kromatografi dimana fase diam berupa gel yang permeabel dan dapat berfungsi
sebagai penyaring. Gel sendiri merupakan jaringan tiga dimensi yang dibuat
dengan cross-linking polimer rantai panjang yang dapat menyerap air dan pelarut
polar-pelarut polar lain. Beberapa gel menerima pelarut non polar juga. Pelarut
akan diserap tergantung pada kapasitas gel, yang ditentukan oleh derajat cross-
memasuki gel karena ukurannya besar maka molekul tersebut akan dielusi
langsung dan molekul-molekul yang lebih kecil akan masuk dalam jaringan gel
dengan berat olekul tinggi dalam penelitian biokimia dan kimia polimer.
Pemisahan didasarkan pada psoses eksklusi sterik yang biasanya dilakukan untuk
telah ada saat ini mempunyai limit eksklusi yang berbeda-beda dan tergantung
Karena gel yang digunakan bersifat permeabel, maka kromatografi gel ini sering
Ada beberapa tipe gel yang digunakan dalam eksperimen biokimia dan
polimer selama ini. Yang utama adalah gel Sephades yang digunakan untuk
pemisahan protein dan senyawa-senyawa biokimia lainnya. Gel ini dibuat dengan
pada kondisi polimerisasi. Sephadex tidak larut dalam air, namun stabil di dalam
asam basa lemah. Gel ini dapat memasukkan air, glikol, dimetil sulfoksida, dan
formamida, namun tidak dalam asam asetat glacial, methanol, dan etanol. Jumlah
molekul yang dapat masuk disebut dengan parameter ‘’water regain’’ yang berarti
mempunai beberapa jenis derajat hubung silang yang ditujukan pada bermacam-
Gel lain yang tidak kalah penting dalam kromatografi jenis ini adalah Bio-
Gel yang relative lebih inert. Bio-Gel dibuat dari polimerisasiakrilamida dengan
yang umum dan dapat bekerja di rentangan pH dari 2-11. Rentangan limit eksklusi
dari gel yang berguna untuk pemisahan senyawa-senyawa polar ini adalah 1.800-
400.000. Gel Agarose digunakan untuk memisahkan molekul bermassa lebih dari
500.000, dibuat dari bahan dasar poligalaktopiranosa. Styragel tidak larut dalam
air, namun dapat swell dalam pelarut organik. Gel yang berbahan dasar polistirena
yang sangat kaku dengan ini tersedia dalam berbagai porositas. Gel ini tahan
tetraklorida, perkloroetilena, kresol, dan banyak lagi, namun tidak dalam air,
masih dimungkinkan. Gelas berpori (Porous Glass) sering kali digunakan untuk
pekerjaan dengan tekanan tinggi karena jaringannya keras dan tahan. Gelas
jenis.
2. Proses Pemisahan
berhubungan dengan bentuk dan ukuran seragam. Ada sebagian molekul kecil
yang dapat masuk ke pori da terelusi disana, sebagian yang tidak dapat masuk ke
pori akan terelusi diluar butiran. Molekul kecil akan bebas masuk dan bergerak di
dalam interior gel dan akan terpisah menurut ukuran pori dari gel, sementara yang
berada di luar akan terpisah menurut fungsi dari ukuran butiran, kepadatan dan
Ada dua jenis pelarut yang bekerja selama elusi, yakni pelarut di dalam
pori gel yang merupakan lingkungan partikel kecil selama elusi, dengan volume
Vi serta pelarut di luar pori dengan Vo yang mengelusi partikel yang lebih besar
dari pori gel, jumlahnya sama dengan volume pelarut yang mengelusi Vi partikel
kecil yang dielusi melalui pori mempunyai volume elusi Ve dan ditambah
Ve = Vo + KVi…………………………………………………(1)
konsentrasi senyawa di dalam pelarut di dalam interior gel dan di luar jaringan
gel. Harga K juga berarti fraksi volume dari pelarut di dalam interior gel yang
K = (Ve-Vo)/Vi………………………………………………..(2)
Harga Vi dapat diambil dari berat gel kering yang dapat menerima air (water
regain) WR:
Vi = a WR………………………………………………………(3)
Dimana a adalah massa gel dalam keadaan kering dan menyerap air. Sebuah
dan 1, dalam hal ini retensi senyawa di fase diam dalam kromatografi biasa
adalah pemisahan menurut besarnya ukuran partikel. Jika ada dua senyawa yang
mempunyai harga KA dan KB maka harga volume elusinya adalah Ve + K1V1 dan
KA)vi.
dalam proses penyaringan yang sering didapati adalah proses yang dipengaruhi
oleh banyak faktor, terutama faktor interaksi senyawa dengan permukaan fase
diam gel itu sendiri. Pelarut yang mengelusi akan tinggal di permukaan gel dan
ikut serta dalam menyumbangkan kerumitan tersendiri dalam proses elusi. Pelarut
dan juga partikel yang dipisahkan bisa terikat di permukaan gel dan ikut serta
dalam menyumbangkan kerumitan tersendiri dalam proses elusi. Pelarut dan juga
partikel yang dipisahkan bisa terikat di permukaan gel karena gel mengandung
eksklusi sterik dan bukan retensi di permukaan fasa diam. Tambahan lagi, pelarut
yang tertinggal di permukaan ini dapat berfungsi sebgai fase diam dalam
kromatografi biasa, karena akan menahan sejenak senyawa yang sedang dielusi
beberapa saat. Pemisahan yang terjadi mirip seperti kromatografi parisi. Dengan
demikian, partikel yang dipisahkan ini juga mempunyai waktu retensi yang
sebenarnya tidak diperhitungkan dalam metode gel permeasi. Hal ini diluar
pembahsan pemisahan dengan metode eksklusi sterik. Beberapa hal lain juga tidak
rancangan proses.
3. Teknik Eksperimental
dengan pelarut yang tepat sampai mencapai kesetimbangan dalam beberapa saat
dan tidak boleh ada gelembung udara dan ditahan di kolom dengan memberikan
tetap supaya laju alir konstan. Deteksi pemishan dilakukan dengan batuan sinar
4. Aplikasi Umum
antara makromolekul yang ada bukanlah hal yang mudah. Kromatografi gel
permeasi ini sering digunakan untuk “desalting” dalam kolom sederhana dengan
cara elusi dengan gel permeasi akan dipilih untuk langkah pemisahan. Dalam
stasioner
KROMATOGRAFI GEL
OLEH :
KELOMPOK III
KIMIA B
JURUSAN KIMIA
KENDARI
2019