MULIANTI (201906018)
MUTIYAH RAHMA ELPIS (201906019)
RAODATUL JANNAH SULTAN(201906020)
RULI APRILIA (201906021)
SUCI INDAH SARI (201906024)
S1 Farmasi
Stikes Muhammadiyah Sidrap
DIGESTAN
Digestan ialah obat yang membantu proses pencernaan. Obat ini bermanfaat
pada defisiensi satu atau lebih zat yang berfungsi mencerna makanan. Proses
pencernaan makanan dipengaruhi oleh HCl (Asam lambung), enzim
pencernaan dan empedu.
1. Asam Lambung (HCl)
HCl / Asam klorida menciptakan suasana yang sangat asam, yang diperlukan
oleh pepsin guna memecah protein.
Pencernaan makanan ini bergantung pada enzim hydrolase hasil dari sel-sel
seperti pancreas. Tujuannya adalah memecah molekul makanan menjadi unit
sangat kecil sehingga mudah dan cepat diserap melewati dinding usus dan
aliran darah untuk pengangkutan ke hati dan juga ke bagian tubuh lainnya
Pankreas merupakan suatu organ yang terdiri dari 2 jaringan dasar:
• Asini, menghasilkan enzim-enzim pencernaan
• Pulau pankreas, menghasilkan hormon.
Pankreas melepaskan enzim pencernaan ke dalam duodenum dan melepaskan hormon ke dalam darah.
Enzim-enzim pencernaan dihasilkan oleh sel-sel asini dan mengalir melalui berbagai saluran ke
dalam duktus pankreatikus.
Duktus pankreatikus akan bergabung dengan saluran empedu pada sfingter Oddi, dimana keduanya
akan masuk ke dalam duodenum.
Enzim yang dilepaskan oleh pankreas akan mencerna protein, karbohidrat dan lemak.
Pankreas juga melepaskan sejumlah besar sodium bikarbonat, yang berfungsi melindungi duodenum
dengan cara menetralkan asam lambung.
• Enzim Pepsin
Pepsin ialah enzim proteolitik yang kurang penting dibanding dengan enzim
pankreas. Pada defisiensi pepsin, tidak ditemukan gejala yang serius.
Defisiensi pepsin total ditemukan pada pasien aklohidria. Kegagalan lambung
untuk mensekresi pepsin dan asam dengan rangsangan yang adekuat disebut
akilia gastrika, sering terjadi pada pasien anemia pemisiosa dan karsinoma
lambung.
Pancreatin
Pancreatin adalah obat yang digunakan untuk menggantikan enzim pencernaan ketika kondisi
tubuh tidak memiliki enzim yang cukup.
• Fungsi
Membantu pencernaan karbohidrat dan protein pada defisiensi pankreas seperti pada pankreatitis
dan pankreas fibrokistik. Pancreatin juga dapat digunakan untuk mengobati kondisi yang disebut
steatorrhea (feses encer dan berlemak).
Pancreatin menormalkan keadaan fungsional saluran pencernaan, mengoptimalkan proses
pencernaan.
• Mekanisme Kerja
efek farmakologis dari obat ini yakni dengan penggantian enzim yang disekresikan dalam kondisi
normal oleh pankreas, yang dikenal sebagai salah satu organ terpenting dalam proses pencernaan.
Pancreatin mengkompensasi kurangnya aktivitas eksokrin dari "generator" enzim ini, memiliki
aktivitas proteolitik (protein lipat), amilolitik (divisi pati) dan lipolitik (divisi lemak).
Pancreatin mengandung empat enzim pencernaan (trypsin, chymotrypsin, amylase, lipase)
• Efek samping
diare; mual; reaksi alergi; sembelit;
penggunaan jangka panjang dan berlebihan dapat menyebabkan
hyperuricemia.
• Interaksi Obat
Antasida yang mengandung kalsium karbonat dan / atau magnesium
hidroksida dapat mengurangi efektivitas pankreatin.
Pepsin
Pepsin adalah salah satu jenis enzim pencernaan. Enzim yang terdapat dilambung ini
memiliki peran yang sangat penting dalam proses pencernaan dan penyerapan protein dalam
makanan.
• Fungsi
Pepsin berfungsi untuk membantu penyerapan nutrisi dari makanan, melindungi pencernaan
dari alergi, membantu detoksifikasi hati dan mencegah kekurangan nutrisi seperti vitamin
B12, zat besi dann kalsium.
• Mekanisme Kerja
Segera setelah makan masuk kedalam mulut, lambung akan memproduksi cairan lambung.
Cairan ini terdiri dari air, lendir elektrolit, enzim pencernaan dan asam hidroklorik atau yang
disebut juga asam lambung. Asam hidroklorik inilah yang berfungsi mengubah pepsinogen,
yaitu zat yang dibuat oleh sel-sel dilapisan dinding lambung menjadi enzim pepsin.
3. Empedu
Obat yang sering digunakan untuk melarutkan batu empedu adalah asam
kenodeoksikolat dan asam ursodeoksikolat yang bekerja mengurangi
penjenuhan kolesterol empedu dengan cara mengurangi sekresi kolesterol
dan meningkatkan sekresi asam empedu.
Asam Kenodeoksikolat & Asam Ursodeoksikolat
• Indikasi
Melarutkan batu empedu
• Mekanisme Kerja
Bekerja dengan cara menghambat sintesis dan ekskresi kolesterol.
• Dosis
Bentuk sediaan tablet khenodeoksikolat 15mg/kg, asam
ursodeoksikolat 10mg/kg.
• Efek Samping
Gangguan saluran cerna terutama diare, kenaikan sementara transaminase
serum.
• Kontra Indikasi
Penyumbatan saluran empedu, gangguan berat pada hati dan ginjal.
• Interaksi Obat
Absorpsi berkurang dengan adanya kolestiramine dan antasida.
Tabel Digestan & Enzim Lainnya
Nama Obat Bentuk sediaan dan Dosis Penggunaan Keterangan
Pepsin Eliksir 5,5 % Membantu pemecahan protein Asal dari mukosa lambung
Dosis : 2-4 ml menjadi proteosa dan pepton. berbagai jenis hewan yang biasa
Terapi tambahan pada akilia dimakan.
gastrika Pada suasana asam , pepsin
menghancurkan pankreatin,
sedangkan pada suasana basa
atau netral , pepsin dihancurkan
oleh pankreatin
Pankreatin Tablet bersalut erteral Membantu pencernaan Asal eksrak pankreas dari
Dosis : 0,3 – 1 g/Kg BB/ hr karbohidrat dan protein pada berbagai hewan, mengandung
defisiensi pankreas seperti pada tripsin, lipase, dan amilase.
pankreatitis dan pankreas Menyebabkan reaksi alergi serta
fibrokistik . iritasi bukal dan perianal.
Diastase Papain Dosis 60 – 300 mg Amylaceous dyspepsia Enzim proteolitik atau campuran
Dosis 120 – 600 mg membantu pencernaan protein enzim-enzim asal carica papaya.
pada dispepsia kronik dan Bisa menyebabkan reaksi alergi
gastritis dan menghancurkan dinding
esofagus, sehingga dapat
menyebabkan perrforasi.
Asam dehidrokolat Tablet 250 mg Merangsang sekresi empedu Tidak boleh diberikan pada
Dosis : 3 kali 250 mg /hari (volume) tanpa meningkatnya penderita obstruksi biliar dan
garam dan pigmen empedu hepatitis berat
Natrium dehidrokolat 500 mg dalam 10 ml air, Seperti asam dehidrolkolat Efek toksik berupa hipotensi,
600 mg dalam 3 ml air, bradikardi, otot hiperaktif, dan
1 g dalam 1 ml air, reaksi alergi. Pemberian IV bisa
2 g dalam 10 ml air, menyebabkan kemaatian. Bila
Dosis Iv : 0,1 – 1 g pemberian IV bocor
menyebabkan reaksi lokal
(ekstravasasi)
PUSTAKA