Lenny SKM.S.Kep.M.Kes
Poltekkes Palu
Email : lennyduyoh71@gmail.com
ABSTRAK
Latar Belakang : Di Indonesia masih banyak pengobatan atau perawatan yang dilakukan secara
tradisional yang dipengaruhi oleh budaya.Secara khusus di Sulawaesi Tengah yang dikenal dengan
budaya atau suku Kaili dalam pelaksanaan praktek perawatan dan pengobatan ibu hamil dan
pertolongan persalinan menggunakan orang pintar yang disebut dukun beranak atau Sando .
Metode : Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian etnografi melalui
pendekatan ekploratif (Bugin.B, 2007), yang menggali dan mengkaji informasi tentang kebiasaan
atau budaya/adat masyarakat Kaili yang berhubungan dengan perawatan kehamilan dan pemilihan
pertolongan persalinan.
Hasil : diperoleh informasi, bahwa masih rendahnya pengetahuan masyarakat Kaili tentang
kehamilan beresiko, sikap dan perilaku masyarakat Kaili dalam menentukan dan mempercayakan
perawatan kehamilan dan persalinan masih dipengaruhi oleh kepercayaan atau adat istiadat yang kuat
dan turun-temurun, otonomi pribadi terhadap pengambilan keputusan dalam penentuan perawatan
kehamilan dan persalinan berada pada orang tua dan suami, perilaku pemilihan perawatan dan
persalianan masyarakat Kaili dilakukan dengan pelaksanaan upacara-upacara adat-adat Kaili
”Nolama dan Novero oleh seorang Sando atau Dukun.
Kesimpulan : Rendahnya pengetahuan masyarakat Kaili tentang konsep Kehamilan dan persalinan
beresiko akan membahayakan keselamatanan ibu dan bayi, Sikap dan niat keluarga memilih dan
mempercayakan perawatan kehamilan dan pertolongan persalinan didorong oleh keinginan yang
mendalam yaitu kepercayaan atau adat istiadat yang masih kuat dan secara turun-temurun dan
didukung oleh faktor sosial ekonomi, Perilaku dan praktek dalam perawatan kehamilan dan
pertolongan persalinan dilakukan dengan melalui pelaksana adat tradisional Kaili ”Nolama dan
Navero oleh seorang dukun atau Sando
Kata Kunci : Perawatan Kehamilan, Budaya Masyarakat
Di Indonesia masih banyak pengobatan terhadap salah satu dukun beranak yang juga
atau perawatan yang dilakukan secara sekaligus dikatakan orang Kaili sebagai totua
tradisional yang dipengaruhi oleh adat mngatakan bahwa ibu hamil salah satu
budaya.Secara khusus di Sulawaesi Tengah perawatan kehamilan menurut adat Kaili adalah
yang dikenal dengan budaya atau suku Kaili dilakukan upacara adat selamatan kandungan
dalam pelaksanaan praktek perawatan dan yang dikenal dengan Nolama Tai dan upacara
pengobatan ibu hamil dan pertolongan pengobata bila ibu hamil sakit yaitu yang
persalinan menggunakan orang pintar yang disebut Novero . Upacara adat saat persalinan
disebut dukun beranak atau Sando. atau kelahiran yaitu upacara adat napatamaha
Berdasarkan hasil wawancara yaitu perawatan mandi Uap dan adat budaya
pendahuluan dengan salah satu ibu melahirkan Valia Mpuse yaitu adat atau budaya saat
oleh dukun didapatkan data bahwa meraka bayi.Gambaran tersebut menunjukan bahwa
sebagai orang suku Kaili asli, memilih dukun kesadaran masyarakat untuk memilih tenaga
untuk melakukan perawatan saat hamil dan kesehatan sebagai tenaga penolong persalinan
Lokasi penelitian ini dilaksanakan didesa penelitian ini sebanyak 15 orang dengan
Tabel.5.1
Karakteristik Informan
Umr
No Kode Pekerj
/ Keterangan
o Informan aan
thn
1. Inf.1 28 Urt Ibu hamil
2. Inf.2 35 Urt Ibu Hamil
3 Inf 3/A 30 PNS Ibu hamil
4 Inf.4/B 29 Urt Ibu melahirkan
5 Inf.5/C 36 Urt Ibu Melahirkan
6 Inf.6/E 34 Urt Ibu Melahirkan
7 Inf.7/N 65 Urt Dukun 1 Dalaka
8 Inf.8/P 50 Urt Dukub 2 Dalaka
9 Inf.9/K 60 Urt Dukun 3 Dalaka
10 Inf.10/S 56 Urt Dukun 4 Dalaka
11 Inf.11/H 62 Urt Dukun 5 Dalaka
12 Inf.12/S 35 PNS Bidan Koordinator
13 Inf.13/N 36 Pns Bidan Dalaka
Tokoh Adat Kaili Di
14 Inf.14/M 76 Tani
Dalaka
15 Inf.15/S 50 PNS Kepala Puskesmas
1. Pengetahuan Tentang Keham ilan dan untuk mengusir mahluk halus yang dikenal
profesional dan pada tempat yang aman, menentukan tempat dan penolong yang
masih dianggap sesuatu yang biasa saja dan aman.
wajar. Keinginan atau niat individu atau
Untuk menghilangkan “kondisi wajah masyarakat menggunakan jasa dukun
pucat dan tidak enak badan” keluarga secara turun-temurun karena didukung oleh
berkewajiban melaksanakan upacara anggapan bahwa dukun mempunyai
“nolama” yaitu upacara keselamatan untuk kekuatan mistik, pelayanan yang diberikan
“ kesehatan anak dalam kandungan” yang tanpa pamrih dan dengan sangat sabar
menjadi penyebab kondisi ibu tidak sehat. menangani ibu-ibu hamil dan melahirkan
Kondisi ibu hamil sendiri “tidak mendapat juga karena ekonomi (biaya) persalinan jika
tindakan spesifik” karena diyakini bila bayi ditolong oleh bidan dirasakan berat bagi
sehat ibupun akan sehat. Bila kondisi ibu sebagaian masyarakat diperburuk lagi
masih tetap “tidak enek badan dan wajah kemampuan hubungan sosial bidan rendah
pucat”, makan seorang dukun berkewajiban atau kaku.
melakukan upaya penanggulangan dalam Perilaku ke dukun dipengaruhi oleh
bentuk upacara “novero” yaitu upacara rasa percaya akan kemampuan-kemampuan
mengusir mahluk halus dalam tubuh “anak” yang dimiliki oleh dukun dalam kehidupan
dalam kandungan ibu. Kondisi ibu tidak mereka.
mendapat intervensi khusus dalam dua
3. Otonomi Pribadi Keluarga Untuk
upacara ini. Gambaran situasi inilah yang
Pengambilan Keputusan
menyebabkan eksistensi dukun tidak dapat
diambil alih oleh bidan. Serta kepercayaan Pengambilan keputusan untuk memilih
kesehatan (Health Belief) yang masih penanganan kehamilan dan persalinan
menguat dalam masyarakat melegitimasi aman dan sehat bagi keluarga itu
kehadiran dukun sebagai institusi merupakan suatu bentuk otonomi pribadi
pengendali. dan keluarga.
Bagi masyarakat Kaili yang ada
2. Sikap Terhadap Penanganan Kehamilan
dipedesaan khususnya yang ada di wilayah
Dan Persalinan Yang Aman Dan Sehat
kecamatan Sindue pengambilan keputusan
Pengetahuan yang dimiliki oleh terhadap penanganan kehamilan dan
masyarakat tentang kehamilan dan pertolongan persalinan berada di tangan
persalinan yang aman dan sehat bagi suami dan orang tua.
mereka, itu mempengaruhi sikap untuk
Hasil kajian perilaku perawatan pada c. Niat individu atau keluarga untuk
ibu hamil diketahui dengan beberapa cara. mempercayakan perawatan
Praktek dukun dalam perawatan ibu hamil kehamilan dan pertolongan
disamping praktek-praktek lain yang belum persalinan pada dukun, karena
teridentifikasi : didorong oleh keinginan yang
a. Perawatan Dengan Jimat. mendasar yaitu kepercayaan atau adat
b. Perawatan Dengan Cara Dimandikan yang sudah turun temurun dan
c. Pengurutan didukung oleh faktor ekonomi dan
d. Peniupan dan sesajian hubungan sosial dalam bentuk
kesetiaan.
KESIMPULAN DAN SARAN
d. Pada umumnya otonomi pribadi
1. Kesimpulan
keluarga atau masyarakat yang ada di
Dari hasil Penelitian Perawatan
desa Dalaka dalam hal pengambilan
Kehamilan dan Pertolongan Persalinan
keputusan untuk menentukan
Pada Budaya Masyarakat Suku Kaili Di
perawatan dan pertolongan persalinan
Desa Dalaka Kecamatan Sindue
yaitu berada pada orang tua atau
Kabupaten Donggala, kesimpulan yang
suami.
diangkat adalah :
e. Perilaku perawatan kehamilan dan
a. Rendahnya pemahaman masyarakat
pertolongan persalinan masyarakat
kaili yang ada dikecamatan Sirenja
Kaili yang ada di pedesaan dalam
terhadap konsep pengetahuan akan
upaya memperoleh keslelamatan bagi
perawatan kehamilan dan
ibu dan bayinya, yaitu dilakukan
pertolongan kehamilan akan
dengan pelaksanaan upacara adat
membahayakan keselamatan ibu dan
tradisional Kaili yang dikenal dengan
bayi yang akan dilahirkan.
“Nolama dan Novero” juga diberikan
b. Sikap keluarga / masyarakat memilih
pemberian jimat, sesajian,
dukun selain dipengaruhi oleh
dimandikan serta diurut dan ditiup
rendahnya pengetahuan tentang
sambil dibacakan mantra.
kehamilan dan persalinan yang aman
2. Saran
dan sehat, juga dipengaruhi atau
a. Perlu dikembangkan peranan tenaga
didukung oleh pengaruh sosial
kesehatan (Dokter, perawat dan
budaya atau adat yang masih yang
Bidan) yang ada didesa dalam
sangat kuat yang dipegang teguh dan
pemberian informasi tentang tanda-
diyakini oleh mereka.
14. ,2005. Pendidikan Dan Perilaku 23. Sutrisno Kutoyo dkk, 2005. Sejarah
Kesehatan, PT. Rineka Cipta, Jakarta. Daerah Sul-Teng, Dinas Kebudayaan dan
15. Ngatimin, Rusli, 2005. Komitmen Dokter Pariwisata, Palu
Dan SKM Mewujudkan Hidup Sehat, 24. Thony Irawanto, 2005. Baratudang.
Yayasan “PK-3”, Makassar. (www.infokom-sulteng.go.id). Diakses 17
16. ,2005. Disability Oriented Januari 2017
Approach. Yayasan “PK-3”, Makassar. 25. ,2005, Bai Mpole, (www.infokom-
17. Purwanto, H, 2005. Kebudayaan Dan sulteng.go.id). Diakses 23 Januari 2017
Lingkungan Perspektif Antropologi. 26. ,2005, Melongkung, (www.infokom-
Pustaka Pelajar, Yogyakarta. sulteng.go.id). Diakses 28 Januari 2017
18. PKM Tompe, 2006. Profil PKM Tompe. 27. ,2005, Nolama Tai. (www.infokom-
PKM Tompe. sulteng.go.id). Diakses 11 Pebruari 2017
19. Universitas Hasanuddin Makassar, 2006. 28. ,2005, Nantauraka Ngana.
Pedoman Penulisan Tesis Dan Disertasi (www.infokom-sulteng.go.id). Diakses 17
Edisi 4. PPs Unhas, Makassar. Pebruari 2017.
20. Ritzer, G. 1992. Sosiologi Ilmu 29. ,2005, Nompudu Valaa Mpuse.
Pengetahuan Berparadigma (www.infokom-sulteng.go.id). Diakses 23
Ganda.Penyalur Aliman Dan Rajawali Pebruari 2017
Press, Jakarta. 30. Thaha, R, 2007. Riset Poerasional
21. Soekanto, S, 1981, Sosiologi Suatu Kemitraan Bidan Dan Dukun. Hasill
Pengantar Kebudayaan dalam Penelitian, Palu.
Masyarakat. Yayasan Penerbit Indonesia, 31. Y. Ahmad, 1984. Upacara Tradisonal
Jakarta. daerah Sulawesi Tengah, Penerbit
22. Sonya Yulia S. Model Pendekatan Depdikbud, Palu.
Kesehatan Budaya Dalam Pelayanan 32. Yamin Sani, 1993. Perilaku Kesehtan Ibu
ANC, Persalinan Dan Nifas Bagi Ibu-Ibu dan Kelangsungan Hidup Anak Di Desa
Suku Dayak Pasir : Studi Di Desa Galesong Selatan Takalar, Pusat Studi
Sandeley, Kecamatan Kuaro, Kabupaten Kependudukan UNHAS Ujung Pandang
Pasir, Provinsi Kalimantan Timur. 33. Yudith A. Graeff, 1996. Komunikasi
(http://adln.lib.unair.ac.id). Diakses 02 Untuk Kesehatan Dan Peruban Perilaku,
September 2007. Fakultas Kedokteran Universitas Gajah
Mada, Jogjakarta.