A. Konsep Peran
Peran adalah seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap seseorang, sesuai
kedudukannya dalam suatu system.(Koizer,Barbara, 1995:21)
Dipengaruhi oleh keadaan social baik dalam maupun dari luar profesi keperawatan dan bersifat
konstan.
Peran adalah bentuk dari perilaku yang di harapkan dari seseorang pada situasi social tertentu.
C. Fungsi Perawat
Fungsi adalah suatu perkerjaan yang harus dilaksannakan sesuai dengan perannya. Fungsi dapat
berubah dari suatu keadaan ke keadaan yang lain.
1. Dependen
2. Independen
3. Interdependen
a. Fungsi Dependent
Merupakan fungsi perawat dalam melaksanakan kegiatannya atas pesan atau instruksi dari tim
nakes yang lain ( dokter, ahli gizi, radiologi, analis medis, dll) atau bias juga dari perawat primer ke
perawat pelaksana.
b. Fungsi Independent
Merupakan fungsi mandiri dan tidak tergantung pada orang lain atau tim kesehatan lain. Perawat
mel;aksanakan tugasnya secara mandiri dengan keputusan sendiri dalam melakukan tindakan dalam
rangka memenuhi kebutuhan dasar manusia seperti kebutuhan fisiologis ( O2, nutrisi, cairan dan
elektrolit, aktivitas, dll).
c. Fungsi Interdependent
Fungsi ini dilakukan dalam kelompok tim yang bersifat saling ketergantungan diantara satu dengan
lainnya, baik dalam keperawatan maupun dalam kesehatan umum.
F. Kompetensi Perawat
Poskan Komentar
Beranda
Laman
Beranda
Keperawatan sebagai Profesi
Peran Dan Fungsi Perawat
SEJARAH & PERKEMBANGAN KEPERAWATAN DI DUNIA
SEJARAH & PERKEMBANGAN KEPERAWATAN DI INDONESIA
Tugas Dan Tanggung Jawab Perawat
Praktik keperawatan Profesional
Paradigma dan Hakikat Praktik Keperawatan
Widget-Animasi-Blog
Wordpress
free music at divine-music.info
Lencana Facebook
Aike Myuerty Permady
Arsip Blog
▼ 2013 (1)
o ▼ Juni (1)
Mengenai Saya
ike puspandari
Widget-Animasi-Blog
kenyamanan, pemenuhan cinta mencintai, pemenuhan kebutuhan harga diri dan aktualisasi diri.
Peran dan fungsi perawat
4. MANAGER KASUS
Dalam perannya sebagai manager kasus, perawat mengkoordinasi aktivitas anggota tim kesehatan
lainnya, misalnya ahli gizi dan ahli terapi fisik, ketika mengatur kelompok yang memberikan perawatan
pada klien. Berkembangnya model praktik memberikan perawat kesempatan untuk membuat pilihan
jalur karier yang ingin ditempuhnya. Dengan berbagai tempat kerja, perawat dapat memilih antara
peran sebagai manajer asuhan keperawatan atau sebagai perawat asosiat yang melaksanakan
keputusan manajer (Manthey, 1990). Sebagai manajer, perawat mengkoordinasikan dan
mendelegasikan tanggung jawab asuhan dan mengawasi tenaga kesehatan lainnya.
5. REHABILITATOR
Rehabilitasi adalah proses dimana individu kembali ke tingkat fungsi maksimal setelah sakit, kecelakaan,
atau kejadian yang menimbulkan ketidakberdayaan lainnya. Seringkali klien mengalami gangguan fisik
dan emosi yang mengubah kehidupan mereka. Disini, perawat berperan sebagai rehabilitator dengan
membantu klien beradaptasi semaksimal mungkin dengan keadaan tersebut.
6. PEMBERI KENYAMANAN
Merawat klien sebagai seorang manusia, karena asuhan keperawatan harus ditujukan pada manusia
secara utuh bukan sekedar fisiknya saja, maka memberikan kenyamanan dan dukungan emosi seringkali
memberikan kekuatan bagi klien sebagai individu yang memiliki perasaan dan kebutuhan yang unik.
Dalam memberi kenyamanan, sebaiknya perawat membantu klien untuk mencapai tujuan yang
terapeutik bukan memenuhi ketergantungan emosi dan fisiknya.
7. KOMUNIKATOR
Keperawatan mencakup komunikasi dengan klien dan keluarga, antar sesame perawat dan profesi
kesehatan lainnya, sumber informasi dan komunitas. Dalam memberikan perawatan yang efektif dan
membuat keputusan dengan klien dan keluarga tidak mungkin dilakukan tanpa komunikasi yang jelas.
Kualitas komunikasi merupakan factor yang menentukan dalam memenuhi kebutuhan individu, keluarga
dan komunitas.
8. PENYULUH
Sebagai penyuluh, perawat menjelaskan kepada klien konsep dan data-data tentang kesehatan,
mendemonstrasikan prosedur seperti aktivitas perawatan diri, menilai apakah klien memahami hal-hal
yang dijelaskan dan mengevaluasi kemajuan dalam pembelajaran. Perawat menggunakan metode
pengajaran yang sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan klien serta melibatkan sumber-sumber yang
lain misalnya keluarga dalam pengajaran yang direncanakannya.
9. KOLABORATOR
Peran perawat disini dilakukan karena perawat bekerja melalui tim kesehatan yang terdiri dari dokter,
fisioterapi, ahli gizi dan lain-lain dengan berupaya mengidentifikasi pelayanan keperawatan yang
diperlukan termasuk diskusi atau tukar pendapat dalam penentuan bentuk pelayanan selanjutnya.
10. EDUKATOR
Peran ini dilakukan dengan membantu klien dalam meningkatkan tingkat pengetahuan kesehatan, gejala
penyakit bahkan tindakan yang diberikan, sehingga terjadi perubahab perilaku dari klien setelah
dilakukan pendidikan kesehatan.
11. KONSULTAN
Peran disini adalah sebagai tempat konsultasi terhadap masalah atau tindakan keperawatan yang tepat
untuk diberikan. Peran ini dilakukan atas permintaan klien tehadap informasi tentang tujuan pelayanan
keperawatan yang diberikan.
12. PEMBAHARU
Peran sebagai pembaharu dapat dilakukan dengan mengadakan perencanaan, kerjasama, perubahan
yang sistematis dan terarah sesuai dengan metode pemberian pelayanan keperawatan.
Fungsi perawat
Definisi fungsi itu sendiri adalah suatu pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan perannya. Fungsi dapat
berubah disesuaikan dengan keadaan yang ada. dalam menjalankan perannya, perawat akan
melaksanakan berbagai fungsi diantaranya:
1. Fungsi Independen
Merupakan fungsi mandiri dan tidak tergantung pada orang lain, dimana perawat dalam melaksanakan
tugasnya dilakukan secara sendiri dengan keputusan sendiri dalam melakukan tindakan dalam rangka
memenuhi kebutuhan dasar manusia seperti pemenuhan kebutuhan fisiologis (pemenuhan kebutuhan
oksigenasi, pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit, pemenuhan kebutuhan nutrisi, pemenuhan
kebutuhan aktivitas dan lain-lain), pemenuhan kebutuhan dan kenyamanan, pemenuhan kebutuhan
cinta mencintai, pemenuhan kebutuhan harga diri dan aktualisasi diri.
2. Fungsi Dependen
Merupakan fungsi perawat dalam melaksanakan kegiatannya atas pesan atau instruksi dari perawat lain.
Sehingga sebagai tindakan pelimpahan tugas yang diberikan. Hal ini biasanya silakukan oleh perawat
spesialis kepada perawat umum, atau dari perawat primer ke perawat pelaksana.
3. Fungsi Interdependen
Fungsi ini dilakukan dalam kelompok tim yang bersifat saling ketergantungan di antara satu dengan yang
lainnya. Fungsi ini dapat terjadi apabila bentuk pelayanan membutuhkan kerja sama tim dalam
pemberian pelayanan seperti dalam memberikan asuhan keperawatan pada penderita yang mempunyai
penyakit kompleks. Keadaan ini tidak dapat diatasi dengan tim perawat saja melainkan juga dari dokter
ataupun lainnya, seperti dokter dalam memberikan tindakan pengobatan bekerjasama dengan perawat
dalam pemantauan reaksi onat yang telah diberikan.
Beranda
Pengikut
Arsip Blog
▼ 2009 (1)
o ▼ Desember (1)
Peran dan Fungsi Perawat
Mengenai Saya
TUTOR HIJI
Nyeri sendi akibat osteoartritis atau radang sendi bukan hal baru dalam masalah kesehatan.
Penyakit ini biasa dialami banyak orang mulai dari usia muda, tapi pada umumnya mereka yang
berusia diatas 45 tahun lebih rentan terkena pengapuran atau peradangan sendi.
Pada umumnya penyakit ini lebih banyak ditemukan pada wanita dibandingkan pada pria karena
ada hubungannya dengan hormon estroge dan penyakit Osteoarthritis ini banyak meyerang
mereka yang memiliki berat badan berlebih atau mereka yang bekerja berat secara fisik dan
dilakukan terus menerus seperti pekerja lapangan dan biasa mengangkat beban berat.
Para ahli penelitian telah meneliti akan penyakit Osteoarthritis, dalam penelitian tersebut telah
ditemukan beberapa faktor penyebab terjadinya Osteoarthritis atau masalah persendian yang
terdiri dari 6 faktor, antara lain..
6 faktor penyebab diatas ditandai dengan gejala yang sering menyerang tubuh anda melalui
reaksi tubuh seperti berikut ini :
Jika anda mendapatkan atau merasakan gejala seperti demikian, patut anda waspadai dan
lakukan pengecekkan ke dokter ahlinya agar semua risiko yang terjadi dapat dengan mudah
teratasi, jika semua pengecekkan telah dilakukan dan hasilnya membenarkan bahwa anda
mengidap radang sendi Osteoarthritis. Jangan tunggu lama lagi, ditakutkan akan mengakibatkan
peradangan yang lebih serius dari yang awalnya ditemukan, untuk caran menanganinya, obat
herbal jelly gamat gold g dengan senang hati siap membantu anda dalam penanganan
penyakit Osteoarthritis secara alami yang aman dan tidak akan menimbulkan efek samping
negatif pada tubuh anda.
Mengapa demikian??? Karena jelly gamat gold g
ini memiliki Kandungan kondroitin sulfat yang mampu mencegah pengeroposan sendi pembuat
radang. Senyawa itu memperbaiki dan membangun kembali tulang rawan, pembentuk sendi yang
terkikis akibat kecelakaan, benturan, dan kelebihan bobot badan tanpa efek samping. Itu
sebabnya pemerintah Australia dan Selandia Baru mengizinkan penggunaan teripang sebagai
penyembuh radang sendi dibanding obat-obatan kimia.
Teripang juga mengandung 86% protein yang mudah diuraikan enzim pepsin. Dari jumlah itu
sekitar 80% berupa kolagen. Itu sebagai pengikat jaringan dalam pertumbuhan tulang dan sendi.
Dalam pertumbuhan tulang, suplemen kalsium saja tidak cukup dikarenakan tulang terdiri dari
kalsium fosfat dan kolagen sebagai pengisi. Tanpa kolagen tulang menjadi rapuh dan mudah
pecah. Sebaliknya bila tanpa kalsium, tulang akan kenyal seperti karet. Selain merawat tulang
dan sendi, kolagen bersama keratin bertanggungjawab terhadap kekenyalan kulit.
Penelitian modern ini telah membuktikan bahwa Sea Cucumber bermanfaat untuk penyakit
musculoskeletal inflam-matory, khususnya arthritis rematik, osteoarthritis, dan ankylosing
spondylitis (penyakit rematik yang mempengaruhi tulang belakang), dan berbagai keluhan
persendian lainnya. Sehingga sangatlah cocok jika jelly gamat ekstrak teripang ini dijadikan
sebagai solusi pengobatan pilihan utama dalam mengatasi keluhan penyakit radang sendiri/
Osteoarthritis.
Anda berminat? Ingin melakukan pembelian produk Jelly Gamat Gold G ini?
Kami pastikan anda membeli disini, karena kami merupakan agen obat herbal terbesar dan
terpercaya yang siap melayani pemesanan anda keseluruh Indonesia dengan pelayanan KIRIM
BARANG DULU BARU BAYAR (khusus untuk pembelian 1-2 botol)
Perlu anda ketahui juga, bahwa produk gamat gold ini tidak dijual disembarang tepat, dan hanya
terdapat pada agen resmi penjual obat herbal seperti kami saja. Dan harga pun sudah terbandrol
dalam kemasan sebesar Rp.180.000 akan tetapi mendapatkan potongan Rp.5000 sehingga harga
menjadi Rp. 175.000 (belum termasuk ONGKIR)
Ketik
GBHI : Jumlah Pesanan : Nama : Alamat Lengkap : No.Tlp/Hp
PR Info
PR E-Paper
PR ReadersClub
PR Event
Valuta Asing
USD
Jual 13.395,00
Beli 13.095,00
Toggle navigation
BANDUNG RAYA
PERSIB
JAWA BARAT
FOTO
VIDEO
KOLOM
Lainnya
o NASIONAL
o PENDIDIKAN
o EKONOMI
o POLITIK
o GELORA
o LUAR NEGERI
o BCA
WISATA
HIDUP GAYA
OTOKIR
Galamedia
Granesia
Kabar Banten
Kabar Cirebon
Kabar Priangan
PR FM
Search
form-rJlt74vnGyg search_form
HORISON
Osteoarthritis ini merupakan penyakit degeneratif yang menyerang bagian sendi tulang. Namun,
penyakit ini bisa dicegah melalui gaya hidup yang sehat.
Pakar Osteoarthritis dari Italia, Lorenzo Castellani, M.D. Orthopaedic Surgeon mengatakan saat
ini dengan kemajuan teknologi obat penyakit ini sudah ditemukan. "Formula Hyalone yang
dengan satu kali penyuntikan pada pengobatan OA, terbukti secara medis dapat bertahan dan
berfungsi selama 18 bulan.
Yuddi Suyud, Senior General Manager Medical Promotion & Development Combiphar,
menambahkan bahwa pentingnya pencegahan dengan pola hidup sehat. Yuddi menambahkan
salah satu cara menunda datangnya penyakit adalah olah raga teratur sesuai kemampuan dan
menjaga asupan nutrisi yang seimbang. "Makanan yang baik untuk dikonsumsi untuk menunda
Osteoarthritis, antara lain anggur merah, blueberry, wortel, bayam, salmon, telur, susu, hingga
kacang-kacangan seperti kacang merah, kacang hitam, kenari, dan almond. Sedangkan, jenis
makanan yang perlu dihindari antara lain makanan olahan, makanan yang mengandung lemak
jenuh, dan karbohidrat olahan," terangnya.(okz/A-147)***
Tags:
osteoarthritis
jenuh
wortel
sehat
tulang
penyakit
kartilago
cedera
obesitas
marah1
sedih0
senang0
terinspirasi5
tidak peduli0
Bagikan:
Tweet
Baca Juga
TOKYO, (PR).- Sebuah penelitian di Jepang menemukan bahwa orang yang terpapar cahaya
lebih banyak pada malam hari dan sedikit cahaya pada pagi hari memiliki berat badan yang
berlebih dibandingkan keadaan normal.
Wortel, Komoditas dengan Harga Fluktuatif
24 Agustus, 2016 - 23:55
JANGAN buru-buru ke dokter jika merasa tak enak badan. Beberapa bahan yang ada di dapur
bisa digunakan untuk menyembuhkan penyakit, misalnya lemon dan minyak zaitun. Ada tujuh
macam penyakit yang bisa disembuhkan oleh bahan-bahan itu.
Terbaru
Terpopuler
"Ilmu yang bermanfaat adalah amalan yang tak akan terputus pahalanya"
MAKALAH
FUNGSI PERAWAT
(Independen, Dependen & Interdependen)
DISUSUN OLEH :
Murah Juliana
(12.097)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perawat adalah suatu profesi yang mulia, karena memerlukan kesabaran dan ketenangan dalam
melayani pasien yang sedang menderita sakit. Seorang perawat harus dapat melayani pasien dengan
sepenuh hati. Sebagai seorang perawat harus dapat memahami masalah yang dihadapi oleh klien, selain
itu seorang perawat dapat berpenampilan menarik. Untuk itu seorang perawat memerlukan
kemampuan untuk memperhatikan orang lain, ketrampilan intelektual, teknikal dan interpersonal yang
tercermin dalam perilaku perawat.
Saat ini perawat memiliki peran yang lebih luas dengan penekanan pada peningkatan kesehatan
dan pencegahan penyakit, juga memandang klien secara komprehensif. Perawat menjalankan fungsi
dalam kaitannya dengan berbagai peran. Fungsi perawat dapat dibagi tiga yaitu independen, dependen
dan interdependen. Ketiga fungsi tersebut memiliki perbedaan, oleh karena itu disini kami akan
mencoba mengulas mengenai ketiga fungsi tersebut.
B. Tujuan Penulisan
2. Untuk memenuhi tugas dari dosen pembimbing mata kuliah konsep dasar keperawatan.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Definisi Perawat
Perawat adalah orang yang dididik menjadi tenaga paramedik untuk menyelengarakan perwatan
orang sakit atau secara khusus untuk mendalami bidang perawatan tertentu. Jika dokter lebih berfokus
pada usaha untuk menghadapi penyakit pasiennya, maka perawat lebih memusatkan perhatian pada
reaksi pasien terhadap penyakitnya dan berupaya untuk membantu mengatasi penderitaan pasien
terutama penderitaan batin, dan bila mungkin mengupayakan jangan sampai penyakitnya komplikasi.
Perawat merupakan salah satu komponen penting dan strategis dalam pelaksanaan layanan
kesehatan. Kehadiran dan peran perawat tidak dapat diabaikan. Dalam menjalankan tugasnya tersebut,
seorang perawat dituntut untuk memahami proses dan standar praktik perawat (Sudarma, 2008).
B. Fungsi Perawat
Menurut Wikipedia ensiklopedi bebas, Fungsi adalah sekelompok aktivitas yang tergolong pada jenis
yang sama berdasarkan sifat atau pelaksanaannya.
Definisi fungsi itu sendiri adalah suatu pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan perannya. Fungsi
dapat berubah disesuaikan dengan keadaan yang ada. Dalam menjalankan profesinya sebagai perawat,
maka seorang perawat akan menjalankan fungsi perawat sebagaimana mestinya.
1. Fungsi Independen.
“ those activities that are considered to be within nursing’s scope of diagnosis and treatment “.
Dalam menjalankan fungsi yang satu ini, tindakan perawat tidak memerlukan advis dari tenaga
medis. Tindakan perawat dalam menjalankan fungsi independennya adalah bersifat mandiri,
berdasarkan pada ilmu keperawatan. Oleh karena itu, perawat bertanggung jawab terhadap akibat yang
timbul dari tindakan yang diambil.
Pengkajian seluruh sejarah kesehatan pasien / keluarganya dan menguji secara fisik untuk
menentukan status kesehatan.
Mengidentifikasi tindakan keperawatan yang mungkin dilakukan untuk memelihara atau memperbaiki
kesehatan.
Contoh dari fungsi ini adalah melakukan tindakan untuk memenuhi Kebutuhan dasar manusianya
(KDM). Misal membantu pasien batuk efektif, membantu pasien memenuhi kebutuhan eliminasi,
membantu pasien memenuhi kebutuhan spiritual, dll. Akan tetapi dalam makalah ini kami hanya akan
sedikit menjelaskan mengenai membantu pasien untuk batuk efektif.
a. Pengertian
b. Tujuan
Melatih pasien batuk efektif dengan mengajarkan dan melaksanakan sendiri agar lendir / sputum
bisa keluar.
c. Prosedur
1. Persiapan alat
Bengkok
Tissue
Stetoskop
Handscon
Masker
2. Langkah-langkah
Membersihkan mulut
Melakukan pencatatan
Respon pasien
2. Fungsi Dependen.
Perawat membantu dokter memberikan pelayanan pengobatan dan tindakan khusus yang menjadi
kewewenangan dokter (Sudarma, 2008).
Dalam menjalankan fungsinya ini seorang perawat turut serta membantu dokter dalam memberikan
pelayanan pengobatan serta tindakan khusus yang menjadi wewenang medis dan seharusnya dilakukan
dokter, seperti halnya dalam hal :
a. Pemasangan infus
b. Pemberian obat
c. Penyuntikan
Oleh karena itu, setiap kegagalan tindakan medis menjadi tanggung jawab dokter. Setiap tindakan
perawat yang berdasarkan perintah dokter, dengan menghormati hak pasien tidak termasuk dalam
tanggung jawab perawat.
3. Fungsi Interdependen.
Fungsi perawat dalam interdepanden ini bahwasanya tindakan perawat berdasar pada kerja sama
dengan tim perawatan atau tim kesehatan lainnya. Fungsi ini tampak ketika perawat bersama tenaga
kesehatan lainnya melakukan kolaborasi dalam memberikan pelayanan kesehatan yang bertujuan
mengupayakan kesembuhan pasien. Mereka biasanya tergabung dalam sebuah tim yang dipimpin oleh
seorang tanaga medis. Sebagai sesama tenaga kesehatan, masing-masing tenaga kesehatan mempunyai
kewajiban untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien sesuai dengan bidang ilmunya. Dalam
kolaborasi ini, pasien menjadi fokus upaya pelayanan kesehatan.
Hal ini dapat dicontohkan dalam penanganan ibu hamil yang menderita DM / diabetes mellitus,
perawat bersama tenaga gizi berkolaborasi membuat rencana untuk menentukan kebutuhan makanan
yang diperlukan bagi ibu dan perkembangan janin. Ahli gizi memberikan kontribusi dalam perencanaan
makanan dan perawat mengajarkan pasien memilih makan sehari-hari. Dalam fungsi ini, perawat
bertanggung jawab secara bersama-sama dengan tenaga kesehatan lain terhadap kegagalan pelayanan
kesehatan terutama untuk bidang keperawatannya.
Keperawatan adalah bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan
kesehatan didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan bio-psiko – sosial dan
spiritual yang komprehensif, ditujukan kepada individu, kelompok dan masyarakat baik sehat maupun
sakit yang mencakup seluruh daur kehidupan manusia.
Kiat keperawatan (nursing arts) lebih difokuskan pada kemampuan perawat untuk memberikan
asuhan keperawatan secara komprehensif dengan sentuhan seni dalam arti menggunakan kiat – kiat
tertentu dalam upaya memberikan kenyaman dan kepuasan pada klien. Kiat – kiat itu adalah :
1. Caring , menurut Watson (1979) ada sepuluh faktor dalam unsur – unsur karatif yaitu : nilai – nilai
humanistic – altruistik, menanamkan semangat dan harapan, menumbuhkan kepekaan terhadap diri
dan orang lain, mengembangkan ikap saling tolong menolong, mendorong dan menerima pengalaman
ataupun perasaan baik atau buruk, mampu memecahkan masalah dan mandiri dalam pengambilan
keputusan, prinsip belajar – mengajar, mendorong melindungi dan memperbaiki kondisi baik fisik,
mental , sosiokultural dan spiritual, memenuhi kebutuhan dasr manusia, dan tanggap dalam
menghadapi setiap perubahan yang terjadi.
2. Sharing artinya perawat senantiasa berbagi pengalaman dan ilmu atau berdiskusi dengan kliennya.
3. Laughing, artinya senyum menjadi modal utama bagi seorang perawat untuk meningkatkan rasa
nyaman klien.
4. Crying, artinya perawat dapat menerima respon emosional diri dan kliennya.
5. Touching, artinya sentuhan yang bersifat fisik maupun psikologis merupakan komunikasi simpatis yang
memiliki makna (Barbara, 1994).
8. Learning, artinya perawat selalu belajar dan mengembangkan diri dan keterampilannya.
9. Respecting, artinya memperlihatkan rasa hormat dan penghargaan terhadap orang lain dengan
menjaga kerahasiaan klien kepada yang tidak berhak mengetahuinya.
11. Feeling, artinya perawat dapat menerima, merasakan, dan memahami perasaan duka , senang, frustasi
dan rasa puas klien.
12. Accepting, artinya perawat harus dapat menerima dirinya sendiri sebelum menerima orang lain
Keperawatan juga merupakan serangkaian kegiatan yang bersifat terapeutik atau kegiatan praktik
keperawatan yang memiliki efek penyembuhan terhadap kesehatan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perawat adalah orang yang dididik menjadi tenaga paramedik untuk menyelengarakan perwatan
orang sakit atau secara khusus untuk mendalami bidang perawatan tertentu
Perawat adalah suatu profesi yang mulia, karena memerlukan kesabaran dan ketenangan dalam
melayani pasien yang sedang menderita sakit. Seorang perawat harus dapat melayani pasien dengan
sepenuh hati. Sebagai seorang perawat harus dapat memahami masalah yang dihadapi oleh klien, selain
itu seorang perawat dapat berpenampilan menarik. Untuk itu seorang perawat memerlukan
kemampuan untuk memperhatikan orang lain, ketrampilan intelektual, teknikal dan interpersonal yang
tercermin dalam perilaku perawat.
B. Saran
Perawat mengetahui fungsi dan peran seorang perawat dan disarankan berkerja dengan
memperhatikan fungsi dan perannya tersebut sehingga dapat menjadi seorang perawat yang
profesional.
DAFTAR PUSTAKA
o Ali, Zaidin .Dasar – dasar Keperawatan Profesional. Jakarta, Widya Medika .2001
o Murwani Anita , Skep . Pengantar Konsep Dasar Keperawatan . Yogyakarta . Fitramaya . 2003
o http://belajaraskep.blogspot.com/2012/04/fungsiperawat.html#ixzz29MNizkz6
o http://perawattegal.wordpress.com/2009/09/09/peran-dan-fungsi-perawat/
o http://blog.ilmukeperawatan.com/peran-fungsi-perawat-dan-tugas-perawat.html
o http://ko2smath06.wordpress.com/2011/03/17/gambaran-umum-rumah-sakit-dan-perawat/
Reaksi:
1 komentar:
1.
BalasHapus
Tambahkan komentar
LINK SAHABAT
My Friend's Blog
VISITORS
Free Hit Counter
flash counter
TIME