Anda di halaman 1dari 21

PEMERINTAH KABUPATEN CIANJUR PEMERINTAH KABUPATEN CIANJUR

DINAS KESEHATAN DINAS KESEHATAN


PUSKESMAS BOJONGLARANG PUSKESMAS BOJONGLARANG
JL. Pasar Bojonglarang Desa Bojonglarang Kecamatan Cijati-Cianjur 43284 JL. Pasar Bojonglarang Desa Bojonglarang Kecamatan Cijati-Cianjur 43284
e-mail : pkm.bojonglarang@gmail.com e-mail : pkm.bojonglarang@gmail.com

PERMINTAAN PEMERIKSAAN PERMINTAAN PEMERIKSAAN


LABORATORIUM LABORATORIUM

No Rekam medis : No Rekam medis :

Nama : Tanggal:………………. Nama : Tanggal:……………….


Umur : Umur :
Alamat : Alamat :

Mohon dilakukan pemeriksaan Mohon dilakukan pemeriksaan

Cholesterol total Gula darah Cholesterol total Gula darah


sewaktu sewaktu

Asam urat Gula darah puasa Asam urat Gula darah puasa

TTD TTD
dr.Bimo Yudo Asmoro dr.Bimo Yudo Asmoro
TES BUTA WARNA ISHIHARA

Tes Ishihara adalah tes buta warna yang dikembangkan oleh Dr. Shinobu Ishihara. Tes ini pertama kali dipublikasi pada tahun 1917 di
Jepang. Sejak saat itu, tes ini terus digunakan di seluruh dunia, sampai sekarang.
Tes buta warna Ishihara terdiri dari lembaran yang didalamnya terdapat titik-titik dengan berbagai warna dan ukuran. Titik berwarna
tersebut disusun sehingga membentuk lingkaran. Warna titik itu dibuat sedemikian rupa sehingga orang buta warna tidak akan melihat
perbedaan warna seperti yang dilihat orang normal (pseudo-isochromaticism).
Baik yang normal dan mereka dengan semua jenis defisiensi penglihatan warna membacanya
sebagai12.
Normal membaca ini sebagai 8. Mereka yang kekurangan merah-hijau membaca ini sebagai 3.Mereka yang buta warna total tidak bisa
membaca angka apapun.
Normal membaca ini sebagai 29. Mereka yang kekurangan merah-hijau membaca ini sebagai 70.Mereka
yang buta warna total tidak bisa membaca angka apapun.
Normal membaca ini sebagai 5. Mayoritas mereka dengan kekurangan penglihatan warna tidak bisa membacanya atau membacanya
dengan benar.
Normal membaca ini sebagai 3. Mereka yang kekurangan merah-hijau membaca ini sebagai5. Mereka
yang buta warna total tidak bisa membaca angka apapun.
Normal membaca ini sebagai 15. Mereka yang kekurangan merah-hijau membaca ini sebagai 17. Mereka yangbuta warna total tidak bisa
membaca angka apapun.

Normal membaca ini sebagai 74. Mereka yang kekurangan merah-hijau membaca inisebagai 21. Mereka
yang buta warna total tidak bisa membaca angka apapun.
Normal membaca ini sebagai 6. Mayoritas mereka dengan kekurangan penglihatan warna tidak bisa membacanya atau membacanya
dengan benar.
Normal membaca ini sebagai 45. Mayoritas mereka dengan kekurangan penglihatan warna tidak bisa
membacanya atau membacanya dengan benar.
Normal membaca ini sebagai 73. Mayoritas mereka dengan kekurangan penglihatan warna tidak bisa membacanya atau membacanya dengan
benar

Normal membaca ini sebagai 16. Mayoritas mereka dengan kekurangan penglihatan warna tidak bisa membacanya atau membacanya dengan
benar
Normal membaca ini sebagai 42. Dalam protanopia dan Protanomalia kuat hanya 2is membaca, dan dalam kasusProtanomalia ringan angka itu di
baca, tapi 2 lebih jelas daripada 4. Dalam deuteranopia dan Deuteranomalia kuathanya 4 dibaca, dan dalam
kasus kedua angka Deuteranomalia ringan dibaca tetapi 4 lebih jelas daripada 2.
Normal membaca ini sebagai 26. Dalam protanopia dan Protanomalia kuat hanya 6 dibaca, dan dalam kasusProtanomalia ringan angka itu dibaca
, tetapi 6 lebih jelas daripada 2. Dalam deuteranopia dan Deuteranomaliakuat hanya 2 dibaca, dan dalam
kasus kedua angka Deuteranomalia ringan dibaca tetapi 2 lebih jelasdibandingkan dengan 6.
Dalam menelusuri garis berkelok-
kelok antara dua X, normal menelusuri sepanjang garis Ungu dan Merah, Dalam protanopia dan Protanomalia kuat, hanya garis Ungu adalah ditel
usuri, dan dalam kasus Protanomaliaringan kedua baris adalah ditelusuri tetapi garis Ungu lebih
mudah untuk mengikuti. Dalam deuteranopia danDeuteranomalia kuat hanya garis Merah adalah ditelusuri, dan dalam
kasus Deuteranomalia ringan kedua barisadalah ditelusuri tetapi garis Merah lebih mudah untuk mengikuti.
Dalam menelusuri garis berkelok-kelok antara dua X, normal menelusuri garis yang menghubungkan kebiruan-hijau dan-
kekuningan hijau, mereka yang kekurangan merah-hijau menelusuri garis yang menghubungkan-hijau kebiruan dan ungu, dan mereka
yang buta warna total tidak dapat jejak setiap baris.
Dalam menelusuri garis berkelok-kelok antara dua X, normal menelusuri garis oranye, namun sebagian
besardari mereka dengan kekurangan penglihatan warna tidak dapat mengikuti garis atau mengikuti garis yang berbeda dari yang normal.
Dalam menelusuri garis berkelok-kelok antara dua X, normal menelusuri garis kebiruan-hijau, tapi sebagian besar dari mereka dengan
kekurangan penglihatan warna tidak dapat mengikuti garis atau mengikuti garis yang berbeda dari yang normal.
Dalam menelusuri garis berkelok-kelok antara dua X, mayoritas dari mereka yang kekurangan merah-hijau jejak sepanjang garis, tapi
mayoritas normal dan mereka yang buta warna total tidak mampu mengikuti garis.
Baik normal dan mereka dengan semua jenis defisiensi penglihatan warna dapat menelusuri garis berkelok-kelokantara dua X

Dibaca : 6
Dibaca : 5

Orang normal justru tak bisa melihat apapun, namun jika kamu buta warna justru terlihat angka 5 yang sangat jelas

Anda mungkin juga menyukai