Askeb IV Patologi Kebidanan
Askeb IV Patologi Kebidanan
PENDAHULUAN
Ketuban pecah dini adalah pecahnya selaput ketuban sebelum persalinan. Bila
ketuban pecah dini terjadi sebelum usia kehamilan 37 mgg. Maka disebut KPD pada
kehamilan prematur. Ketuban pecah dini merupakan penyebab terbesar persalinan
prematur dengan berbagai akibatnya. Sedangkan angka kejadiannya adalah 2,7 % - 17
% dari semua kehamilan.
Ketuban pecah ini dalam persalinan secara umum disebabkan oleh kontraksi
uterus dan peregangan yang berulang. Selaput ketuban pecah karena pada daerah
tertentu terjadi perubahan Biokimia yang menyebabkan selaput ketuban inferior
rapuh. Perubahan struktur, jumlah sel dan katabolisme selaput ketuban pecah.
1
BAB II
KETUBAN PECAH SEBELUM WAKTUNYA
I. Pengertian
Ketuban pecah sebelum waktunya ketuban pecah terdapat tanda
persalinan, dan ditunggu satu jam sebelum dimulainya tanda persalinan.
Etimologi
- Faktor umum :
a. Keadaan sosial ekonomi yang rendah
b. Perokok
c. Peminum
- Faktor keturunan :
a. Kelainan genetik
b. Rendahnya vit. C dalam serum
- Faktor obsetertrik
a. Bemelli
b. Hidramnion
c. Servik inkpeten
d. Infeksi
e. Selaput ketuban terlalu tipis
f. Serviuk konisasi
g. Malposisi
h. CPD
Tanda dan Gejala
- Keluarnya carian dalam jumlah basar secara mendadak / sedikit demi
sedikit pervagina
Angka kejadian
Cara mendiagnosa = 2,7 % - 17% dari semua kehamilan
- Memeriksa adanya carian yang berisi mekoenum, vaknik kaseosa
Iarnugo
- Ispekulo = lihat dan perhatikan adanya cairan keluar dari kavalis
servikalis
- Gunakan kertas lakmus warna merah, bila menjadi biru (basa) = air
ketuban
- Gunakan kertas lakmus warna biru, bila menjadi merah (basa) = air
kemih
2
- Pemeriksaan PN Forniks Posterior, Bila PH basa = air ketuban
- Pemeriksaan Histopatologi dan sitologi air ketuban
Prognosis
Ditentukan oleh cara penatalaksanaan dan komplikasi – komplikasi yang
mungkin timbul serta umur kehamilan
Pengaruh KPP
- Pada Janin
Walaupun ibu belum menunjukkan gajala – gejala infeksi tetapi janin
mungkin sudah terkena infeksi, karena infeksi lentra uterina lebih dulu
terjadi sebelum gejala pada ibu dirasakan.
- Terhadp Ibu
Infeksi intrapartal, apalagi bila terlalu sering dilakukan periksa
dalam dapat di jumpai infeksi puerperalis (nifas) peritonitis
maupun septikemia.
Ibu akan merasa lelah karena akan lebih lama terbaring di tempat
tidur
Proses persalinan akan menjadi lebih lama
Komplikasi
- Pada Janin
IUFD
Fetal Distres
Asfiksia
Prematur
- Pada Ibu
Partus konsep
Atonia ateri
HPP
Infeksi
Penatalaksanaan
- Pada janin belum viable (kurang dari 36 mg) pasien dianjurkan untuk
istirahat di tempat tidur, dan di berikan obat-obat antibiotik
profilaksi, sposmolitik, robonrasi dengan tujuan untuk mengundur
waktu sampai janin viable
Pada kehamilan < 32 mg
Dilakukan tindakan konservatif tirah baring dengan pemberian
sedatif, bila ada tanda-tanda infeksi – rujuk
3
Pada kehamilan 33 – 35 mg
Dilakukan terapi konservatif selama 24 jam, bila tidak ada tanda-
tanda inpartu.
- Bila janin sudah viable (lebih dari 36 mg) lakukan induksi partus 6 –
12 jam dan berikan antibiotik profilaksi. Bila pada kasus tertentu
dimana induksi partus gagal maka dilakukan tindakan operatif.
Pada k ehamilan > 36 mg
Bila ketuban pech < 6 jam ada his, pimpin persalinan
Bila tidak ada pembukaan dan ada tanda-tanda infeksi –
rujukan.
Penyelesaian persalinan
Partus spontan
Ekstraksi vakum
Ekstraksi forcep
Embriotomi bila janin sudah meninggal
SC
4
BAB III
ASUHAN KEBIDANAN PADA NY ”N”
G1P00 DENGAN KETUBAN PECAH SEBELUM WAKTUNYA
DI POLINDES KEBON AGUNG KECAMATAN PADANGAN
I. PENGKAJIAN
Tanggal : 28 Oktober 2010 Jam : 06.00 WIB
A. Data Subjektif
1. Identitas
Nama Istri : Ny. ”N” Nama Suami : Tn. ”P”
Umur : 24 th Umur : 30 th
Agama : Islam Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Dagang
Penghasilan :- Penghasilan : Rp. 1.500.000
Alamat : Ds. Kebon Agung Kec. Padangan
2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan hamil untuk pertama dengan usia kehamilan 9 bulan,
mengeluh sejak jam 03.15 tadi pagi mengeluarkan cairan warna putih,
jernih dari kemaluan tetapi tidak di sertai kenceng-kenceng pada perut. Ibu
mengatakan cemas dengan keadaannya dan suami menanyakan
kondisinya.
3. Riwayat Kesehatan yang lalu
Ibu mengatakan tidak pernah sakit kronis, menular dan tidak pernah
menjalani operasi.
4. Riwayat kesehatan keluarga
Ibu mengatakan dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit kronis,
penyakit menular, bawaan dan tidak ada riwayat kembar.
5. Riwayat Haid
Menarche : 12 tahun
Siklus : teratur, tiap bulan (28 – 30 hari)
Lama : + 7 hari
Karakteristik : cair, merah kehitaman, bau amin, ganti pembalut
2x sehari
5
Dysmenorhe : Tidak pernah
Dysfungsi blooding : Tidak pernah
Flour albus : Tidak pernah
HPHT : 21 – 01 – 2010
TTP : 28 – 10 – 2010
6. Riwayat perkawinan
Nikah :1x
Usia menikah : 22 tahun
Lma menikah : 2 tahun
7. Riwayat kehamilan, perslainan, nifas yang lalu
Tidk ada, ibu hamil ini
8. Riwayat kehamilan sekarang
Trimester I : Terlambat haid 2 bulan dilakukan PP test positif, periksa
hamil sudah 2 kali, mendapat Fe dan vitamin
Trimester II : Ibu periksa ke Polindes 2 kali, imunisasi TT 1 kali, mulai
terasa gerak anak sejak usia kehamilan 5 bulan, mendapat
Fe dan kalk, diberi penyuluhan tentang gizi ibu hamil
Trimester III : Periksa ke Polindes 2 kali, ibu mengeluh sejak jam 03.15
WIB pagi tadi mengeluarkan cairan warna putih, jernis
dari kemaluan, tapi tidak disertai kenceng-kenceng pada
perut
9. Riwayat Keluarga Berencana
Ibu tidak pernah ikut KB
6
Pola
Sebelum Hamil Selama Hamil
Kebiasaan
Kebersihan Mandi 2 kali sehari, gosok gigi 2 Mandi 2 kali sehari, gosok gigi 2
kali sehari, keramas 2 hari sekali kali sehari , keramas 2 hari sekali
ganti baju setiap habis mandi ibu sering ganti celana dalam
Aktivitas Mengerjakan aktivitas rumah tangga Mengerjakan aktivitas seperti apa;,
seperti menyapu, membersihkan tetapi ibu lebih banyak istirahat
rumah, memasak
Seksualitas Seminggu 2 kali Sejak kehamilan 8 bulan tidak
melakukan hubungan seksual
Kebiasaan Tidak merokok, minum-minuman Tidak merokok, minum –
keras dan tidak ada kebiasaan minuman keras dan tidka ada
minum jamu kebiasaan minum jamu
Rekresi Nonton TV, belanja ke pasr Nonton TV
B. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum TTV
Keadaan Umum : Baik TD : 110/70 mmHg
Kesadaran : Komposmentis N : 80x/menit
BB/TB : 58 kg / 154 cm S : 36,80C
LILA : 24 cm
2. Pemeriksaan Khusus
a. Inspeksi
Kepala : mesocephal, tidak ada benjolan, kulit kepala bersih
Muka : simetri, tidak odem, tidak pucat
Mata : konjungtiva tidak anemis, sklera warna putih
Hidung : bersih, tidak ada skret, tidak ada polip
7
Mulut : bersih, tidak stomatitis
Gusi / gigi : tidak ada oedem, tidak ada infeksi/ tidak ada
kariesdentis
Telinga : bersih, tidak ada serumen, tidak ada infeksi, fungsi
baik
Leher : tidak ada pembesran kelenjar tiroid, tidak ada
pembesaran kelenjar limfe
Dada : normal, tidaka da retraksi interkostalis
Payudara : membesar simetris dan kencang (tegang) puting susu
menonjol dan bersih, terdapat hiperpigmentasi pada
areola dan papila mammal
Perut : memebsar kearah bujur sesuai dengan kehamilan,
terdapat hiperpigmentasi pada linea nigra, terdapat
striae gravidarum albicans dan tidak ada luka bekas
operasi
Genetalia eksterna : tidak ada oedem, tidak ada kondilomalata, sistoel,
rektocel, tidak ada kondiloma akuminata, tidak ada
varises, ada pengeluaran pervaginam cairan putih
jernih.
Anus : tidak ada hemoroid
Ekstremitas atas : tidak ada oedem
Ekstremitas bawah : tidak ada oedem, tidak ada varises
b. Palpasi
Leher : tidak teraba pembesaran kelenjar tiroid, dan vena
jugularis dan pembesaran kelenjar limfe
Payudara : tidak terdapat nyeri teknan, tidak teraba benjolan
(mass), kolostrum sudah keluar
Perut :
Leopold I : tinggi fundus uteri (TFU) ½ pusat Px (30 cm) teraba
bulat agak lunak kurang makerting (bokong)
Leopold II : pada perut ibu sebelah kanan teraba kecil dan lunak
pda perut sebelah kiri teraba panjang kers seperti
papan
Leopold III : teraba kepala sudha masuk PAP
Leopold IV : sebagian kepla janin sudah masuk PAP 4/5 bagin
c. Auskultasi
8
DJJ + terdengar jelas sebelah kiri linea nigra 3 jari dibawah pust 130
x/menit
130x/mnt
9
DX : G1 P0000 umur kehamilan 36 mgg dengan ketuban pecah sebelum
waktunya
DS : HPHT = 21 – 1 – 2010
Ibu mengatakan hamil anak pertama, usia kehamilan 39 bulan, sejka
pagi tadi mengeluarkan cairan warna putih jernih dari kelemahan, tapi
tidak disertai kenceng-kenceng pada perut. Ibu mengatakan cemas
dengan keadaan dan sering menanyakan kondisinya
DO : TTP : 28 – 10 – 2010
TTV :
S : 378 0C Nadi : 80x/menit, TD : 110/70 mmHg
Pernafasan : 18 x/mnt
Infeksi : Genetalia eksterna
Ada pengeluaran pervaginam cairan berwarna putih jernih
Palpasi : TFU 30 cm (1/2 pusat px) puki, ler kep U (4/5 bagian)
Auskultasi : DJJ (+) terdengar jelas sebelah kiri linea nigra 3 jari bawah
pusat : 130 x/menit
Pemeriksaan panggul dada
Distansia spinarum 25 cm
Distansia kristarum 28 cm
Konjungtiva eksterna 19 cm
Lingkar panggul 85 cm
Laborat : Hb 11,5 gr%
Masalah : cemas sehubungan dengan keadaannya
DS : Ibu merasa cemas dengan keadaannya
Ibu sering menanyakan kondisinya
10
Diagnosa : GIP000 umur kehamilan 36 mgg dengan ketuban pecah sebelum
waktunya
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan kebidanan selama 1 jam di harapkan ibu
mengerti memahami penjelsan dari petugas kesehatan dan ibu
bersedia melaksanakan setiap anjuran dan saran yang diberikan
Intervensi :
- Lakukan pendekatan pada ibu
Rasional : agar ibu bisa koopertif
- Beritahu tentang hasil pemeriksaan
Rasional : agar ibu mengerti dan memahami keadaannya
- Jelaskan pada ibu tentang ketuban pecah sebelum waktunya
Rasional : menambah pengetahuan ibu
- Anjurkan ibu untuk, fileks dan tidur miring kiri
Rasional : agar tidak terjadi gawat janin
- Lakukan observasi dan monitor keadan ibu dan janin
Rasional : keadan ibu dan janin terpantau sehingga bila tidak kelainan dapat di
ketahui selak dini
- Kolaborasi dengan team medis pada proses rujukan
Rasional : mendapat penanganan yang intensif
Masalah : cemas sehubungan dengan keadaan
Tujuan : setelah dilakukan asuhan kebidanan selama 10 menit di harapkan
ibu tidak cemas lagi dan mau melaksanakan saran yang diberikan
dengan kriteria ibu tampak tenang dan tidak selalu bertanya tentang
keadaannya.
Intervensi :
- Beri penjelasan pada ibu tentang keadaannya
Rasional : Ibu kooperatif
- Anjurkan pada ibu untuk selalu berdoa dan mendekatkan diri pada Tuhan
Yang Maha Esa
Rasional : Memberikan rasa tenang
- Beri dukungan spiritual dan mental
Rasional : Agar ibu merasa tenang
VI. IMPLEMENTASI
11
1. Diagnosa : GIP000 umur kehamilan 36 minggu dengan ketuban pecah sebelum
waktunya
- Melakukan pendekatan pada ibu dengan menyapa ibu memperkenalkan
diri dengan komunikasi terapeutik
- Memberi tahu hasil pemeriksaan bahwa ibu sekarang mengalami pecah
ketuban sebelum waktunya dan perlu penanganan lebih lanjut
- Menjelaskan pada ibu tentang ketuban pecah sebelum waktunya, keadaan
ini sangat beresiko baik bagi ibu maupun janin oleh karenanya perlu
penanganan lebih lanjut yaitu dilakukan rujukan ke RS
- Menganjurkan ibu untuk tenang (rileks) dalam menghadapinya, bila
berbaring miring kekiiri agar ketuban oksigen janin tetap terpenuhi
- Melakukan observasi dan monitoring keadaan ibu dan janin
Pada ibu : keadaan suhu tubuh dan pengeluaran pervaginannya
Pada janin : memonitoring kesejahteraan janin (gerak janin, DJJ)
- Melakukan kolaborasi dengan team medis sebelum dilakukan rujukan,
antibiotik : Amoksilin 50 mg 3 x1
2. Masalah : cemas sehubungan dengan keadaannya
- Menjelaskan pada ibu bahwa sekarang ibu mengalami ketuban pecah
sebelum waktunya dan perlu penangan lebih lanjut (rujukan ke RS)
- Menganjurkan pada ibu untuk selalu berdoa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, karena bisa menambah keterangan
- Memberikan dukungan spiritual dan mental dengn mengikutsertakan
peran keluarga
VII. EVALUASI
Tanggal : 20 – 10 – 2010 Jam 07 .00 WIB
S : Setelah diberikan penjelasan oleh petugas kesehatan ibu tampak sudah
mengerti dan lebih tenang dari sebelumnya ibu tidak lagi banyak
bertanya dan menyerahkan keputusan pada petugas
O : Ibu dan keluarga bersedia melaksanakan anjuran dari petugas untuk
dirujuk ke Rumah Sakit
A : Masalah teratasi
P : Lnajutkan asuhan selanjutnya
BAB IV
12
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
13
1. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta : 2006.
2. Prawirohardjo, Sarwono. Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka. Jakarta : 2009.
3. Sinopsis Obstetri, Obstetri Fisiologi Patologi Jilid 1 Edisi 2. Prof. Dr. Rustam
Mochtar, MPH
KATA PENGANTAR
14
Puji syukur kehadirat Allah SWT dengan segala limpahan rahmat, taufiq
waktunya.
Proses penyusunan makalah ini tidak lepas dari dukungandan bantuan dari
berbagai pihak, oleh karena itu dalam kesempatan ini ijinkan kami mengucapkan
1. Ibu Mariya Ulfah, SST selaku dosen pembimbing Askeb IV yang telah
ini.
dalam penyusunan makalah ini, sehingga masih jauh dari sempurna, untuk itu kritik
dan saran dari para pembaca sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah
kami selanjutnya.
Penulis
15
PATOLOGI KEBIDANAN
ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. “N” DENGAN
KETUBAN PECAH SEBELUM WAKTUNYA
Dosen Pembimbing :
Oleh :
Kelompok
AKADEMI KEBIDANAN
PEMERINTAH KABUPATEN BOJONEGORO
TAHUN AJARAN 2009/2010
16
DAFTAR ISI
iii
17