Anda di halaman 1dari 12

PENGARUH WISATAWAN ASING TERHADAP PERKEMBANGAN MORAL

REMAJA PENDUDUK LOCAL

(STUDI KASUS di PULAUMERAH, DESA PESANGGARAN, BANYUWANGI)

PROPOSAL PENELITIAN

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH


Penelitian Pendidikan
Yang dibina oleh Ibu Sri Untari., Dra., M.Si., Dr.

Oleh :
ARIF FATKHUR RAHMAN
NIM 170711636149

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS ILMU SOSIAL
JURUSAN HUKUM DAN KEWARGANEGARAAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
OKTOBER 2019
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Di Jaman yang modern seperti ini, sangatlah dibutuh kan sector pariwisata yang kini
menjadi kebutuhan primer bagisetiap orang yang penat terhadap dunia kerja. Disaat
seseorang mulai merasakan kejenuhan atas segala aktifitas yang dilakukannya selama ini,
maka ia sangat membutuhkan waktu luang untuk sekedar berekreasi melakukan kegiatan
wisata sehingga dapat menghilangkan segala kepenatan dalam hidup. Pariwisata sendiri
berarti berbagai macam kegiatan wisata dan didukung oleh berbagai fasilitas serta layanan
yang disediakan masyarakat, pengusaha, pemerintah, dan memerintah daerah (Suwena dan
widyatmaja,2010 : 15). Dalam perkembanganwisata yang sangat cepat dibarengi juga dengan
semakin banyak nya wisatawan asing yang juga berkunjung ketempat wisata itu. Khususnya
di wisata pantai pualimerah di banyuwangi yang semakin banyak wisatawan local terutama
wisatawan asing yang berkunjung.

Kehidupan di desa sanggar banyuwangi sangat di dominasi suku jawa, meskipun


banyuwangi terkenal dengan suku osingnya. Dalam masyarakat jawa terkenal dengan moral
sopan santunya kepada orang yang lebih tua. Dengan kata lain suku jawa sangat menjunjung
tinggi nilai kesopanan meskipundengan orang yang belum dikenal. Semakin dikenalnya
wisata pantai pulau merah, semakin banyak wisatawan asing yang berkunjung dan semakin
berdampak budaya yang di bawa oleh berbagai wisatawan. Berbagai dampak inilah yang
harus di perhatikan masyarakat, terutama masyarakat di sekitar wisata panati pulau merah.
Dengan minimnya pengetahuan tentang apa saja dampak posistif dan negative yang di bawa
oleh wisatawan asing tersebut. Terutama yaitu moral-moral yang secara tidak langsung akan
juga merubah moral penduduk sekitar. Moral anak yang sangat harus di beri perhatian khusus
agar budaya-budaya penduduk sekitar tidak luntur atau hilang.

Sebagai mana yang di ketahui perekmbangan moral di pengaruhi oleh lingkup social.
Ada beberapa factor penting yang mempengaruhi perkembangan moral anak (Hurlock,
1990). (1) Peran hati Nurani atau kemampuan untuk menegetahuiapa yang benar dan salah
apabila anak dihadapkan pada situasi yang memerlukan pengambilan keputusan atas tindakan
yang harus dilakukan. (2) peran rasa bersalah dan rasa malu apabila bersikap dan berperilaku
tidak seperti yang diharapkan dan melanggar aturan. (3) peran interaksi social dalam
memberikan kesepakatan pada anak untuk memepelajari dan menerapkan standart perilaku
yang disetujui masyarakat, keluarga, sekolah, dan dalampergaulandengan orang lain.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana pengaruh wisatawan asing terhadap perkembangan moral anak penduduk


sekitar ?

2. Faktor-faktor apa saja yang menjadikan wisatawan asing mempengaruhi perkembangan


moral anak penduduk sekitar sekitar?

C. TUJUAN PENELITIAN

Adapun tujuan penelitian ini di capai adalah sebagai berikut

1. Untuk memperoleh gambaran yang jelas terhadap perkembangan moral anak penduduk
sekitar yang di pengaruhi oleh wisatawan asing
2. Untuk mengetahui dampak keberadaan wisatawan asing bagi masyarakat sekitar

D. KEGUNAAN PENELITIAN
1. Bagi Penulis

Menambah wawasan tentang pengaruh wisaawan asing terhadap kehidupan social


penduduk local terutama pada sikap moral.

2. Bagi Masyarakat

Diharapkan dapat menjadi acuan masyarakat luas sebagai bahan masukan untuk
menambah ilmu pengetahuan dan wawasan yang luas serta dapat memecahkan maalah-
masalah yang dirasa belum dimengerti
3. Bagi Ilmu Pengetahuan

Diharapakan bisa di jadikan masukan ilmu pengetahuan khususnya pengetahuan


tentang moral dan dampak-dampak yang bisa mengakibatkan perubahan moral.

BAB II

KAJIAN PUSTAKA
1. Pengaruh

Pengertian pengaruh menurut kamus besar bahasa Indonesia(2001:849) yaitu


:“Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang, atau benda) yang ikut
membentuk watak, kepercayaan dan perbuatan seseorang”.

Sedangkan menurut Badudu dan Zain(2001:1031) yaitu sebagai berikut


:“Pengaruh adalah (1) daya yang menyebabkan sesuatu yang terjadi; (2) sesuatu yang
dapat membentuk atau mengubah sesuatu yang lain; (3) tunduk atau mengikuti karena
kuasa atau kekuatan orang lain”.

Jadi dari beberapa pengertian diatas bisa disimpulkan bahwa, pengaruh adalah
daya yang dapat mempengaruhi sesuatu untuk merubah sesuatu lain dari segi apapun
yang ada di sekitarnya.

2. Wisatawan asing

Menurut karyono 1997, penegrtian wisatawan asing yaitu ”Foreign Tourist


(Wisatawan asing) Orang asing yang melakukan perjalanan wisata, yang datang
memasuki suatu negara lain yang bukan merupakan Negara di mana ia biasanya tinggal.
Wisatawan asing disebut juga wisatawan mancanegara atau disingkat wisman.”
Wisatawan asing bisa dikatakan seseorang yang sedang bekunjung keluar dari negaranya
sendiri dengan tujuan mengexplore wisata-wisata yang tidak ada di negaranya sendiri.

3. Perkembangan
Perkembangan (Development) merupakan suatu proses yang pasti di alami oleh
setiap individu, perkembangan ini adalah proses yang bersifat kualitatif dan berhubungan
dengan kematangan seorang individu yang ditinjau dari perubahan yang bersifat progresif
serta sistematis di dalam diri manusia. Akhmad Sudrajat : 2008, memberikan definisi
bahwa “Perkembangan dapat diartikan sebagai perubahan yang sistematis, progresif dan
berkesinambungan dalam diri individu sejak lahir hingga akhir hayatnya atau dapat
diartikan pula sebagai perubahan – perubahan yang dialami individu menuju tingkat
kedewasaan atau kematangannya.” Sesorang individu mengalami perkembangan sejak
masa konsepsi, serta akan berlangsung selama hidupnya. “Perkembangan adalah proses
yang berlangsung sejak konsepsi, lahir dan sesudahnya, dimana badan, otak, kemampuan
dan tingkah laku pada masa usia dini, anak2, dan dewasa menjadi lebih kompleks dan
berlanjut dengan kematangan sepanjang hidup. hal ini didefinisikan oleh”( Dr Siti
Aminah Soepalarto, SpS (K). : 2008 )

4. Moral Remaja

Menurut Hurlock (1997: 74) mengemukakan bahwa kata moral berasal dari mores
(bahasa latin) yang berarti tata cara kebiasaan atau adat istiadat. Kebiasaan ini
menjadikan tatanan berperilaku sesuai dengan apa yang sudah ada atau aturan social yang
sudah diberlakukan secara tidak langsung maupun langsung.

Moral adalah ajaran tentang baik-buruk suatu perbuatan dan kelakuan, akhlak,
kewajiban, dan sebagainya (Purwadarminto: 1950: 957). Perbuatan yang sudah ada sejak
dulu dan akan slalu dilestarikan dengan memberikan pengajaran kepada keturanan
salnjutnya tanpa mengurangi nilai-nilai yang terkandung.

Jadi dapat diartikan dari pendapat para ahli di atas moral adalah perilaku yang
baik atau buruk yang di ajarkan melalui kehidupan social yang ada, mengacu pada nilai-
nilai kebiasaan atau budaya di suatu tempat tertentu.

5. Penduduk local

Penduduk adalah orang dalam matranya sebagai pribadi, anggota keluarga,


anggota masyarakat, warga negara dan himpunan kuantitas yang bertempat tinggal di
suatu tempat dalam batas wilayah tertentu (Mantra, 2009). Jadi penduduk local adalah
Individu atau kelompok yang sudah menempati suatu tempat dalam batasan tertentu
dengan budaya-budaya yang yang sudah diterapkan sejak tempat tersebut di huni.
BAB III

METODE PENELITIAN

A. PENDEKATAN DAN JENIS PENELITIAN

1. Pendekatan Penelitian

Ditinjau dari jenis datanya pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah pendekatan kualitatif. Adapun yang dimaksud dengan penelitian kualitatif yaitu
penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek
penelitian secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada
suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah
(Moleong, 2007:6).

2. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan sebuah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.


Bogdan dan Taylor dalam Moloeng (2007:4) mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai
prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari
orang-orang dan perilaku yang diamati dari fenomena yang terjadi. Lebih lanjut Moleong
(2007:11) mengemukakan bahwa penelitian deskriptif menekankan pada data berupa kata-
kata, gambar, dan bukan angka-angka yang disebabkan oleh adanya penerapan metode
kualitatif. Selain itu, semua yang dikumpulkan berkemungkinan menjadi kunci terhadap apa
yang sudah diteliti. Pengambilan sampel atau sumber data pada penelitian ini dilakukan
secara puposive dan untuk ukuran sampel tersebut ditentukan secara snowball, taknik
pengumpulan dengan triangulasi (gabungan), analisa data bersifat kualitatif dan hasil
penelitian menekankan makna generalisasi. Hasil dari penelitian ini hanya mendeskripsikan
atau mengkonstruksikan wawancara-wawancara mendalam terhadap subjek penelitian
sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai pemahaman Program Pemerintah
Desa Ketapanrame dalam Mengembangkan Wisata Taman Ganjaran.
B. KEHADIRAN PENELITI

Kehadiran peneliti di lapangan dalam penelitian kualitatif menurut Miles dan


Huberman (1992) adalah suatu yang mutlak, karena peneliti bertindak sebagai instrumen
penelitian sekaligus pengumpul data. Keuntungan yang didapat dari kehadiran peneliti
sebagai instrumen adalah subjek lebih tanggap akan kehadiran peneliti, peneliti dapat
menyesuaikan diri dengan setting penelitian, keputusan yang berhubungan dengan penelitian
dapat diambil dengan cara cepat dan terarah, demikian juga dengan informasi dapat diperoleh
melalui sikap dan cara informan dalam memberikan informasi.

Menurut Sugiyono (2011:306), peneliti kualitatif sebagai human instrument,


berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan sumber data, melakukan
pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data, dan membuat
kesimpulan atas temuannya.

Menurut Nasution (dalam Sugiyono, 2011:307-308), kehadiran peneliti sebagai


instrumen penelitian serasi untuk penelitian kualitataif itu sendiri karena memiliki ciri-ciri
sebagai berikut:

1. Peneliti sebagai instrumen dapat bereaksi terhadap segala stimulus dari


lingkungan yang harus diperkirakan bermakna atau tidak bagi penelitian.

2. Peneliti sebagai alat dapat menyesuaikan diri terhadap semua aspek keadaan
dan dapat mengumpulkan aneka ragam data sekaligus.

3. Tiap situasi merupakan keseluruhan. Tidak ada suatu instrument yang dapat
menangkap keseluruhan situasi kecuali manusia.

4. Suatu situasi yang melibatkan interaksi manusia, tidak dapat dipahami dengan
pengetahuan semata, namun perlu sering merasakannya, menyelaminya berdasarkan
pengetahuan kita.

5. Hanya manusia sebagai instrumen dapat mengambil kesimpulan berdasarkan


data yang dikumpulkan pada suatu saat dan menggunakan segera sebagai balikan untuk
memperoleh penegasan, perubahan, perbaikan atau perelakan.
C. LOKASI PENELITIAN

Lokasi penelitian mengenai pengaruh wisatawan asing terhadap perkembangan moral remaja
penduduk local di lakukakan di desa pesanggaran kecamatan peanggaran kabupaten Banyuwangi
Jawa Timur. Peneliti memilih lokasi ini agar memudahkan peneliti untuk melakukan observasi
maupun melakukan wawancara karena peneliti berasal dari daerah Banyuwangi.

D. SUMBER DATA

Penelitian mengenai Pengaruh Wisatawan Asing terhadap Perkembangan Moral


Remaja Pendududuk Local ini merupakan penelitian kuantitatif dan sumber data yang
digunakan ada Sumber data terbagi menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder. Data
primer adalah data yang diperoleh peneliti secara langsung (dari tangan pertama), sementara
data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti dari sumber yang sudah ada.
Selain itu sumber data dibedakan menjadi dua jenis yaitu sumber data primer dan
sumber data sekunder. Sumber data primer merupakan sumber data yang didapatkan secara
langsung saat pengamatan dilapangan (Hasan,2002:82).Sehingga sumber data primer ini
didapat dari kegitan observasi dan wawancara secara langsung oleh peneliti terhadap topik
yang dibahas,selanjutnya untuk data sekunder inni berkaitan dengan dokumen yang
ditemukan ditempat penelitian seperti foto-foto ataupun dokumen berbentuk buku buku yang
dapat mendukung temuan.

E. TEKNIK PENGUMPULAN DATA


Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian,
karena tujuan penelitian adalah mendapatkan data. Pengumpulan data dilakukan dalam
berbagai setting, sumber, dan cara. Bila dilihat dari sumber datanya, menurut Sugiyono
(2011:308) pengumpulan data dapat menggunakandua sumber, yaitu sumber primer dan
sumber sekunder. Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data
kepada pengumpul data, dan sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung
memberikan data kepada pengumpul data.
Selanjutnya jika dilihat dari cara atau teknik pengumpulan data, maka teknik
pengumpulan data dapat dilakukan dengan cara: observasi (pengamatan), wawancara
(interview), dan dokumentasi atau gabungan semuanya (Sugiyono, 2011:309).
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan 3 (tiga)
teknik, yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi:
1. Wawancara
Wawancara dalam penelitian ini berdasarkan asas subyek yang menguasai permasalahan,
memiliki data dan bersedia memberikan informasi yang lengkap dan akurat. Informan yang
bertindak sebagai sumber data dan informasi harus memenuhi kriteria. Informan sebagai
narasumber dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Masyarakat sekitar wisata pulau merah terutama masyarakat desa pesanggaran kabupaten
Banyuwangi
b. Penanggung jawab pariwisata pualu merah
2. Observasi
Sebagaimana disebutkan, tujuan kualitatif bersifat mendiskripsikan keadaan atau fenomena
yang sedang terjadi, oleh sebab itu instrumen diperlukan karena peneliti dituntut dapat
menemukan data yang diangkat dari fenomena atau peristiwa tertentu (Arikunto, 1998: 137).
Nasution (dalam Sugiyono, 2011:310) menyatakan bahwa, observasi adalah dasar semua
ilmu pengetahuan. Para ilmuan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai
kenyataan yang diperoleh berdasarkan observasi.
Observasi dalam penelitian ini dilakukan menggunakan observasi partisipatif. Observasi
partisipatif menurut Sugiyono (2011:310), peneliti selain melakukanpengamatan juga
melakukan apa yang dilakukan oleh narasumber, maka diharapkan data yang diperoleh akan
lebih lengkap, tajam, dan mengetahui tingkat makna setiap perilaku yang tampak. Seperti
yang dikemukakan bahwa observasi partisipatif dapat digolongkan menjadi empat, yaitu
partisipasi aktif, partisipasi moderat, observasi yang terus terang tersamar, dan observasi
lengkap (Sugiyono, 2011:311).
Peneliti melakukan pengamatan di kantor desa Ketapanrame, Kecamatan Trawas, Kabupaten
Mojokerto, desa Ketapanrame dan Taman Ganjaran.
3. Dokumentasi
Metode interaktif pada penelitian kualitatif ini adalah teknik wawancara dan pengamatan
karena data diperoleh dari sumber manusia, sedangkan data yang diperoleh dari sumber data
biasanya non-interaktif (Mantja, 2005).
Data adalah bahan keterangan tentang sesuatu obyek penelitian yang lebih menekankan pada
aspek materi, segala sesuatu yang hanya berhubungan dengan keterangan tentang suatu fakta
yang ditemui peneliti di daerah penelitian (Bungin, 2001: 123).
Menurut Guba dan Lincoln (1981), dokumen dapat dipergunakan peneliti karena alasan yang
dpata dipertanggungjawabkan, yaitu: 1) merupakan sumber yang stabil, kaya, dan
mendorong penelitian, 2) berguna sebagai bukti untuk pengujian, 3) sesuai dengan penelitian
kualitatif karena sifatnya alami dan sesuai konteks penelitian, 4) relatif murah dan mudah
diperoleh, 5) tidak reaktif, sehingga mudah 51 ditemukan, 6) hasil pengkajian isi akan
membuka kesempatan memperluas pengetahuan terhadap sesuatu yang diteliti.

Anda mungkin juga menyukai