Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM AGROEKOLOGI

MEDIA TANAM

DISUSUN OLEH :

REZZA DWI PRATAMA

1904020028

I. TUJUAN

1. Untuk mengetahui proses media tanam tanah dengan menggunakan polybag

2. Untuk mengetahui teknik penggemburan tanah yang baik dan benar guna
media tanam bagi tanaman

3. Untuk mengetahui keefektifan serta dalam menggunakan polybag.

II. DASAR TEORI

Media tanam umumnya berupa tanah yang disebut juga media tumbuh.
Banyak bahan yang berbeda dan dicampur atau dikombinasikanuntuk membuat
media tanam buatan sendiri. Media tanam memiliki kandungan seperti nutrisi,
mineral, air, vitamin, serta kandungan kandungan lain yang dibutukan oleh
tanaman, sehingga akar berperan dalam penyerapan kandungan hara yang dimiliki
media tanam bisa lebih baik.

Media tanam banyak macam ragamnya, dapat merupakan campuran dari


bermacam – macam bahan atausatu jenis bahan saja asalkan memenuhi beberapa
persyaratan, antara lain cukup baik dalam memegang air, cukup porous sehingga
air siraman tidak menggenang, tidak bersifat toksik bagi tanaman, dan yang paling
penting media tanam tersebut cukup mengandung unsur – unsur hara yang
diperlukan bagi pertumbuhan tanaman (Widarto, 1996). proses yang
menyebabkan suatu biji yang tidak mengalami perkembangan sedemikian rupa
sehingga akan memunculkan suatu semai adalah perkecambahan.
Suatu rangkaian komplek perubahan morfologi, fisiologi, dan biokimia
benih tanaman yaitu merupakan perkecambahan. Tahap pertama dimulai dengan
proses penyerapan air oleh benih, melunaknya kulit benih dan hidrasi
protoplasma. Tahap kedua dimulai dengan kegiatan sel dan enzim serta naiknya
tingkat respirasi benih. Tahap ketiga terjadi penguraian bahan menjadi bentuk
terlarut dan ditranslokasikan ketitik – titik tumbuh. Tahap keempat asimilasi
bahan yang telah diuraikan di daerah meristematik untuk menghasilkan energi
bagi kegiatan pembentukan komponen dan sel – sel baru. Tahap kelima adalah
pertumbuhan dari kecambah melalui proses pembelahan, pembesaran dan
pembagian sel pada titik tumbuh (Sutopo, 2002).

Media tanam yang baik harus mempunyai sifat fisik yang baik, dan
kelembaban harus tetap dijaga serta saluran drainasenya juga harus baik.
Keseimbangan antara udara dngan kelembaban berpengaruh penting terhadap
pertumbuhan akar. Kelembaban udara berpengaruh terhadap absorbsi air dan
unsur hara pada pertumbuhan sel di daerah perakaran secara aktif (Mahardika et
al., 2013).
Secara garis besar media tanam memiliki fungsi yang sangat penting bagi
kelangsungan hidup suatu tanaman diantarnya:
1. Tempat berdiri tegak tanaman
Cukup kuat memegang tanaman agar tetap tegak. Ada keseimbangan ukuran
tanaman.
2. Suplai Nutrisi/Hara
Total suplai dibatasi oleh ukuran wadah. Oleh karena itu media seharusnya
memiliki CEC yang tinggi ph dalam keadaan optimum.
3. Suplai air
Suplai air dibantu dari penyerapan akar

Media tanam akan menentukan baik buruknya pertumbuhan tanaman yang


pada akhirnya mempengaruhi hasil tanaman.Langkah awal berkebun adalah
menyiapkan media tanam yang baik. Tanpa media tanam yang ideal, pertumbuhan
benih atau bibit yang ditanam tidak akan optimal. Tidak perlu tergesa-gesa ingin
cepat-cepat menanam. Bersabarlah dan nikmati proses alam yang bekerja.Pupuk
kandang yang akan digunakan sebagai media tanam harus matang dan steril untuk
mencegah munculnya bakteri atau cendawan yang dapat merusak tanaman.
Ditandai dengan warna pupuk yang hitam pekat.Ciri-ciri media tanam tang baik
menurut pengalaman penggiat Jakarta Berkebun ini adalah jika dipegang dan
diremas, media tanamnya terasa gembur dan tidak lengket. Warnanya coklat ke
hitam-hitaman dan terasa lembap, bukan basah. Untuk memperoleh cirri media
yang ideal tersebut kompoisisi bahan baku harus tepat dan harus dibuat dengan
baik.
Media tanam berdasarkan penyusunya dibedakan menjadi dua, yaitu bahan
organik dan bahan anorganik.
a. Bahan organik
Pembuatan media tanam bahan organik ini lebih baik dibandingkan dengan
bahan anorganik karena mempunyai unsure hara yang banyak dan mempunya pori
pori makro dan mikro yang seimbang dan memiliki sirkulasi udara yang baik serta
daya serap yang baik.
Jenis bahan organik yang dijadikan media tanam yaitu arang, batang pakis,
kompos, moss, serabut kelapa, pupuk kandang, dan humus.
1. Arang
Arang bisa berasal dari kayu atau batok kelapa yang dibakar. Media tanam
ini cocok buat tanaman anggrek didaerah kelembaban tinggi.
2. Batang pakis
Batang pakis dibedakan menjadi dua yaitu batang pakis hitam dan batang
pakis coklat. Batang pakis hitam yang lebih sering digunakan untuk media tanam
karena berasal dari tanaman pakis yang sudah tua sehingga lebih kering.
3. Kompos
Kompos adalah bahan dasar dari fermentasi tanaman atau limbah organik
seperti jerami, sekam, daun, rumput. Kelebihan media tanam ini adalah bisa
mengembalikan kesuburan tanah seperti sifat tanah, baik fisik, kimiawi, maupun
biologis.
4. Moss
Media tanam ini bersal dari tumbuhan paku yang sering dijupai dihutan
hutan. Moss ini sebagai media tanam untuk masa penyemaian sampai dengan
pembungaan.
5. Serabut kelapa
Berasal dari buah kelapa tua yang memiliki serat yang kuat
6. Pupuk kandang
Berasal dari kotoran hewan. Didalam pupuk kandang ini unsure haranya
sangat lengkap dan baik seperti natrium, posfor, dan kalium.
7. Humus
Segala macam hasil pelapukan bahan organik oleh jasad mikro dan
b. Bahan anorganik
Jenis bahan anorganik yang dijadikan media tanam yaitu gel, pasir, kerikil,
pecahan batu bata, spon, tanah liat, vermikulit dan perlit, dan gabus.
1. Gel
Gel adalah kristal kristal polimer yang sering digunakan sebagai media
tanam hidroponik.
2. Pasir
Media tanam untuk menggantikan tanah.
3. Kerikil
Media tanam untuk menggantikan tanah, sama kaya pasir.
4. Pecahan batu bata
Media tanam alternatif buat melekatkan akar.
5. Spon
Media tanam yang sangat ringan.
6. Tanah liat
Tekstur tanah yang halus dan lengket
7. Vermikulit dan perlit
Bahan yang steril
8. Gabus
Yang terbuat dari kompolimer styren

III. ALAT DAN BAHAN

A. Alat 6. Polybag
1. Cangkul
2. Meteran B. Bahan
3. Gembor 1. Tanah
4. HVS 2. Air
5. Cungkur

IV. CARA KERJA

1. Siapkan bahan dan alat yang akan digunakan.


2. Bersihkan gulma yang terdapat di tanah sekitar media tanam yang
akan kita gunakan.
3. Lalu ukur tanah tersebut dengan panjang 2 meter dan lebar 1 meter
menggunakan meteran.
4. Selanjutnya buatlah bedengan dengan cara mencangkul tanah
tersebut, tanah tersebut harus tercampur dan jangan sampai ada
tanah yang masih menggumpal.
5. Buatlan bedengan dengan posisi memanjang dan bagian
permukaan atas tanah rata.
6. Campur tanah dengan air sampai homogen tercampur rata sampil
dicangkul.
7. Setelah sudah tercampur dengan air lalu ratakan kembali media
tanam sampai benar-benar rata.
8. Setelah semua selesai, kemudian siapkan polybag dengan ukuran
keci, sedang, dan besar.
9. Isi hingga penuh polybag tersebut menggunakan tanah yang subur.
10. Kemudian polybag disiram menggunakan air.

V. HASIL PENGAMATAN

Terlampir

VI. PEMBAHASAN

Media tanam merupakan media tumbuh buat tumbuhan. Media tanam


merupakan sarana dalam membudidayakan tanaman atau vegetasi. Dapat
didefinisikan sebagai kumpulan bahan atau substrat tempat tumbuhnya benih.
Merupakan salah satu faktor penting dalam proses pertumbuhan tanaman,
berpengaruh pada hasil produksi yang didapat. Umumnya terdiri dari tanah, bahan
organik dan pasir.
Media tanam mempunyai arti penting bagi tanaman. Dalam mendukung
kehidupan tanaman, media tanam berupa tanah memiliki fungsi untuk
memberikan unsur hara dan sebagai media perakaran, menyediakan air dan
sebagai tempat penampungan (reservoar) air, menyediakan udara untuk respirasi
akar dan sebagai tempat bertumpunya tanaman. Tanah yang dikehendaki tanaman
adalah tanah yang subur. Tanah yang subur adalah tanah yang mampu untuk
menyediakan unsur hara yang cocok, dalam jumlah yang cukup serta dalam
keseimbangan yang tepat dan lingkungan yang sesuai untuk pertumbuhan suatu
spesies tanaman.Pemahaman fungsi tanah sebagai media tumbuh dimulai sejak
peradaban manusia mulai beralih dari manusia pengumpul pangan yang tidak
menetap menjadi manusia pemukim yang mulai melakukan pemindah tanaman
pangan/nonpangan ke areal dekat mereka tinggal. Pada tahap berikutnya, mulai
berkembang pemahaman fungsi tanah sebagai penyedia nutrisi bagi tanaman
tersebut, sehingga produksi yang dicapai tanaman tergantung pada kemampuan
tanah dalam penyediaan nutrisi.

VII. KESIMPULAN

Berdasarkan yang kami peraktekkan saya menyimpulkan bahwa bahwa


pengaruh media tanam terhadap pertumbuhan dan kualitas biji adalah semakin
baik komposisi yang ada di dalam media tanam, semakin baik pula pertumbuhann
dan kualitas biji yang ditanam.

VIII. DAFTAR PUSTAKA

Sutopo, L. 2002. Teknologi Benih 5th Edition. PT Raja Grafindo


Persada Jakarta.
Widarto, L. 1996. Perbanyakan Tanaman dengan Biji, Stek, Cangkok,
Sambung, Okulasi dan Kultut Jaringan. Kanisius, Yogyakarta.
Henry D Foth. 1978. Dasar Dasar Ilmu Tanah, Soenartono
Adisoemarto. Jakarta: Gramedia.
Zulkarnain. 2010. Dasar Dasar Hortikultural. Jakarta: Sinar Gravika.
Arrum Lestariningsih. 2012. Meramu Media Tanam Untuk
Pembibitan. Jakarta: Gudang Penerbit.

Anda mungkin juga menyukai