan terjadinya cedera dan meradang. Adapun
faktor yang menjadi penyebab radang sendi ini diantaranya :

1. Bertambahnya usia yang kemudian mengakibatkan menurunnya hormon pertumbuhan


2. Daya kerja otot yang mulai menurun terutama pada paha depan dan betis
3. Pernah mengalami masalah atau trauma pada sendi
4. Berat badan berlebih atau kegemukan bisa menjadi salah satu penyebabnya
5. Faktor keturunan walaupun tidak semua
6. Olahraga yang terlalu berat mengandalkan fisik dan tidak terkontrol

6 faktor penyebab diatas ditandai dengan gejala yang sering menyerang tubuh anda melalui
reaksi tubuh seperti berikut ini :

 Munculnya rasa nyeri pada bagian yang kena radang


 Terjadinya pembekakan atau tampak kemerahan pada bagian yang nyeri dan sekitarnya
 Sendi terasa kaku jika digerakkan
 Otot akan terasa lemah
 Sulit saat akan bergerak

Jika anda mendapatkan atau merasakan gejala seperti demikian, patut anda waspadai dan
lakukan pengecekkan ke dokter ahlinya agar semua risiko yang terjadi dapat dengan mudah
teratasi, jika semua pengecekkan telah dilakukan dan hasilnya membenarkan bahwa anda
mengidap radang sendi Osteoarthritis. Jangan tunggu lama lagi, ditakutkan akan mengakibatkan
peradangan yang lebih serius dari yang awalnya ditemukan, untuk caran menanganinya, obat
herbal jelly gamat gold g dengan senang hati siap membantu anda dalam penanganan
penyakit Osteoarthritis secara alami yang aman dan tidak akan menimbulkan efek samping
negatif pada tubuh anda.
Mengapa demikian??? Karena jelly gamat gold g
ini memiliki Kandungan kondroitin sulfat yang mampu mencegah pengeroposan sendi pembuat
radang. Senyawa itu memperbaiki dan membangun kembali tulang rawan, pembentuk sendi yang
terkikis akibat kecelakaan, benturan, dan kelebihan bobot badan tanpa efek samping. Itu
sebabnya pemerintah Australia dan Selandia Baru mengizinkan penggunaan teripang sebagai
penyembuh radang sendi dibanding obat-obatan kimia.

Teripang juga mengandung 86% protein yang mudah diuraikan enzim pepsin. Dari jumlah itu
sekitar 80% berupa kolagen. Itu sebagai pengikat jaringan dalam pertumbuhan tulang dan sendi.
Dalam pertumbuhan tulang, suplemen kalsium saja tidak cukup dikarenakan tulang terdiri dari
kalsium fosfat dan kolagen sebagai pengisi. Tanpa kolagen tulang menjadi rapuh dan mudah
pecah. Sebaliknya bila tanpa kalsium, tulang akan kenyal seperti karet. Selain merawat tulang
dan sendi, kolagen bersama keratin bertanggungjawab terhadap kekenyalan kulit.

Penelitian modern ini telah membuktikan bahwa Sea Cucumber bermanfaat untuk penyakit
musculoskeletal inflam-matory, khususnya arthritis rematik, osteoarthritis, dan ankylosing
spondylitis (penyakit rematik yang mempengaruhi tulang belakang), dan berbagai keluhan
persendian lainnya. Sehingga sangatlah cocok jika jelly gamat ekstrak teripang ini dijadikan
sebagai solusi pengobatan pilihan utama dalam mengatasi keluhan penyakit radang sendiri/
Osteoarthritis.

Anda berminat? Ingin melakukan pembelian produk Jelly Gamat Gold G ini?

Kami pastikan anda membeli disini, karena kami merupakan agen obat herbal terbesar dan
terpercaya yang siap melayani pemesanan anda keseluruh Indonesia dengan pelayanan KIRIM
BARANG DULU BARU BAYAR (khusus untuk pembelian 1-2 botol)

Perlu anda ketahui juga, bahwa produk gamat gold ini tidak dijual disembarang tepat, dan hanya
terdapat pada agen resmi penjual obat herbal seperti kami saja. Dan harga pun sudah terbandrol
dalam kemasan sebesar Rp.180.000 akan tetapi mendapatkan potongan Rp.5000 sehingga harga
menjadi Rp. 175.000 (belum termasuk ONGKIR)

Pemesanan disini dengan cara seperti berikut ini :

Ketik
GBHI : Jumlah Pesanan : Nama : Alamat Lengkap : No.Tlp/Hp

Minggu, 28 Agustus 2016

 PR Info
 PR E-Paper
 PR ReadersClub
 PR Event

Dari Rakyat, Oleh Rakyat, Untuk Rakyat

Valuta Asing

 USD
 Jual 13.395,00
 Beli 13.095,00

Toggle navigation

 BANDUNG RAYA
 PERSIB
 JAWA BARAT
 FOTO
 VIDEO
 KOLOM
 Lainnya
o NASIONAL
o PENDIDIKAN
o EKONOMI
o POLITIK
o GELORA
o LUAR NEGERI
o BCA

 WISATA
 HIDUP GAYA
 OTOKIR

 Galamedia
 Granesia
 Kabar Banten
 Kabar Cirebon
 Kabar Priangan
 PR FM





Search

form-rJlt74vnGyg search_form

Memahami Penyakit Osteoarthritis


Oleh: Anwar Effendi

6 September, 2015 - 11:14

HORISON

JAKARTA, (PRLM).- Pemahaman masyarakat tentang Osteoarthritis (OA) masih kurang.


Pasalnya, penyakit ini dianggap hanya menyerang orang lanjut usia.

Osteoarthritis ini merupakan penyakit degeneratif yang menyerang bagian sendi tulang. Namun,
penyakit ini bisa dicegah melalui gaya hidup yang sehat.

"Pemahaman masyarakat tentang Osteoarthritis masih terbatas, bahkan umumnya beranggapan


bahwa penyakit ini adalah rematik atau asam urat. Untuk itu melalui Combi Health Forum kami
mengedukasi masyarakat mengenai pencegahan penyakit ini melalui gaya hidup sehat serta
mengobatinya dengan inovasi Combiphar," jelas CEO Combiphar Michael Wanandi di Jakarta.

Pakar OA dokter M Rizal Chaidir SpOT K mengatakan bahwa Osteoarthritis dapat


menyerang sekujur tubuh, terutama lutut, jari tangan, bahu, tungkai pinggul dan pergelangan
kaki. Salah satu tipe arthritis yang paling sering terjadi karena keausan sendi yang menyebabkan
kerusakan tulang rawan sendi. "Beberapa gejala Osteoarthritis adalah rasa sakit setelah gerakan
berlebihan, kaku dan pembengkakan pada sendi, krepitasi (bunyi gemeretak), serta kehilangan
fleksibilitas. Sendi yang paling sering mengalami Osteoarthritis adalah sendi lutut dan sendi
panggul karena kedua sendi tersebut bekerja paling berat menopang bobot tubuh. Semakin berat
badannya, semakin besar resiko terkena kerusakan sendi," ujar Rizal.
Tercatat, Osteoarthritis banyak dialami pasien yang mempunyai berat badan berlebih, penderita
diabetes, penderita rheumatoid, dan atlet. Untuk mengobati atau mengurangi resiko sakit karena
Osteoarthritis, dunia medis saat ini sudah menemukan obat suntik yang telah terbukti klinis,
hanya satu kali suntikan dapat bertahan hingga 18 bulan.

Pakar Osteoarthritis dari Italia, Lorenzo Castellani, M.D. Orthopaedic Surgeon mengatakan saat
ini dengan kemajuan teknologi obat penyakit ini sudah ditemukan. "Formula Hyalone yang
dengan satu kali penyuntikan pada pengobatan OA, terbukti secara medis dapat bertahan dan
berfungsi selama 18 bulan.

Menurut Lorenzo, formula Hyalone langsung menghilangkan rasa sakit, meningkatkan


pergerakan sendi (Improve range movement), dan mengurangi inflamasi. Lebih lanjut, ia
menjelaskan, Osteoarthritis adalah kondisi sendi terasa nyeri dan kaku akibat inflamasi yang
timbul karena gesekan ujung-ujung tulang penyusun sendi akibat berkurangnya kekentalan dan
elastisitas cairan synovial, yaitu asam hialuronat, yang berada di antara sendi tulang dan
berfungsi sebagai pelumas. Berbagai faktor bisa menjadi pemicu penyakit Osteoarthritis, yaitu
degeneratif (faktor usia), jenis kelamin (wanita lebih beresiko terkena OA), deformitas pada
tulang ataupun defek pada kartilago, obesitas, cedera sendi serta jenis-jenis pekerjaan tertentu.

Yuddi Suyud, Senior General Manager Medical Promotion & Development Combiphar,
menambahkan bahwa pentingnya pencegahan dengan pola hidup sehat. Yuddi menambahkan
salah satu cara menunda datangnya penyakit adalah olah raga teratur sesuai kemampuan dan
menjaga asupan nutrisi yang seimbang. "Makanan yang baik untuk dikonsumsi untuk menunda
Osteoarthritis, antara lain anggur merah, blueberry, wortel, bayam, salmon, telur, susu, hingga
kacang-kacangan seperti kacang merah, kacang hitam, kenari, dan almond. Sedangkan, jenis
makanan yang perlu dihindari antara lain makanan olahan, makanan yang mengandung lemak
jenuh, dan karbohidrat olahan," terangnya.(okz/A-147)***

Tags:

osteoarthritis

jenuh

wortel

sehat

tulang

penyakit

kartilago

cedera
obesitas

Bagaimana Pendapat Anda Tentang Artikel Ini ?

 marah1
 sedih0
 senang0
 terinspirasi5
 tidak peduli0

 Bagikan:

 Tweet

Baca Juga

Tidur Malam dengan Lampu Terang Picu Obesitas


30 July, 2016 - 23:54

TOKYO, (PR).- Sebuah penelitian di Jepang menemukan bahwa orang yang terpapar cahaya
lebih banyak pada malam hari dan sedikit cahaya pada pagi hari memiliki berat badan yang
berlebih dibandingkan keadaan normal.
Wortel, Komoditas dengan Harga Fluktuatif
24 Agustus, 2016 - 23:55

7 Khasiat Jus Lemon dan Minyak Zaitun


5 Agustus, 2016 - 10:30

JANGAN buru-buru ke dokter jika merasa tak enak badan. Beberapa bahan yang ada di dapur
bisa digunakan untuk menyembuhkan penyakit, misalnya lemon dan minyak zaitun. Ada tujuh
macam penyakit yang bisa disembuhkan oleh bahan-bahan itu.

Bandros dan Cerita Mirip Roro Jonggrang


26 Agustus, 2016 - 22:51
BANDUNG, (PR).- Keberadaan kendaraan Bandung Tour on The Bus (Bandros) mendadak jadi
sorotan nasional. Itu bukan berarti karena Bandros mangkrak dari operasi.

 Terbaru
 Terpopuler

Samosir Diguncang Musik Austrian Tobatak Rock

28 Agustus, 2016 - 15:53

Kinerja Positif, Pertamina Layak Jadi Induk Usaha BUMN Energi

28 Agustus, 2016 - 14:55

Konser Wonderful Indonesia Goyang Perbatasan Entikong

28 Agustus, 2016 - 14:27


Ashraf Sinclair Masih Ingin Fokus Main Sinetron

28 Agustus, 2016 - 13:31

Tim Percepatan Wisata Halal Mulai Jaring Kontestan Kompetisi

28 Agustus, 2016 - 13:03


aNna hanYa iNgin BeRbagi

"Ilmu yang bermanfaat adalah amalan yang tak akan terputus pahalanya"

Rabu, 12 Desember 2012


MAKALAH FUNGSI PERAWAT (Independen, Dependen & Interdependen)

MAKALAH

FUNGSI PERAWAT
(Independen, Dependen & Interdependen)

DISUSUN OLEH :

Murah Juliana

(12.097)

AKADEMI PERAWATAN SERULINGMAS CILACAP 2012/2013

Jalan Raya Maos No. 505 Maos - Cilacap

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perawat adalah suatu profesi yang mulia, karena memerlukan kesabaran dan ketenangan dalam
melayani pasien yang sedang menderita sakit. Seorang perawat harus dapat melayani pasien dengan
sepenuh hati. Sebagai seorang perawat harus dapat memahami masalah yang dihadapi oleh klien, selain
itu seorang perawat dapat berpenampilan menarik. Untuk itu seorang perawat memerlukan
kemampuan untuk memperhatikan orang lain, ketrampilan intelektual, teknikal dan interpersonal yang
tercermin dalam perilaku perawat.

Saat ini perawat memiliki peran yang lebih luas dengan penekanan pada peningkatan kesehatan
dan pencegahan penyakit, juga memandang klien secara komprehensif. Perawat menjalankan fungsi
dalam kaitannya dengan berbagai peran. Fungsi perawat dapat dibagi tiga yaitu independen, dependen
dan interdependen. Ketiga fungsi tersebut memiliki perbedaan, oleh karena itu disini kami akan
mencoba mengulas mengenai ketiga fungsi tersebut.

B. Tujuan Penulisan

1. Untuk memahami fungsi perawat independen, dependen dan interdependen.

2. Untuk memenuhi tugas dari dosen pembimbing mata kuliah konsep dasar keperawatan.
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Definisi Perawat

Perawat adalah orang yang dididik menjadi tenaga paramedik untuk menyelengarakan perwatan
orang sakit atau secara khusus untuk mendalami bidang perawatan tertentu. Jika dokter lebih berfokus
pada usaha untuk menghadapi penyakit pasiennya, maka perawat lebih memusatkan perhatian pada
reaksi pasien terhadap penyakitnya dan berupaya untuk membantu mengatasi penderitaan pasien
terutama penderitaan batin, dan bila mungkin mengupayakan jangan sampai penyakitnya komplikasi.

Perawat merupakan salah satu komponen penting dan strategis dalam pelaksanaan layanan
kesehatan. Kehadiran dan peran perawat tidak dapat diabaikan. Dalam menjalankan tugasnya tersebut,
seorang perawat dituntut untuk memahami proses dan standar praktik perawat (Sudarma, 2008).

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Repoblik Indonesia Nomor 647/Menkes/SK/IV/2000


tentang Registrasi dan Praktik Keperawatan, yang kemudian diperbaharui dengan Kepmenkes RI No.
1239/Menkes/SK/XI/2001, dijelaskan bahwa perawat adalah orang yang telah lulus dari pendidikan
perawat, baik di dalam maupun di luar negeri, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku (Asmandi, 2008).

B. Fungsi Perawat

Menurut Wikipedia ensiklopedi bebas, Fungsi adalah sekelompok aktivitas yang tergolong pada jenis
yang sama berdasarkan sifat atau pelaksanaannya.

Definisi fungsi itu sendiri adalah suatu pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan perannya. Fungsi
dapat berubah disesuaikan dengan keadaan yang ada. Dalam menjalankan profesinya sebagai perawat,
maka seorang perawat akan menjalankan fungsi perawat sebagaimana mestinya.

Berikut beberapa fungsi perawat diantaranya yaitu :

1. Fungsi Independen.
“ those activities that are considered to be within nursing’s scope of diagnosis and treatment “.

Dalam menjalankan fungsi yang satu ini, tindakan perawat tidak memerlukan advis dari tenaga
medis. Tindakan perawat dalam menjalankan fungsi independennya adalah bersifat mandiri,
berdasarkan pada ilmu keperawatan. Oleh karena itu, perawat bertanggung jawab terhadap akibat yang
timbul dari tindakan yang diambil.

Beberapa contoh tindakan perawat dalam menjalankan fungsi independen yaitu :

 Pengkajian seluruh sejarah kesehatan pasien / keluarganya dan menguji secara fisik untuk
menentukan status kesehatan.

 Mengidentifikasi tindakan keperawatan yang mungkin dilakukan untuk memelihara atau memperbaiki
kesehatan.

 Membantu pasien dalam melakukan kegiatan sehari-hari.

 Mendorong untuk berperilaku secara wajar.

Contoh dari fungsi ini adalah melakukan tindakan untuk memenuhi Kebutuhan dasar manusianya
(KDM). Misal membantu pasien batuk efektif, membantu pasien memenuhi kebutuhan eliminasi,
membantu pasien memenuhi kebutuhan spiritual, dll. Akan tetapi dalam makalah ini kami hanya akan
sedikit menjelaskan mengenai membantu pasien untuk batuk efektif.

Berikut penjelasan mengenai prosedur melatih batuk efektif.

a. Pengertian

Melatih pasien batuk efektif dengan mengajarkandan melaksanakan sendiri.

b. Tujuan

Melatih pasien batuk efektif dengan mengajarkan dan melaksanakan sendiri agar lendir / sputum
bisa keluar.

c. Prosedur
1. Persiapan alat

 Bengkok

 Tissue

 Stetoskop

 Handscon

 Masker

2. Langkah-langkah

 Menjelaskan tujuan batuk efektif

 Perawat mencuci tangan

 Perawat memakai handscon dan masker

 Mengatur posisi pasien

 Membantu mengurangi rasa sakit

 Menganjurkan pasien bernafas dalam (3 kali)

 Menganjurkan pasien untuk membatukkan sekuat tenaga

 Mengulangi sampai 3 kali

 Mengontrol paru dengan auskultasi

 Membersihkan mulut

 Perawat mencuci tangan

 Melakukan pencatatan

3. Hal-hal yang harus diperhatikan

 Respon pasien

 Perlindungan untuk perawat dan pasien lain


Hal ini dilakukan oleh perawat tanpa adanya instruksi atau kolaborasi dengan petugas kesehatan
lain, oleh karena itu tindakan ini merupakan salah satu bentuk dari fungsi independen seorang perawat.

2. Fungsi Dependen.

“the activities performed based physician’s order

Perawat membantu dokter memberikan pelayanan pengobatan dan tindakan khusus yang menjadi
kewewenangan dokter (Sudarma, 2008).

Dalam menjalankan fungsinya ini seorang perawat turut serta membantu dokter dalam memberikan
pelayanan pengobatan serta tindakan khusus yang menjadi wewenang medis dan seharusnya dilakukan
dokter, seperti halnya dalam hal :

a. Pemasangan infus

b. Pemberian obat

c. Penyuntikan

Oleh karena itu, setiap kegagalan tindakan medis menjadi tanggung jawab dokter. Setiap tindakan
perawat yang berdasarkan perintah dokter, dengan menghormati hak pasien tidak termasuk dalam
tanggung jawab perawat.

3. Fungsi Interdependen.

“ carried out in conjuction with other health team members “.

Fungsi perawat dalam interdepanden ini bahwasanya tindakan perawat berdasar pada kerja sama
dengan tim perawatan atau tim kesehatan lainnya. Fungsi ini tampak ketika perawat bersama tenaga
kesehatan lainnya melakukan kolaborasi dalam memberikan pelayanan kesehatan yang bertujuan
mengupayakan kesembuhan pasien. Mereka biasanya tergabung dalam sebuah tim yang dipimpin oleh
seorang tanaga medis. Sebagai sesama tenaga kesehatan, masing-masing tenaga kesehatan mempunyai
kewajiban untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien sesuai dengan bidang ilmunya. Dalam
kolaborasi ini, pasien menjadi fokus upaya pelayanan kesehatan.
Hal ini dapat dicontohkan dalam penanganan ibu hamil yang menderita DM / diabetes mellitus,
perawat bersama tenaga gizi berkolaborasi membuat rencana untuk menentukan kebutuhan makanan
yang diperlukan bagi ibu dan perkembangan janin. Ahli gizi memberikan kontribusi dalam perencanaan
makanan dan perawat mengajarkan pasien memilih makan sehari-hari. Dalam fungsi ini, perawat
bertanggung jawab secara bersama-sama dengan tenaga kesehatan lain terhadap kegagalan pelayanan
kesehatan terutama untuk bidang keperawatannya.

Keperawatan adalah bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan
kesehatan didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan bio-psiko – sosial dan
spiritual yang komprehensif, ditujukan kepada individu, kelompok dan masyarakat baik sehat maupun
sakit yang mencakup seluruh daur kehidupan manusia.

Kiat keperawatan (nursing arts) lebih difokuskan pada kemampuan perawat untuk memberikan
asuhan keperawatan secara komprehensif dengan sentuhan seni dalam arti menggunakan kiat – kiat
tertentu dalam upaya memberikan kenyaman dan kepuasan pada klien. Kiat – kiat itu adalah :

1. Caring , menurut Watson (1979) ada sepuluh faktor dalam unsur – unsur karatif yaitu : nilai – nilai
humanistic – altruistik, menanamkan semangat dan harapan, menumbuhkan kepekaan terhadap diri
dan orang lain, mengembangkan ikap saling tolong menolong, mendorong dan menerima pengalaman
ataupun perasaan baik atau buruk, mampu memecahkan masalah dan mandiri dalam pengambilan
keputusan, prinsip belajar – mengajar, mendorong melindungi dan memperbaiki kondisi baik fisik,
mental , sosiokultural dan spiritual, memenuhi kebutuhan dasr manusia, dan tanggap dalam
menghadapi setiap perubahan yang terjadi.

2. Sharing artinya perawat senantiasa berbagi pengalaman dan ilmu atau berdiskusi dengan kliennya.

3. Laughing, artinya senyum menjadi modal utama bagi seorang perawat untuk meningkatkan rasa
nyaman klien.

4. Crying, artinya perawat dapat menerima respon emosional diri dan kliennya.

5. Touching, artinya sentuhan yang bersifat fisik maupun psikologis merupakan komunikasi simpatis yang
memiliki makna (Barbara, 1994).

6. Helping, artinya perawat siap membantu dengan asuhan keperawatannya


7. Believing in other, artinya perawat meyakini bahwa orang lain memiliki hasrat dan kemampuan untuk
selalu meningkatkan derajat kesehatannya.

8. Learning, artinya perawat selalu belajar dan mengembangkan diri dan keterampilannya.

9. Respecting, artinya memperlihatkan rasa hormat dan penghargaan terhadap orang lain dengan
menjaga kerahasiaan klien kepada yang tidak berhak mengetahuinya.

10. Listening, artinya mau mendengar keluhan kliennya

11. Feeling, artinya perawat dapat menerima, merasakan, dan memahami perasaan duka , senang, frustasi
dan rasa puas klien.

12. Accepting, artinya perawat harus dapat menerima dirinya sendiri sebelum menerima orang lain

Keperawatan juga merupakan serangkaian kegiatan yang bersifat terapeutik atau kegiatan praktik
keperawatan yang memiliki efek penyembuhan terhadap kesehatan.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Perawat adalah orang yang dididik menjadi tenaga paramedik untuk menyelengarakan perwatan
orang sakit atau secara khusus untuk mendalami bidang perawatan tertentu

Perawat adalah suatu profesi yang mulia, karena memerlukan kesabaran dan ketenangan dalam
melayani pasien yang sedang menderita sakit. Seorang perawat harus dapat melayani pasien dengan
sepenuh hati. Sebagai seorang perawat harus dapat memahami masalah yang dihadapi oleh klien, selain
itu seorang perawat dapat berpenampilan menarik. Untuk itu seorang perawat memerlukan
kemampuan untuk memperhatikan orang lain, ketrampilan intelektual, teknikal dan interpersonal yang
tercermin dalam perilaku perawat.

B. Saran

Perawat mengetahui fungsi dan peran seorang perawat dan disarankan berkerja dengan
memperhatikan fungsi dan perannya tersebut sehingga dapat menjadi seorang perawat yang
profesional.
DAFTAR PUSTAKA

o Potter-Perry.Fundamental of Nursing. 6 Th edition.Elsever Mosby . USA.2005

o Ali, Zaidin .Dasar – dasar Keperawatan Profesional. Jakarta, Widya Medika .2001

o Gaffar junaidi L.O.Pengantar Keperawatan Profesional.Jakarta.EGC.1999

o Murwani Anita , Skep . Pengantar Konsep Dasar Keperawatan . Yogyakarta . Fitramaya . 2003

o Ghofar, Abdul, S. Kep.,Ns,M.pd. Pedoman Lengkap Keterampilan Perawatan Klinik.Yogyakarta. Mitra


Buku : 2012

o http://belajaraskep.blogspot.com/2012/04/fungsiperawat.html#ixzz29MNizkz6

o http://perawattegal.wordpress.com/2009/09/09/peran-dan-fungsi-perawat/

o http://blog.ilmukeperawatan.com/peran-fungsi-perawat-dan-tugas-perawat.html

o http://ko2smath06.wordpress.com/2011/03/17/gambaran-umum-rumah-sakit-dan-perawat/

Diposkan oleh Murah Juliana di 16.40

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Label: Ilmu Keperawatan

Reaksi:
1 komentar:

1.

Firda Safitri24 September 2013 18.02

Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

BalasHapus

Tambahkan komentar

Muat yang lain...

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

Langganan: Poskan Komentar (Atom)

LINK SAHABAT
My Friend's Blog

VISITORS
Free Hit Counter
flash counter

TIME

Anda mungkin juga menyukai