Anda di halaman 1dari 13

IV.

LANGKAH KERJA

1. Membuka aplikasi ArcMap dan mengAdd data

2. Klik kanan Open Atribute TableAdd FieldBeri nama Perimeter


3. Klik kanan pada kolom Perimeter Calculate Geometry

4. Kilik kana sub das properties Labels Label Field diganti Height

5. Membuat file Geodatabase dengan klik kanan new  File Geodatabase

6. Membuat Drainage Perimater dengan klik Search pada ToolbarCari


Topo To Raster pilih Spacial Analyst
7. Input Shape File kontur lalu Output kedalam File Geodatase,beri nama
DAS

8. Akan muncul Layer Topografi dari ketinggian DAS


9. Klik Search ketik Contour spasial Analyst

10. Input file kontur ke dalam DAS, kemudian Output kontur kedalam
Geodatabase dengan nama Interval kontur 5
11. Akan muncul interval kontur yang telah dimasukkan ke DAS, agar kontur
tidak terlalu Renggang atau Rapat.

12. Clip interval kontur ke dalam DAS. GeoprocessingClipsimpan ke


dalam Geodatabase
13. Kontur akan menjadi tidak terlalu Renggang setelah dilakukan
penyesuaian interval.

14. Membuat Layout lalu Export Map ke dalam Pdf


V. HASIL PRKTIKUM

Diketahui luas Sungai utama = 4539,482722 m²


Luas sungai total = 14,19 𝑘m²
Luas DAS = 6871429,57523 m²
Perimeter = 10376,190692 m²
 Form Factor (Rf)
𝐴
Rumus : Rf = 𝐿𝐵²

6871429,57523𝑚²
=
4539,482722²m²

6871429,57523
=
20.606.903,383

= 0,3334527972

 Circularity Ratio (Rc)


- SS Open Atribut Table mencari (P)

- Hitungan manual dan klasifikasi bentuk DAS


4П𝐴
Rc =
𝑃²

4 . 3.14 .6871429,57523
=
10376,190692²
86.305.155,465
=
107.665.333,28

= 0,8016057986

Berdasarkan bentuknya DAS silungonggo mempunyai bentuk bulu


burung.Aliran air dari anak sungai mengalir ke sungai utama, aliran dari
masing-masing anak sungai tersebut tidak saling bertemu pada titik
yang sama. Dengan demikian potensi trejadinya banjir kecil karena
aliran air tidak langsung bertemu pada satu titik.

- Menghitung keliling / Perimeter menggunakan benang

Keliling = panjang pada peta x penyebut skala


= x
=

 Elongatio (Re)
Hitungan manual mencari D dan Re
4 𝐴
D =( )⁰′⁵
П
4 .6871429,57523
=( ) ⁰′⁵
3,14
27.485.718,301
=( ) ⁰′⁵
3,14

= 2.958,6168173 m²
𝐷
Re = 𝐿𝐵
2.958,6168173
= 4539,482722

= 0,6517519723
 Drainage Density (Dd)
L
Dd =𝐴
14,19
= 6,87
= 2,0655021834
Dari perhitungan hasil kurang 2,5 maka dapat di simpulkan bahwa
indeks kerapatan sungai sedang

Tabel II.1 Indeks kerapatan aliran sungai (Sumber : Suewarno,


1991)
No. Dd(m/km2) Kelas Kerapatan Keterangan
1 < 0,25 Rendah Alur sungai melewati batuan
dengan resistensi keras maka
angkutan sedimen terangkut
aliran sungai lebih kecil jika
dibandingkan pada alur sungai
yang melewati batuan dengan
resistensi yang lebih lunak,
apanila kondisi lain yang
mempengaruhinya sama
2 0,25 - 10,0 Sedang Alur sungai melewati batuan
dengan resistensi yang lebih
lunak sehingga angkutan
sedimen yang terangkut akan
lebih besar
3 10,0 - 25,0 Tinggi Alur sungai melewati batuan
dengan resistensi yang lunak
sehingga angkutan yang
terangkut aliran akan lebih
besar
4 > 25,0 Sangat Tinggi Alur sungai melewati batuan
uang kedap air. Keaadaan ini
menunjukkan bahwa air hujan
yang menjadi aliran akan lebih
besar jika dibandingkan dengan
suaru daerah dengan Dd rendah
melewati batuan dengan
permeabilitas besar.

 Drainage Perimeter

- SS Open Atribut Table Interval Kontur

- Drainage Perimeter (P)  tanpa layout dan di layout (Terlampir)

 Rasio Frekuensi Orde Sungai DAS (F)


Σ orde sungai Strahler
F = 𝐴
15
= 6871429,57523

= 0.0000021829519

 Width Factor of Watershed


A
W = 𝐿𝐵
6871429,57523
= 4539,482722

= 1.513,7032116
VI. ANALISIS

kontur Merupakan garis pada peta yang menunjukkan ketinggian yang


sama, semakin rapat kontur maka semakin terjal suatu tempat, semakin
renggang antar garis kontur maka semakin landau suatu tempat, kontur interval
adalah jarak di antara dua garis kontur, dan garis kontur menggunakan satuan
meter. Dalam menentukan interval Kontur pada DAS digunakan berbagai
macam interval sesuai dengan tingkat kerapatan kontur. Jika kontur sangat
rapat,maka Interval kontur harus diperbesar agar kontur bisa lebih renggang.
Dan sebaliknya jika kontur terlalu renggang maka interval kontur diperkecil
agar tidak terlalu renggang.
Kontur di daerah DAS Silungonggo memiliki kontur yang
renggang,karena berada di daerah yang bertopografi rendah,rata-rata
ketinggian kurang dari 100. Sehingga diperlukan penambahan kontur dengan
memperkecil interval kontur. Yang semula interval kontur 50 menjadi 10
,tetapi kontur masih renggang. Kemudian diperkecil lagi menjadi 5. Setelah
interval diperkecil kontur menjadi lebih banyak dan tidak terlalu renggang.
Kontur pada DAS sangat penting untuk mengetahui Tingkat kecapatan laju
alur air. Semakin rapat kontur maka laju Alur air semakin cepat dan
sebaliknya. Karena kontur yang curam menandakan Kondisi DAS yang curam
dan kemiringannya yang tinggi. Sehingga air yang tertampung menjadi
sedikit,sebab langsung menuju ke hilir sungai.
VII. KESIMPULAN

1. Interval kontur dapat digunakan untuk mengurangi kerapatan atau


mengurangi kerenggangan pada kontur .

2. Kontur didaerah DAS Silungonggo memiliki tingkat kerapatan yg rendah


sehingga interval kontur harus dikecilkan,agar bisa lebih rapat dan tidak
terlalu renggang.

3. Kontur pada DAS sangat penting untuk mengetahui laju air.

Anda mungkin juga menyukai