LEARNING TASK 2
TREN DAN ISU DALAM MANAJEMEN KEPERAWATAN
OLEH SGD 4 :
1. I Nyoman Dyana Tripayana (1602521009)
2. Yohana Lie (1602521010)
3. Meri Handayani (1602521019)
4. Ni Putu Jasmita Karismayani(1602521028)
5. Desak Putu Sumaryani (1602521030)
6. Ni Komang Dewi Trisia Pratiwi (1602521039)
7. Ni Komang Trisna Prihayanti (1602521043)
8. Ni Putu Ayu Ratih Pinarisraya (1602521053)
9. Luh Gede Mira Swandewi (1602521063)
Arthificial Intelligent (AI) atau kecerdasan buatan merupakan bagian dari kecerdasan
buatan yang menggabungkan pengetahuan dan kemampuan penelusuran data yang
telah dimasukkan sehingga didapatkan pemecahan masalah yang memerlukan bidang
keahlian tertentu. Tujuan dari AI bukan untuk menggantikan kamampuan berfikir
maupun skill dari manusia, namun dalam rangka mempersentasikan kemampuan
berfikir manusia dalam bentuk sistem operasi, sehingga dapat digunakan oleh
manusia itu sendiri (Hammad, 2016).
Dewasa ini, robot sudah mulai diterapkan di fasilitas perawatan kesehatan dalam
bentuk robot bedah dan home care (Ashford, Hunter, Phung, Coustasse dalam
Erikson & Erikson, 2016). Menurut Sandelowski (dalam Erikson & Erikson, 2016),
ketika robot menjadi praktik utama dalam institusi, mereka akan memberikan dampak
yang besar terhadap tugas perawat, profesi keperawatan dan kesehatan secara umum
(Erikson & Erikson, 2016). Salah satu jenis robot yang sudah digunakan dalam
fasilitas pelayanan kesehatan yaitu robot). Dalam pengoperasiannya, robot ini
dijalankan oleh perawat yang sudah mendapat pelatihan sebelumnya. Robot operasi
dapat memberikan keuntungan bagi pasien dalam ruang bedah, seperti meminimalkan
kehilangan darah, mempercepat waktu pemulihan pasien, dan meminimalkan
ketidaknyamanan (Raheem, Song, Chang, Choi & Rha, 2017). Namun. Selain
keuntungan, penerapan robot ini juga memiliki kekurangan, seperti perlunya
maintenance, perlunya pelatihan bagi perawat untuk pengoperasiannya, dan bisa
terjadi error ketika digunakan (Kaushik, High, Clark, & LaGrange,
2010).Berdasarkan latar belakang diatas kelompok tertarik untuk melakukan analisis
jurnal lebih lanjut terkait penggunaan robot dalam fasilitas kesehatan.
1.2 Tujuan
a. Untuk menganalisis kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman penerapan robot
dalam fasilitas kesehatan
b. Untuk mengetahui implikasi keperawatan dalam penerapan robot dalam fasilitas
kesehatan
1.3 Manfaat
a. Dapat menambah pengetahuan mahasiswa terkait pemanfaatana teknologi dalam
dunia kesehatan terutama dalam pemberian pelayanan kesehatan di rumah sakit
b. Penulisan ini diharapkan dapat menjadi referensi tentang pengembangan teknologi
yang dapat membantu tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan bagi
pasien
c. Dapat menjadi masukan dalam upaya meningkatkan kepuasan pasien terhadap
pelayanan dengan penerapan teknologi dalam pemberian perawatan.
BAB II
TINJAUAN TEORI
1. Definisi Robotic
Robotic adalah bentuk dari pengembangan teknologi kedokteran yang menggunakan
sistem robot untuk membantu prosedur pembedahan. Walaupun bersifat robotik yang
dilengkapi komputer, sistem ini tidak dapat mengambil keputusan sendiri dalam
pembedahan, jadi dokter ahli masih berperan dalam tindakan operasinya (Webadmin,
2018).Robot perawat atau robot nurse adalah robot yang awalnya diciptakan untuk
membantu manajemen asuhan keperawatan di nursing home (Henneman, 2010).
Kemajuan teknologi seperti robot hanya sebatas untuk membantu pekerjaan perawat
tidak untuk menggantikan perawat. Perawat adalah peran aktif sementara robot hanya
pembantu yang berbentuk mesin. Perawat tetaplah menjadi pemegang keputusan
dalam melakukan asuhan keperawatan.. Robot perawat hanya berfungsi sebagai
mesin pembantu untuk memudahkan dan mempercepat kinerja perawat Di sisi lain
kehadiran nama robot perawat menjadikan profesi keperawatan tidak dihargai
keberadaannya. Robot perawat hanya digunakan untuk istilah keterampilan dasar
namun tidak bisa untuk keadaan gawat darurat. Beban kerja perawat yang tinggi,
tidak cukup nya perawat ke pasien dan keterbatasan perawat menyebabkan tindakan
keperawatan lebih banyak bersifat fisik. Indikator pada patient safety juga lebih
bersifat fisiologis yaitu berfokus pada tidak membahayakan. Hal tersebut yang
direspons oleh pakar teknologi untuk membuat robot yang mampu mengerjakan fisik
seperti mengukur tanda-tanda vital, memandikan, memindahkan pasien. Kemunculan
robot perawat direspons oleh perawat bahwa teknologi tidak bisa menggantikan
manusia dalam hal pengambilan keputusan ke pasien. Peningkatan hakikatnya yang
merawat manusia adalah manusia. (Henneman, 2010)
Sejak diperkenalkan pada tahun 2001, penggunaan robot saat operasi berkembang
pesat di semua medan bedah dan subspesialisasi seperti toraks, kolorektal,
hepatobiliary, ginekologi, dan operasi urologis. Selanjutnya, semakin banyak fasilitas
pembelian sistem robot dan jumlah ahli bedah yang menggunakan robot semakin
meningkat, sehingga menciptakan tantangan dalam hal biaya, pelatihan dan
keselamatan. Operasi dengan robot memiliki banyak keuntungan bagi pasien, dokter
bedah dan perawat. Ini memberikan manfaat pada operasi invasif minimal (misalnya
mengurangi kehilangan darah, tingkat transfusi yang lebih rendah, dan waktu
pemulihan lebih pendek), meminimalkan ketidaknyamanan, meningkatkan visualisasi
melalui lensa binokular definisi tinggi tiga dimensi, ergonomi yang lebih baik, dan
penskalaan gerak. Untuk perawat, ini memberikan visualisasi yang lebih baik dalam
keranjang visi yang membuat operasi lebih mudah dan jelas. Dan sebagai perawat
yang beroperasi, ini memungkinkan mereka untuk memiliki pengalaman tentang
teknologi dan peran baru. Selain itu, mereka dapat menetapkan wilayah sebagai ahli
klinis dan memperluas peran sebagai perawat profesional.
Pekerjaan tim bedah robot di dalam ruang operasi terdiri dari ahli bedah robot utama,
asisten di samping tempat tidur, perawat robot, dan tim anestesi. Di antara tim ini,
peran perawat robotik mempunyai peran yang sangat penting. Perawat robot mampu
membangun gambaran yang komprehensif tentang bagaimana, mengapa, dan kapan
sistem robot digunakan. Selanjutnya, perawat mengkonfigurasi penggunaan
peralatan, instrumen, dan persediaan yang optimal. Memiliki tim perawat robot yang
terlatih dengan baik dapat mengurangi biaya operasi robot. Selain itu, perawat robot
memungkinkan pemecahan yang cepat dan akurat untuk masalah dengan peralatan
dan instrumen robot. Kang et al. mengkategorikan pengalaman kerja perawat robot
rumah sakit besar di Korea Selatan menjadi empat tema utama: (a) memeriksa
keselamatan pasien dan fungsi robot; (b) berurusan dengan kerusakan mesin robot
yang tak terduga; (c) perasaan beban dalam tim bedah robotik; dan (d) kebutuhan
akan lebih banyak pendidikan dan pelatihan. Artikel ini menjelaskan secara rinci
peran perawat robotik di Severance Hospital sejak diperkenalkannya operasi robotik
di departemen urologi kami, dan evolusinya hingga saat ini.
Ada aturan untuk mempekerjakan perawat robotik baru di rumah sakit kami. Ada
tingkat minimum persyaratan dan kualifikasi untuk merekrut perawat robotik. Setiap
perawat harus memiliki setidaknya tiga tahun pengalaman kerja penuh di OR
(Operating Room). Selain itu, para perawat tersebut harus memiliki pelatihan multi-
spesialisasi di setidaknya dua departemen yang memerlukan operasi robotik, laporan
evaluasi tahunan mereka harus terpuji, selama wawancara perekrutan awal mereka
harus menunjukkan antusiasme, kompetensi dan kebiasaan kerja yang baik untuk
memenuhi kebutuhan yang menantang dari pasien yang menjalani operasi robotik.
Setelah perekrutan awal, setiap perawat melewati proses pelatihan standar untuk
menjadi perawat robotik. Pertama, perawat robot harus menjalani pelatihan dasar di
Minimally Invasive Surgery (MIS) and Robotic Training Center (RC), yang
melibatkan sistem bedah da Vinci yaitu pengaturan, penyalaan, penghentian, koneksi,
pemosisian meja robot dan konsol, docking dan undocking, malfungsi dan
manajemen kesalahan, dll. Proses ini berlangsung selama 2 minggu, 4 jam per hari
dan pada akhirnya perawat menerima sertifikat pelatihan. Selanjutnya, setelah
pelatihan laboratorium, perawat menerima pelatihan OR intensif selama 6 minggu.
Selama magang ini, perawat bertindak sebagai scrub-nurse kedua dalam prosedur
robot 2e3 setiap hari. Evaluasi menyeluruh dilakukan selama periode ini oleh
koordinator perawat dan seluruh tim perawat robot untuk menilai kemajuan
pemahamannya tentang setiap langkah prosedural, pemecahan masalah dan menjaga
keselamatan pasien. Rekomendasi akhir diputuskan oleh koordinator perawat dan tim.
Setelah magang yang sukses, ia menjadi bagian dari tim sebagai perawat robot
independen.
Deskripsi pekerjaan perawat robotik menunjuk perannya untuk menjadi staf ahli
untuk perawatan klinis pasien yang menjalani operasi yang dibantu robot. Perawat
robot dibagi menjadi tiga kelompok di dalam OR yaitu koordinator perawat (kepala
perawat robot), perawat-scrub dan perawat-sirkulasi yang mempunyai tugasnya
masing-masing seperti (patient safety, patient positioning, robot droping and docking,
during surgery, robot malfunctions, after surgery, research field).
Weakness (Kelemahan)
1) Kesalahan sistem atau kegagalan fungsi robot dapat terjadi kapan saja.
Jurnal tersebut telah menyatakan kerusakan robotik pada saat operasi
robotik mengakibatkan keterlambatan, penundaan, atau konversi untuk
dibuka atau operasi laparoskopi dan jarang menyebabkan cedera pada
pasien.
2) Perawat setidaknya harus memiliki tiga tahun pengalaman kerja penuh di
ruang operasi. Perawat harus memiliki pelatihan multi-spesialisasi di
setidaknya dua departemen yang memerlukan operasi robot. Selain itu,
laporan evaluasi tahunan perawat seharusnya terpuji.
Opportunity (Peluang)
1) Peluang diterapkannya sistem operasi menggunakan robot sangat
berpeluang di Indonesia karena beberapa rumah sakit sudah menerapkan
sistem oerasi robotik (Rondonuwu, 2011).
Threats (Ancaman)
1) Perawat dapat mengalami stres kerja dikarena proses pelatihan yang
berlangsung lama serta perawat harus membagi waktu antara bekerja dan
mengikuti pelatihan.
3. Implikasi Keperawatan
Perkembangan teknologi di Indonesia pada bidang kesehatan sudah semakin
pesat. Indonesia saat ini sudah memasuki era revolusi industry 4.0 ditandai
dengan perubahan paradigm dari penggunaan teknologi informasi digital
mengarah kepada multi integrative teknologi. Di era industri 4.0 keterlibatan
infratruktur IT tetap ada tetapi lebih didominasi aspek kolaborasi (Niken &
Nurlaili, 2019). Kolaborasi tersebut memberikan dampak lahirnya perkembangan
keilmuan salah satunya Artificial Intelligent (AI) atau kecerdasan buatan (Niken
& Nurlaili, 2019). Salah satu teknologi yang menjadi trend di Indonesia saat ini
yaitu teknologi bedah robotik. Penggunaan bedah robotik sudah berkembang di
semua bidang bedah dan subspesialisasi seperti toraks, kolorektal, hepatobilier,
ginekologi, dan bedah urologis.
5.1 Kesimpulan
Industri 4.0 merupakan era yang ditandai dengan perubahan paradigma dari
penggunaan teknologi informasi digital mengarah kepada multi integratif teknologi.
Perkembangan teknologi informasi tersebut tentu berdampak juga pada bidang
kesehatan seperti terciptanya alat-alat kesehatan inovasi baru untuk menunjang
pemberian perawatan pada pasien. Terciptanya inovasi alat-alat kesehatan tentu
memerlukan pengetahuan yang lebih untuk bisa mengoperasikannya. Salah satu
profesi yang dapat mengoperasikan inovasi alat-alat kesehatan tersebut disebut
dengan robotic nurse. Robotic nurse merupakan sebutan bagi perawat yang memiliki
ilmu atau dapat mengoperasikan inovasi alat-alat kesehatan seperti robot yang
digunakan di ruangan bedah. Robotic nurse dapat menguntungkan untuk
meminimalkan beban kerja perawat dan meminimalkan tindakan invasif pada pasien.
Namun robotic nurse juga memiliki kelemahan apabila sistem pada alat yang
digunakan rusak. Di Indonesia, robotic nurse memilki peluang untuk diimplikasikan
karena keuntungannya bagi perawat dan pasien, serta telah masuknya perkembangan
ilmu teknologi yang juga telah digunakan di Indonesia.
5.2 Saran
Bagi tenaga kesehatan khususnya perawat, perlu manambahkan ilmunya sebagai
robotic nurse karena perkembangan era revolusi industri 4.0 yang terus berkembang
setiap saat.
Daftar Pustaka
Kang, M., Gagne, C., & Kang, H. (2016). Perioperative Nurses Work Experience
With Robotic Surgery : a Focus Group Study.Comput Inf Nurs.3(4); 8-152.
Carpintero,E.(2010).Development of a Robotic Scrub Nurse for The Operating
Room. International Conference on Biomedical Robotic and Biomechantronic.
Jepang
Niken,S., & NUrlaili,F.(2019).KOlaborasi Pendidikan dan Pelayanan Keperawatn
Dalam Era Revolusi Industri 4.0. Prosiding Seminar Nasional Keperawatan,
Semarang 2019. Hal 1-49
Solikhah, U. (2016). Kebutuhan penerapan teknologi informasi keperawatan di ruang
rawat anak. Retrieved from http://pkko.fik.ui.ac.id/
Laksana, N. C. (2016). Apa itu industry 4.0 dan bagaimana Indonesia
menyongsongnya. Tek.id. Retrieved from https://www.tek.id/tek/apa-itu-
industri-4-0-dan-bagaimana-indonesia-menyongsongnya-b1Xbl9d4L
Hammad. (2016). Penerapan kecerdasan buatan (artificial intelligence) dalam
resusitasi jantung paru pasien gawat darurat berbasis sistem operasi. Retrieved
from academia.edu
Suryono, S. (2019, April 27). Perkembangan teknologi informasi dalam bidang
keperawatan di era revolusi industry 4.0. Paper presented at Seminar
Keperawatan Keperawatan 2019, Semarang, Indonesia. Retrieved from
http://eprints.undip.ac.id/72777/3/Prosiding_Semnaskep_2019.pdf
Erikson, H. & Erikson, M.S. (2016). Future challenges of robotics and articial
intelligence in nursing: What can we learn from monster in popular culture?. The
Permanente Journal, 20(3). Retrieved from
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4991908/
Raheem, A. A., Song, H. J., Chang, K. D., Choi, Y. D. & Rha, K. H. (2017). Robotic
nurse duties in the urology operative room: 11 years of experience. Asian Journal
of Urology, 4(2), 116-123. doi:10.1016/j.ajur.2016.09.012
Kaushik, D., High, R., Clark, C. J., & LaGrange, C. A. (2010). Malfunction of the da
Vinci Robotic System During Robot-Assisted Laparoscopic Prostatectomy: An
international survey. Journal of Endourology, 24(4), 571–575.
doi:10.1089/end.2009.0489
Webidman, (2018). Rebotic Surgeri. Diakses dari
https://www.bunda.co.id/web/rsiabundajakarta/post/detail/344
Henneman,EA. (2010). Patient Safety and Technology. Critical Care Nurse Journal.
America
Jane, T. (2010). Nursing Caring Behavior. The Kansas Nurse Vol. 85,
Rukmi, D, K. (2010). Robot Nurse. Universitas Indonesia
Rondonuwu, R.H.S. (2011). Manfaat Dan Peran Robotic Surgery. Tesis. Magister
Keperawatan FIK UI.
Tjindrawan, J. (2015). Robot Is My Friend. Jakarta
No. Proses Pertimbangan dalam Mengkritisi Artikel Penelitian
1. Judul • Apakah judul artikel jelas dan akurat? Apakah judul mencerminkan isi artikel?
Artikel jurnal belum jelas dan akurat dalam mencerminkan isi dari artikel yaitu:
“Robotic nurse duties in the urology operative room: 11 years of experience”.
2. Peneliti • Apa kualifikasi pendidikan dan posisi penulis saat ini?
Penulis dalam artikel ini terdiri dari lima orang. Kualifikasi penulis saat ini yaitu:
Penulis 1 bagian dari Departement of Urology and Urological Science Institute, Yonsei
University Collage of Medicine, Seoul, Sourth Korea dan Departement of Urology,
Tanta University Medical School, Tanta, Egypt.
Penulis 2 bagian dari Departement of Urology and Urological Science Institute, Yonsei
University Collage of Medicine, Seoul, Sourth Korea.
Penulis 3 bagian dari Departement of Urology and Urological Science Institute, Yonsei
University Collage of Medicine, Seoul, Sourth Korea.
Penulis 4 bagian dari Departement of Urology and Urological Science Institute, Yonsei
University Collage of Medicine, Seoul, Sourth Korea.
Penulis 5 bagian dari Departement of Urology and Urological Science Institute, Yonsei
University Collage of Medicine, Seoul, Sourth Korea.
3. Waktu • Kapan penelitian dilakukan?
Artikel jurnal ini dilakukan bulan Maret tahun 2016.
• Kapan penelitian dipublikasikan?
Artikel jurnal ini dipublikasi pada bulan Januari tahun 2017.
• Apakah penelitian ini merupakan karya baru?
Artikel jurnal ini merupakan karya baru dilihat dari tahun dilaksanakannya penelitian
yaitu tahun 2016 dan dipublikasi pada tahun 2017.
• Apakah penelitian ini relevan dengan praktik terkini?
Artikel jurnal ini relevan dengan praktik terkini yaitu pengembangan dan pemanfaatan
teknologi untuk memudahkan kegiatan/proses tenaga kesehatan khususnya perawat
dalam pemberian perawatan kepada pasien khususnya di ruang bedah urologi.
4. Jurnal • Apakah jurnal yang dipilih berhubungan dengan keperawatan?
Artikel jurnal berhubungan dengan keperawatan yaitu membahas mengenai keahlian
perawat profesional dalam bekerjasama dan mampu mengoperasikan mesin robot
selama tindakan pembedahan di Rumah Sakit Severance, Korea Selatan. Manfaat dari
penerapan ini, dapat membantu perawat dalam tindakan operasi untuk meminimalisir
tindakan invasif, mempertahankan keselamatan pasien, mempersiapkan alat sebelum
kegiatan operasi, dan mensterilkan alat operasi setelah tindakan sesuai jenis alatnya.
Dampak dari adanya robotic nurse, meningkatkan kualifikasi penerimaan perawat
profesional yang memiliki kemampuan mengaplikasikan sistem robot yang ada dan
memerlukan biaya tinggi untuk proses update kompetensi perawat melalui pelatihan
mandiri.
• Apakah anggota editorial berasal dari berbagai ahli dari pendidikan dan praktik?
Dalam artikel jurnal tidak disebutkan anggota editorial.
• Siapakah target pembacanya? Luas atau khusus?
Target pembaca dalam jurnal ini bersifat khusus yaitu mencakup bidang kesehatan
khususnya profesi perawat yang berpotensi memanfaatkan perkembangan teknologi
dalam ruang lingkup pekerjaannya.
5. Abstrak • Apakah abstrak secara jelas menampilkan masalah penelitian, hipotesis/
pertanyaan penelitian, tujuan (umum/khusus), metodologi, hasil, kesimpulan dan
rekomendasi?
Abstrak pada artikel jurnal ini sudah menggambarkan terkait trend isue perkembangan
teknologi 4.0 mampu berkolaborasi dengan profesi keperawatan. Artikel jurnal ini
sudah mampilkan latar belakang, manfaat, dan rekomendasi. Namun, belum
menampilkan tujuan, metodologi, hasil penelitian, dan kesimpulan.
• Apakah anda dapat memahami dengan jelas fokus dari penelitian?
Fokus artikel jurnal dapat dipahami dengan jelas yaitu membahas peran perawat
profesional dalam pengoperasian robot dalam membantu tindakan pembedahan melalui
keahlian khusus perawat di bidang teknologi terapan.
6. Identifikasi masalah • Apakah masalah dan/ atau tujuan penelitian diidentifikasi secara jelas?
Masalah dan tujuan dalam penelitian ini dapat diidentifikasi secara jelas yaitu
membahas permasalahan sejak tahun 2001 terjadi perkembangan teknologi yang sangat
cepat sehingga dapat menjadi peluang kerja yang besar bagi profesi keperawatan apabila
perawat memiliki keahlian dalam bidang teknologi robotik.
• Apakah penulis mencantumkan rasional dilakukannya penelitian?
Rasional dalam artikel jurnal ini yaitu penerapan robotic nurse memiliki peluang besar
untuk diterapkan di bidang kepertawan sehingga dapat meningkatkan kualifikasi
profesional perawat, meningkatkan safety, kepuasan pasien, dan kepuasan kerja
perawat.
7. Formulasi pertanyaan penelitian atau • Apakah tujuan (umum dan/ atau khusus) dinyatakan secara jelas?
hipotesis Tujuan dalam artikel jurnal ini untuk menggambarkan pemanfaatan perkembangan
teknologi 4.0 dalam bidang keperawatan untuk memudahkan perawat dalam bekerja dan
meningkatkan peluang kerja perawat.
• Berapa banyak pertanyaan penelitian/ hipotesis yang diangkat? Apakah memadai
(terlalu banyak)?
Dalam artikel jurnal tidak disebutkan pertanyaan penelitian/ hipotesis penelitian.
• Apakah hipotesis yang diangkat disusun secara logis mengikuti masalah
penelitian?
Dalam artikel jurnal tidak disebutkan pertanyaan penelitian/ hipotesis penelitian, karena
artikel jurnal merupakan artikel deskriptif.
• Apakah tujuan dan / atau pertanyaan penelitian yang diangkat disusun secara
logis mengikuti masalah penelitian?
Tujuan artikel jurnal sudah disusun secara logis mengikuti permasalahan yang diangkat
dalam artikel jurnal ini.
8. Kajian pustaka • Apakah menampilkan diskusi yang tidak bias?
Diskusi dalam artikel jurnal ini sudah menampilkan tidak menampilkan data numerik
tetapi deskriptif. Hal ini berdasarkan pada pemanfaatan perkembangan teknologi 4.0
dalam bidang profesi keperawatan. Diskusi dalam artikel jurnal dilengkapi dengan
penelitian sebelumnya yang membantu dalam penjelasan isi artikel jurnal.
• Apakah penulis mencerminkan pemahamannya terhadap subjek yang diteliti?
Peneliti/penulis sudah mencerminkan pemahamannya terhadap subjek penelitian
dibuktikan dengan tampilan data penggunaan robotic nurse di hampir semua
departemen bedah dan subspesialisasi seperti toraksm kolorektal, hepatobiliary,
ginekologi, dan operasi urologi yang menunjukkan pendalaman pemahaman peneliti
terhadap kondisi subjek penelitian.
• Apakah penulis menggunakan sumber pustaka terkini?
Sumber pustaka dalam penelitian ini paling lama pada tahun 2001 dan yang terbaru pada
tahun 2016. Dilihat dari tampilan data terakhir artikel jurnal yaitu tahun 2016 dan
dibandingkan dengan rata-rata tahun sumber pustaka yang digunakan, maka sumber
pustaka dalam artikel jurnal ini sudah terkini.
• Apakah penulis hanya menampilkan kumpulan kutipan langsung atau mengkritisi
hasil dari penelitian-penelitian terdahulu?
Dalam artikel jurnal ini penulis hanya menampilkan hasil dari penelitian-penelitian
terdahulu untuk membantu dalam pembahasan artikel jurnal dan tidak terdapat kutipan
langsung dalam artikel jurnal ini.
9. Metodologi • Apakah rancangan penelitian disampaikan secara jelas?
a. Rancangan Tidak terdapat rancangan penelitian dalam artikel jurnal, karena artikel jurnal hanya
menjelaskan informasi mengenai nurse robotic.
• Apakah anda dapat mengidentifikasi jenis rancangan penelitian apa yang
digunakan, misalnya deskriptif, eksperimental, kuasi-eksperimental?
Jenis rancangan penelitian yang digunakan dalam artikel adalah deskriptif eksplanation
yaitu menjelaskan mengenai nurse robotic.
• Apakah peneliti menuliskan alasan memilih instrumen/ alat ukur yang
b. Alat ukur digunakannya, misalnya kuisioner, observasi, wawancara, rekam medis, catatan
harian, dll?
Peneliti tidak menuliskan alasan memilih instrumen/alat ukur yang digunakan secara
spesifik. Artikel jurnal merupakan artikel yang disusun berdasarkan pengalaman dan
hasil penelitian terdahulu.
c. Sampel • Apakah sampel mewakili populasi yang diteliti?
Tidak ada penjelasan sampel secara spesifik dalam artikel jurnal ini, namun dijelaskan
terkait kualifikasi perawat yang akan direkrut menjadi robotic nurse seperti memiliki
minimal tiga tahun pengalaman kerja di ruang operasi, memiliki pelatihan ganda
minimal di dua departemen yang memerlukan operasi dengan robot, hasil uji laporan
evaluasi tahunan, hasil wawancara awal yang menunjukkan antusiasme, kompetensi,
dan sikap kerja yag baik.
• Apakah karakteristik dari sampel dipertimbangkan dalam pemilihan sampel,
misalnya besar sampel, budaya, jenis kelamin, dll?
Artikel jurnal ini tidak menjelaskan mengenai besar sampel, namun hanya menjelaskan
d. Etik kualifikasi perawat yang akan direkrut menjadi robotic nurse seperti memiliki minimal
tiga tahun pengalaman kerja di ruang operasi, memiliki pelatihan ganda minimal di dua
departemen yang memerlukan operasi dengan robot, hasil uji laporan evaluasi tahunan,
hasil wawancara awal yang menunjukkan antusiasme, kompetensi, dan sikap kerja yag
baik.
• Apakah penulis menggunakan metode pemilihan sampel yang tepat?
Artikel jurnal ini tidak menjelaskan secara spesifik terkait metode pemilihan sampel,
karena merupakan literature riview.
• Apakah peserta menerima lembar persetujuan untuk ikut serta dalam penelitian?
Artikel jurnal ini adalah bentuk artikel deskriptif yang menjelaskan terkait
pengembangan robotic nurse dalam memudahkan prosedur pembedahan di departemen
urologi, sehingga tidak menggunakan lembar informed consent.
• Apakah kerahasiaan dan privasi peserta penelitian dijamin?
Tidak ada jaminan kerahasiaan dan privasi peserta penelitian, karena artikel jurnal ini
merupakan artikel deskriptif yang menjelaskan mengenai pemanfaatan robotic nurse
dalam prosedur pembedahan. Artikel jurnal dapat memberikan pemahaman mengenai
manfaat dan keuntungan dari penggunaan teknologi di bidang kesehatan khususnya
keperawatan.
e. Reliabilitas dan validitas • Apakah hak peserta untuk menolak ikut serta dalam penelitian disampaikan?
Tidak ada penyampaian terkait penolakan peserta untuk ikut dalam penelitian, karena
artikel ini merupakan artikel deskriptif dan tidak menggunakan sampel.
• Apakah peserta bebas dalam perlakuan yang membahayakan?
Subjek yang menjadi bahan pembahasan yaitu robotic nurse terbebas dari perlakuan
yang membahayakan, karena artikel ini merupakan artikel deskriptif dan tidak
menyebabkan risiko bahaya.
• Apakah persetujuan komite etik diperoleh?
Artikel jurnal ini tidak menjelaskan secara spesifik terkait perijinan dari komite etik,
karena artikel ini merupakan artikel jurnal deskriptif.
• Apakah permasalahan terkait reliabilitas dan validitas dipertimbangkan?
Artikel jurnal ini tidak menjelaskan secara spesifik terkait reliabilitas dan validitas,
karena artikel ini merupakan artikel jurnal deskriptif.
• Apakah metodologi penelitian bias?
Artikel jurnal ini tidak menjelaskan secara spesifik terkait metode yang digunakan.
10. Pilot study • Bagaimana penelitian pendahuluan dilakukan?
Artikel jurnal ini disusun menggunakan telaah literatur (systematic review).
• Modifikasi apa yang dilakukan dan mengapa?
Modifikasi prosedur pembedahan yang dilakukan yaitu dengan memanfaatkan
perkembangna teknologi 4.0 dalam bentuk robotic nurse untuk memudahkan dan
meminimalkan human error, serta meminimalkan prosedur invasif selama tindakan
pembedahan.
11. Penelitian utama • Apakah hasil penelitian dalam wujud persentase atau narasi/ teks ditampilkan?
a. Hasil Hasil dari telaah literatur berupa artikel jurnal yang menjelaskan perkembangan
teknologi 4.0 yang berpeluang untuk diterapkan dalam bidang keperawatan profesional
selama proses pembedahan di ruang operasi.
• Apakah penulis menampilkan gambar untuk membantu mengkomunikasikan
hasil penelitian?
Penulis menampilkan gambar dalam pemaparan hasil penelitian.
• Apakah peneliti menampilkan rasional untuk menampilkan atau tidak
menampilkan uji statistik tertentu?
Peneliti tidak menampilkan rasional dalam uji statistik penelitian, karena artikel jurnal
ini merupakan studi deskriptif.
b. Diskusi/ rekomendasi • Apakah diskusi hasil penelitian dapat dipahami?
Diskusi dalam artikel jurnal ini dapat dipahami dengan baik karena pembahasan terkait
pemanfaatan dan penerapan robotic nurse dipaparkan cukup jelas. Pembahasan sudah
dilengkapi dengan hasil penelitian-penelitian sebelumnya yang sejenis untuk membantu
pembahasan.
• Apakah rekomendasi yang ditampilkan sesuai dengan hasil penelitian?
Rekomendasi dari artikel jurnal ini diharapkan tenaga perawat profesional dapat
mempertahankan ptofesinya dengan adanya perkembangan teknologi 4.0 dengan
adanya robotic nurse. Perawat yang bekerja dengan teknologi robot harus melakukan
update ilmu setiap saat untuk meningkatkan pengetahuan dan perkembangan terkait
robotic nurse.
• Apakah rekomendasi dapat/ memungkinkan untuk diimplementasikan?
Rekomendasi dapat diimplementasikan di Indonesia, karena pemanfaatan teknologi di
bidang kesehatan sudah diaplikasikan, seperti pemanfaatan teknologi untuk melakukan
prosedur pembedahan pada departemen mata, kardiologi, dan urologi di rumah sakit
besar di Indonesia. Di Bali yaitu RS Sanglah memanfaatkan di departemen jantung.
• Apakah penulis menampilkan keterbatasan penelitiannya?
Penulis sudah menampilkan keterbatasan pada artikel jurnal ini, yaitu masih banyak
tenaga perawat profesional yang belum memenuhi standar profesional untuk
mengaplikasikan robotic nurse.
• Apakah penulis menampilkan saran untuk penelitian berikutnya?
Penulis sudah menampilkan saran untuk dalam artikel jurnal yaitu, diperlukan pelatihan
secara berkelanjutan sehingga dapat meningkatkan pengetahuan perawat dalam
pemanfaatan teknologi 4.0 dan meningkatkan kualifikasi perawat profesional.
• Apakah kesimpulan yang disampaikan berkaitan dengan hasil penelitian?
Kesimpulan dalam artikel jurnal ini sudah disampaikan berkaitan dengan pembahasan
c. Kesimpulan mengenai manfaat dari perkembangan teknologi melalui robotic nurse dalam bidang
kesehatan khususnya keperawatan selama prosedur pembedahan.
• Apakah penulis berupaya untuk memanipulasi hasil temuannya agar sesuai
dengan ide penelitiannya di awal?
Tidak ada upaya penulis untuk memanipulasi hasil temuan dalam artikel jurnal ini.
• Apakah penulis menampilkan hasil penelitiannya sesuai dengan tujuan,
pertanyaan atau hipotesis penelitian?
Penulis sudah menampilkan pembahasan mengenai subjek yang angkat sebagai trend
isue mengenai pemanfaatan perkembangan teknologi 4.0 di bidang kesehatan
khususnya keperawatan profesional.
• Informasi apa yang tidak ditampilkan dan apakah penulis merujuk pembaca
untuk mendapatkan informasi terkait?
Seluruh informasi sudah disampaikan pada artikel jurnal sesuai dengan tujuan penulisan
artikel jurnal trend isue.
Asian Journal of Urology (2017) 4, 116e123
ScienceDirect
Nursing Forum
a
Department of Urology and Urological Science Institute, Yonsei University College of Medicine, Seoul,
South Korea
b
Department of Urology, Tanta University Medical School, Tanta, Egypt
Received 24 May 2016; received in revised form 2 August 2016; accepted 14 September 2016
Available online 20 January 2017
KEYWORDS Abstract The robotic nurse plays an essential role in a successful robotic surgery. As part of
Nurses; the robotic surgical team, the robotic nurse must demonstrate a high level of professional
Perioperative knowledge, and be an expert in robotic technology and dealing with robotic malfunctions.
nursing; Each one of the robotic nursing team “nurse coordinator, scrub-nurse and circulating-nurse”
Robotics; has a certain job description to ensure maximum patient’s safety and robotic surgical effi-
Robotic nurse; ciency. Well-structured training programs should be offered to the robotic nurse to be well
Urology prepared, feel confident, and maintain high-quality of care.
ª 2017 Editorial Office of Asian Journal of Urology. Production and hosting by Elsevier B.V. This
is an open access article under the CC BY-NC-ND license (http://creativecommons.org/
licenses/by-nc-nd/4.0/).
http://dx.doi.org/10.1016/j.ajur.2016.09.012
2214-3882/ª 2017 Editorial Office of Asian Journal of Urology. Production and hosting by Elsevier B.V. This is an open access article under
the CC BY-NC-ND license (http://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0/).
Robotic nurse role in urology 117
Accomplishment of successful robotic surgery requires a 2.1. History of robotic surgery in Severance
comprehensive skillful teamwork that could play together Hospital
in a harmony like orchestra symphony, while maintaining
the maximum safety of the patient and quality of care. The Severance Hospital contains 10 robotic surgical systems: 6
robotic surgery team work inside the operating room is da Vinci Si and 4 da Vinci Xi. The first RARP was performed
composed of the main robotic surgeon, bed-side assistant, by Dr. Koon Ho Rha in July 2005, using the da Vinci Standard
robotic nurse, and anesthesia team. surgical system in Severance Hospital [9]. By that time, the
Among this team, the robotic nurses’ role has gained a number of da Vinci surgical procedures in Severance Hos-
rapid development and was discussed in many previous re- pital has been increased dramatically, and from July 2005
ports which emphasized on the great importance of their role to March 2016 the total number of robotic procedures has
during surgery [1e4]. The robotic nurse is capable of building reached 14,371, representing the largest robotic volume
a comprehensive picture of how, why, and when the robotic among all Korean hospitals. The main subjects in our ro-
system is being used. Subsequently, the nurse configures the botic procedures are general and urologic surgeries. The
optimal use of equipment, instruments, and supplies. Having general surgery is interestingly more frequent than urologic
a properly trained robotic nurse team could reduce the cost surgery procedures (7743 vs. 4780), respectively (Fig. 2).
of robotic surgery [5]. Moreover, the robotic nurse allows fast Recently, we reported the largest Asian cohort (n Z 800) of
and accurate solving for problems with the robotic equip- RARP with the longest follow-up period (median 5 years).
ment and instruments [1]. Kang et al. [2] categorized robotic And we concluded that RARP confers excellent oncological
nurses work experience of major hospitals in South Korea outcomes even in high-risk prostate cancer patients [10].
into four main themes: (a) checking patients’ safety and the Furthermore, Abdel Raheem et al. [11] reported the largest
robot’s functions; (b) dealing with any unexpected robotic series (n Z 121) of high-complex renal tumors (PADUA score
machine malfunctions; (c) feelings of burden in a robotic 10) treated by RAPP in Severance Hospital and found that
surgical team; and (d) need for more education and training. high-complex PADUA tumors are associated with higher
They recommended that offering more support for nurses perioperative complications and a lower rate of trifecta
involved in robotic surgery should be a priority to empower achievement with equivalent long-term oncological and
them to play an extended role in robotic surgery. functional outcomes to intermediate and low-complex
The present article describes in details the role of ro- tumors.
botic nurse in Severance Hospital since the introduction of
robotic surgery in our urology department, and its evolution
until the present time. 3. Severance Robotic Surgery Training Center
the hub for those who want to receive robotic surgery and operating rooms (ORs), and the cancer hospital has 9 ro-
those who want to learn it. MIS/RC has trained medical botic nurses serving in three ORs (Fig. 4).
doctors including main operators and fellows, nurses, and
coordinators. It offers several training programs including 6. Recruitment of new robotic nurse
basic training using a porcine model, wet lab, and advanced
training courses. Moreover, it presents an advanced robotic
There is a rule to hire a new robotic nurse in our hospital.
training course using a cadaver. The training centers focus
There is a minimum level of requirements and qualification
on general surgery, cardiothoracic surgery, gynecology, and
for recruiting robot nurses. Each nurse must have at least
urology. Additionally, the Severance center MIS/RC had
three full years of work experience in the OR. In addition,
carried out more than 313 basic training sessions, as well
those nurses should have multiple-specialty training in at
as, many doctors, including 500 from other countries, have
least two departments which entails robotic surgery.
received training at our training center.
Moreover, their yearly evaluation reports should be
commendable. Furthermore, during the initial recruitment
4. Robotic urological procedures in Severance interview they should show enthusiasm, competency and
Hospital good working habit to meet the challenging needs of pa-
tients undergoing robotic surgery.
Since the introduction of da Vinci in Severance Hospital, After initial recruitment, each nurse passes through the
there is progressive increase in the number of urological standardized training process to become robotic nurse.
robotic surgeries, with subsequent decline in the open First, the robotic nurse should undergo a basic training in
surgical procedures (Fig. 3). Nowadays, most oncological our MIS/RC, entailing the da Vinci surgical system i.e.
surgeries are carried out by the robot. Even in cases of setting-up, turn-on, shut-down, connections, positioning
multiple urinary tract malignancies, surgical management of the robotic table and console, docking and undocking,
by robotic surgery in single session is easily performed. malfunction and errors management, etc. This process
Recently, we reported the safety and feasibility of simul- lasts for 2 weeks, 4 h per day and in the end the nurse
taneous retzius-sparing RARP and RAPN in treatment of a receives a training certificate. Subsequently, after her dry
61-year-old man who had synchronous prostate cancer and
renal cell carcinoma [12].
Various types of robotic surgery are performed in our
department: (a) Radical prostatectomy (transperitoneal,
extraperitoneal and retzius-sparing techniques); (b) radical
nephrectomy, partial nephrectomy (transperitoneal and
retroperitoneal), radical nephroureterctomy with bladder
cuff excision; and (c) radical cystectomy with intra-
corporeal urinary diversion.
For this reason, our robotic nurses have a great experi-
ence with robotic surgery, since our hospital is considered
one of the biggest tertiary robotic centers in South Korea
and Asia.
In our urology department, we have two robotic nursing Figure 4 Robotic team in the main hospital: Chief coordi-
teams: the main hospital has 8 robotic nurses serving in two nator “in the middle” and robotic nurse’s specialists.
Robotic nurse role in urology 119
to feel well confident and prepared during robotic surgery A skilled robotic nurse is an essential part of an effective
[14,24]. robotic surgery team. Roles and duties of the robotic nurse
In our urology department, we are responsible for have been changed over time, and they are considered a
helping the robotic nurses in their education, and present vital bridge between the console surgeon, bed-side assis-
to them the recent update of clinical robotic knowledge tant and the patient. The robotic nurse should acquire and
system maintenance and upgrade (i.e. Si, smart pedal, maintain current knowledge on best-practice nursing rules
vessel sealer, single site, firefly, etc.) through our regular for robotic surgery to understand the operation, improve
monthly conference. the overall flow, and management of unanticipated cir-
cumstances, in order to maintain high-quality of care and
10. Conclusion patient’s safety.
[8] Kang SG, Ko YH, Jang HA, Kim J, Kim SH, Cheon J, et al. Initial [16] Tugcu V, Mutlu B, Canda AE, Sonmezay E, Tasci AI. Robotic
experience of robot-assisted radical cystectomy with total malfunction during live robotic urologic surgery: live surprise in
intracorporeal urinary diversion: comparison with extracor- a robotic surgery congress. Arch Ital Urol Androl 2012;84:211e3.
poreal method. J Laparoendosc Adv Surg Technol A 2012;22: [17] Borden Jr LS, Kozlowski PM, Porter CR, Corman JM. Mechani-
456e62. cal failure rate of da Vinci robotic system. Can J Urol 2007;14:
[9] Lee YS, Han WK, Yang SC, Rha KH. Robot-assisted laparoscopic 3499e501.
radical prostatectomy. Korean J Urol 2006;47:206e10. [18] Lucas SM, Pattison EA, Sundaram CP. Global robotic experi-
[10] Abdel Raheem A, Kim DK, Santok GD, Alabdulaali I, Chung BH, ence and the type of surgical system impact the types of ro-
Choi YD, et al. Stratified analysis of 800 Asian patients after botic malfunctions and their clinical consequences: an FDA
robot-assisted radical prostatectomy with a median 64 months MAUDE review. BJU Int 2012;109:1222e7.
of follow up. Int J Urol 2016;23:765e74. [19] Aconnor M, Areinbolt J, Handley PJ. Perioperative nurse
[11] Abdel Raheem A, Alatawi A, Kim DK, Sheikh A, Alabdulaali I, training in cardiothoracic surgical robotics. AORN J 2001;74:
Han WK, et al. Outcomes of high-complexity renal tumours 851e7.
with a Preoperative Aspects and Dimensions Used for an [20] Falcone T, Goldberg JM. Robotic surgery. Clin Obstetrics
Anatomical (PADUA) score of 10 after robot-assisted partial Gynecol 2003;46:37e43.
nephrectomy with a median 46.5-month follow-up: a tertiary [21] Russ S, Rout S, Sevdalis N, Moorthy K, Darzi A, Vincent C. Do
centre experience. BJU Int 2016;118:770e8. safety checklists improve teamwork and communication in
[12] Raheem AA, Santok GD, Kim DK, Troya IS, Alabdulaali I, the operating room? A systematic review. Ann Surg 2013;258:
Choi YD, et al. Simultaneous Retzius-sparing robot-assisted 856e71.
radical prostatectomy and partial nephrectomy. Invest Clin [22] Tang R, Ranmuthugala G, Cunningham F. Surgical safety
Urol 2016;57:146e9. checklists: a review. ANZ J Surg 2014;84:148e54.
[13] Sutton S, Link T, Makic MB. A quality improvement project for [23] Treadwell JR, Lucas S, Tsou AY. Surgical checklists: a sys-
safe and effective patient positioning during robot-assisted tematic review of impacts and implementation. BMJ Qual Saf
surgery. AORN J 2013;97:448e56. 2014;23:299e318.
[14] Zender J, Thell C. Developing a successful robotic surgery [24] Huser AS, Müller D, Brunkhorst V, Kannisto P, Musch M,
program in a rural hospital. AORN J 2010;92:72e86. Kröpfl D, et al. Simulated life-threatening emergency during
[15] Kaushik D, High R, Clark CJ, LaGrange CA. Malfunction of the da robot-assisted surgery. J Endourol 2014;28:717e21.
Vinci robotic system during robot-assisted laparoscopic prosta- [25] Seo Y. Urologic robotic surgery in Korea: past and present.
tectomy: an international survey. J Endourol 2010;24:571e5. Korean J Urol 2015;56:546e52.