Anda di halaman 1dari 2

TENSION HEADACHE

No.Dokumen : 224/445.4/C/SOP/
III/2017
No.Revisi :A
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :½

1.Pengertian Bentuk sakit kepala berupa reaksi pada otot-otot kepala,leher, bahu, serta
vaskularisasi kepala dan sering dihubungkan dengan peningkatan stres
2.Tujuan Sebagai acuan dalam mendiagnosa dan memberikan penanganan tension
headache
3.Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. 002/445.4/C/SK/I/2017 tentang Pelayanan Klinis
4.Referensi Kepmenkes Nomor 514 tahun 2015 tentang Panduan Praktik Klinis bagi Dokter
di Fasyankes Primer
5.Langkah-langkah 1. Perkenalan, Informed consent
2. Menegakkan diagnosis tension headache:
a. Anamnesis
- Nyeri kepala yang tersebar secara difus dan sifat nyerinya ringan
hingga sedang, biasanya berlangsung selama 30 menit -1 minggu
- Nyeri awalnya dirasakan pada leher bagian belakang kemudian
menjalar ke kepala bagian belakang selanjutnya menjalar ke bagian
depan, juga dapat menjalar ke bahu
- Nyeri dirasakan seperti kepala berat, pegal, rasa kencang pada
daerah bitemporal dan bioksipital, atau seperti diikat di sekeliling
kepala, tidak berdenyut
- Gejala lain yang dapat ditemukan: insomnia, nafas pendek,
konstipasi, berat badan menurun, palpitasi, dan gangguan haid
b. Pemeriksaan Fisik
- Tanda vital harus normal, pemeriksaan neurologis normal
- Pemeriksaan mata untuk mengetahui adanya peningkatan tekanan
pada bola mata yang bisa menyebabkan sakit kepala
- Pemeriksaan daya ingat jangka pendek dan fungsi mental pasien
untuk menyingkirkan berbagai penyakit serius yang memiliki gejala
nyeri kepala seperti tumor, aneurisma, dll
3. Penatalaksanaan tension headache
a. Penjelasan bahwa tidak ditemukan kelainan fisik dalam rongga kepala
atau otaknya dapat menghilangkan rasa takut
b. Pengobatan kepada penyakit yang mendasari dengan obat anti cemas
atau anti depresi serta modifikasi pola hidup yang salah
c. Obat anti nyeri: acetaminophen dan NSAID seperti aspirin, ibuprofen,
1/2
naproxen, dan ketoprofen
6.Unit terkait Ruang tindakan, Ruang Pemeriksaan umum
7.Dokumen terkait Rekam Medis, form informed consent, Surat Rujukan

2/2

Anda mungkin juga menyukai