Anda di halaman 1dari 42

ANATOMI SISTEM PENCERNAAN

LAMBUNG
Fungsi :
1. Tempat menyimpan makanan
2. Tempat mencampur makanan dg getah
lambung  chyme
3. Tempat mengosongkan makanan
4. Mencegah masuknya sebagian kuman
5. Tempat absorbsi alkohol + obat-obatan
Cardia
• Peralihan antara oesofagus dan
lambung.
• Lamina proprianya mengandung
kelenjar-kelenjar kardia turbular
simpleks bercabang, bergelung
dan sering mempunyai lumen
yang besar yang berfungsi
mensekresikan mukus.
• Kelenjar-kelenjar ini strukturnya
sama seperti kelenjar kardia
bagian terminal oesofagus dan
mengandung (dan mungkin
sekresi) enzim lisosom.
Korpus dan Fundus
Lamina mukosa tersusun atas
6 jenis sel yaitu:
1. sel-sel mukus istmus,
2. sel-sel parietal (oksintik),
3. sel-sel mukus leher,
4. chief cells (sel zimogenik),
5. sel-sel argentafin,
6. sel-sel yang menghasilkan
zat seperti glukagon.
1. Sel-sel mukus istmus terdapat dalam bagian atas kelenjar
pada daerah peralihan antara leher dan gastric pit. Sel-
sel ini mengsekresi mukus netral yang membatasi dan
melindungi permukaan lambung dari asam.
2. Sel parietal (oksintik)
– merupakan sel bulat atau piramidal dengan inti sferis di
tengah dan sitoplasma yang jelas eosinofilik.
– menghasilkan asam klorida (HCl) .
– Asam yang disekresi berasal dari klorida-klorida yang terdapat
dalam darah di tambah kation (H+) yang berasal dari kerja
suatu enzim-anhidrase karbonat.
3. Sel mukus leher terdapat dalam kelompokkan atau sel-sel
tunggal antara sel-sel parietal dalam leher kelenjar gastrik.
4. Chief cells (sel zimogenik) mensintesis dan mengeluarkan
protein yang mengandung enzim inaktif pepsinogen.
enzim diubah menjadi enzim proteolitik yang sangat
aktif yang disebut pepsin.
5. Sel-sel argentafin juga dinamakan sel-sel enterokromafin
6. Sel-sel endokrin lain yang dapat digolongkan sebagai sel-
sel APUD (amine precursor uptake and decarboxyllation)
menghasilkan hormon Gastrin.
Pylorus
• Pada pilorus terdapat kelenjar
bergelung pendek yang
mensekresikan enzim lisosim.
• terdapat sel-sel gastrin (G)
yang berfungsi mengeluarkan
hormone gastrin berfungsi
merangsang pengeluaran
asam lambung oleh kelenjar-
kelenjar lambung.
Fungsi penyimpanan makanan
menyimpan mkn sp 1,5 L - tanpa nyeri.
Sebab: dinding korpus mampu membesar
 - Otot polosnya bersifat plastisiti
- Diameter kurvatura mampu membesar
Gerakan lambung ada 2 macam :
1. Gerak peristaltik
2. Gerak mencampur
Normal : tidak terjadi regurgitasi isi
duodenum ke lambung sebab
kontraksi segmen pilorus berakhir lebih
lama dibanding segmen duodenum
Pengosongan Lambung (Pompa Pilorus)
Faktor yang mempengaruhi:
a. Faktor dari Lambung:
meningkatkan pengosongan
- Lambung penuh / teregang / iritasi
/ infeksi
- Hormon Gastrin
b. Faktor dari duodenum
.
menghambat pengosongan
- Reflek enterogastrik
- Sekretin
- Cholecystokinin (CCK)
- Gastric Inhibitory Peptide (GIP)
Hunger Contraction = Kontraksi Lapar
- Dpt timbul bl lambung kosong > 12-24 jam.
- Menimbulkan rasa nyeri = Hunger Pang
- terutama bila disertai hipoglikemi
- Akibat :
- gelombang mencampur bersamaan dg
peristaltik kontraksi tetani
- Berlangsung 1-3 menit, interval 1-2 jam
Sekresi Lambung :  Getah lambung

Kelenjar : 1. Kel Oksintik (Gastrik)


2. Kel Pilorik

Kel Oksintik : (pd Korpus, Fundus)


- sekresi : HCl, pepsinogen, faktor intrinsik,
mukus

Kel Pilorik : (pd antrum)


- sekresi : mukus, Gastrin
Sel mukus :
- mukus
Sel Utama :
- pepsinogen
Sel Parietal :
- HCl
- Fc. Intrinsik
Getah lambung
- 1,5 – 2 liter / hari ( pH 1,5 – 3,4 )
- mengandung:
1. Elektrolit : H+, Cl-, K+, Na+
2. Mukus : sel mukus
- melindungi mukosa
(penderita gastritis : Tx antasida)
3. Lipase dan Amilase : sedikit sekali
4. Enzim Pepsin

di sekresi : sel utama (Chief Cell)

Pepsinogen pepsin
HCL ( pH : 1,5 – 3,5)

Protein (terutama daging) polipeptida


pepsin
5. Rennin
- Hanya pada masa bayi
- menggumpalkan susu
Casein susu para casein
Rennin + Ca+ pepsin

6. Faktor intrinsik
- disekresi oleh sel parietal
- membantu absorbsi vit B12
7. Histamin
- reseptor H2  merangs sekresi HCl
(gastritis : obat H2 Bloker - simetidine)

8. HCL
- disekresi : sel parietal
Ion H+ dipompa ke lumen canaliculi
(pompa proton)
Terapi gastritis :
obat gol Proton Pump Inhibitor (PPI)
Faktor perangsang sekresi lambung :

- Asetilkolin / parasimpatis / vagus


- Hormon Gastrin
- Histamin
- Asam amino, alkohol, nikotin, kafein
- Stress emosi
Fase Sekresi
- Fase sefalik
- Fase gastrik
- Fase intestinal

Proses absorbsi lambung


- alkohol dan obat-obatan
- tidak untuk sari makanan
Gangguan Lambung
1. Gastritis
sebab:
- Infeksi (misalnya: kuman Helikobakter pilori)
- Irritasi makanan / obat-obatan / alkohol
- Irritasi asam lambung / pepsin yang berlebihan

Daya proteksi lambung:


- mukus kental, tahan enzim pencernaan
- Sel lambung : tight junction
sulit ditembus oleh ion H+ atau pepsin.
Penting :
Keseimbangan : sekresi - daya proteksi

2.Gastrik Atropi
Kausa : - gastritis kronis
- autoimun
Menimbulkan:
- Gangguan aktivasi pepsinogen
- Gangguan absorbsi vit B12  anemia
Terapi : vit B12 secara injeksi
3. Tukak Peptik = Ulkus Peptikum
Terbanyak : Duodenum proksimal

Yg memudahkan timbul tukak :


- Imbalance : sekresi asam /pepsin berlebihan
- Sekresi mucus jelek
- Blood supply jelek
- Infeksi
- Stress emosi
Usus Halus
• Panjang – kira-kira 6 m 
memungkinkan kontak yang
lama antara makanan dan
enzim pencernaan serta
antara hasil pencernaan dan
sel-sel absorptif epitel
pembatas.
• Terdiri dari 3 segmen:
duodenum, jejunum, dan
ileum.
• Pada membran mukosa terdapat lubang kecil
yang merupakan muara kelenjar tubulosa
simpleks yang dsbt : kelenjar intestinal (kriptus
atau kelenjar Lieberkuhn).
• Kelenjar intestinal mempunyai epitel
pembatas usus halus dan sel-sel goblet
(bagian atas).
USUS HALUS
Fungsi : pencernaan & absorbsi
makanan
 Proses sangat cepat
 Didukung oleh bentukan :
1. Valvula koniventes
2. Villi
3. Mikrovilli
Setiap villi : kapiler & p.limfe sentral
lakteal
Motilitas usus
1. Gerak tonik
2. Gerak pendulum
3. Gerak segmentasi
4. Gerak peristaltik
5. Gerak villi

Normal: Gerak usus  ke anal


1. Receptive Relaxation Theory
Proximal kontraksi  distal rileks
2. Gradient Theory
Duodenum : 10-12x/menit  ileum 7-8x/menit
Sfingter Ileosekal = Sfingter Ileokolika

Fungsi :
1. Mencegah kembalinya
isi kolon ke ileum
2. Barier bakteri kolon
3. Menahan isi ileum
Faktor yang mempengaruhi Sfingter :
1. Faktor proksimal sfingter :  relaksasi
- Hormon gastrin
- Refleks Gastrokolik
- Ileum penuh
- Ileum terinfeksi
2. Faktor distal sfingter :  makin kontraksi
- kolon yang penuh
- kolon yang terinfeksi
Proses sekresi usus

• Kelenjar Brunner : sekresi mukus


• Kelenjar Kripte Liberkuhn 
: sekresi Sukus Enterikus
Sukus Enterikus
– 2 liter / hari
– pH. 7,5 – 8 (ion bikarbonat >>)
Mengandung :
1. Elektrolit ( t.u – ion HCO3-)
2. Enzim :
a. Karbohidrase (laktase, maltase, sukrase)
Kabohidrat

Monosakarida
(galaktosa,fruktosa, terutama glukosa)
b. Protease (aminopeptidase,dipeptidase,nukleosidase).

Protein

Asam amino

c. Lipase Trigliserida

- Asam lemak
- Gliserol

Anda mungkin juga menyukai