dan Hormon
Apt. Taufik Turahman, M. Farm
Universitas Setia Budi Surakarta
SENYAWA PEPTIDA
&HORMON
Metabolit mamalia yang dilepaskan secara
langsung ke dalam darah untuk terlibat
dalam respon jaringan/organ tubuh yg
spesifik.
berupa steroid
turunan asam amino (sederhana atau
polipeptida)
PEPTIDA &
PROTEIN
Asam amino,
(struktur &
singkatan
Lanjutan hormon
Diagram kelenjar
endokrin
Sistem
Endokrin
Penggunaan awal :
berupa produk kelenjar yang dikeringkan dan ekstrak
kasarnya.
Abad 13 oleh Magnus :
• testis babi yang diserbuk impoten pria
• uterus kelinci wanita mandul
Penggunaan saat ini :
• didasarkan hasil penelitian secara intensif
• standarisari kelenjar ekstrak.
• hasil teknologi modern
Produk teknologi modern :
sintesis kimia/bioteknologi terhadap beberapa jenis hormon :
• golongan peptida
• golongan steroid (prednison, cortison) substansi dengan
aktivitas mirip hormon alami.
HORMON :
Metabolit aktif chemical messengers.
Berdasarkan struktur kimianya, berupa :
1. Derivat asam amino sederhana (ex. epinephrin,
thyroxin).
2. Senyawa polipeptida (ex. Insulin).
3. senyawa steroid (progesteron)
AKSI mengatur proses, dg mempengaruhi
- kecepatan sintesis enzim/protein.
- Aktivitas katalitik enzim
- Permeabilitas membran sel
Aktivitas umumnya tergantung second messenger
(ex. cAMP)
HORMON
Fungsi hormon :
transmitter kimiawi pada stimulus selektif antara kelenjar
endokrin dan organ/jaringan tubuh yang spesifik.
Model aksi hormon dalam mempengaruhi sel sasaran dan
mempertahankan homeostasis :
1. hormon steroid
melalui penetrasi membran ke dalam sel, dipengaruhi
ukuran dan karakter lipofilik
2. hormon peptida
berikatan dengan reseptor pada permukaan sel dan
beraktivitas dengan cara :
• menginduksi secara langsung permeabilitas membran
untuk ion-ion, glukosa, asam amino, atau
• menginduksi produksi sekunder messenger seperti cAMP
Dua mekanisme regulasi umum hormon :
• feed back mekanisme, merespon tubuh
terhadap perubahan kadar beberapa
substansi dalam darah ,
contoh : peningkatan kadar
triiodothyronine-thyroksin
• adanya stimulus eksternal yang
diperantarai oleh hipotalamus
Gangguan fungsi kelenjar endokrine:
2 kemungkinan :
1. hiperfungsi
2. hipofungsi
Terapi hipofungsi :
• terapi pengganti menggunakan sediaan
endokrin sebagai suplemen atau secara total
pada level hormon endogen sangat rendah.
waktu lama, dg efek samping <<
– Contoh : insulin
• menggunakan obat bukan hormon
• penghambatan proses katabolik untuk
mempertahankan supply hormon yang rendah.
Terapi hiperfungsi :
• penggunaan antimetabolit mengeliminasi efek
dari level hormonal yg terlalu tinggi.
• Peningkatan sintesis peptida yang bersifat
antagonis pada reseptor hormon
• Pembedahan bagian atau penghancuran selektif
jaringan kelenjar hiperfungsi.
• Penggunaan radiasi, contoh Iodine 131 untuk
kondisi hiperthyroid.
Penggunaan lain dari hormon dan analognya :
• tujuan terapi dengan aktivitas tertentu
• tujuan diagnostik untuk mendiagnosis
misfungsisistem hormon
PENYIAPAN SEDIAAN
• Produk yang dikategorikan sebagai
endokrin dan digunakan pengobatan
dihasilkan dari kelenjar mamalia.
Macam kelenjar yang digunakan :
thyroid, pankreas, adrenal, pituitary, liver,
Calcitonin :
- dihasilkan dari kelenjar thyroid.
- Terlibat dalam pembentukan tulang dan mempertahankan
keseimbangan calcium.
- Human Calcitonin terdiri dari 32 residu peptida dengan jembatan
disulfida. Perbedaan sumber akan menunjukkan susunan AA yang
berbeda.
- Dibuat sintetik yi salmon calcitonin, menunjukkan 16 perubahan residu
AA dari human peptide
Lanjutan Hormon thyroid
Sediaan
Alami :
• Thyroid kelenjar thyroid yg bersih dari jaringan & lemak, dikeringkan &
diserbuk (dr hewan yg dikonsumsi human). Total T3&T4 0,095-0,125%(Ratio
T4 thd T3, 5:1) terapi oral.
• Thyroglobulin fraksinasi dr kelenjar thyroid, ratio T4:T3 (2,8:1). Sumber: Sus
scrofa Linne (Suidae) hormon thyroid,& triiodothyronine lebih tinggi.
alami/sintetik :
• Levothyroxine-Na : terapi pengganti total/ fungsi yang menurun. Potensi
konsisten, durasi panjang.
• Lyothyronine-Na :absorbsi pada GI lebih baik, onset lebih cepat, durasi lebih
pendek dibanding senyawa thyroid lain.
• Dextrothyroxine-Na : bahan hypocholesterolemia menurunkan kolesterol
serum dan LDL.
I
HO I CO2H
NH2
R O
R = I, thyroxine (T4) I
R = H, triiodothyronine (T3)
HORMON PANKREAS
Pankreas kelenjar eksokrin yang menghasilkan
enzim digestive ke doudenal.
- Kelompok sel langerhans, menempati 3%
kelenjar menghasilkan substansi hormonal
yang spesifik, yi ;
- glukogon sel α
- insulin sel ß
keduanya merupakan hormon peptida yang
mempertahankan aksi metabolisme karbohidrat
dalam tubuh
kondisi patologik :
- kekurangan glukagon tak terjadi,
- insulin diabetes melitus
• Gukagon :
polipeptida rantai panjang yang mengandung 29
residu asam amino dg BM 3485.
pengobatan hipoglykemia karena
penggunaan insulin
• Insulin
polipeptida dengan BM 5734, mengandung 48
residu asam amino yg tersusun dalam 2 rantai
linier yang dihubungkan dengan ikatan disulfida
cenderung membentuk dimer/heksamer dg
BM mencapai 35 ribu.
Insulin
• Variasi residu asam amino pada posisi 8,9
dan 10 sangat tergantung dari spesies
penghasil.
b. Glukagon HSQGTFTSDYSKYLDSRRAQDFYQWLMNT
Glucagon
Lanjutan hormon pankreas
Insulin
• Sumber :
- porcine insulin babi
- bovine insulin sapi
- human insulin DNA rekombinan
• Human insulin (semi sintetik) dapat diproduksi dari porcine
insulin, melalui penggantian alanin ujung rantai B dg threonine.
• Bentuk manipulasi dalam sediaan :
- rapid action (bentuk terlarut)
- durasi yang diperpanjang (suspensi, dr komplek dg zink atau
komplek dg protamin)
Glukagon :
• disekresi pankreas jika kadar gula darah sangat rendah.
• Diisolasi dari pankreas hewan atau proses DNA rekombinan
• Digunakan pada kasus emergensi pada pengobatan pasien
diabetes yang mengalami hipoglikemia karena
peningkatan/penggunaan kadar insulin tinggi yang berbahaya.
Hormon Hipotalamus
Mengatur berbagai aksi dalam tubuh
melalui regulasi sekresi hormon
pituitary anterior.
Meliputi
1. Thyrotrophin-releasing hormon (TRH)
• tripeptida dengan N-terminal residu
pyroglutamil dan C terminal
prolineamida.
• Beraktivitas langsung pd anterior
pituitary untuk menstimulasi pelepasan
Thyroid-stimulating hormone (TSH),
prolactin, dan hormon pertumbuhan.
• Material sintetik :
Protirelin untuk melihat fungsi
thyroid dan TSH
Hormon Hipotalamus
2. Luteinizing hormon-releasing hormon (LH-RH atau Gn-RH).
• Rantai decapeptida yang N- dan C-terminal ditutup, melalui pyroglutamyl
dan glycerinamide
• Peran :
- Mediator untuk sekresi gonathropin dari anterior pituitary,
- menstimulasi release LH & FSH menginduksi produksi estrogen &
progesteron (wanita), androgen (pria)
• LH untuk perkembangan dan pertahanan corpus luteum pada ovary.
• FSH pematangan follicle ovarium (wanita) dan testes (pria).
Sediaan :
• Gonadorelin :
LH-RH sintetik, untuk memeriksa fungsi pituitary dan pengobatan
infertilitas (tu. wanita)
• Analog LH-RH (ex. Buserelin, goserelin, leuprorelin, nafarelin) untuk :
menghambat sekresi steroid ovarium & menghilangkan kanker
prostat/payudara
Hormon hipotalamus
Growth hormone-releasing Hormone/factor (GH-RH/GH-RF).
• Mengandung 40-44 residu asam amino
• Menstimulasi sekresi growth hormon dari pituitary anterior.
• Sermorelin (sintetik) dg 29 AA, aktivitas dan potensi mirip bahan alam.
untuk reagent diagnostik pd pemeriksaan sekresi GH
Somatostatin
Growth hormone release inhibiting factor (GHRIH)
• Rantai 14 AA dengan jembatan sulfida.
• Ditemukan juga pada GI dan pankreas.
• Meghambat release GH, thyrotrophin dari PA, juga sekresi hormon dari kel
endokrine lain (insulin, glukagon).
• Durasi aksinya pendek, sintetik (ocreotide) lebih panjang
YADAIFTNSYRKLGQLSARKLLQDIMSR-amida
sermorelin
D-Phe-Cys-Phe-D-Trp-Lys-Thr-Cys-Thr (ol)
octreotide
Ala-Gly-Cys-Lys-Asn-Phe-Phe-Trp-Lys-Thr-Phe-Thr-Ser-Cys
Growth Hormone release inhibiting factor (GHRIH) (Somatostatin)
ANTERIOR PITUITARY HORMON
Corticotrophin (adrenocorticotrophin; ACTH)
• Rantai polypeptida dg 39 AA
• Mengontrol aktivitas cortex adrenal, tu. produksi kortikostreroid
• Kegunaan : alternatif terapi kortikosteroid, memriksa fungsi adrenocortical)
• Sintetik : tetracosactrin (tetracosactide), struktur :
SYSMEHFRWGKPVGKKRRPVKVYP
1. Medulla adrenal
- tidak essential untuk kelangsungan hidup
- mensekresi ephinephrin dan nor-ephinephrin.
- Terapi (ephineprine) berdasarkan efek amina simpatomimetik
sediaan :
a. Ephineprine (3,4-dihidroksi-α-(metilaminomethil) benzil alkohol.
meliputi : ephinephrin inhalasi, injeksi, salep mata (midriatik).
b. Desiccated suprarenal
Kelenjar suprarenal dikeringkan & diserbuk dr sapi /domba yg telah bersih
(dari jaringan penghubung eksternal & lipid).
Kandungan : 0,8% epinephrin
Produksi Ephineprine :
1. isolasi medulla adrenal
2. secara sintetik
• rotasi spesifik ephinephrin : -50° – -53,8°
• bentuk dekstro tidak aktif, jika campurannya memberikan aktivitas
setengahnya.
• Sediaan al :
- epinephrin solution topikal (dalam air – asam klorida)
- Epinephrin injeksi (dalam air)
- Epinephrin suspensi (injeksi dalam air) absorbsi
pelahan
- epinephrin inhalasi (dalam air-asam)
- ephinephrin ophtalmik solution/ointment (garam bitartrat)
-
HO CHCH2NHCH3
OH
HO Epinephrin
Kortek adrenal
Sangat essential bagi kelangsungan hidup.
Hormon adrenocortical
Diproduksi pada bagian luar kortex kelenjar andrenal. Berdasarkan
aktivitas biologinya dibagi menjadi 2 kelompok :
1. Hormon yang terutama mempengaruhi ekskresi cairan & elektrolit,
disebut mineralokortikoid
2. Hormon yang berfungsi sebagai perantara metabolisme, disebut
glukokorticoid.
Steroid adrenocortical :
Progesteron, cortisol, desoxycortisol, corticosteron, aldosteron.
CH2OCOCH3
CO
CH3
CH3
Desoxycorticosterone acetat
O
Rangsangan dari pusat yang lebih tinggi
Kontrol fisiologis
untuk produksi & Hipotalamus
pelepasan hormon
mekanisme Faktor pelepasan (CRH)
feed back.
Pituitary anterior
feed back regulation
hormon tropik
Hormon steroid
Sel target
Terimakasih