Anda di halaman 1dari 66

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Karbohidrat merupakan senyawa yang mengandung gugus fungsi
keton atau aldehid, dan gugus hidroksi. karbohidrat yang tidak dapat
dihidrolisis menjadi molekul-molekul karbohidrat yang lebih sederhana lagi.
Kedudukan karbohidrat sangatlah penting pada manusia dan hewan tingkat
tinggi lainnya, yaitu sebagai sumber energi. Untuk menguji keberadaan
karbohidrat dapat dilakukan dengan berbagai cara,pada praktikum kali ini
pengujian karbohidrat menggunakan Uji Molis,Uji Bebedict,Uji Seliwanoff
dan Uji Iodin. Uji molish ini berlaku secara umum baik digunakan untuk uji
gugus aldosa maupun gugus ketosa.uji molish ini dapat dilakukan dengan cara
penambahan larutan H2 SO4 pada larutan karbohidrat. Hasilnya akan bereaksi
dengan α-naphtol membentuk senyaewa berwrna ungu kemerah-merahan.Uji
Bennedict dilakukan dengan penambahan pereaksi bennedict pada larutan
karbohidrat,uji benedict terjadi dalam suasana basa karena gula akan
mereduksi dalam suasana basa kemudian larutan dipanaskan kurang lebih 5
menit dan dilihat peruahan warnanya.Uji selliwanoff dilakukan dengan
mencampur pereaksi yang mencampurkan rasorsional dengan HCl pekat
kemudian larutan dipanaskan selama larutan berubah warna.Uji Iodin
dilakukan dengan penambahan iodin yang akan membentuk adsorsi kompleks
yang spesifik.
Diketahui bahwa karbohidrat terkandung dalam berbagai jenis
makanan, contohnya buah-buahan.Untuk itu dilakukakan keempat Uji pada
berbagai macam buah, yaitu tomat, jambu merah, alpukat, mangga, sirkaya,
kedondong, papaya, pisang, dan belimbing dengan berbagai tingkat
kematangan.

1
1.2 Rumusan masalah
1. Bagaimana mengidentifikasi adanya karbohidrat
(Monosakarida,disakarida,polisakarida) pada uji karbohidrat?
2. Bagaimana mengidentifikasi / menunjukkan adanya zat-zat yang
mereduksi dalam suasana alkalis, dan dapat membedakan sakarida
(gula) yang dapat mereduksi dan sakarida yang tidak mereduksi?
3. Bagaimana mengidentifikasi adanya fruktosa?
4. Bagaimana mengidentifikasi adanya polisakarida terutama amilum?
5. Bagaimana membedakan antara amilum dan glikogen?
6. Bagaimana menunjukkan adanya karbohidrat pada bahan yang belum
dikenal komposisinya?
1.3 Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengidentifikasi adanya karbohidrat
(Monosakarida,disakarida,polisakarida) pada uji karbohidrat
2. Mahasiswa dapat mengidentifikasi / menunjukkan adanya zat-zat yang
mereduksi dalam suasana alkalis, dan dapat membedakan sakarida
(gula) yang dapat mereduksi dan sakarida yang tidak mereduksi
3. Mahasiswa dapat mengidentifikasi adanya fruktosa
4. Mahasiswa dapat mengidentifikasi adanya polisakarida terutama
amilum
5. Mahasiswa dapat membedakan antara amilum dan glikogen
6. Mahasiswa dapat menunjukkan adanya karbohidrat pada bahan yang
belum dikenal komposisinya.
1.4 Manfaat
1. Dapat menentukan/ mengidentifikasi adanya karbohidrat
(monosakarida, disakarida, polisakarida) dengan menggunakan uji
molish.
2. Dapat menunjukkan adanya zat- zat yang mereduksi dalam suasana
alkalis dengan uji benedict.

2
3. Dapat membedakan sakarida (gula) yang dapat mereduksi dan sakarida
yang tidak mereduksi dengan uji benedict.
4. Dapat menunjukkan adanya fruktosa dengan menggunakan uji
seliwanoff.
5. Dapat menentukan adanya gula yang mengandung gugus keton dengan
uji seliwanoff.
6. Dapat menunjukkan adanya kandungan polisakarida (terutama amilum)
dengan uji iodine.
7. Dapat membedakan amilum dan glikogen dengan uji iodine.
8. Dapat menunjukkan adanya karbohidrat pada bahan yang belum
dikenal secara umum komposisinya (buah nanas mentah, nanas
setengah matang dan nanas matang) dengan menggunakan berbagai uji
(uji molish, uji benedict, uji seliwanoff dan uji iodine).

3
BAB 2

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Karbohidrat
Karbohidrat merupakan senyawa yang mengandung gugus fungsi
keton atau aldehid, dan gugus hidroksi. Senyawa karbohidrat adalah
polihidroksi aldehida atau polihidroksi keton yang mengandung unsur unsur
karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O), dengan rumus empiris total
(CH₂O). karbohidrat paling sederhana adalah monosakarida diantaranya
glukosa yang mempunyai rumus molekul C₆H₁₂O₆.
Karbohidrat terdiri dari unsur C,H,dan O perbandingan antara jumlah
atom hydrogen dan juga oksigen adalah 2:1. (Poedjiati, 1994)
Karbohidrat terdiri dari monosakarida,disakarida,olisakarida dan juga
polisakarida. Monosakarida adalah jenis karbohidrat yang paling sederhana
yakni hanya terdiri dari 1 satuan penyusun,monosakarida sangat sulit untuk
dihidrolisis dengan karbohidrat lain. monosakarida sering dikenal dengan
heksosa,karena terdiri dari 6 rantai atau cincin karbon. ada tiga macam jenis
monosakarida dalam ilmu gizi yakni glukosa,fruktosa,dan juga galaktosa
ketiga macam monosakarida ini memilik jumlah atom yang sama hanya saja
penyusunan atom atom hidrogen dan oksigen, (San09).
. Berikut ini yang termasuk ke dalam jenis karbohidrat monosakarida :
 Glukosa
Glukosa dinamakan juga dekstrosa.Glukosa di alam terdapat dalam
sayur, buah, sirup jagung, sari pohon, dan dengan fruktosa berada dalam
madu.Glukosa dapat digunakan untuk diet tinggi energi.
 Fruktosa
Fruktosa atau levulosa, adalah gula paling manis. Fruktosa terdapat
pada madu, buah, nektar bunga, dan juga sayur.Sepertiga dari gula madu
terdiri atas fruktosa.Fruktosa juga banyak terkandung dalam sirup jagung yang

4
banyak digunakan dalam proses pembuatan minuman ringan yang banyak
dijual.
 Galaktosa
Tidak seperti glukosa dan fruktosa yang dapat dengan mudah
dijumpai secara bebas di alam, galaktosa dapat ditemukan didalam tubuh
sebagai hasil pencernaan dari laktosa.
Disakarida adalah jenis karbohidrat yang terdiri dari 2 satuan penyusun,
disakarida akan terbentuk jika dua monosakarida mengalami reaksi
kondensasi yang melibatkan terlepasnya suatu molekul reaks ini ini juga
disebut reaksi dehidrasi . tiga senyawa disakarida adalah sukrosa,laktosa dan
maltosa.
Berikut ini yang termasuk ke dalam jenis karbohidrat Disakarida.
Dalam disakarida dikenal ada empat jenis, yaitu sukrosa atau sakarosa,
maltosa, laktosa, dan trehalosa.
 Sukosa atau sakarosa
Sukrosa atau sakarosa dikenal juga dengan nama gula tebu atau gula
bit. Gula pasir yang mengandung 99% sukrosa dibuat dari kedua macam
bahan makanan tersebut melalui proses penyulingan dan kristalisasi. Sukrosa
dapat juga ditemukan dalam buah, sayuran, dan madu.
 Maltosa
Maltosa terbuntuk dalam setiap pemecahan pati, seperti yang terjadi
pada tumbuh-tumbuhan berkecambah, sedangkan didalam usus manusia
terjadi pada saat pencernaan pati.Maltosa pecah menjadi dua unit glukosa.
 Laktosa
Laktosa (gula susu) hanya terdapat pada susu dan terdiri atas satu
unit glukosa dan galaktosa. Laktosa adalah gula yang memiliki rasa paling
tidak manis dan sangat susah untuk larut dibanding sakarida lainnya.
 Trehalosa
Trehalosa dikenal sebagai gula jamur karena sebanyak 15% bagian
kering dari jamur terdiri atas trehalosa, terdapat pula dalam serangga

5
Olisakarida adalah jenis karbohidrat yang terdiri dari 3-6 satuan
penyusunnya sedangkan polisakarida adalah jenis karbohidrat yang terdiri
lebih dari 6 satuan penyusunnya.polisakarida adalah jenis karbohidrat yang
memiliki rantai lurus atau bercabang,polisakarida dirombak menjadi
karbohidrat sederhana dengan tingkat yang beragam. Tiga polisakarida yang
sangat dibutuhkan dalam tubuh adalah Pati,glikogen,dan jga selulosa, dan dari
ketiga polisakarida terbut hanya pati dan glikogen yang menyediakan energi
pada tubuh sedangkan selulosa sangat penting karena menyediakan serat.
karbohidrat memiliki beberapa fungsi bagi tubuh yakni sebagai berikut:
sebagai sumber energi,pemberi rasa manis pada makanan khususnya
monosakarida dan juga disakarida,penghemat protein,pengatur metabolisme
lemak dan membantu mengeluarkan fases (San09).

Pati merupakan simpanan karbohidrat dalam tumbuh-tumbuhan dan


merupakan karbohidrat utama yang dimakan manusia di seluruh dunia. Pati
terutama terdapat dalam padi-padian, biji-bijian, dan umbi-umbian. Jumlah unit
glukosa dan susunannya dalam satu jenis pati berbeda satu sama lain
bergantung jenis tanaman asalnya. Rantai glukosa terikat satu sama lain melalui
ikatan alfa yang dapat dipecah dalam proses pencernaan (Almatsier, 2010)

Banyak sekali manfaat karbohidrat bagi tubuh namun pengonsumsian


karbohidrat tidak boleh terlalu berlebihan karena jika kadar karbohidrat
melebihi kadar yang dibutuhkan maka akan terjadi pembentukan lemak.
(Kartasapoetra dan Marsetyo, 1995) .

2.2 Uji pada Karbohidrat


Adanya karbohidrat dalam makanan dapat diidentifikasi secara
kualitatif maupun dengan cara kuantitatif. pada percobaan kali ini hanya

6
digunakan uji karbohidrat secara kualitatif (berdasarkan pembentukan
warna)yakni dengan uji molish,uji benedict,uji selliwanoff dan juga uji iodin.
1. Uji Molish
Uji molish ini berlaku secara umum baik digunakan untuk uji
gugus aldosa maupun gugus ketosa.uji molish ini dapat dilakukan
dengan cara karbohidrat ditambahkan dengan larutan H2 SO4 . asam
sulfat ini yang nantinya akan menyerap air dan membentuk furfural
yang nantinya akan membentuk cincin berwarna ungu.jika yang
dideteksi pentose maka akan terbentuk furfural sementara jika aldose
yang terdeteksi akan terbentuk Hidroksimetilfirfural. (Abdul Rahman
dan Symantri , 2007)
2. Uji Benedict
Uji ini positif untuk gula pereduksi/ gula inversi seperti
glukosa dan fruktosa. Caranya gula reduksi ditambahkan dengan
campuran CuSO4 (tembaga sulfat), natrium sitrat (NaSO3) dan
natrium karbonat (NaCO3) lalu dipanaskan maka akan terbentuk
endapan kupro oksida (Cu2O) yang berwarna merah coklat.
Uji ini terjadi dalam suasana basa/alkalis karena gula akan mereduksi
dalam suasana basa. Natrium sitrat berfungsi sebagai pengkelat Cu
dengan membentuk kompleks Cu- sitrat. Natrium karbonat berfungsi
untuk menciptakan suasana basa. Berikut ini bentuk reaksi yang terjadi
pada uji benedict. Gambar 2.2 berikut merupakan gambar reaksi pada
uji benedict.

O O
|| ||
R-C-H +Cu2+ + 2 OH R-C-OH + Cu2O + H2O

Gambar 2.2 Reaksi pada Uji Benedict


3. Uji Selliwanoff

7
Uji ini positif terhadap ketosa, misal fruktosa. Akan tetapi
negative terhadap aldosa. Pereaksi dibuat dengan mencampurkan
resorsinol dengan HCl pekat kemudian diencerkan dengan akuades.
Uji dilakukan dengan menambahkan larutan sampel ke dalam pereaksi
lalu dipanaskan dalam air mendidih. Adanya warna merah
menunjukkan adanya ketosa.
4. Uji Iodine
Polisakarida dengan penambahan iodium akan membentuk
kompleks adsorpsi berwarna yang spesifik. Amilum atau pati yang
dengan iodium menghasilkan warna biru, dekstrin menghasilkan
warna merah anggur, sedangkan glikogen dan sebagian pati yang
terhidrolisis akan membentuk warna merah.
Sedangkan uji kuantitatif dapat dilakukan dengan beberapa
metode diantaranya:
a. Metode luff school
Metode ini dapat digunakan untuk menentukan kandungan glukosa
dalam bahan yang akan diuji (contohnya buah) berdasarkan pada
reaksi titrasi iodometri dari kelebihan Cu. (Bintang, 2010)

b. Metode dinitrosalisilat (DNS)


Metode ini dapat digunakan untuk mengukur gula pereduksi dengan
teknik kolorimetri. Teknik ini hanya bisa mendeteksi satu gula
pereduksi, misalnya glukosa. Gugus aldehida yang dimiliki oleh
glukosa akan dioksidasi oleh asam 3,5 dinitrosalisilat menjadi gugus
karboksil. (Bintang, 2010)

c. Metode asam fenol sulfat


Metode ini disebut juga dengan metode TS (total sugar) yang
digunakan untuk mengukur total gula. Metode ini dapat mengukur dua
molekul gula pereduksi (Bintang, 2010).

8
BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan tempat


Hari/ tanggal : Jum’at 02 Maret 2018
Waktu : 13.30 - Selesai
Tempat : Laboratorium Fisiologi , Gedung C10
Universitas Negeri Surabaya
3.2 Alat dan bahan
a. Pada Uji Molish
Alat :
1. Tabung reaksi 4. Penjepit tabung reaksi
2. Pipet tetes 5. Gelas ukur
3. Rak tabung reaksi
Bahan :
1. H2SO4 pekat 5. Sukrosa 1%
2. Pereaksi Molish 6. Maltosa 1%
3. .Glukosa 1% 7. Amilum
4. Fruktosa 1% 8. Laktosa
b. Pada Uji Bennedict
Alat :
1. Tabung reaksi 6. Gelas kimia
2. Pipet tetes 7. Spirtus
3. Rak tabung reaksi 8. Kaki tiga dan kasa
4. Penjepit tabung reaksi 9. Bunsen
5. Gelas ukur 10. Pencatatwaktu

9
Bahan :

1. Pereaksi Bennedict 5. Maltosa 1%


2. Glukosa 1% 6. Amilum
3. Fruktosa 1% 7. Laktosa
4. Sukrosa 1%
c. Pada Uji Seliwanoff
Alat :
1. Tabung reaksi 6. Gelas kimia
2. Pipet tetes 7. Spirtus
3. Rak tabung reaksi 8. Kaki tiga dan kasa
4. Penjepit tabung reaksi 9. Bunsen
5. Gelas ukur 10. Pencatat Waktu
Bahan :
1. Pereaksi Seliwanoff 5. Maltosa 1%
2. Glukosa 1% 6. Amilum
3. Fruktosa 1% 7. Laktosa
4. Sukrosa 1%
d. Pada Uji Iodin
Alat : 3. Rak tabung reaksi
1. Tabung reaksi 4. Penjept tabung reaksi
2. Pipet tetes 5. Gelas ukur
Bahan :
1. Larutan amilum 1% 4. HCl
2. Larutan selulosa 1% 5. NaOH
3. Larutan likogen 1% 6. Larutan Iodine
e. Pada Uji Karbohidrat Pada Buah
Alat :
1. Tabung reaksi 3. Rak tabung reaksi
2. Pipet tetes 4. Penjepit tabung reaksi

10
5. Gelas ukur 9. Bunsen
6. Gelas kimia 10. Cawan petri
7. Spirtus 11. Pencatat waktu
8. Kaki tiga dan kasa
Bahan :
1. Pereaksi molish 7. Sukrosa 1%
2. Pereaksi bennedict 8. Maltosa 1%
3. Pereaksi iodine 9. Amilum
4. Pereaksi seliwanoff 10.Laktosa
5. Glukosa 1%
6. Fruktosa 1%

3.3 Prosedur kerja


a. Uji Molish pada Karbohidrat

2 ml larutan karbohidrat 1 %

(Glukosa,Fruktosa,Laktosa,Maltosa,sukrosa)
-

- dimasukkan dalam tabung reaksi


- ditambahkan 2- tetes pereaksi molish
- kocok pelahan selama 5 detik
-tabung reaksi dimiringkan
-ditetesi 1 ml(kurang lebih 20 tetes) H2 SO4 melalui dinding
tabung
- lakukan langkah tersebut terhadap semua larutan karbohidrat

Mengamati apakah cincin berwana ungu pada


perbatasan kedua larutan

11
b. Uji Benedict pada Karbohidrat
2 ml pereaksi Benedict

- Dimasukkan kedalam tabung reaksi


- ditambahkan 5 tetes larutan karbohidrat
1%(glukosa,fruktosa ,laktosa,maltosa dan sukrosa)

2ml pereaksi benedct + 5 tetes larutan


karbohidrat1%(glukosa,laktosa,fruktosa,maltosa dan sukrosa)

- kelima larutan karbohidrat dipanaskan dalam


waterbath selama 5 menit.
- tunggu hingga dingi dan jangan dikocok

membandingkan perubahan warna pada kelima larutan


karbohidrat 1% yang sudah ditambahkan pereaksi benedict

c. Uji Seliwanoff pada Karbohidrat

larutan karbohidrat 1% (glukosa,fruktosa ,laktosa,maltosa dan


sukrosa,amilum)
- Dimasukkan kedalam tabung reaksi
- ditambahkan 1 ml pereaksi Seliwanoff
- ditambahkan 2 tetes amilum 1%

larutan karbohidrat 1% (glukosa,fruktosa ,laktosa,maltosa dan


sukrosa,amilum) + 1 ml pereaksi seliwanof + 2 tetes amilum 1%

- pada waktu yang bersamaan kelima tabung reaksi


tersebut dipanaskan di dalam waterbath sampai
terbentuk warna

catat kecepatan terbentuknya warna dari masing masing tabung reaksi


tersebut

12
d. Uji Iodin pada Karbohidrat

3 ml larutan karbohidrat 1 %

(amilum dan laktosa)

Tabung Reaksi 1 Tabung Reaksi 1 Tabung Reaksi 1

- ditambahkan
- ditambahkan - ditambahkan
2 tetes air
2 tetes HCl 2 tetes NaOH
- dikocok lalu
- dikocok lalu - dikocok lalu
ditambahkan
ditambahkan ditambahkan
pereaksi iodine
pereaksi iodine pereaksi iodine

Perhatikan
Perhatikan Perhatikan
perubahan
perubahan perubahan
yang terjadi
yang terjadi yang terjadi

13
e. Uji Karbohidrat ada buah
 Uji Molish

Ekstrak Tingkat Kematangan Buah

(alpokat,jeruk nipis,jambu biji,srikaya,cabai,pepaya,kedondong,pisang)

2ml Ekstra buah 2ml Ekstra buah 2ml Ekstra buah


mentah Ranum matang

- Dimasukkan kedalam tabung reaksi

− Tambahkan 2-3 tetes pereaksi molish.

− Kocokperlahanselama 5 detik.

− Miringkan tabung reaksi, tetesi


dengan 1ml (± 20 tetes) H2SO4.

− Tegakkan tabung reaksi dan diamati.

mengamati perubahan warna dan


terbentuknya cincin merah ungu pada
perbatasan kedua larutan

14
 Uji Benedict

2 mL pereaksi
benedict

- Dimasukkan
kedalam
tabungreaksi 1.

− Ditambahkan 5 tetes
ekstrak buah
Mentah

− Dipanaskandalamw
aterbath (panangas)
selama 5 menit.

− Didinginkan.

Membandingkan perubahan
warna yang terjadi

Nb: Ekstrak Buah Mentah yang di uji alpokat,jeruk nipis,jambu


biji,srikaya,cabai,pepaya,kedondong,pisang

15
2 mL pereaksi
benedict

- Dimasukkankedala
mtabungreaksi 2.

− Ditambahkan 5 tetes
ekstrak buah Ranum

− Dipanaskan dalam
waterbath
(panangas) selama 5
menit.

− Didinginkan.

Membandingkan perubahan warna


yang terjadi

Nb: Ekstrak Buah Ranum yang di uji alpokat,jeruk nipis,jambu


biji,srikaya,cabai,pepaya,kedondong,pisang

16
2 mL pereaksi
benedict

- Dimasukkankedala
mtabungreaksi 3.

− Ditambahkan 5 tetes
ekstrak buah
Matang

− Dipanaskan dalam
waterbath
(panangas) selama 5
menit.

− Didinginkan.

Membandingkan perubahan
warna yang terjadi

Nb: Ekstrak Buah Matang yang di uji alpokat,jeruk nipis,jambu


biji,srikaya,cabai,pepaya,kedondong,pisang

17
 Uji Seliwanoff

1 mL
pereaksiseliwanoff

- Dimasukkan ke
dalam tabung reaksi
1.

− Ditambahkan 2 tetes
ekstrak buah
mentah.

− Pada waktu
bersamaan di
tempatkan ke dalam
waterbath sampai
terbentuk warna.

− Dicatat kecepatan
terbentuknya warna.

Mencatat Kecepatan terbentuk nya warna

Nb: Ekstrak Buah Mentah yang di uji alpokat,jeruk nipis,jambu


biji,srikaya,cabai,pepaya,kedondong,pisang

18
1 mL
pereaksiseliwanoff

- Dimasukkan ke
dalam tabung reaksi
1.

− Ditambahkan 2 tetes
ekstrak buah Ranum

− Pada waktu
bersamaan di
tempatkan ke dalam
waterbath sampai
terbentuk warna.

− Dicatat kecepatan
terbentuknya warna.

Mencatat Kecepatan terbentuk nya warna

Nb: Ekstrak Buah Ranum yang di uji alpokat,jeruk nipis,jambu


biji,srikaya,cabai,pepaya,kedondong,pisang

19
1 mL pereaksi
seliwanoff

- Dimasukkan ke
dalam tabung reaksi
1.

− Ditambahkan 2 tetes
ekstrak buah
Matang

− Pada waktu
bersamaan di
tempatkan ke dalam
waterbath sampai
terbentuk warna.

− Dicatat kecepatan
terbentuknya warna.

Mencatat Kecepatan terbentuk nya warna

Nb: Ekstrak Buah Matang yang di uji alpokat,jeruk nipis,jambu


biji,srikaya,cabai,pepaya,kedondong,pisang

20
 Uji Iodin

Ekstrak Tingkat Kematangan Buah

(alpokat,jeruk nipis,jambu biji,srikaya,cabai,pepaya,kedondong,pisang)

1 tetes Ekstra buah 1 tetes Ekstra buah 1 tetes Ekstra buah


mentah Ranum Matang

- Dimasukkan
kedalam cawan
petri.

− Ditambahkan 1 tetes
iodine.

− Dicatat perubahan
warna yang terjadi.

Perubahan Warna

21
BAB 4

DATA DAN ANALISIS

4.1.1 Tabel Hasil Pengujian Karbohidrat 1% dengan Pereaksi Molish

Bahan Hasil Pengamatan


No. Karbohidrat Kegiatan
Sebelum Sesudah
yang Diuji
 Glukosa : Tidak  Atas : Keruh
berwarna  Bawah : Jernih
2 ml Glukosa
 P. Molish : Tidak  Cincin tidak
1. Glukosa 1 % 1% + P. Molish
berwarna terbentuk
+ H2SO4
 H2SO4 : Tidak
berwarna
 Fruktosa : Tidak  Atas : Keruh
berwarna  Bawah : Bening
2 ml Fruktosa
 P. Molish :  Cincin Ungu pekat
2. Fruktosa 1 % 1% + P. Molish
Tidak berwarna
+ H2SO4
 H2SO4 : Tidak
berwarna
Laktosa : Tidak Atas : Keruh
berwarna Bawah : Bening
2 ml Laktosa
P. Molish : Tidak Cincin Ungu cerah
3. Laktosa 1 % 1% + P. Molish
berwarna
+ H2SO4
H2SO4 : Tidak
berwarna
Sukrosa : Tidak Atas : Jernih +
2 ml Sukrosa 1
berwarna gelembung
4. Sukrosa 1 % % + P. Molish +
P. Molish : Tidak Bawah : Bening
H2SO4
berwarna Cincin Ungu cerah

22
H2SO4 : Tidak
berwarna
Maltosa : Tidak Atas : Bening
berwarna Bawah : Bening
2 ml Maltosa 1
P. Molish : Tidak Cincin ungu cerah
5. Maltosa 1 % % + P. Molish +
berwarna
H2SO4
H2SO4 : Tidak
berwarna
4.1.2 Tabel Hasil Pengujian Karbohidrat 1 % dengan Pereaksi Benedict

Bahan Hasil Pengamatan


No. Karbohidrat Kegiatan
Sebelum Sesudah
yang Diuji
2 ml P. Benedict P. Benedict : Biru Cairan Biru
1. Glukosa 1 % + 5 tetes Glukosa Glukosa : Tidak Endapan Merah
1%  dipanaskan berwarna Bata (+)
2 ml P. Benedict P. Benedict : Biru Cairan Jingga Muda
2. Fruktosa 1 % + 5 tetes Fruktosa Fruktosa : Tidak Endapan Merah
1%  dipanaskan berwarna Bata (++)
2 ml P. Benedict P. Benedict : Biru Cairan Hijau
3. Laktosa 1 % + 5 tetes Laktosa Laktosa : Tidak Endapan Merah
1%  dipanaskan berwarna Bata (+++)
2 ml P. Benedict P. Benedict : Biru Cairan Hijau
4. Sukrosa 1 % + 5 tetes Sukrosa Sukrosa : Tidak Endapan Merah
1%  dipanaskan berwarna Bata (++++)
P. Benedict : Biru Atas : Jingga
2 ml P. Benedict
Maltosa : Tidak Tengah : Biru
5. Maltosa 1 % + 5 tetes Maltosa
berwarna Endapan Merah
1%  dipanaskan
Bata (++)
Keterangan : + : Tipis

23
++ : Agak Tebal

+++ : Tebal

++++ : Sangat Tebal

4.1.3 Tabel Hasil Pengujian Karbohidrat 1 % dengan Pereaksi Seliwanoff

Bahan Hasil Pengamatan


No. Karbohidrat Kegiatan
Sebelum Sesudah
yang Diuji
1 ml P. P. Seliwanoff :
Seliwanoff + 2 Tidak berwarna
tetes Glukosa 1% Glukosa : Tidak
1. Glukosa 1 % Kuning
+ dipanaskan  berwarna
Kec. Perubahan
warna
1 ml P. P. Seliwanoff :
Seliwanoff + 2 Tidak berwarna
tetes Fruktosa 1% Fruktosa : Tidak
2. Fruktosa 1 % Merah Bata (++)
+ dipanaskan  berwarna
Kec. Perubahan
warna
1 ml P. P. Seliwanoff :
Seliwanoff + 2 Tidak berwarna
tetes Laktosa 1% Laktosa : Tidak
3. Laktosa 1 % Kuning
+ dipanaskan  berwarna
Kec. Perubahan
warna
1 ml P. P. Seliwanoff :
4. Sukrosa 1 % Merah Bata (+)
Seliwanoff + 2 Tidak berwarna

24
tetes Sukrosa 1% Sukrosa : Tidak
+ dipanaskan  berwarna
Kec. Perubahan
warna
1 ml P. P. Seliwanoff :
Seliwanoff + 2 Tidak berwarna
tetes Maltosa 1% Maltosa : Tidak
5. Maltosa 1 % Kuning
+ dipanaskan  berwarna
Kec. Perubahan
warna
1 ml P. P. Seliwanoff :
Seliwanoff + 2 Tidak berwarna
tetes Amilum + Amilum : Tidak
6. Amilum Kuning
dipanaskan  berwarna
Kec. Perubahan
warna
Keterangan :

Pekat :+

Sangat pekat : ++

4.1.4 Tabel Pengujian Karbohidrat 1 % dengan Iodine

Bahan Hasil Pengamatan


No. Karbohidrat Kegiatan
Sebelum Sesudah
yang Diuji
3 ml Amilum 1% + 2 Amilum : Putih
tetes air  keruh
1. Amilum 1% Putih keruh
dipanaskan Air : Tidak
berwarna

25
3 ml Amilum 1% + 2 Amilum : Putih
tetes HCl  keruh
Tidak berwarna
dipanaskan HCl : Tidak
berwarna
3 ml Amilum 1% + 2 Amilum : Putih
tetes NaOH  keruh
Putih keruh
dipanaskan NaOH : Tidak
berwarna
3 ml Laktosa 1% + 2 Laktosa : Tidak
tetes air  berwarna
Kuning
dipanaskan Air : Tidak
berwarna
3 ml Laktosa 1% + 2 Laktosa : Tidak
tetes HCl  berwarna
2. Laktosa 1% Putih keruh
dipanaskan HCl : Tidak
berwarna
3 ml Laktosa 1% + 2 Laktosa : Tidak
tetes NaOH  berwarna
Tidak berwarna
dipanaskan NaOH : Tidak
berwarna
4.1.5 Tabel Hasil Pengujian Buah dengan Uji Molish pada Buah Mentah,
Ranum, dan Masak

Bahan Hasil Pengamatan


No. Karbohidrat Kegiatan
Sebelum Sesudah
yang Diuji
Uji Molish
2 ml ekstrak pisang  Ekstrak pisang  Atas : Putih
Pisang
1. mentah + 2-3 tetes mentah : putih (+)
Mentah
P. Molish + 1 ml  P. Molish : Tidak  Cincin Ungu

26
H2SO4 berwarna (+)
 H2SO4 : Bening  Bawah :
Bening
 Ekstrak pisang  Atas : Bening
2 ml ekstrak pisang mentah : kuning  Tengah :
Pisang ranum + 2-3 tetes (+) Endapan
Ranum P. Molish + 1 ml  P. Molish : Tidak pisang (++)
H2SO4 berwarna  Cincin Ungu
 H2SO4 : Bening (++)
 Ekstrak pisang  Atas : Ekstrak
2 ml ekstrak pisang mentah : pisang (+++)
masak + 2-3 tetes kuning(++)  Cincin Ungu
Pisang Masak
P. Molish + 1 ml  P. Molish : Tidak (+++)
H2SO4 berwarna  Bawah :
 H2SO4 : Bening Bening
 Ekstrak jambu  Atas : keruh
2 ml ekstrak jambu
mentah : hijau  Tengah : Ungu
Jambu mentah + 2-3 tetes
 P. Molish : Tidak keruh
Mentah P. Molish + 1 ml
berwarna  Bawah : Tidak
H2SO4
 H2SO4 : Bening berwarna
 Ekstrak jambu  Atas : keruh
2 ml ekstrak jambu mentah : merah  Tengah : Ungu
2.
Jambu ranum + 2-3 tetes muda (+) keruh
Ranum P. Molish + 1 ml  P. Molish : Tidak  Bawah : Tidak
H2SO4 berwarna berwarna
 H2SO4 : Bening
2 ml ekstrak jambu  Ekstrak jambu  Atas : merah
Jambu Masak masak + 2-3 tetes mentah : merah muda
P. Molish + 1 ml muda (++)  Tengah : Ungu

27
H2SO4  P. Molish : Tidak keruh
berwarna  Bawah : Tidak
 H2SO4 : Bening berwarna
 Ekstrak jeruk  Atas : Keruh
nipis mentah : kecoklatan
2 ml ekstrak jeruk
Keruh  Cincin ungu
Jeruk Nipis nipis mentah + 2-3
kekuningan pekat
Mentah tetes P. Molish + 1
 P. Molish : Tidak  Bawah : Jernih
ml H2SO4
berwarna
 H2SO4 : Bening
 Ekstrak jeruk  Atas : Keruh
nipis ranum : kecoklatan
2 ml ekstrak jeruk
Keruh  Cincin ungu
Jeruk Nipis nipis ranum + 2-3
3. kekuningan pekat
Ranum tetes P. Molish + 1
 P. Molish : Tidak  Bawah : Jernih
ml H2SO4
berwarna
 H2SO4 : Bening
 Ekstrak jeruk  Atas : Keruh
nipis mentah : kecoklatan
2 ml ekstrak jeruk
Keruh  Cincin ungu
Jeruk Nipis nipis masak + 2-3
kekuningan pekat
Masak tetes P. Molish + 1
 P. Molish : Tidak  Bawah : Ungu
ml H2SO4
berwarna cerah
 H2SO4 : Bening
 Ekstrak alpukat  Cincin ungu
2 ml ekstrak
mentah : kuning
Alpukat alpukat mentah +
4.  P. Molish : Tidak
Mentah 2-3 tetes P. Molish
berwarna
+ 1 ml H2SO4
 H2SO4 : Bening

28
 Ekstrak alpukat  Cincin ungu
2 ml ekstrak
ranum : kuning
Alpukat alpukat ranum + 2-
 P. Molish : Tidak
Ranum 3 tetes P. Molish +
berwarna
1 ml H2SO4
 H2SO4 : Bening
 Ekstrak alpukat  Cincin ungu
2 ml ekstrak
mentah : kuning
Alpukat alpukat masak + 2-
 P. Molish : Tidak
Masak 3 tetes P. Molish +
berwarna
1 ml H2SO4
 H2SO4 : Bening
 Ekstrak  Cairan kuning
2 ml ekstrak
kedondong (+)
kedondong mentah
Kedondong mentah : hijau  Cincin ungu
+ 2-3 tetes P.
mentah  P. Molish : Tidak
Molish + 1 ml
berwarna
H2SO4
 H2SO4 : Bening
 Ekstrak  Cairan kuning
2 ml ekstrak
kedondong ranum (++)
kedondong ranum
Kedondong : kuning (+)  Cincin ungu
5. + 2-3 tetes P.
ranum  P. Molish : Tidak
Molish + 1 ml
berwarna
H2SO4
 H2SO4 : Bening
 Ekstrak  Cairan kuning
2 ml ekstrak
kedondong masak (+++)
kedondong masak
Kedondong : kuning (++)  Cincin ungu
+ 2-3 tetes P.
masak  P. Molish : Tidak
Molish + 1 ml
berwarna
H2SO4
 H2SO4 : Bening
6. Srikaya 2 ml ekstrak  Ekstrak srikaya  Cincin ungu

29
mentah srikaya mentah + mentah : putih (++)
2-3 tetes P. Molish  P. Molish : Tidak
+ 1 ml H2SO4 berwarna
 H2SO4 : Bening
 Ekstrak srikaya  Cairan putih
2 ml ekstrak
ranum : putih  Cincin ungu (+)
Srikaya srikaya ranum + 2-
 P. Molish : Tidak
ranum 3 tetes P. Molish +
berwarna
1 ml H2SO4
 H2SO4 : Bening
 Ekstrak srikaya  Cairan putih
2 ml ekstrak
mentah : putih  Cincin ungu
Srikaya srikaya masak + 2-
 P. Molish : Tidak (+++)
masak 3 tetes P. Molish +
berwarna
1 ml H2SO4
 H2SO4 : Bening
 Ekstrak pepaya  Bawah : Bening
2 ml ekstrak mentah : hijau  Cincin : Ungu
Pepaya pepaya mentah + muda
mentah 2-3 tetes P. Molish  P. Molish : Tidak
+ 1 ml H2SO4 berwarna
 H2SO4 : Bening
 Ekstrak pepaya  Bawah : Bening
2 ml ekstrak
7. ranum : jingga (+)  Cincin : Ungu
Pepaya pepaya ranum + 2-
 P. Molish : Tidak
ranum 3 tetes P. Molish +
berwarna
1 ml H2SO4
 H2SO4 : Bening
2 ml ekstrak  Ekstrak pepaya  Bawah : Coklat
Pepaya pepaya masak + 2- masak : jingga  Cincin : Ungu
masak 3 tetes P. Molish + (++)
1 ml H2SO4  P. Molish : Tidak

30
berwarna
 H2SO4 : Bening
 Ekstrak cabai  Cairan keruh
2 ml ekstrak cabai
mentah : hijau kekuningan
mentah + 2-3 tetes
Cabai mentah  P. Molish : Tidak
P. Molish + 1 ml
berwarna
H2SO4
 H2SO4 : Bening
 Ekstrak cabai  Cairan keruh
2 ml ekstrak cabai
ranum : jingga (+) kekuningan
ranum + 2-3 tetes
Cabai ranum  P. Molish : Tidak  Endapan merah
8. P. Molish + 1 ml
berwarna kehitaman
H2SO4
 H2SO4 : Bening
 Ekstrak cabai  Atas : jingga
2 ml ekstrak cabai masak : jingga (++)
masak + 2-3 tetes (++)  Tengah : keruh
Cabai masak
P. Molish + 1 ml  P. Molish : Tidak kekuningan
H2SO4 berwarna  Endapan merah
 H2SO4 : Bening kehitaman
Keterangan : + : Tidak Pekat

++ : Pekat

+++ : Tidak Pekat

4.1.6 Tabel Hasil Pengujian Buah dengan Uji Benedict pada Buah Mentah,
Ranum, dan Masak

Bahan Hasil Pengamatan


No. Karbohidrat Kegiatan
Sebelum Sesudah
yang Diuji
Uji Benedict

31
2 ml P. Benedict + 5 Ekstrak pisang Kuning
tetes ekstrak pisang mentah : putih
Pisang
mentah + dipanaskan P. Benedict : Biru
Mentah
5 menit + didinginkan
 perubahan
2 ml P. Benedict + 5 Ekstrak pisang Jingga (+)
tetes ekstrak pisang ranum : kuning (+)
Pisang
1. ranum + dipanaskan 5 P. Benedict : Biru
Ranum
menit + didinginkan
 perubahan
2 ml P. Benedict + 5 Ekstrak pisang Jingga (++)
tetes ekstrak pisang masak : kuning
Pisang Masak masak + dipanaskan 5 (++)
menit + didinginkan P. Benedict : Biru
 perubahan
2 ml P. Benedict + 5 Ekstrak jambu Jingga (+)
tetes ekstrak jambu mentah : hijau Endapan merah
Jambu
mentah + dipanaskan P. Benedict : Biru bata
Mentah
5 menit + didinginkan
 perubahan
2 ml P. Benedict + 5 Ekstrak jambu Jingga (++)
tetes ekstrak jambu ranum : merah Endapan jingga
2. Jambu
ranum + dipanaskan 5 muda (+) (+++)
Ranum
menit + didinginkan P. Benedict : Biru
 perubahan
2 ml P. Benedict + 5 Ekstrak jambu Jingga (++)
tetes ekstrak jambu masak : merah Endapan jingga
Jambu Masak
masak + dipanaskan 5 muda (++) (+++)
menit + didinginkan P. Benedict : Biru

32
 perubahan
2 ml P. Benedict + 5 Ekstrak jeruk nipis Biru pudar
tetes ekstrak jeruk mentah : kuning
Jeruk Nipis nipis mentah + keruh
Mentah dipanaskan 5 menit + P. Benedict : Biru
didinginkan 
perubahan
2 ml P. Benedict + 5 Ekstrak jeruk nipis Biru pudar
tetes ekstrak jeruk ranum : kuning
Jeruk Nipis nipis ranum + keruh
3.
Ranum dipanaskan 5 menit + P. Benedict : Biru
didinginkan 
perubahan
2 ml P. Benedict + 5 Ekstrak jeruk nipis Biru pudar
tetes ekstrak jeruk masak : kuning
Jeruk Nipis nipis masak + keruh
Masak dipanaskan 5 menit + P. Benedict : Biru
didinginkan 
perubahan
2 ml P. Benedict + 5 Ekstrak alpukat Orange (++)
tetes ekstrak alpukat mentah : kuning
Alpukat
mentah + dipanaskan (+)
Mentah
5 menit + didinginkan P. Benedict : Biru
 perubahan
4.
2 ml P. Benedict + 5 Ekstrak alpukat Orange (+)
tetes ekstrak alpukat ranum : kuning
Alpukat
ranum + dipanaskan 5 (++)
Ranum
menit + didinginkan P. Benedict : Biru
 perubahan

33
2 ml P. Benedict + 5 Ekstrak alpukat Orange
tetes ekstrak alpukat masak : kuning kehijauan
Alpukat
masak + dipanaskan 5 (+++)
Masak
menit + didinginkan P. Benedict : Biru
 perubahan
2 ml P. Benedict + 5 Ekstrak Cairan kuning
tetes ekstrak kedondong mentah (+++)
Kedondong kedondong mentah + : hijau
mentah dipanaskan 5 menit + P. Benedict : Biru
didinginkan 
perubahan
2 ml P. Benedict + 5 Ekstrak Cairan merah
tetes ekstrak kedondong ranum (+++)
Kedondong kedondong ranum + : kuning (+)
5.
ranum dipanaskan 5 menit + P. Benedict : Biru
didinginkan 
perubahan
2 ml P. Benedict + 5 Ekstrak Cairan merah
tetes ekstrak kedondong masak (+++)
Kedondong kedondong masak + : kuning (++)
masak dipanaskan 5 menit + P. Benedict : Biru
didinginkan 
perubahan
2 ml P. Benedict + 5 Ekstrak srikaya Cairan biru
tetes ekstrak srikaya mentah : putih (+) pudar (+++)
Srikaya
mentah + dipanaskan P. Benedict : Biru Endapan hijau
6. mentah
5 menit + didinginkan memudar (+)
 perubahan
Srikaya 2 ml P. Benedict + 5 Ekstrak srikaya Cairan biru

34
ranum tetes ekstrak srikaya ranum : putih (+) pudar (++)
ranum + dipanaskan 5 P. Benedict : Biru Endapan hijau
menit + didinginkan memudar (++)
 perubahan
2 ml P. Benedict + 5 Ekstrak srikaya Cairan biru
tetes ekstrak srikaya masak : putih (++) pudar (+)
Srikaya
masak + dipanaskan 5 P. Benedict : Biru Endapan hijau
masak
menit + didinginkan memudar (+++)
 perubahan
2 ml P. Benedict + 5 Ekstrak pepaya Biru keruh
tetes ekstrak pepaya mentah : kuning (+++)
Pepaya
mentah + dipanaskan P. Benedict : Biru
mentah
5 menit + didinginkan
 perubahan
2 ml P. Benedict + 5 Ekstrak pepaya Biru keruh (+)
tetes ekstrak pepaya ranum : orange (+)
Pepaya
7. ranum + dipanaskan 5 P. Benedict : Biru
ranum
menit + didinginkan
 perubahan
2 ml P. Benedict + 5 Ekstrak pepaya Biru keruh (++)
tetes ekstrak pepaya masak : orange
Pepaya
masak + dipanaskan 5 (++)
masak
menit + didinginkan P. Benedict : Biru
 perubahan
2 ml P. Benedict + 5 Ekstrak cabai Cairan hijau
tetes ekstrak cabai mentah : hijau Endapan hijau
8. Cabai mentah mentah + dipanaskan P. Benedict : Biru
5 menit + didinginkan
 perubahan

35
2 ml P. Benedict + 5 Ekstrak cabai Cairan kuning
tetes ekstrak cabai mentah : jingga kehijauan
Cabai ranum ranum + dipanaskan 5 (+) Endapan kuning
menit + didinginkan P. Benedict : Biru
 perubahan
2 ml P. Benedict + 5 Ekstrak cabai Cairan kuning
tetes ekstrak cabai mentah : jingga kecoklatan
Cabai masak masak + dipanaskan 5 (++) Endapan jingga
menit + didinginkan P. Benedict : Biru gelap
 perubahan
4.1.7 Tabel Hasil Pengujian Buah dengan Uji Seliwanoff pada Buah Mentah,
Ranum, dan Masak

Bahan Hasil Pengamatan


No. Karbohidrat Kegiatan
Sebelum Sesudah
yang Diuji
Uji Seliwanoff
1 ml P. Seliwanoff + Ekstrak Cairan biru
2 tetes ekstrak pisang pisang Endapan coklat
mentah + dipanaskan mentah : Waktu : 11,41 menit
Pisang
+ dicatat kec. putih
Mentah
Perubahan warna P. Seliwanoff
: Tidak
1. berwarna
1 ml P. Seliwanoff + Ekstrak Cairan kuning jingga
2 tetes ekstrak pisang pisang ranum pekat
Pisang ranum + dipanaskan + : kuning (+) Waktu : 5,52 menit
Ranum dicatat kec. P. Seliwanoff
Perubahan warna : Tidak
berwarna

36
1 ml P. Seliwanoff + Ekstrak Merah pekat
2 tetes ekstrak pisang pisang masak Waktu :2,57 menit
masak + dipanaskan + : kuning (++)
Pisang Masak
dicatat kec. P. Seliwanoff
Perubahan warna : Tidak
berwarna
1 ml P. Seliwanoff + Ekstrak Merah bata
2 tetes ekstrak jambu jambu mentah Waktu : 14,13 menit
Jambu mentah + dipanaskan : hijau
Mentah + dicatat kec. P. Seliwanoff
Perubahan warna : Tidak
berwarna
1 ml P. Seliwanoff + Ekstrak Merah bata
2 tetes ekstrak jambu jambu ranum Waktu : 15,21 menit
ranum + dipanaskan + : merah muda
Jambu
dicatat kec. (+)
2. Ranum
Perubahan warna P. Seliwanoff
: Tidak
berwarna
1 ml P. Seliwanoff + Ekstrak Merah bata
2 tetes ekstrak jambu jambu masak Waktu : 12,40 menit
masak + dipanaskan + : merah muda
Jambu Masak dicatat kec. (++)
Perubahan warna P. Seliwanoff
: Tidak
berwarna
1 ml P. Seliwanoff + Ekstrak jeruk Jingga (+)
Jeruk Nipis
3. 2 tetes ekstrak jeruk nipis mentah : Waktu : 12,13 menit
Mentah
nipis mentah + kuning keruh

37
dipanaskan + dicatat P. Seliwanoff
kec. Perubahan warna : Tidak
berwarna
1 ml P. Seliwanoff + Ekstrak jeruk Jingga (++)
2 tetes ekstrak jeruk nipis mentah : Waktu : 12,13 menit
Jeruk Nipis nipis ranum + kuning keruh
Ranum dipanaskan + dicatat P. Seliwanoff
kec. Perubahan warna : Tidak
berwarna
1 ml P. Seliwanoff + Ekstrak jeruk Jingga (+++)
2 tetes ekstrak jeruk nipis mentah : Waktu : 12,13 menit
Jeruk Nipis nipis masak + kuning keruh
Masak dipanaskan + dicatat P. Seliwanoff
kec. Perubahan warna : Tidak
berwarna
1 ml P. Seliwanoff + Ekstrak Kuning
2 tetes ekstrak alpukat alpukat Waktu : 9,44 menit
mentah + dipanaskan mentah :
Alpukat
+ dicatat kec. kuning (+)
Mentah
Perubahan warna P. Seliwanoff
: Tidak
berwarna
4.
1 ml P. Seliwanoff + Ekstrak Orange (+)
2 tetes ekstrak alpukat alpukat Waktu : 9,31 menit
ranum + dipanaskan + mentah :
Alpukat
dicatat kec. kuning (++)
Ranum
Perubahan warna P. Seliwanoff
: Tidak
berwarna

38
1 ml P. Seliwanoff + Ekstrak Orange (++)
2 tetes ekstrak alpukat alpukat Waktu : 8,45 menit
Alpukat masak + dipanaskan + mentah : hijau
Masak dicatat kec. P. Seliwanoff
Perubahan warna : Tidak
berwarna
1 ml P. Seliwanoff + Ekstrak Merah bata (++)
2 tetes ekstrak kedondong Waktu : 10,05 menit
Kedondong kedondong mentah + mentah : hijau
mentah dipanaskan + dicatat P. Seliwanoff
kec. Perubahan warna : Tidak
berwarna
1 ml P. Seliwanoff + Ekstrak Merah bata (+++)
2 tetes ekstrak kedondong Waktu : 10,09 menit
kedondong ranum + ranum :
Kedondong
dipanaskan + dicatat kuning (+)
5. ranum
kec. Perubahan warna P. Seliwanoff
: Tidak
berwarna
1 ml P. Seliwanoff + Ekstrak Merah bata (++)
2 tetes ekstrak kedondong Waktu : 10,02 menit
kedondong masak + masak :
Kedondong
dipanaskan + dicatat kuning (++)
masak
kec. Perubahan warna P. Seliwanoff
: Tidak
berwarna
1 ml P. Seliwanoff + Ekstrak Merah
Srikaya
6. 2 tetes ekstrak srikaya srikaya Waktu : 5 menit
mentah
mentah + dipanaskan mentah :

39
+ dicatat kec. putih
Perubahan warna P. Seliwanoff
: Tidak
berwarna
1 ml P. Seliwanoff + Ekstrak Merah tua
2 tetes ekstrak srikaya srikaya ranum Waktu : 5 menit
Srikaya ranum + dipanaskan + : putih
ranum dicatat kec. P. Seliwanoff
Perubahan warna : Tidak
berwarna
1 ml P. Seliwanoff + Ekstrak Merah tua
2 tetes ekstrak srikaya srikaya masak Waktu : 5 menit
Srikaya masak + dipanaskan + : putih
masak dicatat kec. P. Seliwanoff
Perubahan warna : Tidak
berwarna
1 ml P. Seliwanoff + Ekstrak Kuning bening (+)
2 tetes ekstrak pepaya pepaya Waktu : 5 menit
Pepaya mentah + dipanaskan mentah : hijau
mentah + dicatat kec. P. Seliwanoff
Perubahan warna : Tidak
berwarna
7. 1 ml P. Seliwanoff + Ekstrak Kuning bening (+)
2 tetes ekstrak pepaya pepaya ranum Waktu : 5 menit
Pepaya ranum + dipanaskan + : jingga (+)
ranum dicatat kec. P. Seliwanoff
Perubahan warna : Tidak
berwarna
Pepaya 1 ml P. Seliwanoff + Ekstrak Kuning bening (+++)

40
masak 2 tetes ekstrak pepaya pepaya masak Waktu : 5 menit
masak + dipanaskan + : jingga (++)
dicatat kec. P. Seliwanoff
Perubahan warna : Tidak
berwarna
1 ml P. Seliwanoff + Ekstrak cabai Kuning cerah +
2 tetes ekstrak cabai mentah : hijau menggumpal
Cabai mentah mentah + dipanaskan P. Seliwanoff Waktu : 6,05 menit
+ dicatat kec. : Tidak
Perubahan warna berwarna
1 ml P. Seliwanoff + Ekstrak cabai Kuning terang +
2 tetes ekstrak cabai ranum : menggumpal
ranum + dipanaskan + jingga (+) Waktu : 6,23 menit
Cabai ranum
8. dicatat kec. P. Seliwanoff
Perubahan warna : Tidak
berwarna
1 ml P. Seliwanoff + Ekstrak cabai Jingga +
2 tetes ekstrak cabai masak : menggumpal
masak + dipanaskan + jingga (++) Waktu : 6,30 menit
Cabai masak
dicatat kec. P. Seliwanoff
Perubahan warna : Tidak
berwarna

Keterangan : Tidak pekat :+

Pekat : ++

Sangat pekat : +++

4.1.8 Tabel Hasil Pengujian Buah dengan Uji Iodine pada Buah Mentah, Ranum,
dan Masak

41
Bahan Hasil Pengamatan
No. Karbohidrat Kegiatan
Sebelum Sesudah
yang Diuji
Uji Iodine
1 tetes ekstrak Ekstrak pisang Jingga kekuningan
Pisang pisang mentah + 1 mentah : putih (+)
Mentah tetes iodine  Iodine : Tidak
perubahan berwarna
1 tetes ekstrak Ekstrak pisang Jingga kekuningan
pisang ranum + 1 ranum : kuning (++)
Pisang
tetes iodine  (+)
1. Ranum
perubahan Iodine : Tidak
berwarna
1 tetes ekstrak Ekstrak pisang Jingga kekuningan
pisang masak + 1 masak : kuning (+++)
Pisang Masak tetes iodine  (++) Endapan coklat
perubahan Iodine : Tidak
berwarna
1 tetes ekstrak Ekstrak jambu Jingga (++)
Jambu jambu mentah + 1 mentah : hijau
Mentah tetes iodine  Iodine : Tidak
perubahan berwarna
1 tetes ekstrak Ekstrak jambu Jingga (+)
2. jambu ranum + 1 ranum : merah
Jambu
tetes iodine  muda (+)
Ranum
perubahan Iodine : Tidak
berwarna
1 tetes ekstrak Ekstrak jambu Jingga (+)
Jambu Masak
jambu masak + 1 masak : merah

42
tetes iodine  muda (++)
perubahan Iodine : Tidak
berwarna
1 tetes ekstrak jeruk Ekstrak jeruk Endapan kuning
nipis mentah + 1 nipis mentah : (++)
Jeruk Nipis
tetes iodine  kuning keruh
Mentah
perubahan Iodine : Tidak
berwarna
1 tetes ekstrak jeruk Ekstrak jeruk Endapan kuning
nipis ranum + 1 nipis ranum : (+)
Jeruk Nipis
3. tetes iodine  kuning keruh
Ranum
perubahan Iodine : Tidak
berwarna
1 tetes ekstrak jeruk Ekstrak jeruk Tidak terdapat
nipis masak + 1 nipis masak : endapan
Jeruk Nipis
tetes iodine  kuning keruh
Masak
perubahan Iodine : Tidak
berwarna
1 tetes ekstrak Ekstrak alpukat Merah bata
alpukat mentah + 1 mentah : kuning
Alpukat
tetes iodine  (+)
Mentah
perubahan Iodine : Tidak
berwarna
4. 1 tetes ekstrak Ekstrak alpukat Merah bata
alpukat ranum + 1 ranum : kuning
Alpukat
tetes iodine  (++)
Ranum
perubahan Iodine : Tidak
berwarna
Alpukat 1 tetes ekstrak Ekstrak alpukat Merah bata

43
Masak alpukat masak + 1 mentah : hijau
tetes iodine  Iodine : Tidak
perubahan berwarna
1 tetes ekstrak Ekstrak Cairan orange
kedondong mentah kedondong Endapan hitam
Kedondong
+ 1 tetes iodine  mentah : hijau (++)
mentah
perubahan Iodine : Tidak
berwarna
1 tetes ekstrak Ekstrak Cairan kuning
kedondong ranum + kedondong ranum Endapan hitam
Kedondong
5. 1 tetes iodine  : kuning (+) (+++)
ranum
perubahan Iodine : Tidak
berwarna
1 tetes ekstrak Ekstrak Kecoklatan
kedondong masak + kedondong masak
Kedondong
1 tetes iodine  : kuning (++)
masak
perubahan Iodine : Tidak
berwarna
1 tetes ekstrak Ekstrak srikaya Hitam pekat
Srikaya srikaya mentah + 1 mentah : putih
mentah tetes iodine  Iodine : Tidak
perubahan berwarna
1 tetes ekstrak Ekstrak srikaya Cairan kuning
6. Srikaya srikaya ranum + 1 mentah : putih Endapan hitam (+)
ranum tetes iodine  Iodine : Tidak
perubahan berwarna
1 tetes ekstrak Ekstrak srikaya Cairan kuning
Srikaya
srikaya masak + 1 mentah : putih Endapan hitam
masak
tetes iodine  Iodine : Tidak (++)

44
perubahan berwarna
1 tetes ekstrak Ekstrak pepaya Kuning jingga
Pepaya pepaya mentah + 1 mentah : hijau (+++)
mentah tetes iodine  Iodine : Tidak
perubahan berwarna
1 tetes ekstrak Ekstrak pepaya Kuning (++)
Pepaya pepaya ranum + 1 ranum : jingga (+)
7. ranum tetes iodine  Iodine : Tidak
perubahan berwarna
1 tetes ekstrak Ekstrak pepaya Jingga (++)
pepaya masak + 1 masak : jingga
Pepaya
tetes iodine  (++)
masak
perubahan Iodine : Tidak
berwarna
1 tetes ekstrak cabai Ekstrak cabai Kuning terang
mentah + 1 tetes mentah : hijau Endapan merah
Cabai mentah
iodine  perubahan Iodine : Tidak bata
berwarna
1 tetes ekstrak cabai Ekstrak cabai Coklat muda
ranum + 1 tetes ranum : jingga (+) Endapan hijau
Cabai ranum
8. iodine  perubahan Iodine : Tidak keruh
berwarna
1 tetes ekstrak cabai Ekstrak cabai Kuning terang
masak + 1 tetes masak : jingga Endapan hijau tua
Cabai masak iodine  perubahan (++) keruh
Iodine : Tidak
berwarna
Keterangan : Tidak pekat :+ Pekat : ++ Sangat pekat : +++

45
4.5.Analisis Data dan Pembahasan
4.5.1. Pada Uji Karbohidrat dengan Uji Molish
Bahan karbohidrat anorganik yang diuji adalah glukosa 1% berwarna jernih
tak berwarna ditambahkan dengan p. Molish Tidak berwarna dan juga 20 tetes
H2SO4 tidak terbentuk cincin bagian atas berwana keruh dan bagian bawah
jernih.Sukrosa 1% yang berwarna jernih tak berwarna dicampurkan dengan p.
Molish Tidak berwarna dan ditambahkan 20 tetes H2SO4 terbentuk cincin warna
ungu cerah dengan bagian atas terdapat gelembung dan jernih sedangkan bagian
bawah bening. Fruktosa 1% yang berwarna jernih tak berwarna dicampurkan
dengan p. Molish dan ditambahnkan dengan 20 tetes H2SO4 maka terentuk cincin
warna ungu pekat dengan bagian atas keruh bagian bawah bening. Maltosa 1%
yang berwarna jernih tak berwarna dicampurkan dengan p. Molish yang berwarna
Tidak berwarna dan ditambahkan 20 tetes H2SO4 maka terbentuk cincin berwarna
ungu cerah dengan bagian atas dan bagian bawah berwarna bening . Laktosa 1%
yang berwarna putih keruh + dicampurkan dengan p. Molish yang Tidak berwarna
dan dicampurkan dengan 20 tetes H2SO4 menjadi terbentuk warna cincin ungu
cerah dengan bagian atas jernih dan bagian bawah bening.
Pada uji ini juga mereaksikan pereaksi molish dengan ekstrak buah alpokat
baik itu mentah, ranum dan matang untuk mengetahui kandungan karbohidrat
dalam ekstrak buah yang diuji. Untuk uji yang pertama dengan menggunakan
ekstrak Alpokat mentah. alpokat mentah yang berwarna kuning setelah dicampur
dengan p. Molish yang Tidak berwarna dan juga 20 tetes H2SO4 menghasilkan
warna ungu dengan lingkaran cincin dan setelah dicocokkan dengan sempel uji
karbohidrat dengan menggunakan uji molish alpokat mentah mengandung
laktosa.Begitu juga dengan uji yang kedua yakni degan ekstrak alpokat ranum dan
juga ekstrak alpokat matang , warna awal ekstrak alpokat ranum adalah kuning
sedangkan warna alpokat matang berwarna hijau dicampur dengan p. Molish yang
berwarna Tidak berwarna dan setelah ditambahkan 20 tetes H2SO4 Menghasilkan
bagian warna ungu dengan lingkaran cincin dan setelah dicocokkan dengan sempel

46
uji karbohidrat dengan menggunakan uji molish alpokat ranum dan juga alpokat
matang mengandung fruktosa.
Pada pengujian menggunakan Ekstrak buah jambu. Untuk uji yang pertama
dengan menggunakan ekstrak jambu yang mentah. Jambu mentah yang berwarna
awal hijau setelah dicampur dengan p. Molish yang berwarna Tidak berwarna dan
setelah ditambahkan 20 tetes H2SO4 terbentuk cincin ungu +++ dan setelah
dicocokkan dengan larutan standar, diindikasikan mengandung Laktosa Pada uji
yang kedua dengan menggunakan ekstrak jambu yang ranum. Jambu ranum yang
berwarna awal ungu muda setelah dicampur dengan p. Molish yang Tidak
berwarna dan setelah ditambahkan 20 tetes H2SO4 terbentuk cincin ungu +++,
setelah dicocokkan dengan larutan standar, diindikasikan mengandung Laktosa
Untuk uji yang ketiga dengan menggunakan ekstrak jambu matang. Jambu matang
yang berwarna merah setelah dicampur dengan p. Molish yang Tidak berwarna
dan setelah ditambahkan 20 tetes H2SO4 terbentuk cincin ungu ++++ dan setelah
dicocokkan dengan larutan standar, diindikasikan mengandung Fruktosa.
Pada uji menggunakan ekstrak buah pepaya,. Untuk uji yang pertama dengan
menggunakan ekstrak pepaya mentah. Pepaya mentah yang berwarna awal kuning
setelah dicampur dengan p. Molish yang berwarna Tidak berwarna menjadi ungu
muda, dan setelah ditambahkan 20 tetes H2SO4 terbentuk cincin ungu ++ dengan
permukaan dasar bening ,setelah dicocok kan dengan sampel uji karbohidrat
menggunakan uji molids diketahui pepeya mentah mengandung fruktosa Pada uji
yang kedua dengan menggunakan ekstrak pepaya ranum. Pepaya ranum yang
berwarna awal orange + setelah dicampur dengan p. Molish yang Tidak berwarna
menjadi cokelat muda dan setelah ditambahkan 20 tetes H2SO4 terbentuk cincin
ungu ++ pada uji menggunakan buah pepaya ranum kandungan karbohidrat nya
sama dengan buah pepaya mentah yakni mengndung fruktosa.. Untuk uji yang
ketiga dengan menggunakan ekstrak pepaya matang. Pepaya matang yang
berwarna orange ++ setelah dicampur dengan p. Molish yang Tidak berwarna
menjadi orange kecoklatan, dan setelah ditambahkan 20 tetes H2SO4 terbentuk

47
cincin ungu + dengan permukaan gelap, saat dibandingkan dengan sampel uji
pepaya matang mengandung sukrosa.
Pada uji ekstrak buah srikaya, baik itu yang mentah, ranum dan matang. Untuk
uji yang pertama dengan menggunakan ekstrak srikaya yang mentah. srikaya
mentah yang berwarna putih setelah dicampur dengan p. Molish yang berwarna
Tidak berwarna menjadi ungu kehitaman, dan setelah ditambahkan 20 tetes H2SO4
terbentuk cincin ungu setelah dibandingkan srikaya mentah mengandung Glukosa.
Pada uji yang kedua dengan menggunakan ekstrak belimbing ranum. Belimbing
ranum yang berwarna awal putih setelah dicampur dengan p. Molish yang Tidak
berwarna menjadi ungu kehitaman dan setelah ditambahkan 20 tetes H2SO4
terbentuk cincin ungu pudar srikaya ranum mengadung laktosa. Untuk uji yang
ketiga dengan menggunakan ekstrak srikaya matang. srikaya matang yang
berwarna putih+ setelah dicampur dengan p. Molish yang Tidak berwarna menjadi
ungu kehitaman, dan setelah ditambahkan 2 tetes H2SO4 terbentuk cincin ungu
+++++ setelah dibandingkan srikaya matang mengandung fruktosa.
Pada percobaan menggunakan ekstrak buah pisang, Untuk uji yang pertama
dengan menggunakan ekstrak pisang yang mentah. Pisang mentah yang berwarna
awal putih keruh ditambahkan dengan p. Molish yang berwarna Tidak berwarna
dan setelah ditambahkan 20 tetes H2SO4 Terbentuk cincin pembatas ungu(+)
Bagian bawah berwarnabening Bagian atas berwarna putih dan setelah dicocokkan
dengan larutan standar, diindikasikan mengandung Sukrosa. Pada uji yang kedua
dengan menggunakan ekstrak pisang ranum. Pisang ranum yang berwarna awal
kuning pudar ditambahakan dengan p. Molish yang berwarna Tidak berwarna dan
setelah ditambahkan 20 tetes H2SO4 warna larutan dan cincin ungu ++ dan setelah
dicocokkan dengan larutan standar, diindikasikan mengandung glukosa. Untuk uji
yang ketiga dengan menggunakan ekstrak pisang matang. Pisang matang yang
berwarna kuning jeruh +++ ditambahkan dengan p. Molish yang Tidak berwarna
dan setelah ditambahkan 20 tetes H2SO4 warna larutan ungu + dan setelah
dicocokkan dengan larutan standar, diindikasikan mengandung Maltosa..

48
Pada uji menggunakan ekstrak buah jeruk nipis, baik itu yang mentah, ranum
dan matang. Untuk uji yang pertama dengan menggunakan ekstrak keres yang
mentah. jeruk nipis mentah yang berwarna putij keruh setelah dicampur dengan p.
Molish yang berwarna Tidak berwarna menghasilkan warna bening dibagian
bawah tabung, keruh kecoklatan dibagian atas tabung dengan cincin berwarna
ungu pekat. mengandung laktosa.Pada uji yang kedua dengan menggunakan
ekstrak Jeruk nipis ranum. jeruk nipis ranum yang berwarna awal putih setelah
dicampur dengan p. Molish yang Tidak berwarna , dan setelah ditambahkan 20
tetees H2SO4 menghasilkan warna bening dibagian bawah tabung, keruh
kecoklatan dibagian atas tabung dengan cincin berwarna ungu pekat. mengandung
maltosa. Untuk uji yang ketiga dengan menggunakan ekstrak jeruk nipis matang.
jeruk nipis matang yang berwarna Putih keruh setelah dicampur dengan p. Molish
Tidak berwarna dan setelah ditambahkan 20 tetes H2SO4 menghasilkan warna
ungu cerah dibagian bawah tabung, keruh kecoklatan dibagian atas tabung dengan
cincin berwarna ungu pekat. mengandung glukosa.
Pada percoaan menggunakan ekstrak kedongdong mentah.Untuk uji yang
pertama dengan menggunakan ekstrak kedonong yang mentah. kedondoong
mentah yang berwarna awal hijau+ setelah dicampur dengan p. Molish Tidak
berwarna, dan setelah ditambahkan 20 tetes H2SO4 menghasilkan warna kuning
pucat dan terbentuk cincin ungu. mengandung sukrosa .Pada uji yang kedua
dengan menggunakan ekstrak kedondong ranum. kedondong ranum yang
berwarna awal kuning kehijauan+ setelah dicampur dengan p. Molish Tidak
berwarna, dan setelah ditambahkan 20 tetes H2SO4 menghasilkan warna kuning
pekat (++) dan tidsk terbentuk cincin ungu. mengandung fruktosa. Untuk uji yang
ketiga dengan menggunakan ekstrak kedondong matang. kedondong matang
yang berwarna kuning ++ dan dicampur dengan p. Molish yang berwarna Tidak
berwarna menjadi coklat susu setelah ditambahkan 20 tetes H2SO4 terbentuk cincin
ungu ++ setelah dicocokkan dengan larutan standar, diindikasikan mengandung
glukosa.

49
Pada uji pada buah selanjutnya adalah ekstrak buah cabai, baik itu yang mentah,
ranum dan matang. Untuk uji yang pertama dengan menggunakan ekstrak cabai
yang mentah berwarna awal hijau setelah dicampur dengan p. Molish yang
berwarna Tidak berwarna Setelah ditambahkan 20 H2SO4 tetes tidak terbentuk
cincin Pada uji yang kedua dengan menggunakan ekstrak cabai ranum yang
berwarna merah kehijauan setelah dicampur dengan p. Molish yang Tidak
berwarna. Setelah ditambahkan 20 tetes H2SO4 terbentuk warna keruh kekuningan
+ endapan merah kehitaman Untuk uji yang ketiga dengan menggunakan ekstrak
cabai matang yang berwarnamerah setelah dicampur dengan p. Molish Tidak
berwarna dan setelah ditambahkan 20 tetes H2SO4 terbentuk endapan merah bata,
jadi pada ketiga ektrak buah tadi mengandung laktosa

4.5.2. Pada Uji Karbohidrat dengan Uji Benedict


Berdasarkan hasil percobaan di atas dapat dianalisis bahwa semua
larutan uji ketika direaksikan dengan pereaksi Benedict yang memiliki warna
biru.Dengan bahan yang diujikan adalah glukosa 1%, fruktosa 1%, laktosa 1%,
sukrosa 1%, maltosa 1%, dan ekstrak buah nanas (mentah, Ranum dan matang).
Pada tabung pertama 2 ml pereaksi Benedict berwarna biru ditambahkan 5
tetes glukosa 1% yang tidak memiliki terjadi perubahan warna menjadi biru dan
tidak terdapat endapan kemudian larutan tersebut dipanaskan maka akan terjadi
perubahan warna yang semula biru menjadi hijau pudar dan terdapat endapan
merah bata+.
Pada tabung kedua 2 ml pereaksi Benedict berwarna biru ditambahkan 5
tetes laktosa 1% tidak mmiliki warna terjadi perubahan warna menjadi biru dan
tidak terdapat endapan kemudian dipanaskan maka akan terjadi perubahan warna
yang semula biru menjadi biru pudar dan terdapat endapan merah bata +++.
Pada tabung ketiga 2 ml pereaksi Benedict berwarna biru ditambahkan 5
tetes sukrosa 1% tidak memiliki warna terjadi perubahan warna menjadi biru dan
tidak terdapat endapan kemudian dipanaskan maka akan terjadi perubahan warna
yang semula biru menjadi biru pudar dan tidak terdapat endapan merah bata++.

50
Pada tabung kelima 2 ml pereaksi Benedict berwara biru ditambahkan 5
tetes maltosa 1% tidak berwarna,terjadi perubahan warna menjadi biru dan tidak
terdapat endapan kemudian dipanaskan maka akan terjadi perubahan warna yang
semula biru menjadi hijau dan terdapat endapan merah bata++++
Pada tabung keenam 2 ml pereaksi Benedict berwwarna biru ditambahkan 5
tetes fruktosa 1% idak berwara terjadi perubahan warna menjadi biru dan tidak
terdapat endapan kemudian dipanaskan maka akan terjadi perubahan warna yang
semula biru menjadi oranye kemerahan dan terdapat endapan merah bata pekat.

. Pada uji menggunakan buah alpukat matang ,ranum dan juga mentah. pada
uji pertama menggunakan 5 tetes ekstrak alpokat mentah dengan warna awal
adalah kuning kemudian ditambahkan 2 ml pereaksi benedict berwara biru terjadi
perubahan warna yakni menghaslkan warna orange pekat, setelah dicocok kan
dengan sampel pada uji benedict pada karbohidrat alpukattidak mengandung dari
salah satu karbohidrat yang diujikan .. pada uji kedua menggunakan 5 tetes ekstrak
alpokat ranum dengan warna awal adalah kuning kemudian ditambahkan 2 ml
pereaksi benedict berwara biru terjadi perubahan warna yakni menghaslkan warna
orange +, setelah dicocok kan dengan sampel pada uji benedict pada karbohidrat
alpukat mengandung fruktosa. pada uji Ketiga menggunakan 5 tetes ekstrak
alpokat matang dengan warna hijau warna kemudian ditambahkan 2 ml pereaksi
benedict berwara biru terjadi perubahan warna yakni menghaslkan warna orange
pekat, setelah dicocok kan dengan sampel pada uji benedict pada karbohidrat
alpukat mengandung laktosa

Pada uji menggunakan buah jambu matang ,ranum dan juga mentah. pada uji
pertama menggunakan 5 tetes ekstrak jambu mentah dengan warna awal adalah
hijau kemudian ditambahkan 2 ml pereaksi benedict berwara biru terjadi
perubahan warna yakni menghaslkan warna jingga dengan endapan merah bata, ..
pada uji kedua menggunakan 5 tetes ekstrak jambu ranum dengan warna awal
adalah merah muda + kemudian ditambahkan 2 ml pereaksi benedict berwarna

51
biru , pada uji Ketiga menggunakan 5 tetes ekstrak jambu matang dengan warna
merah muda ++ warna kemudian ditambahkan 2 ml pereaksi benedict berwara
biru terjadi perubahan warna yakni menghaslkan warna orange pekat, setelah
dicocok kan dengan sampel pada uji benedict pada karbohidrat ketiga ektrak itu
mengandung selulosa.
Pada uji menggunakan buah jeruk nipis matang ,ranum dan juga mentah.
pada uji pertama menggunakan 5 tetes ekstrak jeruk nipis mentah dengan warna
awal adalah kuning keruh kemudian ditambahkan 2 ml pereaksi benedict berwara
biru terjadi perubahan warna yakni menghaslkan warna biru pudar , pada uji
benedict.. pada uji kedua menggunakan 5 tetes ekstrak jeruk nipis ranum dengan
warna awal adalah kuning keruh kemudian ditambahkan 2 ml pereaksi benedict
berwara biru terjadi perubahan warna yakni menghasilkan warna biru pudar. pada
uji Ketiga menggunakan 5 tetes ekstrak jeruk nipis matang dengan warna kuning
keruh kemudian ditambahkan 2 ml pereaksi benedict berwara biru terjadi
perubahan warna yakni menghaslkanbiru pudar, setelah dicocok kan dengan
sampel pada uji benedict pada karbohidrat ketiga ekstrak tersebut mengandung
maltosa.
Pada uji menggunakan buah cabai matang ,ranum dan juga mentah. pada uji
pertama menggunakan 5 tetes ekstrak cabai mentah dengan warna awal adalah
hijau kemudian ditambahkan 2 ml pereaksi benedict berwara biru terjadi
perubahan warna yakni menghaslkan endapan hijau,..pada uji kedua menggunakan
5 tetes ekstrak cabai ranum dengan warna awal adalah jingga+ kemudian
ditambahkan 2 ml pereaksi benedict berwara biru terjadi perubahan warna yakni
menghaslkan endapan kuning. pada uji Ketiga menggunakan 5 tetes ekstrak cabai
matang dengan warna jingga ++ kemudian ditambahkan 2 ml pereaksi benedict
berwara biru terjadi perubahan warna yakni menghaslkan endapan jingga gelap.

Pada uji menggunakan buah srikaya matang ,ranum dan juga mentah. pada
uji pertama menggunakan 5 tetes ekstrak srikaya mentah dengan warna awal
adalah putih kemudian ditambahkan 2 ml pereaksi benedict berwara biru terjadi

52
perubahan warna yakni berubah menjadi warna merah tua, setelah dicocok kan
dengan sampel pada uji benedict pada karbohidrat mengandung maltosa. pada uji
kedua menggunakan 5 tetes ekstrak srikaya ranum dengan warna awal adalah
putih kemudian ditambahkan 2 ml pereaksi benedict berwara biru terjadi
perubahan warna yakni menghaslkan endapan hijau memudar +, pada uji Ketiga
menggunakan 5 tetes ekstrak srikaya matang dengan warna putih warna
kemudian ditambahkan 2 ml pereaksi benedict berwara biru terjadi perubahan
warna yakni menghaslkan endapan hijau memudar++, setelah dicocok kan dengan
sampel pada uji benedict pada karbohidrat jeruk nipis ranum dan matang
mengandung Fruktosa
Pada uji menggunakan buah Kedondong matang ,ranum dan juga mentah.
pada uji pertama menggunakan 5 tetes ekstrak Kedondong mentah dengan warna
awal adalah kuning pucat kemudian ditambahkan 2 ml pereaksi benedict berwara
biru terjadi perubahan warna yakni menghaslkan warna kuning pekat ++.setelah
docokkan kedondong mentah mengandung sukrosa. pada uji kedua menggunakan
5 tetes ekstrak kedondong ranum dengan warna awal adalah kuning pucat
kemudian ditambahkan 2 ml pereaksi benedict berwara biru terjadi perubahan
warna yakni menghaslkan merah +++, setelah dicocok kan dengan sampel pada uji
benedict pada karbohidrat alpukat mengandung fruktosa. pada uji Ketiga
menggunakan 5 tetes ekstrak kedondong matang dengan warna kuning warna
kemudian ditambahkan 2 ml pereaksi benedict berwara biru terjadi perubahan
warna yakni menghaslkan warna merah ++, setelah dicocok kan dengan sampel
pada uji benedict pada karbohidrat alpukat mengandung sukrosa
Pada uji menggunakan buah pepaya matang ,ranum dan juga mentah. pada
uji pertama menggunakan 5 tetes ekstrak pepaya mentah dengan warna awal
adalah hijau kemudian ditambahkan 2 ml pereaksi benedict berwara biru terjadi
perubahan warna yakni menghaslkan warna biru keruh ++, setelah dicocok kan
dengan sampel pada uji benedict pada karbohidrat. pada uji kedua menggunakan 5
tetes ekstrak pepaya ranum dengan warna awal adalah orange + kemudian
ditambahkan 2 ml pereaksi benedict berwara biru terjadi perubahan warna yakni

53
menghaslkan warna biru keruh + pada uji Ketiga menggunakan 5 tetes ekstrak
pepaya matang dengan warna orange ++ warna kemudian ditambahkan 2 ml
pereaksi benedict berwara biru terjadi perubahan warna yakni menghaslkan warna
biru keruh ++, setelah dicocok kan dengan sampel pada uji benedict pada
karbohidrat ketiga ekstrak pepaya mentah tidak mengandung dai ke enam
karbohidrat yang diujikan dan pepaya ranum mengandug fruktosa sedangkan
pepaya matang mengandung maltosa.
Pada uji menggunakan buah pisang matang ,ranum dan juga mentah. pada
uji pertama menggunakan 5 tetes ekstrak pisang mentah dengan warna awal adalah
putih kemudian ditambahkan 2 ml pereaksi benedict berwara biru terjadi
perubahan warna yakni menghaslkan warna kuning setelah dicocok kan dengan
sampel pada uji benedict pada karbohidrat pisang mentah mengandung maltosa..
pada uji kedua menggunakan 5 tetes ekstrak pisang ranum dengan warna awal
adalah kuning + kemudian ditambahkan 2 ml pereaksi benedict berwara biru
terjadi perubahan warna yakni menghaslkan jingga +, setelah dicocok kan dengan
sampel pada uji benedict pada karbohidrat alpukat mengandung fruktosa. pada uji
Ketiga menggunakan 5 tetes ekstrak pisang matang dengan warna kuning ++
warna kemudian ditambahkan 2 ml pereaksi benedict berwara biru terjadi
perubahan warna yakni menghaslkan warna jingga pekat ++, setelah dicocok kan
dengan sampel pada uji benedict pada karbohidrat alpukat mengandung laktosa
4.5.3. Pada Uji Karbohidrat dengan Uji Seliwanoff
Berdasarkan hasil uji menggunakan larutan karbohidrat 1%.pada pengujian
larutan sukrosa 1% dilakukan dengan cara : 2 tetes sukrosa 1% tidak berwarna + 1
ml pereaksi Seliwanoff berwarna kuning kemudian dipanaskan hingg terjadi
perubahan warna,pada larutan sukrosa berubah warna menjadi merah bata +.
Pada pengujian larutan sukrosa 1% dilakukan dengan cara : 2 tetes sukrosa 1%
tidak berwarna + 1 ml pereaksi Seliwanoff berwarna kuning kemudian dipanaskan
hingg terjadi perubahan warna,pada larutan sukrosa berubah warna menjadi merah
bata +.

54
Pada pengujian larutan fruktosa 1% dilakukan dengan cara : 2 tetes fruktosa 1%
tidak berwarna + 1 ml pereaksi Seliwanoff berwarna kuning kemudian dipanaskan
hingga terjadi perubahan warna,pada larutan fruktosa berubah warna merah bata
++.
Pada pengujian larutan glukosa 1% dilakukan dengan cara : 2 tetes glukosa1%
tidak berwarna + 1 ml pereaksi Seliwanoff berwarna kuning kemudian dipanaskan
hingg terjadi perubahan warna,pada larutan glukosa berubah warna menjadi
kuning.
Pada pengujian larutan laktosa 1% dilakukan dengan cara : 2 tetes laktosa 1%
tidak berwarna + 1 ml pereaksi Seliwanoff berwarna kuning kemudian dipanaskan
hingg terjadi perubahan warna,pada larutan laktosa berubah warna menjadi
brwarna kuning..
Pada pengujian larutan maltosa 1% dilakukan dengan cara : 2 tetes maltosa 1%
tidak berwarna + 1 ml pereaksi Seliwanoff berwarna kuning kemudian dipanaskan
hingg terjadi perubahan warna,pada larutan maltosa berubah warna menjadi
kuning
Pada pengujian larutan amilum 1% dilakukan dengan cara : 2 tetes amilum1%
tidak berwarna + 1 ml pereaksi Seliwanoff berwarna kuning kemudian dipanaskan
hingga terjadi perubahan warna,pada larutan amilum berubah warna menjadi
kuning.
Pada Uji menggunakan Ektrak Buah Alpokat baik mentah, ranum dan juga
matang. pada uji menggunakan 2 tetes ekstrak buah Alpukat mentah dengan
warna awal kuning + 1 ml pereaksi Seliwanoff bewana kuning kemudian
dipanaskan, setelah dipanaskan terjadi perubahan warna menjadi kuning+. pada uji
menggunakan 2 tetes ekstrak buah alpukat ranum berwarna kuning + 1 ml
pereaksi Seliwanoff berwarna kuning kemudian dipanaskan, setelah dipanaskan
terjai perubahan warna kuning.pada uji menggunakan 2 tetes ekstrak buah alpukat
matang berwarna hijau + 1 ml pereaksi Seliwanoff berwarna kuning kemudian
dipanaskan.kemudian setelah dipanaskan terjadi perubahan warna kuning +.
setelah dibandingkan dengan sampel uji seliwanoff pada karbohidrat alpukat

55
matang mengandungg glukosa,alpukat ranum mengandung fruktosa dan alpukat
mentah mengandug sukrosa.
Pada Uji menggunakan Ektrak Buah cabai baik mentah, ranum dan juga matang.
pada uji menggunakan 2 tetes ekstrak buah cabai mentah dengan warna awal hijau
+ 1 ml pereaksi Seliwanoff bewana kuning kemudian dipanaskan, setelah
dipanaskan terjadi perubahan warna menjadi kuning cerah.pada uji menggunakan
2 tetes ekstrak buah cabai ranum berwarna kuning + 1 ml pereaksi Seliwanoff
berwarna jingga muda kemudian dipanaskan, setelah dipanaskan terjai perubahan
warna kuning terang .pada uji menggunakan 2 tetes ekstrak buah alpukat matang
berwarna jingga gelap + 1 ml pereaksi Seliwanoff berwarna kuning kemudian
dipanaskan.kemudian setelah dipanaskan terjadi perubahan warna jingga.
Pada Uji menggunakan Ektrak Buah pisang baik mentah, ranum dan juga matang.
pada uji menggunakan 2 tetes ekstrak buah pisang mentah dengan warna awal
putih + 1 ml pereaksi Seliwanoff bewana kuning kemudian dipanaskan, setelah
dipanaskan terjadi endapan berwarna coklat.. pada uji menggunakan 2 tetes
ekstrak buah pisang ranum berwarna kuning + 1 ml pereaksi Seliwanoff berwarna
kuning kemudian dipanaskan, setelah dipanaskan terjai perubahan warna kuing
jingga pekat ..pada uji menggunakan 2 tetes ekstrak buah pisang matang berwarna
kuning ++ + 1 ml pereaksi Seliwanoff berwarna kuning kemudian
dipanaskan.kemudian setelah dipanaskan terjadi perubahan warna merah pekat.
setelah dibandingkan dengan sampel uji seliwanoff pada karbohidrat pisang
matang mengandungg sukrosa,pisang ranum mengandung karbohidrat lain. dan
pisang mentah mengandug amilum.
Pada Uji menggunakan Ektrak Buah jeruk nipis baik mentah, ranum dan juga
matang. pada uji menggunakan 2 tetes ekstrak buah jeruk nipis mentah dengan
warna awal kuning keruh + 1 ml pereaksi Seliwanoff bewana kuning kemudian
dipanaskan, setelah dipanaskan terjadi perubahan warna menjadi ungu dengan
bagian atas berwarna keruh kecoklatan dan bagian bawah berwarna jernih.pada uji
menggunakan 2 tetes ekstrak buah jeruk nipis ranum berwarna kuning keruh + 1
ml pereaksi Seliwanoff berwarna kuning kemudian dipanaskan, setelah dipanaskan

56
terjai perubahan warna ungu pekat bagian atas keruh kocoklatan dan bawah
crah..pada uji menggunakan 2 tetes ekstrak buah jeruk nipis matang berwarna
kuning keruh + 1 ml pereaksi Seliwanoff berwarna kuning kemudian
dipanaskan.kemudian setelah dipanaskan terjadi perubahan ungu pekat dengan
bagian atas keruh kecoklatan dan bagian bawah cerah setelah dibandingkan
dengan sampel uji seliwanoff pada karbohidrat jeruk nipis matang mengandungg
glukosa,jeruk nipis ranum mengandung maltosa dan jeruk nipis mentah
mengandug laktosa.
Pada Uji menggunakan Ektrak Buah pepaya baik mentah, ranum dan juga matang.
pada uji menggunakan 2 tetes ekstrak buah pepaya mentah dengan warna awal
hijau + 1 ml pereaksi Seliwanoff bewana kuning kemudian dipanaskan, setelah
dipanaskan terjadi perubahan warna menjadi kuning bening+. pada uji
menggunakan 2 tetes ekstrak buah pepaya ranum berwarna kuning + 1 ml
pereaksi Seliwanoff berwarna kuning kemudian dipanaskan, setelah dipanaskan
terjai perubahan warna kunin bening ..pada uji menggunakan 2 tetes ekstrak buah
pepaya matang berwarna kuning+ + 1 ml pereaksi Seliwanoff berwarna kuning
kemudian dipanaskan.kemudian setelah dipanaskan terjadi perubahan warna
kuning benng++. setelah dibandingkan dengan sampel uji seliwanoff pada
karbohidrat pepaya matang,pepaya ranum dan pepaya mentah mengandug maltosa.
Pada Uji menggunakan Ektrak Buah jambu baik mentah, ranum dan juga matang.
pada uji menggunakan 2 tetes ekstrak buah jambu mentah dengan warna awal
kuning + 1 ml pereaksi Seliwanoff bewana kuning kemudian dipanaskan, setelah
dipanaskan terjadi perubahan warna menjadi merah bata. pada uji menggunakan 2
tetes ekstrak buah jambu ranum berwarna merah muda + + 1 ml pereaksi
Seliwanoff berwarna kuning kemudian dipanaskan, setelah dipanaskan terjai
perubahan warna merah bata.pada uji menggunakan 2 tetes ekstrak buajambu
matang berwarna merah muda ++ + 1 ml pereaksi Seliwanoff berwarna kuning
kemudian dipanaskan.kemudian setelah dipanaskan terjadi perubahan warna
merah bata. setelah dibandingkan dengan sampel uji seliwanoff pada karbohidrat
jambu matang ,jambu ranum dan jambu mentah mengandug fruktosa..

57
Pada Uji menggunakan Ektrak Buah kedondong baik mentah, ranum dan juga
matang. pada uji menggunakan 2 tetes ekstrak buah kedondong mentah dengan
warna awal kuning + 1 ml pereaksi Seliwanoff bewana kuning kemudian
dipanaskan, setelah dipanaskan terjadi perubahan warna menjadi merah bata ++..
pada uji menggunakan 2 tetes ekstrak buah kedondong ranum berwarna kuning +
1 ml pereaksi Seliwanoff berwarna kuning kemudian dipanaskan, setelah
dipanaskan terjai perubahan warna merah bata +++ ..pada uji menggunakan 2 tetes
ekstrak buah kedondong matang berwarna kuning++ + 1 ml pereaksi Seliwanoff
berwarna kuning kemudian dipanaskan.kemudian setelah dipanaskan terjadi
perubahan warna merah bata ++. setelah dibandingkan dengan sampel uji
seliwanoff pada karbohidrat kedondong matang,kedondong ranum dan kedondong
mentah mengandug sukrosa.
Pada Uji menggunakan Ektrak Buah srikaya baik mentah, ranum dan juga matang.
pada uji menggunakan 2 tetes ekstrak buah srikaya mentah dengan warna awal
putih + 1 ml pereaksi Seliwanoff bewana kuning kemudian dipanaskan, setelah
dipanaskan terjadi perubahan warna menjadi merah.. pada uji menggunakan 2 tetes
ekstrak buah srikaya ranum berwarna putih + 1 ml pereaksi Seliwanoff berwarna
kuning kemudian dipanaskan, setelah dipanaskan terjai perubahan warna menjadi
merah tua..pada uji menggunakan 2 tetes ekstrak buah srikaya matang berwarna
putih+ 1 ml pereaksi Seliwanoff berwarna kuning kemudian dipanaskan.kemudian
setelah dipanaskan terjadi perubahan warna merah tua setelah dibandingkan
dengan sampel uji seliwanoff pada karbohidrat sikaya matang,srikaya ranum dan
srikaya mentah mengandug fruktosa..
4.5.4. Pada Uji Karbohidrat dengan Uji iodine
Berdasarkan hasil percobaan di atas dapat dianalisis bahwa semua larutan uji
ketika direaksikan dengan pereaksi iodinet yang memiliki warna biru.Dengan
bahan yang diujikan adalah amilum 1% dengan laktosa 1%..
Pada Prcobaan menggunakan amilum 1%, pada uji menggunakan amilum 1%
terdapat 3 langkah pada tabung 1, 3 ml larutan amilum dimasukkan kedalam
tabung kemudian ditambahkan dengan 2 tetes air,pada tabung 2 3 ml larutan

58
amilum1% ditambahkan HCl, dan pada tabung ketiga 3 ml amilum 1%
ditambahkan dengan NaOH kemudian ketiga tabung ini dipanaskan , setelah
dipanaskan terjadi perubahan pada tabung 1 larutan berwarna putih keruh+ , pada
tabung ke 2 larutan berwarna putih keruh ++,dan pada larutan ke 3 larutan
berubah warna menjadi putih keruh +++.
Pada Prcobaan menggunakan laktosa 1%, pada uji menggunakan laktosa 1%
terdapat 3 langkah pada tabung 1, 3 ml larutan laktosa dimasukkan kedalam
tabung kemudian ditambahkan dengan 2 tetes air,pada tabung 2 3 ml larutan
laktosa ditambahkan HCl, dan pada tabung ketiga 3 ml laktosa ditambahkan
dengan NaOH kemudian ketiga tabung ini dipanaskan , setelah dipanaskan terjadi
perubahan pada tabung 1 larutan berwarna kuning , pada tabung ke 2 larutan
berwarna putih keruh,dan pada larutan ke 3 larutan berubah warna menjadi tidak
berwarna.
Pada percobaan menggunakan buah alpukat mentah , ranum dan matang
dengan cara 1 tetes ekstrak alpukat mentah dimasukkan kedalam cawan petri
kemudian ditambahkan pereaksi iodin membentuk merah bata +. kemudian yang
kedua menggunakan alpukat ranum 1 tetes ekstrak alpukat ranum dimasukkan
kedalam cawan petri kemudian ditambahkan pereaksi iodin membentuk merah
bata. dan terakhir menggunakan alpukat matang 1 tetes ekstrak alpukat matang
dimasukkan kedalam cawan petri kemudian ditambahkan pereaksi iodin
membentuk merah bata . setelah dibandingkan dengan uji karbohidrat dengan uji
iodin ketiga ektrak tadi tidak mengandung polisakarida.
Pada percobaan menggunakan buah cabai mentah , ranum dan matang dengan
cara 1 tetes ekstrak cabai mentah dimasukkan kedalam cawan petri kemudian
ditambahkan pereaksi iodin membentuk kuning terang dengan endapan merah bata
+. kemudian yang kedua menggunakan cabai ranum 1 tetes ekstrak cabai ranum
dimasukkan kedalam cawan petri kemudian ditambahkan pereaksi iodin
membentuk coklat muda dengan endapan hijau keruh. dan terakhir menggunakan
cabai matang 1 tetes ekstrak cabai matang dimasukkan kedalam cawan petri
kemudian ditambahkan pereaksi iodin membentuk kuning terang dengan endapan

59
hijau keruh. . setelah dibandingkan dengan uji karbohidrat dengan uji iodin ketiga
ektrak tadi mengandung laktosa.
Pada percobaan menggunakan buah pisang mentah , ranum dan matang dengan
cara 1 tetes ekstrak pisang mentah dimasukkan kedalam cawan petri kemudian
ditambahkan pereaksi iodin membentuk jingga kekuningan+. kemudian yang
kedua menggunakan pisang ranum 1 tetes ekstrak pisang ranum dimasukkan
kedalam cawan petri kemudian ditambahkan pereaksi iodin membentuk jingga
kekuningan +++.dengan endapan coklat. dan terakhir menggunakan pisang matang
1 tetes ekstrak pisang matang dimasukkan kedalam cawan petri kemudian
ditambahkan pereaksi iodin membentuk jingga kekuningan dengan endapan coklat.
setelah dibandingkan dengan uji karbohidrat dengan uji iodin ketiga ektrak tadi
mengandung amilum
Pada percobaan menggunakan buah jeruk nipis mentah , ranum dan matang
dengan cara 1 tetes a ekstrak jeruk nipis mentah dimasukkan kedalam cawan petri
kemudian ditambahkan pereaksi iodin membentuk endapan kuning++.. kemudian
yang kedua menggunakanjeruk nipis ranum 1 tetes ekstrak jeruk nipis ranum
dimasukkan kedalam cawan petri kemudian ditambahkan pereaksi iodin
membentuk endapan kuning.dan terakhir menggunakanjeruk nipis matang 1 tetes
ekstrak jeruk nipis matang dimasukkan kedalam cawan petri kemudian
ditambahkan pereaksi iodin membentuk endapan kuning ++ . setelah dibandingkan
dengan uji karbohidrat dengan uji iodin ketiga ektrak tadi mengandung laktosa
Pada percobaan menggunakan buah pepaya mentah , ranum dan matang dengan
cara 1 tetes ekstrak pepaya mentah dimasukkan kedalam cawan petri kemudian
ditambahkan pereaksi iodin membentuk kuning mendekati jingga+++.kemudian
yang kedua menggunakan pepaya ranum 1 tetes ekstrak pepayaranum dimasukkan
kedalam cawan petri kemudian ditambahkan pereaksi iodin membentuk kuning ++.
dan terakhir menggunakan pepaya matang 1 tetes ekstrak pepaya matang
dimasukkan kedalam cawan petri kemudian ditambahkan pereaksi iodin
membentuk kuning mendeati jingga += . setelah dibandingkan dengan uji
karbohidrat dengan uji iodin ketiga ektrak tadi tidak mengandung polisakarida.

60
Pada percobaan menggunakan buah jambu mentah , ranum dan matang dengan
cara 1 tetes ekstrak jambu mentah dimasukkan kedalam cawan petri kemudian
ditambahkan pereaksi iodin membentuk jingga ++. kemudian yang kedua
menggunakan jambu ranum 1 tetes ekstrak jambu ranum dimasukkan kedalam
cawan petri kemudian ditambahkan pereaksi iodin membentuk jingga +.. dan
terakhir menggunakan jambu matang 1 tetes ekstrak jambu matang dimasukkan
kedalam cawan petri kemudian ditambahkan pereaksi iodin membentuk jingga + .
setelah dibandingkan dengan uji karbohidrat dengan uji iodin ketiga ektrak tadi
tidak mengandung polisakarida.
Pada percobaan menggunakan buah kedondong mentah , ranum dan matang
dengan cara 1 tetes ekstrak kedondong mentah dimasukkan kedalam cawan petri
kemudian ditambahkan pereaksi iodin membentuk kuning dengan endapan
hitam+++. kemudian yang kedua menggunakan kedondong ranum 1 tetes ekstrak
kedondong ranum dimasukkan kedalam cawan petri kemudian ditambahkan
pereaksi iodin membentuk kecoklatan. dan terakhir menggunakan kedondong
matang 1 tetes ekstrak kedondong matang dimasukkan kedalam cawan petri
kemudian ditambahkan pereaksi iodin membentukkuning pekat+++.. setelah
dibandingkan dengan uji karbohidrat dengan uji iodin ketiga ektrak pada
kedondong mentah dan ranum mengandung amilum sedangkan kedondong matang
tidak mengandung polisakarida .
Pada percobaan menggunakan buah srikaya mentah , ranum dan matang
dengan cara 1 tetes ekstrak srikaya mentah dimasukkan kedalam cawan petri
kemudian ditambahkan pereaksi iodin membentuk hitam pekat kemudian yang
kedua menggunakan srikaya ranum 1 tetes ekstrak srikaya ranum dimasukkan
kedalam cawan petri kemudian ditambahkan pereaksi iodin membentuk terdapat
warna kuning sedikit ditepi dan warna hitam ditengahnya dan terakhir
menggunakan srikaya matang 1 tetes ekstrak srikaya matang dimasukkan kedalam
cawan petri kemudian ditambahkan pereaksi iodin membentuk warna kuning
sedikit ditepi dan warna hitam ditengahnya. setelah dibandingkan dengan uji
karbohidrat dengan uji iodin ketiga ektrak tadi mengandung amilum

61
4.6. Diskusi
A. Uji Molish pada Karbohidrat
1. Mengapa terbentuk cincin merah ungu pada bahan yang mengandung karbohidrat?
Jawab:
Hal ini disebabkan karena pemberian H2 SO4 (asam sulfat), ketika larutan karbohidrat
dicampur dengan larutan H2 SO4larutan akan terhidrolisis oleh H2 SO4 sehingga
bereaksi membentuk cincin merah ungu.
2. Sama kah intensitas warna cincin berwarna merah ungu pada bahan uji yang anda
gunakan dalam praktikum ini ? jelaskan!
jawab:
Berbeda, semakin jelas intensitas cincin (ungu kemerahan) maka semakin
tinggi kandungan karbohidrat karena pengaruh hasil dehidrasi monosakarida
(furfural) dengan α-naftol dari pereaksi molish dan sebaliknya. Selain itu,
tidak semua bahan yang diuji membunyai jenis karbohidrat yang sama.
B. Uji Benedict pada Karbohidrat
1. Apa warna dari endapan yang terbentuk ? Mengapa demikian?
jawab:
Pada hasil uji benedict glukosa, fruktosa, laktosa, dan maltosa membentuk
endapan berwarna merah bata pada dasar tabung reaksi yang membuktikan
adanya gula pereduksi, karena dapat mereduksi ion Cu2+ dari kaprisulfat
menjadi ion Cu+ yang kemudian mengendap sebagai Cu2O. Selain itu adanya
natriumkarbonat dan natriumsitrat membuat pereaksi benedict bersifat basa
lemah. Sehingga endapan yang terbentuk berwarna merah bata.

2. Pada uji Benedict mengapa sukrosa bukan termasuk gula reduksi?


jawab:
Karena pada sukrosa mengandung dua monosakarida (fruktosa dan
glukosa) yang terikat melalui ikatan glikosidic sedemikian rupa
sehingga tidak mengandung gugus aldehid bebas dan alpha hidroksi
keton dalam molekulnya. Sukrosa juga tidak bersifat pereduksi.

62
C. Uji Seliwanoff pada Karbohidrat
1. Gugus apa dari karbohidrat yang memberikan reaksi positif terhadap uji
seliwanoff?mengapa?
Jawab:
Gugus ketosa karena gugus ketosa lebih mudah untuk terdehidrasi ketika dipanaskan .
ketika larutan karbohidrat dicampur dengan pereaksi seliwanoff yang terkandung
HCl yang akan mendehidrasi larutan gula sehingga akan bereaksi membentuk
warma merah atau merah muda . warna ini lah yang menunjukkan bahwa larutan
tersebut mengandung fruktosa dima fruktosa termasuk dalam gugus keton atau
bisa disebut bereaksi positif karena membentuk warna merah atau merah muda,
sedangkan jika tidak terjadi perubahan warna sama sekali maka larutan
karbohidrat tersebut terasuk kedalam gugus aldehit atau disebut reaksi negatif.
2. Dapatkah uji seliwanoff dipakai untuk membedakan sukrosa dan fruktosa?
jawab:
Iyadapat, perbedaannya dilihat dari waktu pemanasannya, pada f ruktosa
membutuhkan waktu yang singkat untuk mereaksikan larutan tersebut
sedangkan pada sukrosa membutuhkan waktu sedikit lebih lama
untuk mereaksikan larutannya.
D. Uji Iodine pada Karbohidrat
1. Mengapa terjadi perubahan warna setelah dipanaskan?
jawab:
Perubahan warna setelah dipanaskan terjadi karena terbentuk ikatan koordinasi
antara ion iodida pada helix, sehingga warna larutan setelah dipanaskan
berbeda dengan warna larutan sebelum dipanaskan.
2. Zat manakan selain amilum yang memberikan warna dengan iodine?
jawab:
Zat atau larutan yang memberikan warna setelah ditetesi iodine adalah larutan
ekstrak buah dari ekstrak buah mentah, ekstrak buah ranum, dan ekstrak
buah masak. Yang ditunjukkan dengan adanya perubahan warna menjadi

63
kekuningan setelah ditetesi iodine. Hal ini menunjukkan bahwa dalam buah
tersebut masih dapat ditemukan gula (sakarida) dalam bentuk polisakarida.

E. Uji Karbohidrat pada Buah


1. Mengapa pada buah masak masih ditemukan adanya karbohidrat dalam bentuk
polisakarida?
Karena apada buah masak mengandung pektin , dimana pektin termasuk kedalam
jenis polisakarida heteropolisakarida dan pada buah yang telah masak akan terasa
manis dan polisakarida termasuk kedalam polimer monosakarida dimana dalam
monosakarida mempunyai rasa manis yang disebabkan oleh gugus hidroksilnya.

2. Jelaskan proses hidrolisis amilum secara enzimatis?


jawab:
Proses hidrolisis amilum secara enzimatis sebagai berikut :Amilum dihidrilisis
oleh enzim amylase menjadi dekstrin lalu menjadi maltose dan akhirnya
menjadi glukosa.

64
BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Dari data yang didapatkan dapat disimpulkan bahwa:
1. Adanya karbohidrat dapat diketahui pada uji molish, hal ini dibuktikan
dengan terbentuknya cincin berwarna ungu
2. Pada uji benedict dapat disimpulkan bahwa pada glukosa dan fruktosa
menunjukkan bahwa glukosa dan fruktosa merupakan gula monosakarida dan
pada laktosa, sukrosa dan maltosa adalah gula disakarida.
3. Pada uji benedict, jenis karbohidrat glukosa,sukrosa,laktosa,maltosa,dan
sukrosa mengalami perubahan warna menjadi orange , hal itu menunjukkan
adanya karbohidrat yang merupakan sakarida yang dapat mereduksi. , dan
setelah didinginkan, larutan akan membentuk endapan merah bata, yang
menunjukkan bahwa larutan merupakan gula reduksi.
4. Pada uji Seliwanoff, gugus keton dapat diketahui ketika larutan karbohidrat
yang diuji mengalami perubahan warna menjadi merah. sehingga dapat
disimpulkan bahwa larutan karbohidrat tersebut mengandung fruktosa .pada
uji menggunakan seliwanoff sukrosa dan fruktosa menghasilkan warna merah
bata.
5. Melalui uji iodine dapat diketahui adanya polisakarida (terutama amilum)
dengan tanada larutan reaksi berwarna biru / gelap.
6. Uji mengetahui karbohidrat pada buah alpukat,jambu,pepaya,jeruk
nipis,kedondong,cabai,srikaya,pisang dapat dilakukan dengan uji molisch,
bennedict, seliwanoff dan iodin dengan cara yang sama seperti pada umumnya.
namun sebelum dilakukannnya percobaan buah harus dijadikan ekstrak
terlebih dahulu
A. Saran
Pada saat melakukan praktikum, hendaknya praktikan memiliki sikap
tanggung jawab dan disiplin serta cermat dalam mengamati hasil praktikum.

65
DAFTAR PUSTAKA

Abdul Rahman dan Symantri . (2007). Analisis Makanan. Yogyakarta : Gajah Mada
Press.

Almatser, S. (2010). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Bintang, M. (2010). Biokimia Teknik Penelitian. Jakarta: Erlangga.

Kartasapoetra dan Marsetyo. (1995). Ilmu Gizi. Jakarta: Rineka Cipta.

Poedjiati, A. (1994). Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta: UI Press.

66

Anda mungkin juga menyukai