Anda di halaman 1dari 45

Hormon

Gastrointestinal
Lab Fisiologi Hewan
Introduction
• Food intake, energy expenditure dan lemak tubuh
diatur secara homeostatis
• Hypothalamus dan batang otak bertanggung jawab
untuk regulasi homeostasis energy
• Hypothalamus dan batang otak menerima rangsang
saraf dan hormonal dari perifer yang mengkode
informasi tentang keadaan nutrisi akut dan
perlemakan.
• Sinyal saraf dan endokrin berasal dari saluran
pencernaan  dipercaya berperan penting dalam
pengaturan jangka pendek selera makan (short term
regulation appetite)
• Mekanoreseptor dan Kemoreseptor di saluran
gastrointestinal memberi signal melalui saraf vagus
menuju batang otak.
• Sinyal neural ini terintegrasi terpusat ditransmisikan
bersama sejumlah hormon yang dilepaskan dari
saluran GI dan struktur yang berasosiasi.
• Hormon GI ini menstimulasi jalur ascending vagal
pathways dari usus ke batang otak/ bekerja secara
langsung di neuron otak.
(Badman et al.,2005)
Gut Hormone
• GI tract  Organ endokrin terbesar yang melepaskan lebih dari
20 hormone peptide regulator,
• Mempengaruhi proses fisiologis dan beraksi pada jaringan
termasuk kelenjar eksokrin, otot polos dan system saraf perifer.
• Sebagian besar hormone sensitive terhadap kandungan nutrient
usus
• Rasa lapar dan enak jangka pendek dipercayai dimediasi oleh
hormone GI dengan cara koordinasi perubahan peredaran kadar
hormon.
Gut Regulatory Peptides

• Gut Nervous System


• Endocrine cells
(mucosa)
• Basal secretory granules
• Gut Peptides may be
• Hormones
• Diedarkan melalui
pembuluh darah.
• Paracrine
• Neurosecretory
• Neurotransmitters
(Cummings and Overduin., 2004)
Sejarah GI hormon
• Bayliss and Starling--1902

• Pengasaman duodenum atau jejunum merangsang sekresi eksokrin


pankreas.
• Ekstrak yang disuntikkan pada mukosa jejunum juga menstimulasi
sekresi eksokrin pankreas.
• Mempostulasikan faktor regulasi humoral yang mereka sebut
"Secretin.“
• Secretin diisolasi pada 1961
Hormon Gastrin
• 1905, Edkins menemukan bahwa ekstrak mukosa
lambung merangsang sekresi asam yang ia sebut Gastrin.
• 1960-an, Gregory mengisolasi dan mengurutkan Gastrin.
• 3 bentuk biologis aktif:
"Besar" = 34 asam amino
'Sedikit' = 17 asam amino
"Mini" = 14 asam amino
• Secara struktural mirip dengan Cholecystokinin:
Keluarga Gastrin-Cholecystokinin.
• Ditemukan di sel endokrin dari antrum lambung.
Juga diidentifikasi dalam SSP.
• Dirangsang oleh protein dan asam amino dalam lumen lambung.
Karbohidrat dan Lemak dalam efektif.
• Sekresi terhambat oleh akumulasi asam di lambung
• Fungsi:
• Bertindak dalam beberapa cara untuk meningkatkan sekresi HCl
dan pepsinogen
• Meningkatkan motilitas lambung, merangsang motilitas ileum,
rileks sfingter ileocecal, menginduksi gerakan massa di usus besar
• Membantu mempertahankan fungsional lapisan saluran
pencernaan
• Somatostatin menghambat pelepasan Gastrin
Gastrin Action

• Merangsang Sekresi Asam oleh Lambung Mukosa


 Mungkin karena stimulasi pelepasan histamin
oleh sel tetangga (paracrine)
• Merangsang pertumbuhan sel parietal dari lambung
Mukosa
• Merangsang aliran darah mukosa
• Merangsang pelepasan Pepsin
Gastrin Control
HIGH PROTEIN
VAGUS (X)
MEAL
GRP
SOMATO-
STATIN GASTRIN
MUCOSAL CELL
GASTRIN HCl

ENTERO- PARIETAL
CHROMAFFIN HISTAMINE CELL
CELL
Secretin

• 29 asam amino
• Berkaitan: glucagon, GIP, VIP, PHI, PHM (Secretin
family)
• Action:
• Menstimulasi sekresi bicarbonate dan air oleh pankreas
Secretin
- Kehadiran asam dalam duodenum merangsang pelepasan
- Fungsi
• Menghambat pengosongan lambung untuk mencegah asam
lebih lanjut memasuki duodenum sampai asam sudah
dinetralisir
• Menghambat sekresi lambung untuk mengurangi produksi
jumlah asam
• Merangsang sel duktus pankreas untuk menghasilkan
volume besar sekresi NaHCO3
• Merangsang hati untuk mengeluarkan NaCO3 kaya empedu
• Bersama dengan CCK, adalah trofik pankreas eksokrin
Secretin Control
pH DUODENAL pH DODENAL
LUMEN > 4.5 LUMEN < 4.5

BICARBONATE ENDOCRINE
SOMATO-
CELLS OF
STATIN
MUCOSA
SECRETIN

PANCREAS
Cholecystokinin (CCK)
• Polipeptida ditemukan dalam berbagai bentuk termasuk: 58, 39,
33, & 8 asam amino.
• Preprocholecystokinin ditemukan: 115 asam amino.
• Terletak di mukosa jejunal duodenum dan proksimal.Juga
ditemukan di CNS.
• Sekresi dirangsang oleh kehadiran protein intraduodenal atau
lemak.
• Mungkin berat molekul rendah - faktor melepaskan CCK.
• Pelepasan dihambat oleh somatostatin.
CCK Actions & Function
• Merangsang kontraksi kandung empedu, memaksa empedu ke duodenum.
• Merangsang sekresi enzim pankreas bersama secretin.
• Efek tropik pada asinus pankreas.
• Menyebabkan kontraksi kandung empedu dan relaksasi sphincter oddi
• Menginduksi rasa kenyang.
• Menghambat motilitas dan sekresi lambung
• Tersirat dalam perubahan adaptif jangka panjang dalam proporsi enzim
pankreas dalam menanggapi perubahan diet yang berkepanjangan
• Pengatur penting asupan makanan
CCK Control

FAT PROTEIN

SOMATOSTATIN CCK CELL


CCK

GALL PANCREATIC
BLADDER ACINI

BILE RELEASE ENZYMES


Somatostatin
• 14 & 28 amino acid forms.
• Found in hypothalamus, throughout CNS and Gut (including
pancreas)
• Major inhibitory peptide of Gut. Inhibits secretion of :
• insulin
• glucagon
• CCK
• secretin
• gastrin
• VIP
• somatostatin (autocrine)
Somatostatin Control
PROTEIN FAT STOMACH
ACID

CHOLINERGIC
STIMULATION
SOMATOSTATIN
CELLS

SOMATOSTATIN
Ghrelin
• Diproduksi oleh lambung ketika dalam keadaan kosong
• Merangsang selera makan
• Menurunkan laju metabolisme
• Hormon peptide dilepaskan menuju system sirkulasi dari
lambung yang pertama ditemukan sebagai ligand
endogen untuk growth-hormone-secretagogue receptor
(GHS-R).
• Tersusun dari 28 asam amino, dimodifikasi dengan
penambahan group octanyl pada residu serine di rantai
ketiga. Hal ini penting untuk hormone Ghrelin untuk
mengikat GHS-R dan untuk melewati blood-brain barrier.
(Lely et al., 2004)
Peptide YY
• Produced by intestine in response to being distended.
• Inhibits appetite.
• Increases metabolism.
• Most circulating PYY immunoreactivity is in the amino-
terminally truncated form, PYY3–36, which preferentially binds
to the Y2 receptor (Y2R).
• PYY is found in L cells throughout the length of the gut,
although it is present at higher concentrations in more distal
sections.
• PYY is released into the circulation after a meal and is
reduced by fasting.
• Subsequent studies have confirmed that PYY3–36 acutely
inhibits feeding in rodents and primates
Glucagon-like peptide-1 (GLP-1)
• The same gut endocrine cell type that synthesizes PYY also
synthesizes a large precursor protein known as preproglucagon.
• Preproglucagon→glucagon, glucagon-like peptide-1,
glucagon-like peptide-2 (GLP-2), oxyntomodulin.
• Glucagon-like peptide-1 exists in several forms, but the most
common circulating form is glucagon-like peptide-1 (GLP-1).
• GLP-1 is released into the circulation after a meal and is a
potent incretin — central or peripheral administration strongly
stimulates insulin release.
• inhibits appetite in animals and humans
GLP-1
Incretins

• Glucagon Like Peptide-1 (GLP-1)


• Produced by digestive tract.
• Acts to give feeling of satiety
• Inhibits gastric emptying
• Inhibits glucose absorption from the gut
• Increases insulin secretion
• Increases pancreatic β-cell mass
Other Peptides
• Vasoactive Intestinal Peptide (VIP)
• Neurotransmitter/neuroendocrine
• Relax esophageal and anal sphincter
• Increases blood flow in the gut
• Causes penile erection
• Gastrin-Releasing Peptide (GRP)
• Neurotransmitter/neuroendocrine
• Stimulates release of Gastrin
• Substance P
• Neurotransmitter
• Stimulates Contraction of Smooth Muscle
• Enkephalins
• Neurotransmitter
• Inhibits gut motility, antagonizes action of Substance P
 Gastric inhibitory peptide (GIP) menghambat
pengosongan lambung dan "sekresi asam lambung.
• • 43-aa peptide
• Menghambat sekresi asam lambung
• Glucose-dependent insulinotrophic peptide
• Merangsang pelepasan insulin release oleh pankreas
 Neurotensin merangsang sekresi pankreas dan
menghambat pergerakan lambung
 Substance P (SP) mungkin berperan sebagai
modulator fisiologi kontraksi otot polos intestinal
 Motilin merangsang pergerakan GI dan
mengosongkan khim ke dalam usus halus
(Cummings and Overduin., 2004)
(Gosman., 2006)

Anda mungkin juga menyukai