Anda di halaman 1dari 4

Nama : madinatuz zuhra

Nim 170721636636

Matkul : pengembangan bahan ajar digital

Langkah-langkah pokok dalam penyusunan dan pembuatan bahan ajar terdiri dari analisis
kebutuhan belajar, menyusun peta bahan ajar, dan membuat bahan ajar berdasarkan struktur
masing-masing bentuk bahan ajar.

Langkah 1 : melakukan analisis kebutuhan bahan ajar

Untuk menyususn bahan ajar dalamnya terdapat tiga tahap. Tahapan dalam analsis kebutuhan
bahan ajar terdiri dari: analisis terhadap kurikulum, analisis sumber belajar, dan penentuan jenis
serta judul bahan ajar. Keseluruhan proses tersebut menjadi bagian integral dari suatu
proses langkah-langkah pembuatan bahan ajar yang tidak bisa kita pisah-pisahkan. Berikut
penjelasan tahap-tahap dalam analisis kebutuhan bahan ajar.

1. Menganalisis kurikulum
Pada tahap ini ditujukan untuk mengetahui kompetensi-kompetensi yang akan dibuat, agar
dapat dikuasai oleh peserta didik dengan mempelajari 5 hal berikut
a. Standar kompetensi
Dimana seorang pendidik melakukan kualifikasi terhadap kemampuan siswanya untuk
mendeskripsikan penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diharapkan
dapat dicapai pada setiap tingkatan. Standar kompetennsi terdiri dari beberapa
kompetensi dasar sebagai acuan baku yang wajib dipenuhi dan berlaku secara nasional.
b. Kompetensi dasar (KD)
sejumlah kemampuan yang harus dimiliki peserta didik dalam mata pelajaran tertentu
sebagai rujukan untuk menyusun indikator kompetensi.
c. Indikator ketercapaian hasil belajar
rumusan kompetensi yang spesifik yang akan digunakan sebagai acuan kriteria
penilaian dalam menentukan kompeten pada peserta didik
d. Materi pokok
Merupakan sumber utama dalam memberikan informasi yang berisi pengetahuan,
keterampilan, dan acuan yang disusun oleh pendidik agar peerta didik dapat menguasai
kompetensi yang telah ditetapkan.
e. Pengalaman belajar
Suatu kegiatan yang di rancang oleh pendidk agar dilakukan oleh peserta didik supaya
mereka dapat menguasai kompetensi yang telah ditentukan. Kegiatan ini dirancang
secara jelas dan operasional.
2. Menganalisis sumber bahan ajar
analisis sumber belajar dilakukan berdasarkan kesesuaian, ketersediaan, dan kemudahan
dalam memanfaatkannya. Cara analisis sumber belajar adalah dengan menginventarisasi
ketersediaan sumber belajar yang dikaitkan dengan kebutuhan.
a. Kriteria ketersediaan
sumber belajar yang kita gunakan prakti dan ekonomis, Kriteria ini berkenaan dengan
ada tidaknya sumber belajar di sekitar kita. Dalam hal ini, penting untuk diperhatikan
bahwa dalam mengupayakan sumber belajar diharapkan dipilih yang praktis dan
ekonomis, serta sudah ada di sekitar kita. Dengan begitu, kita tidak akan kesulitan
untuk menyediankannya.
b. Kriteria Kesesuaian
memahami kesesuaian sumber belajar yang dipilih dengan kompetensi yang mesti
dicapai oleh peserta didik. tingkat kesesuaian sumber belajar tersebut dengan tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan. Jadi, hal utama yang harus diperhatikan adalah
kita harus memahami benar kesesuaian sumber belajar yang dipilih dengan tujuan
pembelajaran yang ingin diraih. Apabila sumber belajar mampu mendukung siswa
dalam menguasai kompetensi belajar, maka sumber belajar itu layak dipilih dan
digunakan. Namun, jika tidak, sebaiknya jangan dipilih apalagi digunakan.
c. Kriteria kemudahan
memilih sumber belajar yang mudah pengadaan maupun pengoperasiannya.

3. Memilih dan Menentukan Bahan Ajar


Pada tahap ini bahan ajar harus menarik dan dapat membantu peserta didik untuk mencapai
kompetensi. Maka menggunakan langkah-langkah yang hendaknya kita lakukan antara lain
menentukan dan membuat bahan ajar yang sesuai dengan kebutuhan dan kecocokan
dengan kompetensi dasar yang akan diraih oleh peserta didik, serta menetapkan jenis dan
bentuk bahan ajar berdasarkan analsis kurikulum dan analisis sumber bahan.

tiga prinsip yang dapat dijadikan sebagai pedoman dalam memilih dan menentukan bahan
ajar, yaitu :
a. Prinsip Relevasi
Arti dari prinsip relevansi yaitu bahan ajar yang dipilih sebaiknya ada hubungannya
dengan pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar.
b. Prinsip Konsistensi
Dalam prinsip konsistensi, bahan ajar yang dipilih harus mempunyai niai keajegan.
Jadi, antara kompetensi dasar yang mesti dikuasai peserta didik dengan bahan ajar
yang telah disiapkan mempunyai keselarasan dan kesamaan.
c. Prinsip Kecukupan
Dalam prinsip kecukupan, ketika kita memilih bahan ajar, hendaknya dicari yang
memadai untuk membantu siswa menguasai kompetensi dasar yang diajarkan.
Untuk memudahkan proses pemilihan sumber belajar tersebut, Sudjana dalam Prastowo
(2013: 358) “menunjukkan dua kriteria yang bisa digunakan dalam pemilihan sumber
belajar, yaitu kriteria umum dan khusus.
1. Kriteria Umum Secara umum, ketika memilih sumber belajar, hendaknya kita
memperhatikan empat kriteria yaitu:
a) Segi ekonomis maksudnya harga sumber belajar harus terjangkau oleh semua
lapisan masyarakat;
b) Segi praktis dan sederhana maksudnya dalam penggunaannya tidak diperlukan
pelayanan atau pengadaan sampingan yang sulit dan langka;
c) Segi kemudahan memperoleh maksudnya sumber belajar hendaknya dipilih
yang dekat dan mudah dicari;
d) Bersifat 38 fleksibel maksudnya bisa dimanfaatkan untuk berbagai tujuan
pembelajaran atau dengan istilah kompatibel.
2. Kriteria khusus Ada sejumlah kriteria khusus untuk pemilihan sumber belajar.
Kriteria khusus tersebut anatara lain:
a. Sumber belajar dapat memotivasi siswa;
b. Sumber belajar untuk tujuan pengajaran, maksudnya sumber belajar yang
dipilih sebaiknya mendukung kegiatan belajar mengajar yang
diselenggrakan;
c. Sumber belajar untuk penelitian, maksudnya sumber belajar yang
digunakan hendaknya dapat diobservasi, dianalisis, dicatat secara teliti, dan
sebagainya;
d. Sumber belajar untuk memecahkan masalah, sumber belajar hendaknya
mampu mengatasi problem belajar siswa yang dihadapi saat kegiatan
belajar mengajar; dan
e. Sumber belajar dapat untuk presentasi, sumber belajar yang dipilih di sini
hendaknya bisa sebagai alat, metode, atau strategi penyampaian pesan.
Dengan menggunakan kriteria tersebut, proses pemilihan sumber belajar akan lebih
mudah, efektif, efisien dan menarik. Sumber belajar yang dipilih juga menjadi
selaras dan sesuai dengan kebutuhan dan lebih berdaya guna dalam peningkatan
kualitas pembelajaran.

Daftar pustaka
https://www.muttaqin.id/2016/07/langkah-langkah-pembuatan-penyusunan-bahan-ajar-
mudah.html?m=1
http://digilib.unila.ac.id/11596/17/BAB%20II.pdf

Anda mungkin juga menyukai