HORMONE & REGULATION OF ACID Overview of Gastrointestinal Hormones Gastrointestinal hormones merupakan kelompok hormon yang disekresi oleh sel-sel enteroendokrin pada lambung, pankreas dan usus halus.
Berdasarkan struktur kimia, gastrointestinal hormone
dibedakan menjadi 3 kelompok: - Gastrin-cholecystokinin family: gastrin dan koleosistokinin. - Secretin family: sekretin, glukagon, VIP, dan GIP. - Peptide family: somatostatin, motilin dan substansi P. Gastrin-cholecystokinin family Gastrin - Hormon peptida linear yang dihasilkan oleh sel G pada antrum pilorus lambung dan duodenum. - Merupakan hormon yang menstimulasi sekresi asam lambung. - Gastrin ditemukan dalam 3 bentuk utama: - gastrin 34 (‘’big gastrin’) - gastrin 17 (“ little gastrin’) - gastrin 14 (‘’ minigastrin”) Struktur gastrin dan gastrin reseptor Gastrin merupakan peptida linear yang diproduksi sebagai prohormon dan mengalami proses post-translasi membentuk kelompok family yang memiliki gugus terminal karboksil identik. Aktivitas biologis gastrin dikendalikan oleh lima gugus C-terminal asam amino dari gastrin. Reseptor gastrin adalah CCK-B, yang merupakan anggota G-protein yang bergabung dengan receptor family. Ikatan gastrin-reseptor gastrin akan meningkatkan ion kalsium intraselular, mengaktifkan protein kinase C dan memproduksi inositol fosfat Faktor-faktor yang mempengaruhi sekresi:
a. Lumen pada lambung
- distimulasi oleh asupan protein dan asam amino, serta hypercalcemia. - dihambat oleh suasana asam (pH dibawah 3), Melalui pelepasan somatostatin dari sel delta, yang akan menginhibisi pelepasan gastrin dan histamin. b. Parakrin - distimulasi oleh bombesin - dihambat oleh somatostatin yang berikatan pada somatostatin-2 receptors di sel G. c. Jaringan saraf - distimulasi oleh agen Beta-adrenergic, agen kolinergis, dan GRP (Gastrin Releasing Peptide). d. Sirkulasi darah - distimulasi oleh epinephrine - dihambat oleh GIP (Gastric Inhibitor Peptide), sekretin, somatostatin, glukagon dan kalsitonin. Fungsi gastrin
Adanya gastrin menstimulasi sel-sel parietal pada
lambung untuk mensekresi HCl. Stimulasi dapat dilakukan secara langsung ataupun tidak langsung. a. Stimulasi langsung: berikatan dengan CCK-B yang merupakan reseptor gastrin pada sel parietal, lalu menstimulasi sel tersebut untuk melepaskan ion Hidrogen. b. Stimulasi tak langsung: berikatan dengan CCK-B yang merupakan reseptor gastrin pada sel ECL di lambung, kemudian akan muncul respon melalui pelepasan histamin, dan menstimulasi parakrin untuk melepaskan ion hidrogen. - Gastrin juga menstimulasi sel chief untuk mensekresi pepsinogen. Pepsinogen akan dikonversi menjadi pepsin dalam kondisi pH yang rendah dan HCl akan memfasilitasi aktivitas tersebut.
- Gastrin dapat meningkatkan mobilitas antral muscle dan
efek tropik pada saluran GI, serta menyebabkan kontraksi otot sirkular pada lambung.
- Gastrin akan menginduksi produksi enzim-enzim
pankreas oleh sel-sel asinus. Cholecystokinin (CCK) - Hormon peptida yang menstimulasi pencernaan lemak dan protein.
- Koleosistokinin disekresi oleh duodenum,
menstimulasi pelepasan enzim-enzim pencernaan dan empedu dari kantung empedu.
- Koleosistokinin juga diproduksi oleh jaringan saraf
pada enteric nervous system. Struktur CCK dan reseptor
Koleosistokinin tersusun atas sejumlah asam amino (
misalnya CCK58, CCK33, CCK8), tergantung pada modifikasi produk gen preprocholecystokinin saat post- translasi. Dua reseptor CCK yang telah diidentifikasi yaitu CCK-A yang banyak terdapat pada sel-sel asinus pancreas dan CCK-B yang banyak terdapat pada otak dan lambung. Kedua reseptor memiliki tujuh domain transmembran yang serupa dengan G-protein yang bergabung dengan reseptor. Fungsi CCK
- CCK berfungsi sebagai mediator pada sejumlah proses
digestion dan satiety. - Hormon bekerja pada pankreas untuk menstimulasi trypsinogen, chymotrypsinogen, amylase, dan lipase ketika sejumlah protein dan lemak masuk ke dalam duodenum. - CCK juga meningkatkan produksi empedu dari hati dan menstimulasi kantung empedu dan relaksasi Sphincter of Oddi (Glisson’s sphincter). - Sebagai neuropeptide, CCK memediasi satiety dengan berikatan pada reseptor CCK yang terdapat pada central nervous system, pada manusia menyebabkan pusing kepala, cemas dan menurunnya selera makan Secretin family Secretin Secretin merupakan hormon peptida yang diproduksi oleh sel S duodenum dalam kriptus Lieberkuhn.
Efek utama yang ditimbulkan oleh sekretin adalah
regulasi pH pada duodenum dengan mengontrol sekresi asam lambung dan adanya buffer bikarbonat.
Sekretin disekresi sebagai respon dari penurunan pH
duodenum karena masuknya HCl dari lambung. Struktur sekretin dan reseptor
Sekretin merupakan hormon peptida yang
tersusun atas 27 asam amino, 14 asam amino merupakan homolog dari sekuens asam amino glukagon. Reseptor sekretin memiliki tujuh membrane-spanning domains, yang memiliki karakteristik serupa G-protein yang bergabung dengan reseptor. Fungsi sekretin
- Sekretin menstimulasi sekresi bikarbonat dari
hati, pankreas, dan kelenjar Brunner duodenum.
- Sekretin mereduksi sekresi asam dari lambung
dengan menginhibisi pelepasan gastrin dari sel G. Vasoactive intestinal peptide (VIP)
VIP merupakan hormon peptida yang tersusun
dari 28 residu asam amino dan diproduksi dalam pankreas.
Memiliki half-life dalam darah sekitar 2 menit.
Dihasilkan pada banyak daerah pada tubuh
manusia (usus, pankreas, inti suprachiamatic). Fungsi VIP
- Menstimulasi sekresi air dan elektrolit pada usus halus,
dilatasi otot polos usus halus, dilatasi jaringan perifer pembuluh darah, sekresi bikarbonat pankreas dan menginhibisi pengeluaran asam lambung.
- Memberikan kemampuan suprachiasmatic nuclei (SCN),
untuk merespon deteksi ambient light yang dikomunikasikan dari retina.
- Menyebabkan vasodilatasi pembuluh darah koroner,
yang memberi efek positif inotropic dan chronotropic. Glucose-dependent Insulinotropic Peptide (GIP) GIP merupakan derivat proprotein dari 153 asam amino yang dikode oleh gen GIP dan bersirkulasi dalam darah sebagai bentuk aktif peptida 42 asam amino.
GIP disintesis oleh sel K, yang terdapat pada
mukosa duodenum dan yeyunum.
Reseptor GIP adalah protein tujuh-
transmembran yang ditemukan pada sel beta pankreas. Fungsi GIP
- Menetralisir asam lambung untuk melindungi usus halus
dari bahaya asam lambung.
- Menginduksi sekresi insulin, yang terutama distimulasi
oleh hiperosmolaritas glukosa dalam duodenum.
- Berperan penting dalam metabolisme lemak dengan
menstimulasi lipoprotein lipase yang aktif dalam adiposa. Peptide family Somatostatin Somatostatin merupakan hormon peptida yang meregulasi sistem endokrin, neurotransmision, dan proliferasi sel dengan cara berinteraksi dengan G-protein yang bergabung dengan reseptor stomatostatin, serta menginhibisi pelepasan sejumlah hormon sekunder.
Somatostatin memiliki dua bentuk aktif yang diproduksi
dengan pembelahan alternatif sebuah preproprotein menjadi 14 asam amino dan 28 asam amino.
Somatostatin tidak hanya disekresi oleh sel-sel pada
hipotalamus, tetapi juga oleh sel delta pankreas, yang kemudian berikatan dengan reseptor somatostatin. Fungsi somatostatin
Somatostatin dikelompokkan menjadi hormon inhibitor
yang bekerja untuk: - Menginhibisi pelepasan growth hormone (GH).
- Menekan exocrine secretory action dari pankreas.
Somatostatin pada otak
- Somatostatin diproduksi oleh sel saraf neuroendokrin dari
periventricular nucleus hipotalamus.
- Pembuluh darah membawa somatostatin menuju kelenjar
pituitary anterior ketika somatostatin menginhibisi sekresi GH dari sel-sel somatotrop.
- Somatostatin juga diproduksi pada arcuate nucleus,
hippocampus, dan sistem otak nucleus of solitary tract Motilin Motilin merupakan hormon polipeptida dengan 22 asam amino yang disekresi oleh sel Mo pada usus halus yang akan meningkatkan pergerakan kompleks mioelektrik dan menstimulasi produksi pepsin.
Pelepasan motilin distimulasi oleh alkaline pH
dalam duodenum. Motilin agonists
- Erytromycin dan antibiotik sejenis bertindak
sebagai non-peptida agonis motilin, dan kadang digunakan untuk menstimulasi motilitas saluran pencernaan.
- Pemberian motilin dengan dosis yang rendah
akan menginduksi gerakan peristaltik. Substance P Substansi P merupakan neuropeptida, rantai pendek polipeptida yang berfungsi sebagai neurotransmiter dan neuromodulator.
Substansi P terdiri dari polipeptida dengan 11 asam amino.
Substansi P merupakan vasodilator yang potensial,
menyebabkan pelepasan oksida nitrit dari endotel. Hal tersebut menyebabkan hipotensi. Reseptor endogenous untuk substansi P adalah neurokin 1 receptor (NK1-receptor).
Substansi P pada sistem otak ditemukan pada
vomiting center. Bekerja dalam menstimulasi vomiting refleks.
Substansi P terlibat dalam transmisi pain impulses
dari reseptor perifer menuju sistem saraf pusat.
Substansi P dapat menstimulasi pertumbuhan sel
dalam kultur sel. Struktur Molekul Substansi P Regulation of Acid Secretion Ada tiga molekul regulator yang menstimulasi sekresi asam (asetilkolin, histamin, dan gastrin) dan sebuah molekul yang menginhibisi sekresi asam (somatostatin).
Asetilkolin dan histamin menstimulasi secara langsung sel
parietal untuk meningkatkan sekresi asam.
Gastrin menstimulasi sekresi asam dengan menstimulasi
pelepasan histamin dari sel ECL.
Somatostatin menginhibisi sekresi asam dengan efek
langsung pada sel parietal, atau dengan menginhibisi pelepasan regulator positif (histamin dan gastrin). Cephalic phase
Cephalic phase distimulasi oleh rasa,
penciuman, atau penglihatan terhadap makanan. Stimulasi tersebut diproses di otak, mengaktivasi enteric neurons melalui saraf preganglionic parasympathetic. Gastric phase Faktor utama selama fase gastric adalah adanya makanan dalam lambung yang menstimulasi sekresi asam. Makanan akan merenggangkan dinding lambung, peristiwa tersebut dikenali oleh mekanoreseptor yang akan mengaktivasi refleks saraf untuk menstimulasi sekresi asam. Peptida dan asam amino dalam makanan akan menstimulasi sel G untuk melepaskan gastrin. Makanan juga bertindak sebagai penyangga, meningkatkan pH dan menstimulasi sekresi somatostatin. Intestinal phase Chyme memasuki duodenum dan fase intestinal akan terstimulasi, bekerja sebagai feedback negatif yang akan mereduksi sekresi asam dan mencegah chyme terlalu asam. Enterogastrones merupakan hormon yang menginhibisi proses- proses yang terjadi pada lambung, misalnya CCK dan sekretin. Regulation of Exocrine Function Asam lambung pada chyme dinetralisir oleh bikarbonat pankreas, karena enzim-enzim pankres dapat bekerja optimal pada pH 6-7.
Hormon dan sistem saraf bekerja dalam tiga fase
untuk meregulasi pancreatic exocrine, yaitu fase cephalic, gastric, dan intestinal. Cephalic phase Cephalic phase distimulasi oleh bau atau rasa dari suatu makanan. Stimulasi mencapai dorsal vagal complex untuk mengaktivasi serabut saraf vagus eferen.
Sekresi oleh sel asinus terstimulasi pada fase
cephalic.
Asetilkolin merupakan neurotransmiter utama
yang terlibat pada fase cephalic. Gastric phase
Fase Gastric diinisiasi oleh peregangan lambung
serta adanya asam amino dan peptida dalam lumen lambung yang akan mengaktivasi vagovagal reflexes. Intestinal phase Gastric chyme pada lumen usus halus menstimulasi vagal afferents, dan menginisiasi pelepasan CCK dan sekresi dari sel-sel endokrin mukosa spesifik. Digesti lemak, protein dan glukosa menstimulasi pelepasan sekretin.
Sekretin menstimulasi sekresi bikarbonat, dan
CCK menstimulasi sel asinus untuk melepaskan enzim. Patologi Gastrointestinal Hormone 1. Achalasia, meruapakn kondisi ketika sphincter gastroesophageal tidak dapat relaksasi dan makanan terkumpul di esofagus. Hal tersebut berkaitan dengan hipersensitivitas otot polos terhadap gastrin.
2. Anorexia nervosa, penurunan nafsu makan. Hal
tersebut dapat terjadi karena peningkatan sekresi CCK, peningkatan sensitivitas CCK, atau penurunan nafsu makan pada individu usia lanjut (aging individual). 3. Bulimia nervosa, porsi makan yang tidak terkontroldan terjadi secara berulang. Terjadi kemungkinan karena penurunan sekresi CCK.
4. Kolera, toksin kolera mengaktifkan sel adenylate
cyclase pada intestin secara ireversible. Hal tersebut meningkatkan sekresi cairan intestin yang daapt berakibat dehidrasi dan kematian.
5. Chorionic Idiopathic Constipation, belum
diketahui penyebabnya secara jelas, tetapi diduga karena penurunan tingkat sirkulasi motilin 6. Disordered Gastric Emptying, kemungkinan disebabkan karena disfungsi katup hipoklorik.
7. Gastric (Peptic) Ulcers, beberapa penyebabnya
antara lain: a. Peningkatan sekresi HCl b. Penurunan sekresi PGE2
8. Gastrin dan kanker, gastrin dapat menjadi faktor
utama penyebab kanker. Reseptor gastrin terdapat pada mukosa kolon, adenocarcinoid, dan sel tumor pada pankreas. 9. Gastroesophageal reflux, kemungkinan disebabkan oleh hipogastrinemia dan tekanan yang rendah.
10. Hipergastrinemia (Zollinger-Ellison Syndrome)
Tipe I : Hiperlasia sel G Tipe II: Gastrinoma
11. Pancreatic Cholera, disebabkan sekresi VIP
yang berlebihan. 11. Hypochlohydric Disease State, anemia parah disebabkan karena proses fundus pada lambung sehingga terjadi atrofi sel parietal hancur. Achlorydric anemia, penurunan jumlah asam lambung akibat terhambatnya sekresi gastrin.
12. Anxiety atau Schizophrenia, diakibatkan
karena aberasi dalam ekspresi CCK dan reseptor pada otak