Anda di halaman 1dari 8

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan ijin-Nya Pedoman Transit
Kamar Jenazah di Rumah Sakit Achamd Wardi BWI-DD dapat dibuat. Pedoman ini akan dijadikan sarana dalam
operasional pelayanan pasien maupun pegawai Rumah Sakit Achamd Wardi BWI-DD.

Pada kesempatan ini kami ucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam penyusunan
Pedoman Transit Kamar Jenazah Rumah Sakit Achamd Wardi BWI-DD sehingga dapat meningkatkan mutu
pelayanan rumah sakit khususnya sumber daya manusia sesuai standar.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan
kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik agar
kami dapat memperbaiki.

Akhir kata kami berharap semoga Pedoman Transit Kamar Jenazah ini dapat bermanfaat untuk pelayanan di
Rumah Sakit Acmad Wardi BWI-DD

Ditetapkan di :Serang
Pada Tanggal : 02 Maret 2018
Direktur Utama

dr. Ihsan satria

Pedoman Transit Kamar Jenazah Page i


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................ i
BAB 1 DEFINISI......................................................................................................... 1
A. Definisi..........................................................................................................................................1
B. Tujuan............................................................................................................................................1
BAB II RUANG LINGKUP........................................................................................... 2
A. ICRA (infection Control Risik Assesment) External................................................................2
B. ICRA (infection Control Risik Assesment) Internal .................................................................2
BAB III TATALAKSANA PELAYANAN........................................................................... 3
A. ICRA (infection Control Risik Assesment) Program PPI ........................................................3
B. ICRA (infection Control Risik Assesment) Renovasi/ Pembangunan Gedung Baru...............8
BAB IV DOKUMENTASI............................................................................................ 14
A. Pelaporan...............................................................................................................................14
B. Evaluasi.................................................................................................................................14

Pedoman Transit Kamar Jenazah Page ii


LAMPIRAN
KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA RUMAH SAKIT
MATA ACHMAD WARDI BWI-DD
NO. : 001 / KEP / DIR / RSMAW / III / 2018
TENTANG ICRA

BAB I
PENDAHULUAN

A. PENDAHULUAN

Secara khusus penanganan jenazah penting guna mengurangi risiko infeksi nosokomial.
Proses penanganan di Rumah Sakit Mata Achmad Wardi BWI-DD hanya meliputi penempatan
sementara sebelum jenazah di bawa keluarga keluar dari Rumah sakit

B. LATAR BELAKANG
Infeksi nosokomial adalah infeksi yang khas terjadi atau didapat di rumah sakit. Infeksi ini telah dikenal
sejak lama. Permasalahan yang terjadi akibat infeksi nosokomial sangatlah kompleks dan dapat
menyebabkan kerugian bagi pasien maupun bagi rumah sakit. Megingat bahwa penularan penyakit
dapat melalui udara, percikan dan kontak, sehingga indikator kejadian infeksi nosokomial menjadi
penting untuk diperhatikan.
Di Rumah Sakit Mata Achmad Wardi BWI-DD transit jenazah berada dalam Unit Gawat Darurat. Transit
jenazah tidak dapat dilalui oleh orang yang tidak berkepentingan. Lalu lintas hanya bisa dilalui oleh
petugas transit jenazah. Petugas transit wajib menjaga kesehatan dan keselamatan dirinya dan orang
lain (pasien dan pengunjung) serta bertanggung jawab sebagai pelaksana kebijakan yang telah
ditetapkan oleh rumah sakit.
Transit jenazah suatu rumah sakit bukanlah satu-satunya pintu keluar, masih ada pintu keluar yang lain
yaitu pintu penyembuhan dan pintu transisi. Penanganan jenazah yang dilakukan Rumah Sakit Mata
Achmad Wardi BWI-DD hanya sekedar melakukan perawatan sebelum diperlihatkan kepada keluarga
bukan pemulasaran. Artinya perawatan di Rumah Sakit Mata Achmad Wardi BWI-DD dilakukan oleh
keluarga masing-masing.

C. TUJUAN
Tujuan Umum :
Sebagai pedoman bagi manajemen Rumah Sakit Mata Achmad Wardi BWI-DD untuk dapat
melaksanakan pelayanan jenazah dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit Mata
Achmad Wardi BWI-DD.

Pedoman Kamar Transit Jenazah Page 1


Tujuan Khusus :
Sebagai pedoman pelaksanaan pelayan di transit jenazah yang merupakan salah satu upaya Rumah
Sakit Mata Achmad Wardi BWI-DD dalam mencegah infeksi Nosokomial.
Mencegah terjadinya infeksi pada petugas kesehatan, pasien, keluarga dan masyarakat.
Sebagai pedoman kerja untuk melaksanakan pelayanan jenazah sebelum ditunjukkan dan dibawa
pulang oleh keluarga.
Sebagai panduan dalam meminimalisasi kemungkinan untuk terjadinya infeksi silang.

Pedoman Kamar Transit Jenazah Page 2


BAB II
RUANG LINGKUP

A. FUNGSI RUANG JENAZAH


1. Tempat meletakkan/penyimpanan sementara jenazah sebelum diambil keluarganya
2. Ruang duka

B. PERSYARATAN KHUSUS
1. Kebersihan ruangan
a. Setiap hari lantai dan permukaan harus dibersihkan
b. Lakukan dekontaminasi permukaan setelah selesai kegiatan

2. Sarana fisik dan peralatan transit jenazah


a. Terdapat troli untuk menempatkan alat – alat yang dibutuhkan untuk pelayanan jenazah.
b. Terdapat brankar untuk memindahkan jenazah dari rumah sakit ke mobil jenazah.
c. Terdapat wastafel dan antiseptic serta handwash untuk petugas mencuci tangan setelah
menyiapkan jenazah.

3. Peralatan yang diperlukan di kamar jenazah antara lain :


a. Sarung tangan panjang
b. Apron plastic
c. Masker
d. Tutup kepala
e. Kain penutup jenajah
f. Kapas
g. Verban gulung besar

C. BATASAN OPERASIONAL
Sebagai acuan Rumah Sakit Mata Achmad Wardi BWI-DD dalam memberikan mutu pelayanan yang
baik keluarga pasien. Jenazah secara etis diperlakukan penghormatan sebagai manusia, karena ia
adalah manusia. Martabat kemanusiaan ini adalah perawatan kebersihan sebagai manan kepercayaan
Agama/Adatnya. Perlakuan sopan dan tidak merusak badan, termasuk kerahasiaannya. Oleh karena itu
kamar transit jenazah harus bersih dan bebas kontaminasi khususnya hal yang membahayakan
petugas, aman bagi petugas yang bekerja, termasuk resiko penularan jenazah terinfeksi karena
penyakit mematikan.

Pedoman Kamar Transit Jenazah Page 3


D. LANDASAN HUKUM
1. UU No. 23 tahun 1992 tentang Kesehatan
2. UU No. 8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen
3. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 106 / MENKES / SK / 1 / 2004 tentang System
Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu ( SPGDT )
4. Permenkes No. 986 / Menkes / Per / XI / 1992 tentang penyehatan Lingkungan Rumah Sakit.
5. Keputusan Menteri Kesehatan No. 983 / Menkes / SK / X / 1992 tentang Pedoman Organisasi
Rumah Sakit.
6. Buku Pedoman Infeksi Nosokomial Tahun 2001
7. Standart Pelayanan Rumah Sakit Tahun 1999

E. STANDAR FASILITAS
Sarana fisik dan peralatan sangat mempengaruhi efisien kerja dan pelayanan instalasi kamar jenazah.
Mengingat tugas pokok instalasi kamar jenazah adalah melayani pasien yang sudah meninggal dengan
atau tanpa penyakit menular, maka diperlukan sarana dan prasarana yang memadai. Guna mencegah
infeksi silang.

F. LOKASI
Lokasi berada di bagian samping Rumah Sakit Mata Achmad Wardi BWI-DD, berada di bagian belakang
ruangan UGD

Pedoman Kamar Transit Jenazah Page 4


BAB III
TATA LAKSANA

Pelayanan transit jenazah adalah kegiatan mempersiapkan jenazah sebelum diperlihatkan kepada
keluarga. Untuk memberikan pelayanan yang lebih baik pada pasien meninggal, maka diperlukan alur
penanganan jenazah yang jelas. Tersedianya transit jenazah yang standar dapat dipakai sebagai acuan oleh
petugas transit jenazah dalam memberikan mutu pelayanan yang baik bagi keluaga pasien.

ALUR PENANGANAN JENAZAH DI TRANSIT JENAZAH


RUMAH SAKIT MATA ACHMAD MATA BWI-DD

Jenazah dari ruang Masuk ke Transit Pembayaran di


Kasir
Perawatan / IGD Jenazah

Pengambilan Jenazah Oleh Keluarga ( Menggunakan Surat Keterangan


Mobil Jenazah )
Kematian

Pasien dari ruang perawatan yang sudah dinyatakan meninggal (jenazah) dikirim ke transit jenazah, yang
terlebih dahulu di rapikan dari ruang perawatan (di bersikan/dirapikan)
1. Di transit jenazah dilakukan perawatan ulang / pemeriksaan kembali
2. Kepala diberi tali kassa sampai mulut jenazah tertutup.
3. Tangan diposisikan diatas perut kemudian pergelangan tangan ditali.
4. Diantara jempol kaki diselipkan kassa dan ditali kembali.
5. Setelah posisi dan keadaan jenazah sudah dirapikan, keluarga dipanggil untuk melihat keadaan
keluarganya yang meninggal.
Setelah dilakukan perawatan di transit jenazah petugas transit jenazah meminta bukti pelunasan biaya Rumah
sakit. Kemudian Petugas memberikan Keterangan Surat Kematian apabila biaya rumah sakit sudah di lunasi.
Setelah itu jenazah diperbolehkan dibawa pulang dengan menggunakan mobil jenazah.

Pedoman Kamar Transit Jenazah Page 5


BAB IV
DOKUMENTASI
1. Formulir Edukasi
Berisi tentang kegiatan edukasi kepada keluarga terkait penyakit, prosedur dan lain-lain.
2. Catatan Data Jenazah
Semua nama dan data tentang jenazah serta segala tindakan yang dilakukan terhadap jenazah
(perwatan jenazah yang dilakukan)
3. Formulir Penolakan
Jika ada keluarga yang menolak menggunakan jasa ambulance untuk mengantar jenazah pulang maka
keluarga mengisi dan menandatangani formulir penolakan sebagai tanda bukti penyerahan jenazah
kepada keluarganya.
4. Cek List Pembersihan Transit Jenazah
Jadwal jam, peralatan, dan tanda tangan petugas yang membersihkan kamar jenazah.

Ditetapkan di :Serang
Pada Tanggal : 02 Maret 2018
Direktur Utama

dr. Ihsan satria

Pedoman Kamar Transit Jenazah Page 6

Anda mungkin juga menyukai