Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN MINI RISET

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
“ Apa itu Demokrasi ? “

Dosen Pengampu :

Oleh Kelompok 4 :

Jesica Novita Sari Barus (3183331013)


Paidol Siringoringo (3183131044)
Suci Vivi Nadea (3181131011)

Kelas A Pendidikan Geografi 2018

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS IIMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN
2019

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga, makalah laporan mini riset ini dapat
diselesaikan dengan baik. Selanjutnya penulis sampaikan shalawat serta salam semoga
dilimpahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW, pada keluarganya, sahabatnya, dan kita
sebagai umatnya.

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada dosen mata kuliah PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAANyang telah banyak memberikan petunjuk dalam pembuatan
makalah ini, Selanjutnya kepada orang tua dan teman-teman yang te lah memberikan
dukungan material maupun moril.

Kami menyadari bahwasanya makalah ini masih jauh dari sempurna, tetapi mudah-mudahan
makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dalam mencari ilmu dan untuk para pembaca
semua dalam menambah pengetahuan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
sifatnya membangun guna menyempurnakan makalah ini.

Medan,11 November 2019

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ............................................................................................. i

Daftar Isi ....................................................................................................... ii

BAB I : PENDAHULUAN ............................................................... 1

A. Latar Belakang .......................................................................... 1

B. Perumusan Masalah................................................................... 3

C. Tujuan Penelitian...................................................................... 4

D. Manfaat Penelitian .................................................................... 4

BAB II : METODE PENELITIAN ...................................................... 5

A. Lokasi Penelitian .......................................................................... 5

B. Populasi dan Sampel .................................................................... 5

C. Sumber Data .................................................................................. 5

D. Metode Pengumpulan Data ........................................................... 5

E. Instrumen Penelitian ...................................................................... 6

BAB IV : PEMBAHASAN ...................................................................... 7

BAB V : PENUTUP ......................................................................... 11

A. Kesimpulan .............................................................................. 11

B. Saran-Saran ............................................................................. 11

Daftar Pustaka ........................................................................................... 12

LAMPIRAN................................................................................................ 13
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Negara merupakan suatu organisasi yang di dalamnya terdapat wilayah,


masyarakat, dan pemerintah. Negara dikatakan suatu organisasi karena di
dalamnya terdapat stuktur contohnya presiden yang dibantu oleh wakil presiden
dan menteri - menterinya. Terbentuknya suatu negara harus mempunyai tiga
syarat utama yaitu wilayah, masyarakat, dan pemerintah. Setiap negara memiliki
sistem atau bentuk pemerintahan tersendiri. Bentuk-bentuk pemerintahan itu
diantaranya Oligarki, Anarki, Moboraksi,Diktator, dan Demokrasi.
Oligarki adalah sistem pemerintahan yang dijalankan oleh segelintir orang
banyak. Partisipasi rakyat dalam pemerintahan dibatasi atau bahkan ditoadakan
dengan dihapusnya lembaga perwakilan rakyat dan keputusan hukum tertinggi
ada pada tangan segelintir orang tersebut.
Anarki adalah pemerintahan yang kekuasaannya tidak jelas, tidak ada
peraturan yang benar-benar dapat dipatuhi. Setiap individu bebas menentukan
kehendaknya sendiri-sendiri tanpa aturan yang jelas.
Moboraksi adalah pemerintahan yang dikuasai olah kelompok orang untuk
kepentingan kelompok yang berkuasa, bukan untuk kepentingan rakyat. Biasanya
mobokrasi dipimpin oleh sekelompok orang yang mempunyai motivasi yang
sama.
Diktator ialah kekuasaan yang terpusat pada seseorang yang berkuasa
mutlak (otoriter), dan Demokrasi adalahkekuatan rakyat atau suatu bentuk
pemerintahan dengan rakyat sebagai pemegang kedaulatannya. Dari beberapa
bentuk pemerintahan ini, demokrasi yang paling umum digunakan dalam suatu
sistem pemerintahan termasuk Indonesia.
Indonesia adalah salah satu negara yang menjunjung tinggi demokrasi,
untuk di Asia Tenggara, Indonesia adalah negara yang paling terbaik menjalankan
demokrasinya, mungkin kita bisa merasa bangga dengan keadaan itu. Nah pada
kesempatan ini, kami akan menyusun sebuah makalah tentang Demokrasi di
Indonesia.

B. Rumusan Masalah

Dengan melihat latar belakang yang telah dikemukakan maka beberapa


masalah yang dapat penulis rumuskan dan akan dibahas dalam laporan ini adalah:
1. Apakah arti demokrasi?
2. Bagaimanakah Sejarah demokrasi?
3. Apa jenis demokrasi?
4. Bagaimanakah prinsip – prinsip demokrasi?
5. Apa ciri – ciri suatu negarayang menganut sistem pemerintahan demokrasi?
6. Bagaimana perkembangan demokrasi di Indonesia?

C. Tujuan

Adapun tujuan dari penyusunan tugas mini riset ini yaitu untuk mengetahui
pemahaman tentang demokrasi.

D. Manfaat

Manfaat penyusunan tugas mini riset ini, yaitu pembaca khususnya mahasiswa
dapat memahami bagaimana proses perkembangan demokrasi di indonesia.
BAB II METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis melakukan penelitian di lingkungan kampus universitas Negeri
Medan. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 5 November 2019.

B.Populasi dan Sampel

Populasi Mahasiswa universitas negeri Medan ,sampel beberapa mahasiswa fakultas ilmu
sosial di universitas negeri medan.

C. Sumber Data

Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini ialah data kualitatif dan sumber
datanya, yakni data primer dan data sekunder.
Data primer adalah data yang diperoleh melalui hasil penelitian langsung terhadap
obyek yang diteliti. Data tersebut diperoleh melalui metode wawancara.
Sedangkan data sekunder yaitu ata yang diperoleh dari berbagai sumber, antara lain
dokumentasi/tulisan (buku-buku, laporan-laporan,. karya ilmiah dan hasil penelitian) dan
dari hasil informasi pihak-pihak yang berkaitan dengan kajian yang diteliti.

D. Metode Pengumpulan Data

1. Riset Kepustakaan
Riset kepustakaan adalah suatu metode pengumpulan data dengan cara melakukan
peninjauan pustaka dari berbagai literatur karya ilmiah, majalah, dan buku-buku yang
menyangkut teori-teori yang relevan dengan masalah yang akan dibahas.
2. Wawancara Terstruktur
Wawancara yang dilaksanakan secara terencana dengan berpedoman pada daftar
pertanyaan yang telah dipersiapkan sebelumnya.
Langkah langkah wawancara :
1. Menentukan narasumber/ responden.
2. Melakukan wawancara dengan bahasa yang santun, baik, dan benar.
3. Mencatat pokok-pokok informasi berdasarkan jawaban narasumber. (menggunakan
alat perekam data berupa hp dan alat tulis sebagai alat bantu).
4. Menulis laporan hasil wawancara.

E.Instrumen Penelitian

Jenis instrument penelitian yang di lakukan dalam pengumpulan data adalah wawancara yang
biasanya dilakukan dalam penelitian kualitatif.
BAB. III

HASIL PENELITIAN

A.Hasil penelitian

Dari penelitian yang kami lakukan kami memperoleh hasil data dari beberapa
narasumber yang kami jumpai sebagai berikut ini :

1.Menurut Jelita Sihombing

Demokrasi adalah bentuk pemerintahan dimana semua warga negeranya memiliki


hak setara dalam pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup mereka.

Tujuan demokrasi adalah memberikan kebebasan bagi rakyat untuk memilih dan
mengemukakan pendapatnya dalam bermusyawarah,sehingga satu keputusan harus diputuskan secara
adil agar tidak ada pihak yang merasa dirugikan.

Kelebihan demokrasi yaitu :

1. Melindungi kepentingan rakyat


2. Berdasarkan prinsip kesetaraan
3. Stabilitas dan tanggung jawab dalam pemerintahan
4. Pendidikan politik kepada rakyat
5. Sedikit peluang revolusi

Kekurangan demokrasi yaitu :

1. Lebih menekankan pada kuantitas daripada kualitas


2. Pemerintahan oleh orang tidak kompeten
3. Berdasarkan kesetaraan yang tidak wajar
4. Pemilih tidak tertarik pada pemilu
5. Menurunkan standar moral

2.Menurut saudari Ketrin Panjaitan

Demokrasi adalah sistem pemerintahan dengan memberikan kesempatan kepada seluruh


warga negara dalam pengambilan keputusan.
Tujuan demokrasi yaitu untuk menciptakan kehidupan masyarakat yang sejahtera,adil dan
makmur dengan konsep yang mengendapkan keadilan,kejujuran dan keterbukaan

Kelebihan demokrasi

1. Pemeritahan stabil
2. Membantu membentuk rakyat menjadi warga negara yang baik

Kelemahan demokrasi

1. Demokrasi adalah pemerintahan orang kaya


2. Penyalahgunaan waktu dan dana publik
3. Tidak terjadi pemerintahan yang stabil
4. Kediktatoran mayoritas

3.
Lampiran
BAB IV

PEMBAHASAN

1. Definisi Demokrasi

Secara etimologis, istilah demokrasi berasal dari bahasa Yunani, “demos” berarti
rakyat dan “kratos” atau “kratein” berarti kekuasaan. Konsep dasar demokrasi dberarti
“rakyat berkuasa” (government of rule by the people). Istilah demokrasi secara singkat
diartikan sebagai pemerintahan atau kekuasaan dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat.

Demokrasi sebagai dasar hidup bernegara diartikan bahwa pada tingkat terakhir
rakyat memberikan ketenytuan dalam masalah-masalah pokok mengenai kehidupannya
termasuk dalam menentukan kehidupan rakyat.

Jadi, Negara demokrasi adalah Negara yang diselenggarakan berdsarkan kehidupan


dan kemauan rakyat. Demokrasi mempunyai arti penting bagi masyarakat yang
menggunakannya, sebab dengan demokrasi, hak masyarakat untuk menentukan sendiri
jalannya organisasi Negara dijamin. Oleh karena itu, istilah demokrasi selalu memberikan
posisi penting bagi rakyat walaupun secara operasional implikasinnya di berbagai Negara
tidak selalu sama.

2. Perkembangan Demokrasi

Konsep demokrasi semula lahir dari pemikiran mengenai hubungan Negara dan
hukum di Yunani Kuno dan dipraktekkan dalam kehidupan bernegara antara abad 4 SM- 6
M. pada waktu itu, dilihat dari pelaksanaannya, demokrasi yang dipraktekkan bersifat
langsung( direct democracy), artinya hak rakyat untuk membuat keputusan- keputusan politik
dijalankan secara langsung oleh seluruh warga Negara yang bertindak berdasarkan prosedur
mayoritas. Di Yunani Kuno, demokrasi hanya berlaku untuk warga Negara yang resmi.
Sedangkan penduduk yang terdiri dari budak, pedagang asing, perempuan dan anak-anak
tidak dapat menikmati hak demokrasi.

Gagasan demokrasi yunani Kuno lenyap Dunia Barat ketika bangsa Romawi
dikalahkan oleh suku Eropa Barat dan Benua Eropa memasuki abad pertengahan (600-1400).
Walaupun begitu, ada sesuatu yang penting yang menjadi tonggak baru berkenaan dengan
demokrasi abad pertengahan, yaitu lahirnya Magna Charta. Dari piagam tersebut, ada dua
prinsip dasar: Pertama, kekuasaan Raja harus dibatasi; Kedua, HAM lebih penting daripada
kedaulatan Raja.

Ada dua peristiwa penting yang mendorong timbulnya kembali “demokrasi” yang
sempat tenggelam pada abad pertengahan, yaitu terjadinya Raissance dan Reformasi.
Raissance adalah aliran yang menghidupkan kembali minat pada sastra dan budaya Yunani
Kuno, dasarnya adalah kebebasan berpikir dan nertindak bagi manusia tanpa boleh ada orang
lain yang membatasi dengan ikatan-ikatan. Sedangkan Reformasi yang terjadi adalah revolusi
agama yang terjadi di Eropa Barat abad 16.

Dari dua peristiwa penting di atas, Eropa kemudian masuk ke dalam Aufklarung
(Abad Pemikiran) dan Rasionalisme yang mendorong mereka untuk memerdekakan pikiran
dari batas-batas yang ditentukan gereja untuk mendasarkan pada pemikiran atau akal (rasio)
yang pada gilirannya kebebasab berpikir ini menimbulkan lahirnya pikiran tentang kebebasan
politik.

Dua filsuf besar yaitu John Locke (Inggris) dan Montesquieu (Perancis) telah
menyumbangkan gagasan mengenai pemerintahan demokrasi. Menurut John Locke (1632-
1704), hak-hak poitik rakyat mencakup hak hidup, kebebasan dan hak memiliki (live, liberal,
property). Sedangkan Montesquieu (1689-1955) menjamin hak-hak politik menurut “Trias
Politika”, yaitu suatu system pemisahan kekuasaan dalam Negara ke dalam kekuasaan
legislative, eksekutif, dan yudikatif yang masing-masing harus dipegang organisai sendiri
yang merdeka. Akibat pemikiran tentang hak-hak politik rakyat dan pemisahan kekuasaan,
muncullah kembali ide demokrasi.

3. Bentuk-Bentuk Demokrasi

a. Demokrasi Perwakilan Liberal

Prinsip demokrasi ini adalah kebebasan individu sebagai dasar fundamental dalam
pelaksanaan demokrasi.

Menurut Held (2004:10), demokrasi perwakilan liberal merupakan suatu


pembaharuan kelembagaan pokok untuk mengatasi problema keseimbangan antara kekuasaan
memaksa dan kebebasan. Rakyat harus diberikan jaminan atas kebebasan individu baik dalam
kehidupan politik, ekonomi, social keagamaan.

Konsekuensi dari system dan prinsip demokrasi ini adalah berkembangnya persaingan
bebas terutama dalam kehidupan ekonomi sehingga mengakibatkan individu yang tidak
mampu menghadapi persaingan tersebut akan tenggelam. Akibatnya, kekuasaan kapitalislah
yang menguasai kehidupan Negara bahkan berbagai kebijakan dalam Negara.

b. Demokrasi Satu Partai

Demokrasi satu partai umumnya dilaksanakan di Negara-negara komunis, seperti


Rusia, China, Vietnam.Menurut komunis, Negara post kapitalis tidak akan melahirkan
kemiripan apapun dengan suatu rezim liberal yaitu rezim parlementer. Semua perwakilan
atau agen akan dimasukkan kedalam lingkungan seperangkat institusi-institusi tunggal yang
bertanggung jawab secara langsung. Partai revolusioner merupakan hal yang esensial karena
partai tersebut merupakan instrument yang dapat menciptakan landasan bagi sosilisme dan
komunisme.
B. Demokrasi di Indonesia

1.Pengertian Demokrasi Menurut UUD 1945

a. Seminar Angkatan Darat II (Agustus 1966)

Bidang Politik dan Konstitusional:

Demokrasi Indonesia seperti dalam UUD 1945 berarti menegakkan kembali asas-asas Negara
hokum dimana kepastian hokum dirasakan oleh segenap warga Negara, hak asasi manusia
baik dalam aspek kolektif maupun dalam aspek perseorangan dijamin dan penyalahgunaan
kekuasaan dapat dihindarkan secara institusional. Dalam rangka ini perlu diusahakn supaya
lembaga-lembaga dan tata

kerja Orde baru dilepaskan dari ikatan pribadi dan lebih diperlembagakan.

Bidang Ekonomi

Hakekat demokrasi Ekonomi sesuai UUD 1945 berarti kehidupan yang layak bagi semua
warga Negara yang antara lain mencakup:

- pengawasan oleh rakyat terhadap penggunaan kekayaan dan keuangan Negara.

- Koperasi

- Pengakuan atas hak milik perorangan dan kepastian hokum dalam penggunaannya.

- Peranan pemerintah yang bersifat pembinaan, penunjuk jalan serta pelindung.

b. Munas III Persahi: The Rule of Law (Desember 1966)

Asas Negara hokum pancasila mengandung prinsip:

- Pengakuan dan perlindungan hak asasi yang mengandung persamaan dalam bidang politik,
hokum, social, ekonomi, cultural dan pendidikan.

- Peradilan yang bebas dan tidak memihak, tidak terpengaruh oleh sesuatu kekuasaan lain.

- Jaminan kepastian hokum dalam semua persoalan.

c. Simposium Hak Asasi Manusia (Juni 1967)

Persoalan HAM dalam kehidupan kepartaian harus ditinjau dalam rangka keharusan untuk
mencapai keseimbangan yang wajar diantara 3 hal:

- Adanya pemerintah yang mempunyai cukup kekuasaan dan kewibawaan.

- Adanya kebebasan yang sebesar-besarnya.

- Perlunya untuk membina suatu “rapidly expanding economy” (pengembangan ekonomi


secara cepat).
2. Demokrasi Pancasila

a. Pengertian

Prof. Dardji Darmodiharjo, S.H.

Demokrasi pancasila adalah Paham demokrasi yang bersumber pada kepribadian dan falsafah
hidup bangsa Indonesia yang perwujudannya seperti dalam ketentuan-ketentuan seperti
dalam pembukaan UUD 1945.

Prof. dr. Drs.Notonagoro, S.H.

Demokrasi pancasila adalah kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan yang berketuhanan Yang Maha Esa, yang berperikemanusiaan
yang adil dan beradab, yang mempersatukan Indonesia dan yang berkeadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia.

b. Aspek-Aspek Demokrasi Pancasila

Berdasarkan pengertian dan Pendapat tentang demokrasi Pancasila dapat dikemukakan


aspek-aspek yang terkandung di dalamnya.

Aspek Material

Demokrasi Pancasila harus dijiwai dan diintegrasikan oleh sila-sila lainnya. Karena itulah,
pengertian demokrasi pancasila tidak hanya merupakan demokrasi politik tetapi juga
demokrasi ekonomi dan sosial .

Aspek Formal

Mempersoalkan proses dan cara rakyat menunjuk wakil-wakilnya dalam badan-badan


perwakilan rakyat dan pemerintahan dan

bagaimana mengatur permusyawaratan wakil-wakil rakyat secara bebas, terbuka, dan jujur
untuk mencapai kesepakatan bersama.

Aspek Normatif

Mengungkapkan seperangkat norma atau kaidah yang membimbing dan menjadi kriteria
pencapaian tujuan.

Aspek Oktatif

Mengetengahkan tujuan dan keinginan yang hendak dicapai.

Aspek Organisasi

Mempersoalkan organisasi sebagai wadah pelaksaan demokrasi pancasila di mana wadah


tersebut harus cocok dengan tujuan yang hendak dicapai.

Aspek kejiwaan
Menjadi semangat para penyelenggara negara dan semangant para pemimpin pemerintah.

c. Prinsip-Prinsip Demokrasi Pancasila

1. Adapun Prinsip-prinsip Pancasila:

2. Persamaan bagi seluruh rakyat

3. Keseimbangan antara hak dan kewajiban

4. Pelaksanaan kebebasan yang bertanggung jawab secara moral Tuhan yang maha Esa, diri
sendiri, dan orang lain.

5. Mewujudkan rasa keadilan social

6. Pengambilan keputusan dengan musyawarah mufakat

7. Mengutamakan persatuan nasional dan kekeluargaan

8. Menjunjung tinggi tujuan dan cita-cita nasional


BAB V

PENUTUP

A.Simpulan

Dari Hasil penelitian dan pembahasaan diatas dapat disimpulkan bahwa demokrasi
merujuk kepada konsep kehidupan negara atau masyarakat, dimana warga negara dewasa
turut berpartisipasi dalam pemerintahan melalui wakilnya yang diplih melalui pemilu.
Pemerintahan di Negara demokrasi juga mendorong dan menjamin kemerdekaan berbicara,
beragarna, berpendapat, berserikat setiap warga Negara, menegakan rule of law, adanya
pemerintahan menghormati hak-hak kelompok minoritas; dan masyarakat warga Negara
memberi peluang yang sama untuk mendapatkan kehidupan yang layak.

Pengertian demokrasi adalah bentuk pemerintahan yang berasal dari rakyat, dilakukan
oleh rakyat, dan dipergunakan untuk kepentingan rakyat.

Demokrasi dapat memberi manfaat dalam kehidupan masyarakat yang demokratis,


yaitu Kesetaraan sebagai warga Negara, memenuhi kebutuhan-kebutuhan umum, pluralisme
dan kompromi, menjamin hak-hak dasar, dan pembaruan kehidupan social.

Untuk menumbuhkan keyakinan akan baiknya system demokrasi, maka harus ada
pola perilaku yang menjadi tuntunan atau norma nilai-nilai demokrasi yang diyakini
masyarakat. Nilai-nilai dan demokrasi membutuhkan hal-hal diantaranya kesadaran akan
puralisme, sikap yang jujur dan pikiran yang sehat. demokrasi membutuhkan kerjasama
antarwarga masyarakat dan sikap serta itikad baik, demokrasi membutuhkan sikap
kedewasaan. demokrasi membutuhkan pertimbangan moral.

Dalam perjalanan sejarah bangsa, ada empat macam demokrasi di bidang politik yang pernah
diterapkan dalam kehidupan ketatanegaraan Indonesia, yaitu, Demokrasi Parlementer
(liberal), Demokrasi Terpimpin, Demokrasi Pancasila Pada Era Orde Baru, Demokrasi
Pancasila Pada Era Orde Reformasi.

B.Saran

Di Indonesia demokrasi bukan hanya sebagai sistem pemerintahan namun kini telah
menjadi salah satu sistem politik. Salah satu pemilu yang krusial atau penting dalam
katatanegaraan Indonesia adalah pemilu untuk memilih wakil rakyat yang akan duduk dalam
parlemen, yang biasa kita kenal dengan sebutan Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD dan
DPRD. Setelah terpilih menjadi anggota parlemen, para konstituen tersebut pada hakikatnya
adalah bekerja untuk rakyat secara menyeluruh. Itulah yang dinamakan dengan dari rakyat,
oleh rakyat, dan untuk rakyat.
Akan tetapi, dewasa ini tidak sedikit para anggota parlemen yang “melupakan” rakyatnya
ketika mereka telah duduk enak di kursi “empuk”. Mereka sibuk dengan urusan pribadi
mereka masing-masing, mengutamakan kepentingan golongan, dan berpikir bagaimana
caranya mengembalikan modal mereka ketika kampanye. Fenomena ini sudah tidak aneh lagi
bagi bangsa Indonesia. Para elite politik saat ini, sudah tidak lagi pada bingkai kesatuan, akan
tetapi berada pada bingkai kekuasaan yang melingkarinya. Seperti misalnya, adanya sengketa
hasil pemilu, black campaign ketika kampanye dan sebagainya, yang penting bisa
mendapatkan kekuasaan. Semboyan Bhinneka Tunggal Ika pun telah luntur dalam
dirinya.Untuk itu, diharapkan agar masyarakat ikut mengontrol jalannya pemerintahan agar
menuju Indonesia yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA

Banks, J.A. (2004). Diversity and Citizenship Education: Global Perspective. San Fransisco:
JosseyBass.

Budimansyah, D. (2008). PKN dan Masyarakat Multikultural. Bandung:Program Studi PKn SPs UPI.

Fuchs, S. (2001). Against Essentialism (A Theory of Culture and Society).London: Harvard


University Press.

Gandamana,apick.2019.Pendidikan Kewarganegaraaan Untuk Perguruan Tinggi.


Medan:Harapan Cerdas.
Hendro, Saka. 2010. (http://sakauhendro.wordpress.com/demokrasi-dan- politik/pengertian-
demokrasi.html) diakses pada tanggal 17 November, pukul 22:29

Hershock, D. Peter et al. (2007).ChangingEducation: Leadership,Innovation and Development in

Meyer, David. S (2002). Social Movement(Identity, Culture, dan the State). New York: Oxford
University Press.

Narmoatmojo, Winarno, dkk. 2015. Pendidikan Kewarganegaraaan Untuk Perguruan Tinggi.


Yogyakarta: Ombak.
Pieterse, Jan Nedeveen (2009).Globalization and Culture. London:Rowman & Littlefield
Publishers,Inc.

Rogaiyah, Alfitri. 2009. Jurnal PPKn dan Hukum: Demokrasi Kesetaraan atau Kesenjangan.
Universitas Sriwijaya. Sumatera Selatan

Setiawan, Deny. 2016. Pendidikan Kewarganegaraan. Medan: Madenatera.


Sulfa, 2006. Pendidikan Kewarganegaraan. Universitas Halu Oleo.Kendari

Wikipedia, 2013 (http://id.m.wikipedia.org/wiki/demokrasi.html) Diakses pada tanggal 17


November, pukul 19:17

Anda mungkin juga menyukai