LP
LP
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa Definisi dari Defisit Perawatan Diri?
2. Apa Etiologi dari Defisit Perawatan Diri?
3. Bagaimana Tanda dan gejala dari Defisit Perawatan Diri?
4. Bagaimana Karakteristik dari Defisit Perawatan Diri?
5. Bagaimana Mekanisme Koping pada Defisit Perawatan Diri?
6. Bagaimana Masalah Keperawatan pada Defisit Perawatan Diri?
7. Bagaimana Pohon Masalah Defisit Perawatan Diri?
8. Bagaimana Diagnosa Keperawatan Defisit Perawatan Diri?
9. Bagaimana Intervensi Defisit Perawatan Diri?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Definisi dari Defisit Perawatan Diri
2. Untuk mengetahui Etiologi dari Defisit Perawatan Diri
3. Untuk mengetahui Tanda dan gejala dari Defisit Perawatan Diri
4. Untuk mengetahui Karakteristik dari Defisit Perawatan Diri
1
5. Untuk mengetahui Mekanisme Koping pada Defisit Perawatan Diri
6. Untuk mengetahui Masalah Keperawatan pada Defisit Perawatan Diri
7. Untuk mengetahui Pohon Masalah Defisit Perawatan Diri
8. Untuk mengetahui Diagnosa Keperawatan Defisit Perawatan Diri
9. Untuk mengetahui Intervensi Defisit Perawatan Diri
2
BAB II
KONSEP DASAR
A. Pengertian
3
B. Etiologi
1. Faktor Predisposisi
a. Perkembangan
b. Biologis
Penyakit kronis yang menyebabkan klien tidak mampu melakukan
perawatan diri.
c. Kemampuan realitas turun
Klien dengan gangguan jiwa dengan kemampuan realitas yang kurang
menyebabkan ketidakpedulian dirinya dan lingkungan termasuk perawatan
diri.
d. Sosial
Kurang dukungan dan latihan kemampuan perawatan diri lingkungannya.
Situasi lingkungan mempengaruhi latihan kemampuan dalam perawatan
diri.
2. Faktor presipitasi
Menurut Wartonah (2006) ada beberapa faktor persipitasi yang dapat
menyebabkan seseorang kurang perawatan diri. Faktor-faktor tersebut dapat
berasal dari berbagai stressor antara lain:
4
a. Body image
Gambaran individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi kebersihan diri
misalnya karena adanya perubahan fisik sehingga individu tidak peduli
terhadap kebersihannya.
b. Praktik sosial
Pada anak-anak selalu dimanja dalam kebersihan diri, maka kemungkinan
akan terjadi perubahan pola personal hygiene.
c. Status sosioekonomi
Personal hygiene memerlukan alat dan bahan seperti sabun, pasta gigi, sikat
gigi, sampo, alat mandi yang semuanya memerlukan uang untuk
menyediakannya.
d. Pengetahuan
Pengetahuan personal hygiene sangat penting karena pengetahuan yang
baik dapat meningkatkan kesehatan. Misalnya pada pasien penderita
diabetes mellitus dia harus menjaga kebersihan kakinya.
3. Dampak yang sering timbul pada masalah personal hygiene menurut Wartonah
(2006) yaitu :
a. Dampak fisik
5
kebutuhan harga diri, aktualisasi diri dan gangguan interaksi sosial.
Adapun jenis dan karakteristik kurang perawatan diri tanda dan gejala menurut
Nanda (2006) meliputi :
1. Kurang perawatan diri mandi atau hygiene
6
menggunakan kancing tarik, melepaskan pakaian, menggunakan kaos kaki,
mempertahankan penampilan pada tingkat yang memuaskan, mengambil
pakaian dan mengenakan sepatu.
3. Kurang perawatan diri makan
7
F. Masalah Keperawatan
Menurut Keliat (2006) masalah keperawatan yang muncul untuk kasus ini adalah:
1. Hygine diri
2. Berhias
3. Makan
4. Bab/Bak
G. Pohon Masalah
H. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan dari skema pohon masalah defisit perawatan diri adalah
sabagai berikut :
8
1. Hygine diri
2. Berhias
3. Makan
4. Bab/Bak
I. Intervensi
Defisit perawatan diri merupakan core problem atau diagnosa utama dalam pohon
masalah diatas, berikut ini adalah rencana asuhan keperawatan dari defisit perawatan
diri (Keliat, 2006).
Tujuan Intervensi
Tujuan umum : 1. Bina hubungan saling percaya
dgn menggunakan prinsip
Pasien tidak mengalami defisit
komunikasi terapeutik :
perawatan diri.
a. Sapa pasiendengan ramah,
baik verbal maupun non
TUK 1 :
verbal
Pasien bisa membina hubungan
b. Perkenalkan diri dengan
saling percaya dengan perawat
sopan
c. Tanyakan nama lengkap
dan nama panggilan yang
di sukai pasien
d. Jelaskan tujuan pertemuan
9
TUK 2 : 1. Melatih pasien cara-cara
perawatan kebersihan diri :
Pasien mampu melakukan
a. Menjelasan pentingnya
kebersihan diri secara mandiri
menjaga kebersihan diri.
b. Menjelaskan alat-alat
untuk menjaga kebersihan
diri
c. Menjelaskan cara-cara
melakukan kebersihan diri
d. Melatih pasien
mempraktekkan cara
menjaga kebersihan diri
2) Menyisir rambut
3) Bercukur
2) Menyisir rambut
3) Berhias
10
TUK 4 : 1. Melatih pasien makan secara
mandiri :
Pasien mampu melakukan makan
a. Menjelaskan cara
dengan baik
mempersiapkan makan
b. Menjelaskan cara makan
yang tertib
c. Menjelaskan cara
merapihkan peralatan
makan setelah makan
d. Praktek makan sesuai
11
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam memenuhi
kebutuhannya guna memepertahankan kehidupannya, kesehatan dan kesejahteraan
sesuai dengan kondisi kesehatannya, klien dinyatakan terganggu keperawatan dirinya
jika tidak dapat melakukan perawatan diri.
Sedangkan defisit perawatan diri adalah gangguan kemampuan untuk
melakukan aktifitas perawatan diri (mandi, berhias, makan, toileting)
Faktor penyebab terjadinya defisit perawatan diri diantaranya Perkembangan,
biologis, kemampuan realitas menurun dan sosial
B. SARAN
Dengan dibuatnya makalah ini para pembaca baik para mahasiswa
keperawatan, perawat maupun tenaga kesehatan lainya dapat memberikan
penatalaksanaan pada pasien keracunan pada anak dengan baik dan benar sehingga
makalah penulis dapat bermanfaat.
12
DAFTAR PUSTAKA
Damaiyanti. (2012). Asuhan keperawatan Jiwa. Bandung: PT Refika Aditama.
Depkes, R. (2000). Keperawatan Jiwa : Teori dan Tindakan keperawatan Jiwa.
Jakarta: Depkes RI.
Herman ade. (2011). buku ajar asuhan keperawatan jiwa. yogyakarta: nuha
medika.
Website: http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/135/jtptunimus-gdl-lilikadiir-
6730-babii.pdf [diakses tanggal: 20 Oktober 2018]
13
TUGAS MAKALAH
Untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Keperawatan Jiwa II
Disusun oleh:
Adjitta Nabila
Ayuning Sukma Suhada
Ida Royani
Indra Lesmana
Sri Cahyati