Anda di halaman 1dari 18

51

Tri Rini Puji Lestari Haropan Atas Profesi....

HARAPAN ATAS PROFESI KEPERAWATAN


DIINDONESIA

AN ANALYSIS ON NURSING PROFESS,ON


IN INDONESIA

Tri Rini Puji Lestari

Naskah diterima 28 Februari20L4, direvisi 20 Maret 2O!4,


disetujui 24 Maret 2014

Abstroct
The development nursing profession is significantly influenced by the structure of the development ond the
of
progress of human civilizotion. This essay orgues thot the development of nursing professionolism in lndonesia goes
hond in hond with the development of nurcing education in the country. Weok protection.of nurses create situotion
where nurses often confront mony problems while they simultaneously face increasing challenges from current free
market system. Shifting potterns of society, ropid development of science and technology, globalizotion of heoltcore,
ond increasing pressures of demands ore current four imponont issues thqt must be coped with to improve the
quotity of the nurse profession. Commitment from vorious porties ore needed to respond these chollenges, among
others, are their professionol orgonizations or ossociotions, nursing educotion ond tralning institutions, ond the
government os well.

Keywords: nursing, nurse profession, lndonesia

Abstrak
perkembangan keperawatan sangat dipengaruhi oleh perkembangan struktur dan kemajuan peradaban manusia.
perkembangan profesionalisme keperawatan di Indonesia berjalan seiring dengan perkembangan pendidikan
keperawatan yang ada di Indonesia. Lemahnya perlindungan terhadap perawat, mengakibatkan dalam menjalankan
praktiknya, perawat kerap menghadapi permasalahan padahal tantangan profesi perawat di Indonesia di era pasar
bebas semakin meningkat. Pergeseran pola masyarakat lndonesia; Perkembangan IPTEK; Globalisasi dalam
pelayanan kesehatan; dan Tuntutan tekanan profesi keperawatan, merupakan empat hal penting dalam merubah
profesi keperawatan menjadi lebih berkualitas. Untuk menjawab tantangan-tantangan itu dibutuhkan komitmen dari
semua pihak yang terkait dengan profesi ini, organisasi profesi, lembaga pendidikan keperawatan juga tidak kalah
pentingnya peran serta pemerintah.

Kata kunci: keperawatan, profesi perawat, lndonesia

I. PENDAHULUAN peluang bagi Florence untuk meraih prestasi


dan sekaligus meningkatkan status perawat.
A. Latar Belakang Kemudian Florence dijuluki dengan nama "The
Menurut sejarah, perkembangan Lody of the Lamp".
keperawatan sangat dipengaruhi oleh Menurut LokakarYa Nasional
perkembangan struktur dan kemajuan Keperawatan tahun 1983, keperawatan adalah
peradaban manusia. Perkembangan pelayanan profesional yang merupakan bagian
keperawatan di dunia, diawali pada zaman integral dari pelayanan kesehatan. Berdasarkan
purbakafa (primitive culturel sampai pada
munculnya Florence Nightingale (1820) sebagai
'Peneliti Bidang Kebuakan dan ManaJemen Kesehatan pada Pusat
pelopor keperawatan yang berasal dari Inggris. Pengkajian Pengolahan Oata dan Informasi Setjen DPR Rt, Gedung
Sejak itu pula mulai dilakukan penataan Nusantara I Lt, 2, Jl. Gatot Subroto, Senayan, Jakarta 10270. Alamat e-
moil:ldda!74@yabsggm.
terhadap asuhan keperawatan di Rumah Sakit tJoe, Sejdroh don Perkembongon Keperawoton Dunio,
(RS) Militer di Turki. Hal tersebut memberi http ://oerawattegal.wordpress,com/2009/09/09/seia rah-
, diakses 14 Juli 2011.
52
Kajian Vol. 79 No. 7 Moret 2074

ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk 60% dibanding jumlah tenaga kesehatan
pelayanan bio - psiko - sosial - spiritual yang lainnya).
menyeluruh ditujukan kepada individu, Tenaga perawat sebagai salah satu
kelompok, dan masyarakat, baik sehat maupun komponen utama pemberi layanan kesehatan
sakit yang mencakup seluruh proses kehidupan. kepada masyarakat memiliki peran penting
Sedangkan menurut lnternationol Council of karena terkait langsung dengan mutu
Nurses, keperawatan adalah fungsi unik pelayanan kesehatan sesuai dengan
membantu individu yang sakit atau sehat, kompetensi dan pendidikan yang dimilikinya.
dengan penampilan kegiatan yang Tenaga perawat juga memiliki karakteristik
berhubungan dengan kesehatan atau yang khas dengan adanya pembenaran hukum
penyembuhan {meninggal dengan damai), yaitu diperkenannya melakukan intervensi
hingga individu dapat merawat kesehatannya keperawatan terhadap tubuh manusia dan
sendiri apabila memiliki kekuatan, kemampuan lingkungannya dimana apabila hal itu dilakukan
dan pengetahuan.2 oleh tenaga lain dapat digolongkan sebagai
Keperawatan sebagai
profesi tindakan pidana. Namun demikian diperlukan
mempersyaratkan pelayanan keperawatan adanya jaminan atas perlindungan terhadap
diberikan secara profesional oleh perawat masyarakat penerima pelayanan dan asuhan
dengan kompetensi yang memenuhi standar keperawatan serta perawat sebagai pemberi
dan memperhatikan kaidah etik dan moral, pelayanan dan asuhan keperawatan.
sehingga masyarakat terlindungi karena Selain itu, terjadinya pergeseran
menerima pelayanan dan asuhan keperawatan paradigma dalam pemberian pelayanan
yang bermutu. Keperawatan sebagai profesi kesehatan dari model medikal yang
juga memiliki body of knowledge yang jelas menitikberatkan pelayanan pada diagnosis
berbeda dengan profesi lain, altruistik, memiliki penyakit dan pengobatan ke paradigma sehat
wadah profesi, memiliki standard dan etika yang lebih holistik yang melihat penyakit dan
profesi, akuntabilitas, otonomi, dan gejala sebagai informasi dan bukan sebagai
kesejawatan. Perawat juga
diharuskan fokus pelayanan maka perawat berada pada
akuntabel terhadap praktik keperawatan yang posisi kunci dalam reformasi kesehatan. Hal ini
berarti dapat memberikan pembenaran dapat difihat dari kenyataan bahwa 40-75%
terhadap keputusan dan tindakan yang pelayanan di rumah sakit merupakan pelayanan
dilakukan dengan konsekuensi dapat digugat keperawatan dan hampir semua pelayanan
secara hukum apabila tidak melakukan praktik promosi kesehatan dan pencegahan penyakit
keperawatan sesuai dengan standar profesi, baik di rumah sakit maupun di tatanan
kaidah etik dan moral.3 pelayanan kesehatan lain dilakukan oteh
Di Indonesia profesi perawat perawat.a Semua perawat dari tingkat
merupakan profesi yang penting dalam turut pengelola sampai praktisi mengetahui rumah
meningkatkan der-ajat kesehatan individu sakit dengan baik, dan dalam posisi yang
maupun derajat kesehatan masyarakat. Data strategis untuk mengidentifikasi, mencegah dan
Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia memecahkan masalah-masalah asuhan pada
Kemetrologian (PPSDMK) Kementerian pasien karena perawat mengetahui lebih
Kesehatan pada tahun 2011 mencatat dari banyak tentang kebutuhan pasien, masalah
668.704 orang tenaga kesehatan yang ada di pasien dan potensi terjadinya kesalahan dalam
Indonesia, jumlah tenaga perawat merupakan pemberian pelayanan. Oleh karena itu, mutu
yang terbesar (sebanyak 220.575 orang atau pelayanan keperawatan mempunyai peranan

' Deden Darmawan, Pengontdr Keperowotan Profesiono!, Yogyakarta:


o
Gosyen Publlshing,2013, hlm. 1. "RUU Keperawatan Jamin Perawat Profesional dan Berkualitas", Suaro
t
tbid,hlm.7. Pembaruon, 15 Mei 2013.
Trt Rini Puji Lestari Horapan Atos Profesi....
53

yang strategis dalam menciptakan kepuasan Tabel 1


pasien. Perbedaan Kondisi Keperawatan Dulu dan

B. Perumusan Masalah
Diakui sebagai okupasi Diakui sebasai profesi
Kompetensiyangdimiliki Kompetensiyangdimiliki
Perkembangan keperawatan di tidak murniilmu murni ilmu keperawatan
Indonesia masih belum menggembirakan keperawatan karena dengan kompetensi medis
dibanding dengan negara-negara maju. Dalam mencakup juga yang sangat terbatas
menjalankan praktiknya, perawat kerap kompetensi medis
menghadapi permasalahan seperti Tidak mandiri dalam Mandirisebagai mitra
bekerja karena diposisikan dokter dalam bekerja di
keterbatasan wewenang. Sehingga perawat
sebagai asisten dokter pelayanan kesehatan
tidak dapat menjalankan peran dan fungsinya Asuhan keperawatan Asuhan keperawatan
secara maksimal, padahal tenaga perawat kurang berkembang dan sudah berkembang dan
sangat dibutuhkan. Selain itu, dengan adanya tidak profesional dalam tindakan bersifat
globalisasi dalam bidang perdagangan jasa tindakan profesional

dimana profesi perawat tergabung dalam Sumber: Azrul Azwar, Beberopa Cototan tentong RUU
Keperawatan, makalah disampaikan dalam Diskusi
kesepakatan Mutual Recognition Arrongement
Internal dalam Rangka Mendapatkan Masukan untuk
on Nursing Services, namun sampai saat ini Penyusunan Naskah Akademik RUU Keperawatan,
Indonesia belum meratifikasi kesepakatan diselenggarakan Biro Perancangan Undang-undang
tersebut. Padahal dengan banyaknya Bidang Politik, Hukum, Hak Asasi Manusia, dan
perubahan yang terjadi pada era globalisasi Kesejahteraan Rakyat Setjen DPR Rl, Jakarta 14 Juni
aOLL.
dimana perkembangan teknologi informasi
membuat tidak ada batas antar negara, telah
Berdasarkan hal tersebut, berikut ini
memungkinkan arah
perkembangan
akan dikaji lebih lanjut bagaimana konsep
keperawatan di Indonesia sejalan dengan arah
keperawatan profesional, bagaimana kondisi
perkembangan keperawatan di negara maju.
keperawatan di lndonesia selama ini, dan
Selain itu, melemahnya kepercayaan
bagaimana harapan ke depan.
masyarakat dan maraknya tuntutan hukum
terhadap praktik tenaga kesehatan termasuk
C. Tujuan Penulisan
keperawatan, seringkali diidentikkan dengan
kegagalan upaya kesehatan padahal perawat
Tulisan ini bertujuan untuk
menggambarkan kondisi dan perkembangan
hanya melakukan daya upaya sesuai disiplin
keperawatan di Indonesia selama ini dan
ilmu keperawatan. Untuk itu, hanya perawat
harapan ke depan. Selain itu, tulisan ini
yang memenuhi persyaratan saja yang akan
diharapkan dapat menjadi masukan bagi
mendapatkan lisensi/ijin melakukan pratik
Anggota DPR Rl dalam menjalankan fungsi
keperawatan.
legislasi dan pengawasan terkait kualitas
Scara umum kondisi keperawatan saat
profesi perawat dalam memberikan asuhan
ini dengan terdahulu telah banyak mengalami
keperawatan.
pergeseran. Hal inilah yang harus dipahami
oleh seluruh masyarakat. Karena pemahaman
D. Kerangka Pemikiran
ini akan menjelaskan permasalahan yang t. Keperawatan Profesional
timbul pada profesi keperawatan sebagaimana
Terdapat berbagai pemahaman tentang
terlihat pada Tabel 1.
perawat profesional. Menurut lokakarya
nasional Persatuan Perawat Nasional lndonesia
(PPNI) tahun 1983, perawat profesional adalah
tenaga keperawatan yang berasal dari jenjang
pendidikan tinggi keperawatan (ahli madya,
54 Kojion VoL 79 No. 7 Moret 2014

ners, ners spesialis, ners konsultan). Adapun 6. Karir seumur hidup. Dibedakan dengan
ruang lingkup peran perawat profesional tugas/job yang merupakan bagian dari
tersebut adalah: (1) Pelaksana pelayanan pekerjaan rutin. Perawat bekerja sebagai
keperawatan; (21
Pengelola pelayanan tenaga penuh yang dibekali dengan
keperawatan dan
institusi pendidikan, pendidikan dan keterampilan yang menjadi
pendidikan dalam keperawatan; (3) Pendidik pilihannya sendiri sepanjang hayat.
dalam keperawatan, dan 4).peneliti dan 7. Fungsi mandiri. Perawat memiliki
pengembang keperawatan. kewenangan penuh melakukan asuhan
Keperawatan sebagai suatu profesi keperawatan. Kalaupun kadang kala
menurut Lindberg, Hunter dan Kruszeweski, melakukan kegiatan kolaborasi dengan
Leddy dan Pepper, serta Berger dan Williams, profesi lain, itu semua dilakukan atas dasar
memiliki karakteristik sebagai berikut:s kebutuhan klien bukan sebagai ekstensi
1. Kelompok pengetahuan yang melandasi intervensi profesi lain.
keterampilan untuk menyelesaikan masalah
dalam tatanan praktik keperawatan. Adapun ruang lingkup pekerjaan
2. Kemampuan memberikan pelayanan yang perawat profesional (registered nursel antara
unik kepada masyarakat. Fungsi unik lain:6
perawat adalah memberikan bantuan 1.. Perawat rumah sakit. Perawat yang
kepada seseorang dalam melakukan memberikan asuhan keperawatan dan
kegiatan untuk menunjang kesehatan dan tindakan keperawatan di rumah sakit.
penyembuhan serta membantu kemandirian 2. Perawat klinik. Memberikan asuhan
klien. keperawatan pada pasien yang berobat jalan
3. Pendidikan yang memenuhi standar dan atau di poliklinik.
diselenggarakan di perguruan tinggi atau 3. Nursing core focility/fasilitas pelayanan
universitas. keperawatan. Perawat mengatur pelayanan
4. Pengendalian. terhadap standar praktik. perawatan pada pasien, mengkaji kesehatan
Standar praktik keperawatan menekankan penduduk, mengembangkan rencana
kepada tanggung jawab dan tanggung gugat pengobatan, mengawasi pekerjaan
perawat untuk memenuhi standar yang "Licensed Practical Nttrses" dan "Nursing
telah ditetapkan yang bertujuan melindungi Aides" dan melakukan prosedur invasive
masyarakat maupun perawat. Perawat misalnya memasang infus. Mereka bekerja
bekerja tidak di bawah pengawasan dan dibagian khusus seperti unlt rehabilitasi,
pengendalian profesi lain. radioterapi, dan lain-lain.
5. Bertanggung jawab dan bertanggung gugat 4. Home health nurse. Memberi pelayanan
terhadap tindakan yang dilakukan. Tanggung keperawatan di rumah. Perawat
gugat berarti perawat bertanggung jawab memberikan pelayanan keperawatan secara
terhadap pelayanan yang diberikan kepada luas dan sebagai manajer kasus. Perawat
klien. Tanggung gugat mengandung aspek mengkaji lingkungan pasien dan
legal terhadap kelompok sejawat, atasan, memberikan petunjuk kepada pasien dan
dan konsumen. Konsep tanggung gugat keluarganya.
mempunyai dua implikasi yaitu tanggung 5. Public health nurses. Bekerja pada agensi
jawab terhadap konsekuensi dari tindakan pemerintahan maupun swasta termasuk
yang dilakukan dan juga menerima tanggung klinik, sekolah-sekolah, komunitas pensiun,
jawab dengan tidak melakukan tindakan dan berbagai pelayanan komunitas.
pada situasitertentu. 6. Occupotional heolth nurses/ lndustrial
nurses. Memberi pelayanan keperawatan

s t,brd.
Deden Darmawan, op, cit, hlm. 11. hlm. 13.
55
Tri Rini Puji Lestari Haropon Atas Profesi....

pada tempat kerja dimana terdaPat masyarakat. Profesi Keperawatan merupakan


karyawan yang mengalami kecelakaan kerja profesi yang sudah mendapatkan pengakuan
atau sakit. dari profesi lain. Untuk itu, profesi keperawatan
7. Head nurses atau nurse supervisor (manajer dituntut untuk mengembangkan dirinya guna
keperawatan). Mengatur aktifitas pelayanan berpartisipasi aktif dalam sistem pelayanan
, keperawatan, khususnya rumah sakit. kesehatan di Indonesia agar keberadaannya
8. Nurse proctitioner. Memberikan pelayanan mendapat pengakuan dari masyarakat.
kesehatan primer yang dasar. Nurse Untuk mewujudkan pengakuan
practitioner boleh membuat resep obat yang tersebut, profesionalisme keperawatan harus
diijinkan oleh pemerintah setempat. dibangun berdasarkan tiga pondasi.s Pondasi
9. Clinical nurse speciolist, certified nurse pertama, evidence based yattu keperawatan
onesthetists dan cerified nurse midwives. harus memiliki keilmuan dan hasil-hasil
Tingkat ini yang tertinggi di lingkup kerja penelitian yang kuat. Hal ini yang membedakan
keperawatan. Para spesialis/ ahli klinik body of knowledge keperawatan dengan
keperawatan ini harus menempuh profesi lain, khususnya ilmu kedokteran.
pendidikan yang lebih tinggi dan mempunyai Membangun ilmu keperawatan membutuhkan
pengalaman klinik yang lama dan luas waktu panjang dan harus berbasis perguruan
tinggi/universitas. Karena itu peletakan pondasi
Menurut Gary dan Pratt, serta Kazier perubahan pendidikan bukan hanya pendidikan
Erb dan Wilkinson, seseorang dikatakan vokasi semata, tetapijuga lebih diarahkan pada
profesional apabila memiliki karakteristik pendidikan akademik (sarjana, magister, dan
sebagai berikut:7 doktoral) dan pendidikan profesi (ners,
1. Konsep misi yang terbuka terhadap spesialis, dan konsultan).
perubahan. Kedua, quality of practice. Pondasi ilmu
2. Penguasaan dan penggunaan pengetahuan yang kuat dan hasil-hasil penelitian yang
teoritis. dimiliki oleh perawat akan meningkatkan
3. Kemampuanmenyelesaikan masalah. kompetensi, kemampuan berpikir kritis,
4. Pengembangan diri secara kemampuan mengambil keputusan yang tepat
berkesinambungan. dan kepercayaan diri yang baik dalam praktik
5. Pendidikan formal. dan berinteraksi dengan profesi lain. Kualitas
6. Sistem pengesahan terhadap kompetensi. praktik juga harus didukung oleh berbagai
7. Penguatan secara legal terhadap standar kebijakan, regulasi dan peraturan-peraturan
profesional. yang sinergi antara pemerintah, institusi
8. Praktik berdasarkan etlk. pendidikan, institusi pelayanan dan organisasi
9. Hukum terhadap malpraktik. profesi.
10. Penerimaan dan
pelayanan pada Ketiga, patient sofety. Masyarakat yang
masyarakat. dilayanioleh perawat akan memperoleh tingkat
11. Perbedaan peran antara pekerja keamanan yang tinggi karena kualitas praktik.
profesional dengan pekerjaan lain dan Untuk itu diperlukan adanya sistem pendidikan
membolehkan praktik yang otonomi. yang efektif, standar praktik keperawatan, kode
etik keperawatan, sertifikasi perawat, kejelasan
, Terlepas dari beragamnya pemahaman regulasi keperawatan.
tentang perawat profesional, proses Seorang perawat profesional dalam
profesionalisasi merupakan suatu proses melaksanakan pelayanan asuhan keperawatan
pengakuan terhadap sesuatu yang dirasakan, wajib menggunakan metodologi proses
dinilai dan diterima secara spontan oleh keperawatan yang berpedoman pada standar

t,br4 hlm.
'lbi4 hrm. to. ix.
56
Kajion Vol. 79 No. 7 Mdret 2074

keparawatan,dan dilandasi oleh etik dan etika meningkatnya pengetahuan dan atau
keperawatan dalam lingkup kewenangan serta keterampilan kesehatan serta meninggalnya
tanggung jawabnya. Selain sebelum itu klien dengan damai dan bermartabat.
melaksanakan praktik asuhan keperawatan, Pengkajian, perencanaan maupun
seorang perawat wajib memiliki sertifikat pelaksanaan dan evaluasi harus dilakukan
kompetensi, tanda registrasi, dan ijin praktik bersama klien beserta keluarga, agar
keperawatan (lisensi). pelaksanaannya dapat dilakukan sesuai dengan
Praktik keperawatan profesional harapan dan kemampuan klien
dan
merupakan tindakan mandiri perawat keluarganya serta ketersediaan sumber yang
profesional melalui kerjasama yang bersifat ada. Dengan terpenuhinya kebutuhan dan
kolaboratif dengan klien, keluarga dan tenaga harapan klien maka kepuasan klien diharapkan
kesehatan lainnya dalam memberikan asuhan dapat tercapai. Praktik keperawatan yang
keperawatan sesuai lingkup wewenang dan memenuhi kebutuhan dan harapan klien
tanggung jawabnya. Praktik keperawatan beserta keluarganya dapat diselenggarakan
diselenggarakan dengan menggunakan pada semua sarana/tatanan pelayanan
pendekatan proses keperawatan yang dinamis kesehatan, baik di rumah sakit umum maupun
dan siklis meliputi pengkajian, perencanaan, khusus, puskesmas, praktik keperawatan di
pelaksanaan dan evaluasi. rumah lhome care), praktik keperawatan
Pengkajian keperawatan dilakukan berkelompok/bersama (nursing home, klinik
secara komprehensif ditujukan untuk bersama), dan praktik keperawatan
mengenali masalah kesehatan yang dihadapi perorangan, serta praktik keperawatan yang
klien dan penyebab timbulnya masalah mobile/ambulatory. Praktik keperawatan
tersebut. Dikenalinya masalah dan diselenggarakan dengan memperhatikan
penyebabnya dengan tepat akan mendasari keterjangkauan masyarakat untuk
penyusunan rencana penanggulangannya agar mendapatkan pelayanan/asuhan keperawatan
efektif dan efisien. Rencana tindakan dalam konteks pelayanan kesehatan.
keperawatan dibuat berdasarkan kebutuhan Penyelenggaraan praktik keperawatan
klien. Pelaksanaan praktik keperawatan pada semua sarana/tatanan memerlukan
dilakukan sesuai dengan rencana yang telah pengelolaan administratif yang berbeda, sesuai
disepakati bersama antara klien dan dengan situasi dan kondisinya masing-masing,
keluarganya dengan perawat pelaksana. namun tanggung jawab teknis dan etis
Pelaksanaan praktik keperawatan dilakukan keperawatan, tetap berada pada perawat yang
oleh perawat dengan tingkat kewenangan yang melaksanakan asuhan keperawatan. Praktik
sesuai, serta harus berpedoman pada kode etik keperawatan dirumah sakit baik milik
keperawatan.e pemerintah maupun swasta dan puskesmas
Balk proses maupun hasil asuhan harus direncanakan, dilaksanakan dan
di evaluasi dan di
keperawatan harus selalu dievaluasi serta dicatat dan dilaporkan sesuai
monitor secara terus menerus dan dengan aturan administrasi yang berlaku.
berkesinambungan, kemudian diadakan Aturan perundang-undangan tersebut
perbaikan dan modifikasi sesuai dengan hasil ditetapkan oleh Pemerintah Pusat, Provinsi
evaluasi dan monitoring serta tujuan yang telah maupun Kabupaten/Kota selaku regulator.
ditetapkan bersama klien. Tujuan yang telah Penyelenggaraan praktik di rumah sakit swasta,
ditetapkan dapat berupa hilangnya gejala, biasanya memiliki aturan lokal yang juga harus
menurunnya risiko, tercegahnya komplikasi, ditaati oleh semua perawat yang bekerja di RS
tersebut, di samping aturan pemerintah pusat
dan daerah yang berlaku
'P. A. Potter, dan A. G. Perry, Fundomentols ol Nursing: Concepl
Prcrcss, ond Ptoctice,4/E. l'terj. Yasmin Asih, dkk). Jakarta: EGC, 2005,
hlm, 17.
Tri Rini Puji Lestari Horopan Atas Profesi.... 57

Praktik keperawatan berkelompok, II. PEMBAHASAN


merupakan praktik mandiri sekelompok
perawat generalis dan atau spesialis dengan A. Kondisi Keperawatan di Indonesia
menggunakan ruangan gedung dan fasilitasnya Berdasarkan catatan sejarah,
secara bersama-sama. Praktik bersama keberadaan perawat di lndonesia diperkirakan
dilaksanakan untuk tujuan efisiensi sumber bermula pada awal abad ke 19. Saat itu
karena dapat menggunakan sarana dan keberadaan perawat dikarenakan upaya tenaga
prasarana secara bersama sehingga resiko medis untuk memberikan pelayanan kesehatan
biaya yang harus ditanggung akan lebih kecil. yang lebih baik, sehingga diperlukan tenaga
Praktik bersama juga akan lebih memudahkan yang dapat membantunya. Tenaga tersebut
proses rujukan antar spesialis keperawatan dan dididik menjadi seorang perawat melalui
memberikan kesempatan yang lebih besar pendidikan magang yang berorientasi pada
untuk terselenggaranya komunikasi profesi penyakit dan cara pengobatannya. Sejak saat
keperawatan dan saling memberikan dukungan itu dikembangkan berbagai pendidikan
antar perawat. Dalam penyelenggaraan praktik kekhususan paramedis diantaranya pendidikan
bersama diperlukan seorang penanggung jawab untuk menjadi mantri cacar, tenaga perawat
klinik, yang berperan sebagai koordinator berijazah Eropa, tenaga perawat berijazah
internal dan mediator dengan pemerintah dan Hindia-Belanda dan pendidikan mantri
masyarakat luas selaku pengguna jasa. Karena malaria.lo
penggunaan sumber secara bersama, maka Pendidikan perawat Indonesia telah di
diperlukan perencanaan matang dalam mulai sejak tahun 1800-an di sebuah rumah
operasionalisasi praktik bersama, untuk itu sakit di Batavia yang sekarang dikenal dengan
diperlukan perencanaan strategis dan rapat Rumah Sakit PGI Cikini Jakarta. Pada tahun
koordinasi secara rutin. Sedangkan tanggung 1953 dibuka Sekolah Pengatur Rawat (SPR)
jawab profesi tetap berada pada masing- dengan latar belakang sekolah menengah
masing perawat .yang berpraktik. pertama dan lama pendidikan 3 tahun yang
Penyelenggaraan praktik keperawatan dibuka di 3 wilayah yaitu Jakarta, Bandung dan
mandiri dan ambulotory berbeda dengan Surabaya. Tahun 1955, dibuka Sekolah Djuru
praktik berkelompok, dalam praktik mandiri Kesehatan (SDK) dengan latar belakang
seorang perawat bertanggungjawab penuh pendidikan dasar (sekolah Rakyat) ditambah
untuk semua urusan baik teknis dan satu tahun. Pada masa ini nampak bahwa
administratif. Penyelenggaraan praktik mandiri perkembangan keperawatan masih sangat
dilakukan sesuai dengan keahlian dan tertinggal sehingga pada tahun 1950-an dikenal
kewenangan perawat yang berpraktik. Praktik berbagaijenis tenaga perawat sampai lebih dari
ambulatory diperlukan dalam proses rujukan 20 jenis. Pendidikan keperawatan berbasis
klien, bila perawat penolong menyimpulkan rumah sakit lebih ditujukan kepada pemenuhan
bahwa klien memerlukan pertolongan kebutuhan rumah sakit setempat, mereka
keperawatan lanjut dan atau dengan bekerja dibawah supervisi tenaga kesehatan
peralatanfasilitas yang lebih canggih. Dalam lainya. Karena landasan keilmuan yang kurang
penyelenggaraan praktik
keperawatan kokoh maka pelayanan yang diberikan lebih
omhulotory harus dipastikan bahwa semua bersifat suplementer dan menjadi tenaga yang
sumber (manusia, peralatan dan materi) yang kurang akuntabel. Situasi tersebut mendorong
mungkin dibutuhkan telah tersedia di dalam Departemen Kesehatan mengembangkan
mobil ambulans. Semua tindakan yang pendidikan keperawatan yang lebih sesuai
dilakukan selama dalam ambulans menjadi untuk memenuhi kebutuhan pelayanan dengan
tanggung jawab perawat yang menolong di didirikannya Akademi Keperawatan di
dalam mobilambulans.
to
Deden Darmawan, op,c4 hlm. 5.
58 Kojian Vol. 79 No. 7 Moret 2074

lingkungan Rumah Sakit Ciptomangunkusumo sebagai salah satu contoh yang menegaskan
Jakarta pada tahun L962 (yang dulu dikenal bahwa peran perawat sangatlah luas dan
dengan nama Centraol Burgerlijke Ziekenkhuis, mencakup seluruh daur hidup manusia dari
CBZ) dengan latar belakang pendidikan sekolah masa fetus (janin) hingga masa terminal
menengah atas di tambah dengan pendidikan (menjelang kematian).
keperawatan 3 tahun.1l Pendidikan Keperawatan merupakan
Pada tahun L972, dideklarasikan wadah institusi yang memiliki peranan besar dalam
Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) mengembangkan dan menciptakan proses
sebagai wadah organisasi profesi, dimana para profesionalisasi para tenaga keperawatan.
perawat sudah mulai menyadari pentingnya Pendidikan keperawatan mampu memberikan
organisasi profesi bagi pengembangan bentuk dan corak tenaga yang pada gilirannya
keperawatan. Tahun 1983 PPNI melalui memiliki tingkat kemampuan dan mampu
Lokakarya Nasional Keperawatan di Jakarta menfasilitasi pembentukan komunitas
bertekad dan sepekat menyatakan bahwa keperawatan dalam memberikan suara dan
keperawatan adalah suatu bidang keprofesian sumbangsih bagi profesi dan masyarakat.
dan pendidikan keperawatan berada pada Sejak tahun 1990-an pendidikan
pendidikan tinggi. keperawatan di Indonesia telah selangkah lebih
Perkembangan profesionalisme baik daripada periode sebelumnya. lni
keperawatan di
lndonesia berjalan seiring ditunjukkan dengan data yang saat ini
dengan perkembangan pendidikan komposisi perawat terbanyak adalah SPK (60%),
keperawatan yang ada di Indonesia. Pengakuan diikuti oleh diploma (39o/ol dan sarjana
perawatan profesional pemula adalah bagi keperawatan (L%1. Sebagai perawat umum
mereka yang berlatar belakang pendidikan mereka memiliki izin untuk bekerja di rumah
Diploma lll
Keperawatan. Program ini sakit atau berbagai pelayanan kesehatan yang
menghasilkan perawat generalis sebagai ada di masyarakat.l2
perawat profesional pemula, dikembangkan Namun demikian, pengaturan mengenai
dengan landasan keilmuan yang cukup dan pendirian dan penyelenggaraan pendidikan
landasan profesional yang kokoh. keperawatan masih saja belum tegas dan jelas,
Perkembangan pendidikan keperawatan sehingga banyak sekali berdiri institusi
dalam rangka menuju tingkat pendidikan keperawatan yang kualitasnya
keprofesionalitasan tidak cukup sampai di masih diragukan. Sebagai contoh, sejak tahun
tingkat diploma saja, diilhami keinginan dari 1982 sebenarnya telah dilakukan phasing out
profesi keperawatan terus untuk terhadap lulusan Sekolah Perawat Kesehatan/
mengembangkan pendidikan maka berdirilah SPK (SMP + 3 tahun) dan dikonversikan menjadi
Program Sarjana llmu Keperawatan Fakultas pendidikan jenjang Dlll keperawatan. Namun
Kedokteran Universitas lndonesia (PSIK FK Ul) realitanya bermunculan Sekolah Menengak
pada tahun 1985. Selanjutnya pada tahun t999, Kejuruan (SMK) khusus keperawatan. Hal ini
didirikan program pascasarjana Fakultas llmu mengingkari dihapusnya SPK. Tugas dari lulusan
Keperawatan Ul. Keperawatan saat ini juga SMK hanya pada tataran membantu tugas
terbagi menjadi beberapa fokus bidang yaitu, asuhan keperawatan. Saat ini bahkan jumlah
keperawatan jiwa, keperawatan medikal SMK semakin banyak. Di beberapa wilayah
bedah, keperawatan maternitas, keperawatan bahkan seolah mendapatkan perijinan dari
komunitas, dan keperawatan anak, setidaknya Dinas Kesehatan dan Bupati setempat, terbukti
itulah yang berkembang di keperawatan dengan dihadirinya salah satu acara wisuda
lndonesia. Pembagian ini dapat kita ambil lulusan SMK.

tt DPR Rf, Noskah Akodemik Roncongon lJndong-lJndong Keperowoton,


u Dwi Nurviyandari, "Peluang Kerja Perawat Indonesia di Jepang",
Jakarta: Sekjen DPR Rl, 2011, hlm. 5. http://www.io.poFieoang.ore/qrticle.pho?id=159, diakses L4-7 -IOLI.
59
Tri Rini Puji Lestari Harapan Atos Profesi.'.'

itu, pelaksanaan kesepakatan


Selain memiliki 524.000 lulusan perawat. ltu pun tidak
kerjasama antara institusi pendidikan semuanya termanfaatkan.ls
keperawatan dengan institusi lain (unit Saat ini sebagian besar Perawat
penyelenggara pelayanan kesehatan atau Indonesia berpendidikan vokasional (D3
institusi pendidikan lain), selama ini sifatnya Keperawatan), dan sebagian kecil ners dan
baru sebatas pemenuhan
kebutuhan spesialis. Bahkan masih ada yang SPK (setingkat
administratif dalam rangka persiapan akreditasi SLTA). Rendahnya pendidikan perawat, menjadi
saja. Sehingga terkadang pihak insitusi penyebab rendahnya kualitas pelayanan
pendidikan maupun tempat praktik peserta keperawatan dan daya saing perawat kita
didik keperawatan tidak mempunyai standar dibandingkan dengan perawat asing. Padahal,
minimalyang baku. jumlah terbesar dari profesional kesehatan
Lulusan pendidikan keperawatan dari adalah perawat.16
jenjang SMK sampai magister mencapai 24.000- Rendahnya pendidikan perawat tidak
25.000 orang per tahun. Namun dari sejumlah dapat dipisahkan dari
sejarah
besar fulusan tersebut hanya 4'tOo/o saja yang perkembangannya. Perkembangan
diserap pasar kerja di lembaga kesehatan keperawatan di
Indonesia mengadopsi
pemerintah dan swasta. Rendahnya daya serap pelayanan keperawatan di
Belanda, yakni
lulusan pendidikan keperawatan itu merupakan profesi perawat lahir karena pelayanan
imbas terbatasnya anggaran pemerintah dalam kemanusiaan, seperti biarawati. Oleh karena
merekrut pegawai negeri. Moratorium itu, pendidikan keperawatannya kurang
perekrutan Pegawai negeri (sejak berkembang dibandingkan dengan negara-
desentralisasi, proses perekrutan tenaga negara Commonwealth.
kesehatan menjadi kewenangan pemerintah Sampai saat ini kebijakan dan peraturan
daerah), walau ada kebijakan khusus untuk yang mengatur perawat baru sebatas peraturan
tenaga kesehatan, makin memperkecil menteri kesehatan, seperti Keputusan Menteri
penyerapan perawat.13 Sedangkan Sebagian Kesehatan (Kepmenkes) No. 1239 Tahun 2001,
perawat yang tidak tertampung kemudian yang kemudian dicabut dan diganti menjadi
menjadi perawat di luar negeri atau menjadi Kepmenkes No. 151Tahun 20L0, di mana isinya
pegawai honorer di sejumlah rumah sakit dan menggabungkan pengaturan perawat dengan
puskesmas pemerintah. Bahkan, ada sejumlah tenaga kesehatan lain' Selain itu ada juga
perawat di beberapa kabupaten di sejumlah Perrnenkes No. L48 Tahun 2009, tentang
provinsi menjadi tenaga sukarela yang tidak penyelenggaran ijin praktik perawat. Kebijakan
digaji.la yang ada tersebut masih belum memadai dan
Kondisi ini sangat ironis karena belum memberikan perlindungan bagi perawat.
kebutuhan perawat di Indonesia sebenarnya Selama ini Profesi Perawat masih
masih sangat tinggi. Sebagai pembanding, mengalami keterbatasan wewenang dalam
Jepang yang berpenduduk 130 juta orang menjalankan praktik keperawatan. Sedangkan
memiliki 1,3 juta perawat dan masih meminta penjenjangan pendidikan tidak berpengaruh
perawat dari Indonesia. Sementara lndonesia banyak terhadap kompetensi, pengakuan, dan
yang memiliki 240 juta penduduk hanya kesejahteraan perawat di tempat kerja didalam
melakukan asuhan keperawatan. Tumpang
tindih pada gray area bagi berbagai jenis dan
t Menurut Sekjen PPNl,trdok odo informasi posti ke mono alumni
keperawoton yang tidok terserop posor bekerio. Profil Kesehatan 2010
menyebutkan, lulusan perawat selama lima tahun terakhir mencapai "tt tbid.
L47.347 orang atau rata-rata 26.928 orang per tahun. Jumlah ini hanya Yuti suhartati, "Pandangan Pemerintah Terhadap Urgensi Undang-
yang berasal dari Program Diploma lll Politeknik Kesehatan milik Undang Keperawatan Dalam Mewujudkan Pelayanan Kesehatan
pemerintah dan perguruan tinggi swasta' Lulusan program sarjana dan Berkualitas dan Berwawasan Kelas Dunia", Makalah disajikan dalam
magister tak termasuk dalam jumlah ini. Seminar "Urgensi, Tantangan, dan Harapan dalam RUU Keperawatan",
to
"Lulusan Perawat hanya 4 - 10 Persen", Kompas,3 Desember 2011' Jakarta: sekjen DPR Rl, 21 Oktober 2013.
50 Kajion VoL 79 No. 7 Moret 2014

jenjang perawat maupun dengan profesi dan etika, pelindung dan advokat bagi klien,
kesehatan lainnya merupakan hal yang sering manajer kasus, rehabilitator, komunikator dan
sulit untuk dihindari dalam praktik, terutama pendidik.18
terjadi dalam keadaan darurat maupun karena Di sisi lain, Indonesia sebagai bagian dari
keterbatasan tenaga di daerah terpencil. Dalam masyarakat global, telah turut menandatangani
keadaan seperti ini perawat terpaksa harus kesepakatan di antara 10 negara ASEAN
melakukan tindakan medis yang bukan khususnya di bidang pelayanan kesehatan yang
merupakan wewenangnya demi keselamatan dikenal dengan MRA lMutual Recognition
pasien. Tindakan ini dilakukan perawat tanpa Agreementl, dimana Konsil Keperawatan
adanya delegasi dan protap dari pihak dokter sebagai badan yang independen diperlukan
dan atau pengelola R5. Keterbatasan tenaga untuk mengatur sistem registrasi, lisensi dan
dokter terutama di puskesmas yang hanya sertifikasi bagi praktik perawat. Namun
memiliki satu dokter yang berfungsi sebagai demikian, dalam kancah global, keperawatan di
pengelola puskesmas, sering menimbulkan Indonesia masih tertinggal dibanding dengan
situasi yang mengharuskan perawat melakukan negara-negara di Asia lainnya, terutama dalam
tindakan pengobatan. Tindakan pengobatan hal regulasi tentang praktik keperawatan yang
oleh perawat yang telah merupakan salah satunya karena belum diratifikasinya
pemandangan umum di hampir semua kesepakatan MRA. Di antara 10 negara di Asia
puskesmas terutama yang berada di daerah tenggara, 7 negara telah memiliki undang-
tersebut dilakukan tanpa adanya pelimpahan undang yang mengatur tentang praktik
wewenang dan prosedur tetap yang tertulis. keperawatan, sedangkan negara lainnya 3
Akibatnya apabila timbul permasalahan belum memiliki undang-undang tentang praktik
berkaitan dengan hal tersebut tanggung jawab keperawatan. Adapun 3 negara yang belum
dibebankan secara sepihak kepada perawat. memiliki undang-undang tentang praktik
Hal ini tentunya sangat merugikan profesi keperawatan adalah Indonesia, Laos dan
perawat.lT Vietnam.
Di Indonesia, perawat didesain untuk Selama ini
Indonesia telah mencoba
membantu dokter, sehingga peran dan untuk merambah pasar di negara-negara maju
fungsinya bergeser dari pelayanan seperti Amerika, Australia dan Jepang. Dalam
keperawatan. Hasil penelitian Depkes dan hal ini perjanjian kerjasama mungkin saja sudah
Universitas Indonesia (Ul) menunjukkan lebih dijalin oleh kedua pihak, tapi pengiriman
dari 90o/o perawat melakukan tugas tenaga kerja perawat bukanlah hal mudah
nonkeperawatan (menetapkan diagnosis seperti mengirimkan komoditi ekspor lain. Hal
penyakit, membuat resep obat, melakukan ini perlu persiapan yang matang, kepastian
tindakan pengobatan). Dari perawat yang hukum untuk melindungi para pekerja dari
mefakukan tugas keperawatan (Llo/ol, hanya eksploitasi, gaji yang rendah dan pelanggaran
5O%o yang melakukan asuhan keperawatan hak azasi dari penyedia kerja di luar negri.
sesuai dengan peran dan fungsinya. Padahal Untuk itu keberadaan undang-undang
saat ini perawat memiliki peran yang lebih luas praktik keperawatan (Regulatory Bodyl
dengan penekanan pada peningkatan merupakan salah satu prasyarat untuk ikut
kesehatan dan pencegahan penyakit, juga berperan dalam kancah global, apalagi
memandang klien secara komprehensif. Indonesia telah memproduktenaga
Perawat kontemporer menjalankan fungsi keparawatan dalam jumlah yang besar dan
dalam kaitannya dengan berbagai peran sejak tahun 1980-an perawat Indonesia sudah
pemberi perawatan, pembuat keputusan klinik mulai bekerja di luar negeri di berbagai negara

t'DPR
Rf, Naskah Akodemik Rancongon lJndang-undang Keperowown,
tt
op. cit, Potter, op cit,hlm.14,
61
Tri Rini Pujl Lestari Horopan Atos Profesi....

Timur Tengah seperti Kuwait, Uni Emirat Arab, memberikan pengalaman belajar pada peserta
Taiwan, dan Belanda.le didik untuk menumbuhkan dan membina sikap
serta keterampi la n profesional rTang diperluka n
B. Harapan sebagai seorang perawat.
Pendidikan tenaga keperawatan di
Pelayanan kesehatan yang Indonesia ditujukan untuk menyediakan tenaga
bermutu memang sangat perlu ditunjang oleh kesehatan dalam jumlah dan jenis yang sesuai,
tenaga kesehatan yang berkualitas. Dengan yang memiliki ciri-ciri berbudi luhur, tangguh,
tersedianya tenaga kesehatan dalam jumlah cerdas, terampil, mandiri, memiliki rasa
yang cukup dan berkualitas maka tujuan kesetiakawanan, bekerja keras, produktif,
pembangunan kesehatan bisa terwujud: Tidak kreatif; inovatif, disiplin, serta berorientasi ke
dapat dipungkiri bahwa kualitas tenaga masa depan sesuai dengan asas
kesehatan khususnya perawat sangat profesionalismenya. Di era pasar bebas,
menentukan kualitas pelayanan kesehatan keperawatan merupakan profesi yang memiliki
yang diberikan. masa depan cerah dan menjanjikan. Untuk itu,
Keperawatan sebagai
profesi profesionalisme keperawatan perlu
mensyaratkan pelayanan keperawatan ditumbuhkan sejak dini, agar tenaga perawat
diberikan secara profesional oleh perawat lebih percaya diri
dalam memberikan
dengan kompetensi yang memenuhi standar pelayanan terhadap klien.21
dan memperhatikan kaidah etik dan moral, Penyelenggaraan pendidikan tinggi
sehingga masyarakat terlindungi karena keperawatan harus dilaksanakan dengan
menerima pelayanan dan asuhan keperawatan memperhatikan perkembangan pelayanan dan
yang bermutu. Keperawatan sebagai profesi program pembangunan kesehatan seiring
juga memiJiki body of knowledge yang jelas dengan perkembangan IPTEK bidang
berbeda dengan profesi lain, altruistik, memiliki kesehatan/keperawatan serta diperlukan
wadah profesi, memiliki standar dan etika proses pembelajaran baik institusi di
profesi, akuntabilitas, otonomi, dan pendidikan maupun pengalaman belajar klinik
kesejawatan. Perawat juga
diharuskan di rumah sakit dan komunitas.22
akuntabel terhadap praktik keperawatan yang Selain itu, perkembangan pendidikan
berarti dapat memberikan pembenaran keperawatan juga harus sejalan dengan situasi
terhadap keputusan dan tindakan yang politik yang terjadi. Karena situasi politik di
dilakukan dengan konsekuensi dapat digugat Indonesia, sefama initefah memicu reformasi di
secara hukum apabila tidak melakukan praktik berbagai bidang termasuk pendidikan,
keperawatan sesuai dengan standar profesi; kesadaran masyarakat akan hak-haknya
kaidah etik, dan moral.2o terutama di
bidang Pendidikan, dan
Sebagai profesi, kePerawatan juga diterapkannya desentralisasi/otonomi daerah
dituntut untuk memiliki kemampuan berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun
intelektual, interpersonal kemampuan teknis 2004 tentang Pemerintahan Daerah
dan moral. Untuk dapat memberikan pelayanan sebagaimana telah diubah dengan Undang-
keperawatan secara profesional tersebut, Undang Nomor tZ Tahun 2008 tentang
seseorang harus melalui proses pendidikan Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor
tinggi keperawatan. Karena pendidikan dapat 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.
Secara garis besar, dalam rangka
a
Sebagian besar dari mereka bekerja di rumah sakit atau pelayanan merubah perkembangan keperawatan di
kesehatan untuk lansia. Sebagian besar perawat yang bekerja di luar
negeri itu adalah perawat dengan standar pendidikan diploma, selain
itu mereka juga lulus dalam berbagai test baik tes keperawatan " DPR Rl, Naskoh Akademik Roncangon lJnddng-Undang Keperowqtan'
maupun bahasa. op, cit, hlm,32
2t
lskandar, Keperawoton Profesionol, Samarinda: In Media, 2013, hlm.
'DPR Rt, Nqskoh Akademik Roncangon Undong-lJndang Keryrawoton,
opcit,hlm.2. 77.
62 Kojion Vol. 79 No. l Maret 2074

Indonesia menjadi lebih berkualitas sehingga pelayanan kesehatan yang bermutu dan dapat
dapat sejajar dengan perkembangan perawat di dipertanggungjawabkan.
negara berkembang, ada empat hal penting Kedua, perkembangan IPTEK menuntut
yang perlu diperhatikan pada sistem kemampuan spesifikasi dan penelitian bukan
pendidikan keperawatan, yaitu: (1) terjadinya saja agar dapat memanfaatkan IPTEK, tetapi
pergeseran pola masyarakat Indonesia; (21 juga untuk menapis dan memastikan hanya
Perkembangan IPTEK; (3) Globalisasi dalam IPTEK sesuai dengan kebutuhan dan sosial
pelayanan kesehatan; dan (4) Tuntutan tekanan budaya masyarakat lndonesia yang akan
profesi keperawatan.23 diadopsi, disamping tentunya untuk
Pertama, pergeseran pola masyarakat mengembangkan IPTEK baru lainnya. IPTEK juga
agrikultur ke masyarakat industri dan dari berdampak pada biaya kesehatan yang makin
masyarakat tradisional berkembang menjadi tinggi dan pilihan tindakan penanggulangan
masyarakat maju, menimbulkan dampak dalam masalah kesehatan yang makin banyak dan
berbagai aspek kehidupan masyarakat kompleks, selain juga untuk menurunkan
Indonesia, termasuk aspek kesehatan. jumfah hari rawat (Hamid, t997; Jerningan,
Meskipun masih ada masyarakat yang 1988). Penurunan jumlah hari rawat
menderita penyakit terkait dengan kemiskinan mempengaruhi kebutuhan pelayanan
seperti infeksi, penyakit yang disebabkan oleh kesehatan yang lebih berfokus kepada kualitas
kurang gizi dan pemukiman tidak sehat, tetapi bukan hanya kuantitas, serta meningkatkan
penyakit atau kelainan kesehatan akibat pola kebutuhan untuk pelayanan/asuhan
hidup modern juga sudah makin meningkat. keperawatan di rumah dengan
Angka kematian bayi dan angka kematian ibu mengikutsertakan klien dan keluarganya.
sebagai indikator derajad kesehatan, masih Perkembangan IPTEK harus diikuti dengan
tinggi. Peningkatan umur harapan hidup juga upaya perlindungan terhadap hak untuk
mengakibatkan masalah kesehatan yang terkait mendapatkan pelayanan kesehatan yang aman,
dengan masyarakat lanjut usia seperti penyakit hak untuk diberitahu, hak untuk memilih
generatif. tindakan yang akan dilakukan dan hak untuk
Demikian juga masalah kesehatan yang didengarkan pendapatnya. Oleh karena itu,
berhubungan dengan urbanisasi, pencemaran pengguna jasa pelayanan kesehatan perlu
kesehatan lingkungan dan kecelakaan kerja memberikan persetujuan secara tertulis
cenderung meningkat sejalan dengan sebel u m d ilaku kan tindakan (i nformed ci nse nt).
pembangunan industri. Selain masalah Ketiga, Globalisasi dalam pelayanan
kesehatan yang makin kompleks, pergeseran kesehatan. Pada dasarnya ada dua hal utama
nilai-nilai keluarga pun turut terpengaruh di dari globalisasi yang akan berpengaruh
mana berkembang kecenderungan keluarga terhadap perkembangan pelayanan kesehatan
terhadap anggotanya menjadi berkurang. termasuk pelayanan keperawatan adalah: (1)
Keadaan ini akan sangat berpengaruh terhadap tersedianya alternatif pelayanan; dan (21

kesehatan dan kesejahteraan kelompok lanjut persaingan penyelenggaraan pelayanan untuk


usia yang cenderung meningkat jumlahnya dan menarik minat pemakaijasa pelayanan dengan
sangat memerlukan dukungan keluarga. Selain memberikan jasa pelayanan kesehatan yang
daripada itu,
kesempatan mendapatkan terbaik. Untuk hal ini berarti tenaga kesehatan,
pendidikan yang lebih tinggi dan penghasilan khususnya tenaga keperawatan diharapkan
yang lebih besar membuat masyarakat untuk dapat memenuhi standar global dalam
Indonesia lebih kritis dan mampu membayar memberikan pelayanan/asuhan keperawatan.
Dengan demikian diperlukan perawat yang
23 Nursalam, 'Tantangan Keperawatan Indonesia dalam Proses mempunyai kemampuan profesional dengan
Profesiona[isme",
htto://nsipuns.multiolv.com/iournal/item/22lProfesionalisme Perawat standar internasional dalam aspek intelektual,
, diakes 22 Agustus 20U.
63
Tri Rini Puji Lestori Horopan Atos Profesi:...

interpersonal dan teknikal, bahkan peka kebutuhan objektif klien, mengacu pada
terhadap perbedaan sosial budaya dan standar profesional keperawatan dan
mempunyai pengetahuan transtruktural yang menggunakan etika keperawatan sebagai
luas serta mampu memanfaatkan alih IPTEK. tuntutan utama.
Secara internasional, Indonesia dituntut Di era globalisasi seperti sekarang ini
untuk menyiapkan tenaga keperawatan yang identik dengan era komputerisasi, perawat juga
handal dengan kompetensi global. Oleh karena dituntut untuk menguasai teknologi komputer
itu, perlu dibentuk standar pendidikan profesi didalam melaksanakan MIS (Manogement
keperawatan dengan memperhatikan sistem tnformation Systeml baik di tatanan pelayanan
pendidikan nasional berdasarkan Undang- maupun Pendidikan Keperawatan. Selain itu,
Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem perkembangan keperawatan secara global
Pendidikan Nasional serta standar nasional semakin kuat, dampak adanya pasar bebas
pendidikan berdasarkan pada Peraturan dimana perawat luar akan masuk ke dunia kerja
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang di lndonesia, sehingga tenaga keperawatan
Standar Nasional Pendidikan (PP 5NP). Standar dituntut harus mengikuti perkembangan ilmu
pendidikan nasional berdasarkan PP SNP pengetahuan dan teknologi di bidang
meliputi standar kompetensi lulusan, standar keperawatan sehingga perawat Indonesia
isi, standar proses, standar pendidik dan tenaga dapat bersaing dengan perawat dari luar yang
kependidikan, standar sarana dan prasarana, telah menerapkan konsep, model dan teoridari
standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan ahli-ahli keperawatan.
standar penilaian. Sistem pendidikan di negara maju pada
Fakta bahwa kebutuhan perawat selain umumnya telah didasarkan pada pemenuhan
didalam negeri, perawat juga diperlukan oleh segala tuntutan masyarakat dan kesetaraan
negara lain sebagai bagian dari penambahan profesi perawat dengan tenaga medis lain,
devisa negara. kebutuhan perawat tingkat misalnya dengan dokter. Hal tersebut tercermin
dunia dengan sistem keperawatan Indonesia dalam isi kurikulum yang dikaitkan dengan
yang diakui oleh negara tujuan adalah bagian tingkat pendidikan/jenis pendidikan yang
dari pencitraan dan mengangkat harkat ditempuh oleh calon perawat profesional. ANA
martabat bangsa Indonesia di bidang kesehatan (Americon Nurse Assosiotionl telah
sehingga mampu berperan serta dalam menetapkan bahwa persyaratan perawat
memimpin perkembangan keperawatan dunia. profesional minimal Bachelor in Nursing atau
Selain itu, sistem keperawatan yang diakui Sarjana Keperawatan, sedangkan Diploma
negara lain akan mensejajarkan perawat (lll/lv) adalah staf vokasional yang bertugas
Indonesia dengan perawat dari negara-negara secara teknis, serta di bawah supervisi dari
lain dan sekaligus meningkatkan penghargaan registered nurse/ perawat profesional dan
terhadap perawat Indonesia secara adil dan dafam posisi mereka adalah LPN/Licence
setara dengan negara-negara berkembang Proticol Nurse atau di Australia dan Inggris
lainnya, bahkan negara maju. disebut Enroll Nurse. Oleh karena itu, seluruh
Perawat selaku tenaga Keperawatan organisasi keperawatan di dunia mengacu
harus mempersiapkan diri secara baik dan kepada pernyataan ANA tersebut.2a
menyeluruh, mencakup seluruh aspek keadaan Sistem pendidikan tinggi keperawatan di
dan kejadian atau peristiwa yang terjadi saat lndonesia ke
depan harus melakukan
sekarang dan masa yang akan datang. berbagai persiapan dalam penerapan kurikulum
Keperawatan sebagai pelayanan/asuhan pada proses belajar mengajar, dengan cara
profesional bersifat humanistik dengan mela ku kan kola borasi d engan organisasi profesi
pendekatan holistik dilakukan berdasarkan ilmu
dan kiat keperawatan, berorientasi pada
'n Sri Hindriyastuti, "Rancunya Sistem Pendidikan Keperawatan di
tndonesia", http://ilmiki.wordpress.com/info/' diakes 22 Maret 2014'
64 Kojion Vol. 79 No. 1 Maret 2014

keperawatan di Indonesia untuk menetapkan merugikan. Kemampuan tersebut tidak saja


standar kompetensi pendidikan, melakukan bermanfaat pada saat ini tetapi juga dalam
perbaikan dalam sistem pembelajaran yang jangka waktu yang lebih lama, misalnya ketika
berfokus pada pelajar (student learning ditempatkan di tempat kerja yang berbeda-
centered)sehingga mahasiswa keperawatan beda bagian {saat dirotasi). Dengan demikian,
dilatih untuk belajar mengambil keputusan dan perawat harus tanggap dan dinamis dalam
berpikir kritis, menggunakan kurikulum yang perubahan yang sudah dan akan terus terjadi di
berdasarkan kompetensi, berorientasi pada masa depan.25
perkembangan kebutuhan pelayanan Keempat, tuntutan tekanan profesi
keperawatan secara global, mengikuti keperawatan. Keyakinan bahwa keperawatan
perkembangan dan pelayanan keperawatan merupakan profesi harus disertai dengan
dunia, serta mempersiapkan lulusan untuk bisa realisasi pemenuhan karakteristik keperawatan
bekerja secara nasional dan global, misalnya sebagai profesi yang disebut dengan
dengan peningkatan kemampuan berbahasa profesional. Karakteristik profesi yaitu: (1)
Inggris. Memiliki dan memperkaya tubuh pengetahuan
Perubahan yanB diharapkan terjadi melalui penelitian; (2) Memiliki kemampuan
pada diri perawat di masa depan adalah memberikan pelayanan yang unik kepada orang
sebagai sosok perawat profesional, yang dapat lain; (3) Pendidikan yang memenuhi standar;
dilihat dari perannya. Peran perawat yang (4) Terdapat pengendalian terhadap praktik; (5)
utama di masa depan adalah mempertahankan Bertanggung jawab dan bertanggung gugat
perawat sebagai profesi dengan menjaga citra terhadap tindakan yang dilakukan; (6)
perawat di hati masyarakat dan berpartisipasi Merupakan karir seumur hidup; (7) Mempunyai
aktif dalam pembangunan kesehatan baik fungsi mandiri dan kolaborasi.
tingkat kabupaten, provinsi dan nasional dalam Praktik keperawatan sebagai tindakan
peningkatan kualitas pelayanan kesehatan pada keperawatan profesional masyarakat
umumnya. penggunaan pengetahuan teoritik yang mantap
Hal ini berkaitan dengan tuntutan dan kokoh dari berbagai ilmu dasar serta ilmu
profesi dan tuntutan global bahwa setiap keperawatan sebagai landasan untuk
perkembangan dan perubahan memerlukan melakukan pengkajian, menegakkan diagnostik,
peran aktif secara profesional dengan menyusun perencanaan, melaksanakan asuhan
memperhatikan setiap perubahan yang terjadi keperawatan dan mengevaluasi hasil tindakan
di Indonesia. Potret perawat masa depan keperawatan serta mengadakan penyesuaian
adalah perawat yang mempunyai enam E, rencana keperawatan untuk menentukan
yaitu: (Ll Environmental sovvy, perawat harus tindakan selanjutnya. Selain memiliki
menyadari dan memahami apa yang terjadi di kemampuan intelektual, interpersonal dan
dalam lembaga pendidikannya baik secara teknikal, perawat juga harus mempunyai
lokal, regional, nasional, dan internasional; (2) otonomi yang berarti mandiri dan bersedia
Excellence, selalu berusaha untuk memberikan menanggung risiko, bertanggung jawab dan
pelayanan terbaik dan menjadi yang terbaik; (3) bertanggung gugat terhadap tindakan yang
Eclecticlsm, memilih yang terbaik dari berbagai dilakukannya, termasuk dalam melakukan dan
sumber; l4l Enthusiasm, selalu bersemangat mengatur dirinya sendiri.
dalam melakukan pekerjaan dan memberikan Sebagai profesi, keperawatan dituntut
pefayanan keperawatan; (5) Effort, selalu untuk memiliki kemampuan intelektual,
berusaha melakukan pekerjaannya dengan baik interpersonal kemampuan teknis dan moral.
dan membuat perubahan yang positif; (6)
Enduronce, harus dapat bertahan terhadap 25
Nursalam, 'Trend of Indonesian Nurse's Role in the Future", Jurnal
segala pengaruh dari luar yang dapat Folio Medica lndonesiond,Vol,259 41, No.4, October-December 2005,
Surabaya: Universitas Airlangga, hlm. 260,
Tri Rini Puji Lestori Harapon Atas Profesi.... 65

Dengan demikian diharapkan terjadi perubahan terbaik dan berpandangan luas didalam
besar yang mendasar dalam upaya menyelesaikan permasalahan. Diharapkan di
berpartisipasi aktif mensukseskan program masa depan perawat mempunyai semangat
pemerintah dan benryawasan yang luas tentang dan motivasi yang tinggi ditunjang dengan
profesi keperawatan. Perubahan tersebut bisa berbagai fasilitas untuk melaksanakan
dicapai apabila pendidikan tinggi keperawatan aktivitas/kegiatan yang dilaksanakan. Ciri khas
tersebut dilaksanakan dengan memperhatikan yang terpenting perawat harus mempunyai
perkembangan pelayanan dan program daya tahan yang tinggi dan tidak pantang
pembangunan kesehatan seiring dengan menyerah dalam meraih tujuan
perkembangan IPTEK bidang profesionalisme. Seorang perawat, dalam
kesehatan/keperawatan serta
diperlukan segala kondisijuga harus selalu mengutamakan
proses pembelajaran baik institusi pendidikan kepentingan orang lain dalam memberikan
maupun pengalaman belajar klinik di rumah pelayanan keperawatan.
sakit dan komunitas.
Prospek perawat profesional di masa III. KESIMPUIAN
depan sangat ditentukan oleh banyak faktor,
mulai faktor keadaan kestabilan sosial- Keperawatan Indonesia kini
tetah
ekonomi-politik di Indonesia dan faktor internal mengalami pergeseran yang
cukup
pada diriperawat sendiri. Untuk itu, menggembirakan. Sebagai tenaga kesehatan
keperawatan sebagai sebuah profesi yang di dengan jumlah terbesar dibanding tenaga
dafamnya terdapatbody of
knowledgeyang kesehatan lainnya, perawat memiliki peran
jelas, harus memiliki dasar pendidikan yang penting dalam turut meningkatkan status
kuat sehingga dapat dikembangkan setinggi- kesehatan masyarakat. Bagi negara, tenaga
tingginya. Hal ini
menyebabkan profesi keperawatan juga merupakan profesi yang
keperawatan selalu dituntut untuk menguntungkan karena perawat Indonesia
mengembangkan diri dan berpartisipasi aktif yang bekerja di luar negeri bisa mendatangkan
dalam sistem pelayanan kesehatan di lndonesia pemasukan devisa yang menjanjikan.
dalam upaya meningkatkan profesionalisme Lemahnya perlindungan terhadap
keperawatan agar dapat memajukan pelayanan perawat sebagai pemberi pelayanan dan
kesehatan di negeri ini. asuhan keperawatan mengakibatkan perawat
Pelayanan keperawatan di masa dalam menjalankan praktiknya kerap
mendatang harus dapat memberikan consumer menghadapi permasalahan seperti
minded terhadap pelayanan yang diberikan. keterbatasan wewenang. Padahal tuntutan
lmplikasi pelayanan keperawatan akan terus perkembangan globalisasi, seorang perawat
mengalami perubahaan dan hal ini akan dapat selain harus profesional juga harus memiliki
terjawab dengan memahami dan melaksanakan kepastian hukum untuk melindunginya dari
karakteristik perawat profesional dan perawat eksploitasi, gaji yang rendah, dan pelanggaran
milenium. Peran perawat di masa depan harus hak azasi dari penyedia kerja di luar negeri.
berkembang seiring dengan perkembangan Harapan ke depan, tenaga keperawatan
IPTEK dan tuntutan kebutuhan masyarakat, sebagai salah satu komponen utama pemberi
sehingga perawat, dituntut mampu manjawab layanan kesehatan kepada masyarakat harus
dan mengantisipasi terhadap dampak dari bertanggung jawab dan akuntabel terhadap
perubahan, sebagaimana tertera dalam pelayanan keperawatan yang bermutu, aman,
Undang-Undang No. 36 Tahun 2fl)9 tentang dan terjangkau sesuai dengan kompetensi dan
Kesehatan. pendidikan yang dimilikinya. Adapun
Ciri khas lain perawat masa depan penyelenggaraan praktik keperawatan
adalah selalu melaksanakan perannya yang didasarkan kepada kewenangan yang diberikan
66 Kajian Vol. 79 No. 7 Moret 2074

karena keahlian di bidang ilmu keperawatan Selain itu, praktik keperawatan sebagai
yang dikembangkan sesuai dengan kebutuhan bagian integral dari berbagai kegiatan dalam
kesehatan masyarakat, perkembangan ilmu penyelenggaraan layanan kesehatan harus
pengetahuan, dan tuntutan globalisasi terus menerus ditingkatkan mutunya melalui
sebagaimana tertera dalam Undang-Undang registrasi, sertifikasi, akreditasi, pendidikan,
No. 35 Tahun 2009 tentang Kesehatan. dan pelatihan berkelanjutan serta pemantauan
Ada empat hal penting agar profesi terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan
keperawatan di masa depan dapat sejajar dan perkembangan ilmu pengetahuan dan
bersaing dengan perawat-perawat dari negara teknologi.
lain. Pertama, terjadinya pergeseran pola
masyarakat Indonesia. Kedua, perkembangan
IPTEK. Ketiga, globalisasi dalam pelayanan
kesehatan. Dan keempat, tuntutan tekanan
profesi keperawatan.
67
Tri Rini Puji Lestari Haropon Atas Profesi....

DAFTAR PUSTAKA Surat Kabar:


'1-ulusan Perawat hanya 4
10 Persen',
Buku: Kompas, 3 Desember ?OLL.
Darmawan, Deden. (2013). Pengantar "RUU Keperawatan Jamin Perawat Profesional
Keperowoton Profesionol. Yogyakarta: dan Berkualitas", Suara Pembaruon, L5
Gosyen Publishing. Mei 2013.
f skandar. (2013). Keperowotan Profesional.
Samarinda: In Media. lnternet:
Keeling, A. W. dan Ramos, M. C. (1995). Nurs Joe, "sejarah dan Perkembangan Keperawatan
Heolth Care: Perspectives on Dunia",
Community. The Role of Nursing History http ://perawattega l.word press:com/20
in Preporing Nursing for the Future. US: 09/09/09/seiara h-perkem ba ngan-
University of Virginia. keperawatan-di-dunia/ , diakses 14 Juli
Potter, P. A., dan Perry, A.
G. (2005). 2OLL.
Fundomentals of Nursing: Concept, Nursalam,'Tantangan Keperawatan Indonesia
Process, and Practice, /E. (Terj. Yasmin dalam Proses
Asih, dkk). Jakarta: EGC. P rofesio n a ismIe", http ://n si p u n g. m u lti p I

v.com/iou rnal/item/22lProfesion alisme


Jurnat/Makalah: Perawat. diakses 22 Agustus 201L.
Nursalam, 'Trend of Indonesian Nurse's Role in Nurviyandari, Dwi, "Peluang Kerja Perawat
the Future", Jurnal Folia Medica Indonesia di JePang",
lndonesiano, Vol. 259 4L, No. 4, http://www.io.ppi-
October-December 2005, Surabaya: iepane.orslarticle.php?id=159, diakses
Universitas Airlangga L4 Juli 2OLL.
Azwar, Azrul. "Beberapa Catatan tentang RUU Hindriyastuti, Sri, Rancunya Sistem Pendidikan
Keperawatan", makalah disampaikan Keperawatan di Indonesia,
dalam Diskusi Internal dalam Rangka http ://il m i ki. word press. com/i nfol.
Mendapatkan Masukan untuk diakses 22 Maret 20t4.
Penyusunan Naskah Akademik RUU
Keperawatan, diselenggarakan Biro Lain-lain:
Perancangan Undang-undang Bidang DPR Rf. (2011). Noskah Akodemik Roncongon
Politik, Hukum, Hak Asasi Manusia, dan IJ ndo ng-ll ndong Keperawoton, Jakarta:

Kesejahteraan Rakyat Setjen DPR Rl, Sekjen DPR Rl.


Jakarta 14Juni z}t]-.

Suhartati, Yuti. "Pandangan Pemerintah


terhadap Urgensi Undang-Undang
Keperawatan dalam Mewujudkan
Pelayanan Kesehatan Berkualitas dan
Berwawasan Kelas Dunia", Makalah
disajikan dalam Seminar "Urgensi,
Tantangan, dan Harapan dalam RUU
Keperawatan", Jakarta: Sekjen DPR Rl,
2l Oktober 20L3.

Anda mungkin juga menyukai