Anda di halaman 1dari 14

TUGAS KEPERAWATAN MATERNITAS

ASUHAN KEPERAWATAN IBU HAMIL DENGAN PENYAKIT


JANTUNG DAN ANEMIA
Dosen Pengajar: Dini Kurniawati, Ns., M.Psi., M.Kep., Sp.Kep.Mat.

MAKALAH

oleh
Kelompok 4
Fahma Ilmi Nawa Tama NIM 152310101324
Ananda Patuh P NIM 152310101332

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS JEMBER
2017
TUGAS KEPERAWATAN MATERNITAS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU HAMIL DENGAN PENYAKIT


JANTUNG DAN ANEMIA
Dosen Pengajar: Dini Kurniawati, Ns., M.Psi., M.Kep., Sp.Kep.Mat.

MAKALAH
diajukan guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah Keperawatan Maternitas

oleh
Kelompok 4
Fahma Ilmi Nawa Tama NIM 152310101324
Ananda Patuh P NIM 152310101332

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS JEMBER
2017

ii
PRAKATA

Segala puja dan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Asuhan Keperawatan pada pada Ibu Hamil dengan Penyakit Jantung
dan Anemia” yang dibuat untuk memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah
Keperawatan Maternitas.

Pembuatan makalah ini tidak luput dari bantuan berbagai pihak. Oleh
karenanya, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dini Kurniawati, Ns., M.Psi., M.Kep., Sp.Kep.Mat., selaku PJMK mata kuliah
Keperawatan Maternitas;
2. seluruh dosen TIM pengajar mata kuliah Keperawatan Maternitas;
3. seluruh dosen pengajar dan staf karyawan di Program Studi Ilmu Keperawatan
Universitas Jember;
4. keluarga penulis yang senantiasa memberi dukungan dan do’a;
5. teman-teman penulis yang senantiasa memberi semangat.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karenanya, penulis sangat terbuka dalam menerima kritik maupun saran yang
bersifat membangun agar dalam pembuatan makalah selanjutnya dapat menjadi
lebih baik. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Jember, 1 Maret 2017

Penulis

iii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL
PRAKATA
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan umum
1.2.2 Tujuan khusus

BAB II TELAAH LITERATUR

2.1 Tinjauan Teori


2.1.1 Pengertian Penyakit jantung dan Anemia
2.1.2 Tanda dan Gejala
2.1.3 Penatalaksanaan
2.2 Asuhan Keperawatan
2.2.1 Pengkajian
2.2.2 Diagnosa
2.2.3 Intervensi
2.2.4 Implementasi
2.2.5 Evaluasi

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA

iv
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembangunan sumber daya manusia tidak terlepas dari upaya
kesehatan khususnya upaya untuk meningkatkan kesehatan ibu dan bayi baru
lahir. Ibu pada prinsipnya memiliki peran ganda yaitu sebagai pengasuh anak
yang secara makro akan ikut menentukan generasi bangsa yang akan datang,
maupun secara mikro ibu ikut menentukan ekonomi keluarga. Karena itu
pembangunan sumber daya manusia harus dimulai sejak dini yakni pada saat
janin masih dalam kandungan ibu dan masa awal pertumbuhannya. Dengan
demikian maka kesehatan bayi baru lahir kurang dari satu bulan (neonatal)
menjadi sangat penting karena akan menentukan apakah generasi kita yang
akan datang dalam keadaan sehat dan berkualitas serta mampu menghadapi
tantangan globalisasi (Sujudi, 2004). Status gizi ibu sebelum dan selama hamil
dapat mempengaruhi pertumbuhan janin yang sedang dikandung. Bila status
gizi ibu normal pada masa sebelum dan selama hamil kemungkinan besar akan
melahirkan bayi yang sehat, cukup bulan dengan berat badan normal. Dengan
kata lain kualitas bayi yang dilahirkan sangat tergantung pada keadaan gizi ibu
sebelum dan selama hamil. Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk
mengetahui status gizi ibu hamil, antara lain mengukur kadar hemoglobin
(Hb). Pengukuran kadar Hb dilakukan untuk mengetahui kondisi ibu apakah
menderita anemia gizi (Lubis, 2003). Anemia dalam kehamilan memberi
pengaruh kurang baik bagi ibu, baik dalam kehamilan, persalinan maupun
nifas dan masa selanjutnya, juga bagi hasil konsepsi. Jadi anemia dalam
kehamilan merupakan sebab potensial morbiditas serta mortalitas ibu dan anak
(Hudono, 2006). Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar
hemoglobin (Hb) < 11 gr% pada trimester I dan III sedangkan pada trimester
II kadar hemoglobin < 10,5 gr%. World Health Organization (WHO) pada
tahun 2012, melaporkan bahwa prevalensi anemia pada ibu hamil di dunia
berkisar rata-rata 14%, di negara industri 56% dan di negara berkembang
antara 35%-75%.

Wanita normal yang mengalami kehamilan akan mengalami perubahan


fisiologik dan anatomic pada berbagai system organ yang berhubungan
dengan kehamilan akibat terjadi perubahan hormonal didalam tubuhnya.
Perubahan yang terjadi dapat mencakup system gastrointestinal, respirasi,
kardiovaskuler, urogenital, muskuloskeletal dan saraf. Perubahan yang terjadi
pada satu system dapat saling memberi pengaruh pada system lainnya dan

1
dalam menanggulangi kelainan yang terjadi harus mempertimbangkan
perubahan yang terjadi pada masing-masing system, Perubahan ini terjadi
akibat kebutuhan metabolic yang disebabkan kebutuhan janin, plasenta dan
rahim. Adaptasi normal yang dialami seorang wanita yang mengalami
kehamilan termasuk system kardiovaskuler akan memberikan gejala dan tanda
yang sukar dibedakan dari gejala penyakit jantung. Keadaan ini yang
menyebabkan beberapa kelainan yang tidak dapat ditoleransi pada saat
kehamilan. Pada wanita hamil akan terjadi perubahan hemodinamik karena
peningkatan volume darah sebesar 30-50% yang dimulai sejak trimester
pertama dan mencapai puncaknya pada usia kehamilan 32-34 minggu dan
menetap sampai aterm. Sebagian besar peningkatan volume darah ini
menyebabkan meningkatnya kapasitas rahim, mammae, ginjal, otot polos dan
system vascular kulit dan tidak memberi beban sirkulasi pada wanita hamil
yang sehat. Peningkatan volume plasma (30-50%) relatif lebih besar
dibanding peningkatan sel darah (20-30%) mengakibatkan terjadinya
hemodilusi dan menurunya konsentrasi hemoglobin. Peningkatan volume
darah ini mempunyai 2 tujuan yaitu pertama mempermudah pertukaran gas
pernafasan, nutrien dan metabolit ibu dan janin dan kedua mengurangi akibat
kehilangan darah yang banyak saat kelahiran. Peningkatan volume darah ini
mengakibatkan cardiac output saat istirahat akan meningkat sampai 40%.
Peningkatan cardiac output yang terjadi mencapai puncaknya pada usia
kehamilan 20 minggu. Pada pertengahan sampai akhir kehamilan cardiac
output dipengaruhi oleh posisi tubuh. Sebagai akibat pembesaran uterus yang
mengurangi venous return dari ekstremitas bawah. Posisi tubuh wanita hamil
turut mempengaruhi cardiac output dimana bila dibandingkan dalam posisi
lateral kiri, pada saat posisi supinasi maka cardiac output akan menurun 0,6
l/menit dan pada posisi tegak akan menurun sampai 1,2 l/menit.

Wanita hamil dengan penyakit jantung dan mengalami anemia sangat


mempengaruhi dalam proses persalinan serta bayi yang akan dilahirkan,
karena dapat berpengaruh saat keluarnya bayi, berat badan kurang, bayi lahir
cacat, keguguran bahkan kematian ibu dan bayi. Di dalam makalah ini akan
dijelaskan bagaimana pentingnya kita waspada terhadap gejala pada ibu hamil
yang memiliki riwayat jantung dan anemia.

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum

Tujuan umum dari makalah asuhan keperawatan pada Ibu Hamil


dengan Penyakit Jantung dan anemia yaitu untuk menambah wawasan

2
mengenai kasus ibu hamil dengan penyakit jantung dan anemia memahami
tentang tanda dan gejala, pengaruh dalam proses persalinan dan memberi
pengetahuan tentang asuhan keperawatan yang dapat diberikan pada ibu hamil
dengan penyakit jantung dan anemia.

1.2.2 Tujuan Khusus


1. Mengetahui definisi penyakit jantung dan anemia
2. Mengatasi tanda dan gejala penyakit jantung dan anemia terhadap ibu
hamil.
3. Mengetahui penatalaksanaan kasus penyakit jantung dan anemia pada ibu
hamil
4. Mengetahui asuhan keperawatan pada ibu hamil dengan penyakit jantung
dan anemia.

3
BAB II
TELAAH LITERATUR

2.1 Tinjauan Teori


2.1.1 Pengertian
Penyakit jantung dapat dijumpai pada wanita, baik yang tidak
hamil maupun yang hamil. Penyakit jantung reumatik, adalah suatu
penyakit autoimun. Penyakit ini didahului oleh demam rematik yang
disebabkan oleh kuman streptokokus hemolitikus yang umumnya
menyerang orofaring, nasofaring, dan kulit. Lebih kuran dua minggu
setelah infeksi osofaring atau nasofaring dapat timbul demam rematik.
Gagal jantung peripartum (gagal jantung akibat mempertahankan
sirkulasi darah yang adekuat) dapat terjadi akibat hipertensi kronis,
stenosis katup mitral yang tidak dikeal, obesitas, miokarditis viral, atau
kardiomiopati peripartum idiopati (cunningham,dkk., 1993). Selain itu,
anemia dan infeksi dapat mempredisposisi wanita hamil untuk mengalami
gagal jantung kongestif.
Kardiomiopati hipertrofi merupakan penyakit primer yang
diklasifikasi dengan berbasis pada kelainan dan fungsi struktur. Pada
gangguan ini, jaringan otot dinding jantung dan septum mengalami
hipertrofi, meninggalkan suatu struktur yang relatif kecil.
Seseorang dikatakan anemia apabila kadar heoglobin dalam
darahnya kurang dari 12g/100ml. Anemia lebih sering dijumpai dalam
kehamlan. Hal itu disebabkan karena dalam kehamilan keperluan zat zat
makanan bertambah dan terjadi pula perubahan perubahan dalam darah
dan sumsum tulang. Soerang wanita hamil yang memiliki Hb kurang dari
10g/100ml disebut anemia dalam kehamilan.
Anemia menyebabkan penurunan kapasitas darah untuk membawa
oksigen. Jantung berupaya mengkompensasi kondisi ini dengan
meningkatkan curah jantung. Upaya ini meningkatkan kebebasan kerja
jantung dan menekan fungsi ventrikular. Dengan demikian, anemia
menyertai komplikasi lain (misalnya, preeklamsia) dapat mengakibatkan
gagal jantung kongestif.

2.1.2 Penyebab dan Tanda gejala


Penyebab penyakit kardiovaskuler dalam kehamilan sering ditemukan
adalah penyakit arteri koroner, hipertensi, dan disfungsi tiroid. Penyebab
yang jarang mencakup miokarditis, kardiomiopati, perikarditis konstriktif,
dan disritmia jantung. Peristiwa tromboemboli 5 kali sering ditemukan
pada wanita hamil daripada tidak hamil. Faktor predopsisi lain mencakup

4
trauma (pembedahan), infeksi, obesitas, dan trombofilia yang mendasari
keadaan tersebut .
Tanda gejala karditis adalah:
1. Gagal jatung, dimana terdapat takikardia yang tidak sebanding dengan
demam yang diderita dan adanya pembesaran jantung
2. Pericardial effusion
3. Perubahan ECG : PR interval memanjang
4. Pemeriksaan darah, menunjukkan peningkatan enzim enzim jantung.

Penyebab terjadinya anemia akibat kekurangan besi karena kurang


masuknya unsur besi dengan makanan

2.1.3 Penatalaksanaan
 Perkenankan ibu untuk melahirkan secara spontan dalam usia
kandungan cukup bukan atau aterm. Induksi terjadwal diindikasikan
untuk wanita yang memerlukan pemantauan jantung invasif.
 Pereda nyeri yang adekuat (analgesik regional lebih disukai)
 Oksimetri denyut nadi dan pemantauan EKG untuk ibu.
 Pemantauan asupan dan keluaran cairan.
 Pertimbangkan pemantauan hemodinamika invasif
 Mencegah hipotensi, mempertahankan beban awal (preload), oksigen,
filter udara di semua saluran IV

2.2 Asuhan Keperawatan


2.2.1 Pengkajian
wanita hamil penderita penyakit jantung perlu dikaji secara
menyeluruh untuk memastikan hasil akhir yang paling optimal. Pengkajian
riwayat kesehatan yang menyeluruh pada semua wanita hamil penderita
penyakit jantung harus dilakukan. Kemampuan klienuntuk melakukan
berbagai macam aktifitas fisik sebelum dan selama kehamilan serta semua
keluhan yang terkait dengan efek jantung pembuluh darah. Di bawah
kondisi yang optimal, evaluasi prakonsepsi dapat dilakukan untuk
menentukan fungsi jantung dasar dan kapasitas fungsional.
Pemeriksaan fsik secara menyeluruh, dengan perhatian khusus
pada auskultasu jantung apakah ada bunyi jantung dan bunyi napas yang
abnormal, merupakan hal yang sangat penting. Awitan fibrilasi atrium
pada kehamilan atau puerperium sangan mengancam karena kondisi
tersebut sering kali dikaitkan dengan berbagai tipe gagal jantung dan
emboli paru.
Ekstremitas dan permukaan tubuh yang lebih pusat harus
mendapatkan pengawasan secara menyeluruh apakah ada edema dan nyeri

5
tekan. Tanda tanda vital dasar maternal, tekanan darah, saturasi oksigen
hemoglobin, dan denyut jantung janin harus terkaji saat melakukan
pengkajian awal dan kemudian dibandingkan secara sering dengan
pengukuran berikutnya. Waktu pengisian kapiler dan distensi vena dikaji
pada setiap kunjungan.
Pola peningkatan berat badan, keluhan adanya rasa tidak nyaman
saat kehamilan, dan efek samping dan interaksi obat obatan yang
diresepkan harus dikaji secara terus menerus. Setiap adanya penyimpangan
harus dievaluasi untuk menentukan apakah penyimpangan tersebut
merupakan indikasi adanya komplikasi atau hanya merupakan perubahan
fisiologis normal yang terjadi selama kehamilan.
Klien membutuhkan pengamatan yang seksama apakah mengalami
tanda dan gejala dekompensasi jantung yang dapat terlihat bersamaan
dengan gagal jantung dan komplikasi lainnya, semua gejala ini dapat
muncul tiba tiba atau terjadi secara perlahan.

2.2.2 Diagnosa Keperawatan


Seperti hanlnya semua penyakit yang terjadi berulang pada
kehamilan, pengkajian keperawatan merupakan langkah yang paling
penting dalam menyusun diagnosa keperawatan. Contoh diagnosa
keperawatan yang khususnya dapat diterapkan pada wanita hamil dengan
penyakit jantung yaitu kurangnya pengetahuan yang berhubungan dengan
dampak penyakit jantung dan kehamilan, tanda dan gejala komplikasi;
intoleransi aktivitas yang berhubungan dengan peningkatan kebutuhan
metabolik pada kehamilan dengan adanya kerusakan fungsi jantung;
perubahan perfusi jantung, kardiopulmonal yang berhubungan dengan
peningkatan preload atau afterload; risiko infeksi yang berhubungan
dengan invasi bakteri, kongesti paru, atau prosedur invasif; ansietas yang
berhubungan dengan tromboembolisme sekunder akibat kelainan katup,
penurunan aliran darah balik vena, atau hiperkoagulasi pada kehamilan;
risiko cedera pada jani dan persalinan preterm yang berhubungan dengan
hipoksiann intrauterus.
2.2.3 Intervensi

Intervensi keperawatan bertujuan untuk membantu klien meminimalkan


beban kerja sistem jantung pembuluh darah dan mengurangi risiko
terjadinya komplikasi selama kehamilan dan masa pascapartum. Informasi
yang didapatkan dari pengkajian jantung prakonsepsi pada wanita yang
mengalami penyakit jantung kongenital sangtlah bermanfaat dalam
mengelola asuhan keperawatan dan medis.

6
Asuhan keperawatan bagi wanita hamil yang menderita penyakit
jantung berfokus pada aktivitas dan istirahat, nutrisi, obat obatan, dan
pencegahan infeksi. Perawat juga harus menyadari pertimbangan obstetrik
khusus selama kehamilan.
Stres, istirahat, dan aktivitas. Tanpa melihat tingkat klasifikasi
jantung, semua wanita penderita penyakit jantung harus memiliki tingkat
stres yang minimal dan mendapatkan istirahat tambahan selama 10 jam
dan ditambah masa istirahat pada pgi hari dan sore hari sangat dianjurkan.
Nutrisi, wanita hamil yang menderita penyakit jantung harus
mematuhi panduan nutrisi seperti makan makanan dengan nutrisi yang
seimbang (rata rata 2000 kalori) dengan sejumlah besar protein dan zat
besi berkualitas tinggi, hindari atau batasi makanan dan minuman yang
mengandung kafein.
Obat obatan, berbagai macam obat obatan dapat digunakan selama
kehamilan bagi klien yang menderita penyakit jantung. Wanita yang
mendapatkan digitalis sebelum kehamilan harus tetap menggunakan obat
tersebut yang terjadi pada sistem jantung pembuluh darah juga dapat
memicu kebutuhan terhadap terapi digitalis obatan tersebut. Frekuensi
jantung aternal dan denyut jantung janin akan mengalami perlambatab
akibat penggunaan digitalis, yang dapat menembus sawar plasenta.
Apabila terjadi aritma selama kehamilan, kardioversi dapat tercapai secara
aman dengan penggunaan quinidinin.
Pantau kadar Hb dan HCT untuk mempertahankan Hb >7g dan
HCT >20%, periksa golongan darah dan melakukan kecocokan, bantu
dengan tranfusi, beri oksigen yang kontinu selama proses melahirkan. kaji
nadi, frekuensi nafas setiap 15 menit, kaji kemungkinan komplikasi

2.2.4 Implementasi
Memantau asupan nutrisi pada ibu hamil, kunjungan pranatal, mengontrol
volume intravaskular, frekuensi jantung, dan tahanan pembuluh darah.
Memantau tekanan darah dan denyut nadi, mengkaji adanya tanda tanda
dekompensasi dan hipoksia. Memberi informasi tentang istirahat yang
adekuat, khususnya dalam tubuh miring kiri. Memberikan obat obatan jika
diprogramkan.

2.2.5 Evaluasi

Hasil asuhan keperawatan yang diharapkan adalah wanita hamil penderita


penyakit jantung akan melakukan hal hal sebagai berikut

7
 Menyatakan dampak penyakitnya terhadap kehamilan, persalinan dan
pelahiran, dan hasil ahir perinatal.
 Mengidentifikasi tanda dan gejala dekompensasi jantung dan
komplikasi obstetrik serta melaporkannya dengan segera.
 Melaksanakan rencana perawatan yang telah ditetapkan (misalnya,
pembatasan aktifitas dan meningkatkan istirahat, diet dan obat yang di
programkan, menghindari kontak dengan individu yang terinfeksi) dan
mencegah kemungkinan komplikasi.
 Mempertahankan curah jantung yang adekuat untuk memenuhi
kebutuhan maternal dan janin
 Mempertahankan perfusi jaringan dan oksigenasi yang adekuat ke unit
maternal-janin
 Tidak memperlihatkan tanda dan gejala terjadinya tromboembolisme
atau infeksi.
 Melahirkan bayi yang sehat aterm atau mendekati aterm.
 Mengamankan sumber sumber tambahan yang dibutuhkan untuk
membantu perawatan bayi baru lahir, tugas rumah tangga, dan
tanggung jawab lainnya.

8
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Wanita normal yang mengalami kehamilan akan mengalami perubahan
fisiologik dan anatomic pada berbagai system organ yang berhubungan dengan
kehamilan akibat terjadi perubahan hormonal didalam tubuhnya. Perubahan yang
terjadi dapat mencakup system gastrointestinal, respirasi, kardiovaskuler,
urogenital, muskuloskeletal dan saraf. Perubahan yang terjadi pada satu system
dapat saling memberi pengaruh pada system lainnya dan dalam menanggulangi
kelainan yang terjadi harus mempertimbangkan perubahan yang terjadi pada
masing-masing system, Perubahan ini terjadi akibat kebutuhan metabolic yang
disebabkan kebutuhan janin, plasenta dan rahim. Adaptasi normal yang dialami
seorang wanita yang mengalami kehamilan termasuk system kardiovaskuler akan
memberikan gejala dan tanda yang sukar dibedakan dari gejala penyakit jantung.
Keadaan ini yang menyebabkan beberapa kelainan yang tidak dapat ditoleransi
pada saat kehamilan

Wanita hamil dengan penyakit jantung dan mengalami anemia sangat


mempengaruhi dalam proses persalinan serta bayi yang akan dilahirkan, karena
dapat berpengaruh saat keluarnya bayi, berat badan kurang, bayi lahir cacat,
keguguran bahkan kematian ibu dan bayi sehingga diperlukan asuhan
keperawatan yang khusus bagi ibu hamil dengan penyakit jantung dan anemia.

3.2 SARAN
Penulis berharap dengan makalah yang disusun ini mahasiswa dapat
mengerti bagaimana asuhan keperawatan pada ibu hamil dengan penyakit jantung
dan anemia. Sehingga dapat berpikir kritis dalam melakukan tindakan
keperawatan.

9
Reeder & Martins (1987), Keperawatan Maternitas, Kesehatan Wanita, Bayi,
Keluarga; Jakarta, EGC
Norwitz Errol & Schorge Zohn (2006), Obstetrick and Gynaecology at a Blance;

10

Anda mungkin juga menyukai