BAB II PKWN 1
BAB II PKWN 1
PEMBAHASAN
Istilah demokrasi berasal dari penggalan kata bahasa Yunani yakni demos
dan kratos. Demos berarti rakyat dan kratos berarti pemerintahan. Sehingga
demokrasi berarti pemerintahan rakyat. Salah satu pendapat terkenal dikemukakan
oleh Abraham Lincoln di tahun 1863 yang mengatakan “demokrasi adalah
pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat” (government of the
people, by the people and for the people)
Studi Kasus
Studi kasus mengenai Demokrasi Pancasila di Indonesia dapat kita lihat
dari kasus “Terkekangnya Media Pers Saat Era Orde Baru”. Ketika Orde Lama
runtuh dan kemudian memasuki Era Orde Baru para media pers mendapat tekanan
yang begitu keras dari pemerintah dan mulai terkekang pergerakannya. Pers
dilarang untuk memberitakan berita miring seputar pemerintahan. Jika ada yang
berani memberikan kiritikan kepada pemerintahan saat itu dan kemudian
mempublikasikannya maka akan ada ancaman keras yang akan diperoleh oleh
penerbit.
Selain itu, pemerintah didukung dengan adanya siaran televisi yang
dikuasainya, yaitu TVRI, dan ditambah lagi pemerintah dengan berbagai
peraturannya memberendel berbagai media cetak yang tidak sejalan dengan
pemerintahan. Bentuk lain dari pengekangan pers saat itu ialah munculnya SIUPP
(Surat Izin Untuk Penerbitan Pers). Demikianlah ketatnya masa orde baru
terhadap pers, sehingga peranan Pers sebagai transmisi informasi dan katalisator
bagi perubahan politik sosial tidak dapat berjalan baik. Hal ini tentunya sangat
tidak sesuai dengan Demokrasi Pancasila yang mengusung kebebasan
berpendapat.
Secara umum demokrasi terbagi menjadi dua, yaitu :
- Demokrasi langsung :
- Otonomi daerah
- Pembuatan undang-undang
- Kebebasan pers
- adanya pemilihan umum untuk memilih wakil rakyat yang duduk di lembaga
perwakilan rakyat