Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny.

”N”
PADA KURETASE DENGAN KASUS ABORTUS INKOMLETUS
DI RSU BHAYANGKARA WAHYU TUTUKO
BOJONEGORO

DOSEN PEMBIMBING :

PEMBIMBING LAHAN : SP NURHAYATI, AMd.Keb

PEMBIMBING AKADEMIK : WIWIK MUHIDAYATI SST

DISUSUN OLEH :
SUHARLINA
NIM. 08.02.035

AKADEMI KESEHATAN RAJEKWESI


PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
BOJONEGORO
2011
LAPORAN PENDAHULUAN
KURETASE
A. PENGERTIAN

Kuretase adalah serangkaian proses melepaskan jaringan yang terlekat


pada dinding kavum uteri dengan melakukan invasi dan memanipulasi
instrument (sendok kuret) kedalam kavum uteri, sendok kuret akan melepaskan
jaringan tersebut dengan teknik pengerokan secara sistematik. Jaringan itu bisa
berupa tumor, selaput rahim atau janin yang dinyatakankan tidak berkembang.
Tindakan kuretase berlangsung selama 15-30.
B. FAKTOR RESIKO
1. Usia ibu yang lanjut
2. Adanya kelainan atau penyakit yang menyertai kehamilan
3. Berbagai macam infeksi
4. Paparan dengan berbagai macam zat kimia
5. Trauma abdomen atau serviks pada trimester 1
6. Kelaina kromosom

C. RESIKO YANG MUNGKIN TERJADI

1. Perdarahan
2. Pergerakan yang terlalu dalam akan meninggalkan lubang di dinding rahim
3. Gangguan haid
4. Infeksi

D. INDIKASI
1. Abortus Incomplete
2. Abortus Septik
3. Mola Hidatidosa
4. Sisa Plasenta
5. Menometroragia

E. TEKNIK KURETASE
1. Tentukan Letak Rahim
Yaitu dengan melakukan pemeriksaan dalam. Alat-alat yang dipakai
umumnya terbuat dari metal dan biasanya melengkung. Karena itu
memasukkan alat-alat ini harus di sesuaikan dengan letak rahim. Gunanya
supaya jangan terjadi salah arah dan perforasi.
2. Penduga Rahim (Sondage)
Masukkan penduga rahim sesuai dengan letak rahim dan tentukan panjang
atau dalamnya penduga rahim. Caranya adalah setelah ujung penduga
rahim membentur fundus uteri, telunjuk tangan kanan diletakkan atau di
pindahkan pada porsio dan tariklah sonde keluar lalu berapa cm dalamnya
rahim.
3. Dilatasi
Bila permukaan serviks belum cukup untuk memasukkan sendok
kuret,lakukanlah terlebih dahulu dilatasi dengan dilatator atau bougre hegar.
Peganglah busi seperti memegang pensil dan masukkanlah hati-hati sesuai
letak rahim. Untuk sendok kuret terkecil biasanya diperlukan dilatasi
sampai hegar nomor 7.
Untuk mencegah kemungkinan perforasi usahakanlah memakai sendok
kuret yang agak besar dengan dilatasi yang lebih besar.
4. Kuretase
Seperti telah dikatakan pakailah sendok kuret yang agak besar,
memasukkannya bukan dengan kekuatan dan melakukan gerakan biasanya
mulailah di bagian tengah. Pakailah sendok kuret yang tajam (ada tanda
bergerigi) karena lebih efektif dan lebih terasa sewaktu melakukan kerokan
pada dinding rahim dalam (seperti bunyi mengerok kelapa), dengan
demikian kita tahu bersih tidaknya hasil kerokan.
5. Cunam Abotus
Pada abortus insipiens dimana sudah kelihatan jaringan, pakailah cunam
abortus untuk mengeluarkannyayang biasanya di ikuti oleh jaringan yang
lainnya. Dengan demikian sendok kuret hanya di pakai untuk
membersihkan sisa-sisa yang ketinggalan saja.
6. Perhatian
Memegang, memasukkan dan menarik alat-alat haruslah hati-hati,

lakukanlah dengan lembut sesuai dengan arah dan letak rahim.

F. LANGKAH KLINIK KURETASE


A. Persetujuan Tindakan Medis
B. Persiapan Pasien sebelum Tindakan
I. Pasien
1. Cairan dan selang infuse sudah terpasang, perut bawah dan lipatan
paha sudah dibersihkan dengan air sabun.
2. Uji fungsi dan kelengkapan peralatan resusitasi kardiopulmoner.
3. Siapkan kain alas bokong, dan penutup perut bawah.
4. Medikamentosa
5. Larutan antiseptic
6. Instrumen
a. Cunam tampon : 1 buah
b. Cunam peluru atau tenakulum : 1 buah
c. Sendok kuret : 1 set
d. Speculum sim : 2 buah
e. Tabung 5 cc : 1 buah
f. Dilatators : 1 set
II. Penolong (Operator dan Asisten)
1. Baju kamar tindakan : apron, masker, dam kacamata pelindung : 3
set
2. Sarung tangan steril : 4 pasang
3. Alas kaki (sepatu / boot karet) : 3 pasang
4. Instrumen
a. Lampu sorot : 1
b. Mangkok logam : 2
c. Penampung darah dan jaringan : 1
III. Pencegahan Infeksi Sebelum Tindakan
IV. Tindakan
1. Instrument asissten untuk memberikan sedative dan analgetik,
pasien dalam posisi litotomi .
2. Lakukan kateterisi kandung kemih bila perlu.
3. Lakukan pemeriksaan bimanual ulangan untuk menentukan
pembukaan servik, arah dan konsistensi uterus.
4. Bersihkan dan lakukan dekontaminasi sarung tangan dengan larutan
clorin 0.5%.
5. Pakai sarung tangan DTT/ steril.
6. Dengan satu tangan masukan speculum sim secara vertical kedalam
vagina, setelah itu putar ke bawah(hingga lumen vagina tampak
jelas). Masukan bilah speculum atas secara vertical kemudian putar
dan tarik ke atassehingga jalas terlihat servaik.
7. Minta asisten unuk menahan speculum atas pada posisinya.
8. Bersihkan jaringan dan darah dalam vagina (dengan kassa antiseptic
yang dijepit dengan cunam tampon.
9. Jepit servik dengan tenakulum pada tempat yang ditentukan (jam 11
dan 13) dengan tenakulum.
10. Setelah penjepitan terpasang baik keluarkan speculum atas.
11. Lakukan pemeriksaan ke dalam dan lengkung uterus menggunakan
sonde uterus hingga mencapai fundus.
12. Masukan sendok keret (sesuai lengkung uterus) melalui kanalis
servik kedalam uterus hingga menyentuh fundus uteri.
13. Lakukan kerokan dinding uterus secara sistematik dan searah jarum
jam hingga bersih (seperti mengenai bagian tersebut).
14. Setelah semua jaringan keluar, lepaskan tenakulum.
15. Keluarkan speculum bawah dengan cara memutar kea rah vertikal
terlebih dahulu.
16. Dekontaminasi & Cuci tangan pasca tindakan
17. Observasi keadaaan pasien & Dokumentasi
ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny. ”N”
PADA KURETASE DENGAN KASUS ABORTUS INKOMLETUS
DI RSU BHAYANGKARA WAHYU TUTUKO BOJONEGORO

I. PENGUMPULAN DATA
Pengkajian tanggal: 31 Mei 2011 Jam: 16.30 WIB.
A. Data Subyektif
1. Biodata
Nama : Ny. N Nama suami : Tn. K
Umur : 25 Tahun Umur : 30 Tahun
Suku : Jawa Suku : Jawa
Bangsa : Indonesia Bangsa : Indonesia
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan :- Pekerjaan : Swasta
Agama : Islam Agama : Islam
Penghasilan : - Penghasilan :-
Alamat :.Ds Dander kecamatan Dander Bojonegoro
2. Keluhan utama
Ibu mengatakan hamil dengan umur kehamilan 3 bulan mengeluarkan darah
dari kemaluan tanggal 31-05-2011 jam 10.00 WIB. Darah segar dan
bergumpal, kemudian di bawa ke RS tanggal 31-05-2011 jam 16.00 WIB.
3. Riwayat kesehatan yang lalu
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit kronis (mis: Jantung, DM,
asma ) keturuan, menular dan tidak pernah operasi.
4. Riwayat kesehatan keluarga
Dalam keluarga klien mengatakan tidak ada yang menderita penyakit kronis
(mis:nHipertensi,nkencing manis, dll) riwayat kehamilan kembar dan
penyakit menurun.
5. Riwayat haid
Menarche : 15 tahun
Siklus haid : teratur, 28-30 hari.
Lama haid : 5-6 hari
Konsistensi : cair, kadang bercampur menggumpal, warna merah,
bau khas, habis softek 2-3 hari.
Dismenorrhoe : tidak pernah.
Disfungsi blooding : tidak pernah.
Flour Albus : ya, 2 hari sebelum dan sesudah Haid
HPHT : 05–03–2011
TTP : 12–12–2011
6. Riwayat perkawinan
Kawin : 1 kali
Lama kawin : 24 tahun
Usia pertama kawin : 1 tahun
7. Riwayat kehamilan dulu

Umur Cara Tempat Keadaan Umur Nifas


No Penolong BBL URI
Kehamilan partus Bersalin Bayi Sekarang

1. Hamil ini - - - - - - - -

8. Riwayat kehamilan sekarang


Trimester I : ibu mengatakan terlambat haid 1 bulan PP test (+), sering
mual muntah, nafsu makan menurun, memeriksaan
kehamilannya di BPS 2x, mendapatkan Fe, dan obat anti
mual.
9. Riwayat KB
Ibu mengatakan belum pernah mengikuti KB apapun.
10. Pola kebiasaan
Pola Selama di rumah Selama hamil
Nutrisi Makan 2-3 x/hari porsi kecil,
nasi, lauk, minum air putih  7- Ө

8 gelas/hari
Eliminasi BAB 1 x/hari, BAB : Ө
BAK  4-5 x/hari. BAK : 1x (kuning jernih)

Istirahat Tidur malam  7-8 jam.

tidur siang  1-2 jam. Ө

Kebersihan Mandi, gosok gigi, ganti baju


dan celana dalam 2 x/hari dan Ө
keramas 3 x seminggu.
Aktivitas Ibu mengerjakan pekerjaan
sebagai ibu rumah tangga. Ө
Kebiasaan Ibu tidak merokok/ minum- Ibu tidak merokok/
minuman keras. minum-minuman keras.
Seksual  1x/minggu- jarang Ө
Rekreasi menonton TV, jalan-jalan Ө

11. Keadaan psikososial


Ibu mengatakan merasa takut dan cemas karena akan di kuret
12. Latar belakang sosial budaya
Dalam keluarga klien tidak ada pantangan terhadap makanan tertentu.
13. Data spiritual
Ibu hanya bisa berdoa untuk keselamatannya
14. Data Pengetahun
Ibu mengatakan mengetahui tentang keadaanya dan tindakan yang akan
dilakukan dirinya.
B. Data Obyektif
1. Pemeriksan umum
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis.
BB/TB : 58 Kg/156 cm.
Lila : 25 cm
TTV : Tekanan Darah : 120/80 mmHg
Suhu : 36,6 ˚ C
Nadi : 92 x/menit.
Respirasi : 24 x/menit.
2. Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
Kepala : Simetris, tidak ada lesi maupun massa, warna rambut hitam,
tidak rontok.
Muka : Tidak ada cloasma gravidarum, tidak pucat, tidak odema.
Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak icterus, mata tidak
cekung.
Hidung : Bersih, tidak ada pembesaran polip dan tidak ada sekret.
Mulut : Mucosa mulut tidak pucat, tidak ada stomatitis, tidak ada
carries dentis.
Telinga : Bersih, tidak ada pengeluaran serumen.
Leher : Tidak terlihat adanya pembesaran kelenjar thyroid maupun
vena jugularis.
Dada : Pernafasan normal dan teratur, mammae membesar, terjadi
hiperpigmentasi pada areolla dan papilla mammae, papilla
bersih dan menonjol.
Perut :bersih dan tidak ada luka bekas operasi.
Genetalia :ada pengeluaran darah bergumpal
Anus : tidak ada hemoroid
Ekstremitas : tidak ada oedem dan tidak ada varices.
b. Palpasi
Leher : Tidak teraba adanya pembesaran kelenjar thyroid maupun
vena jugularis.
Dada :Tidak ada massa ataupun nyeri tekan, kolostrum blm keluar.
Perut Leopold I : TFU teraba tegang dan nyeri tekan.
Leopold II : -
Leopold III : -
Leopold IV : -
Ekstremitas : tidak ada oedem maupun varises.
c. Auskultasi
Tidak terdengar DJJ
d. Perkusi
Patella reflek Ka/Ki : (+)/(+).
e. Pemeriksaan panggul luar
Tidak di kaji
f. Pemeriksaan pangul dalam
VT : Ǿ teraba 1 jari
Sarung tangan : Sisa darah
3. Pemeriksaan Laboratorium
USG : ada sisa gestasi dan DJJ Ө
4. Kesimpulan :
a. Ibu hamil.
b. GIP0000
c. Usia kehamilan 12-13 minggu.
d. Sebagian hasil konsepsi sudah keluar
e. Keadaan panggul terkesan normal.
f. Keadaan umum ibu baik
II. IDENTIFIKASI MASALAH
1. Diagnosa : GIP0000 usia kehamilan 12-13 minggu dengan abortus
inkomplet.
2. Masalah : - infeksi
3. Kebutuhan : - infuse dan observasi TTV
III. ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL
- Perdarahan
- Infeksi
IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA
- Kuretase
V. INTERVENSI
Diagnosa : GIP0000 usia kehamilan 12-13 minggu dengan abortus inkomplet.
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan kebidanan selama  30 menit, diharapkan
keadaan ibu baik.
Intervensi :
1) Lakukan pendekatan pada klien.
Rasional : agar ibu kooperatif, mengurangi kekuatiran ibu.
2) Jelaskan tentang keadaannya.
Rasional : agar ibu mengetahui keadaanya
3) Kolaborasi dengan dr.SpOG
Rasional : untuk menentukan tindakan dan terapi selanjutnya.
4) Persiapan alat kuretase
Rasional : Agar proses kuretase berjalan lancar.
5) Persiapan diri dan pasien
Rasional : Agar proses kuretase berjalan lancar.
6) Lakukan anestesi.
Rasional : untuk menghilangkan rasa nyeri
7) Lakukan kuretase.
Rasional : untuk mengeksplorasi sisa plasenta.
8) Observasi keadaan pasien.
Rasional : untuk memantau kondisi pasien.

VI. IMPLEMENTASI
Tanggal : 31-05-2011 Jam : 18.30 WIB
1) Melakukan pendekatan pada ibu dan membina hubungan baik dengan cara
memperkenalkan diri mengajak komunikasi dan mendengarkan keluhan
serta alternatif pemecahannya, memberikan penjelasan pada ibu tentang
keadaan dirinya.
2) Menjelaskan tentang keadaanya dan janinnya.
Keadaan ibu baik
Tekanan Darah : 120/80 mmHg
Suhu : 36,6 ˚ C
Nadi : 92 x/menit.
Respirasi : 24 x/menit.
Leopold pada perut teraba tegang dan nyeri dan ada sebagian sisa
konsepsi sudah keluar
3) Melakukan Kolaborasi dengan dr.SpOG untuk menentukan tindakan dan
terapi selanjutnya.
4) Persiapan alat kuretase
- Speculum sim 2 buah - Kassa
- Tenakulum 1 buah - Sarung tangan
- Sonde uterus 1 buah - Tenpat sampah medis &
- Sendok kuret 2 buah non medis
- Tampon tang 1 buah - Lampu sorot

5) Mempersiakan diri dan pasien


- Persiapan diri : memakai alas kaki, skort, dan sarung tangan
- Persiapan pasien : posisi litotomi, pakaikan selimut.
6) Melakukan anestesi dengan menggunakan ketamin 0,3 mg di encerkan
dengan Aquadest menjadi 3 cc kemudian di injeksikan secara IV
7) Melakukan kuretase
a) Instruksikan asisten untuk melakukan anestesi
b) Lakukan pemeriksaan bimanual untuk menentukan pembukaan servik,
besar dan konsistensi.
c) Memasukkan speculum sim.
d) Membersihkan jaringan dan darah dalam vagina.
e) Jepit servik dengan tenakulum pada tempat yang ditentukan.
f) Masukan sonde uterus untuk mengukur kedalaman uterus.
g) Masukan sendok kuret dan lakukan kerokan dinding uterus secara
sistematik dan searah jarum jam.
h) Keluarkan semua jaringan dan bersihkan darah yang mengenai lumen
vagina.
i) Setelah selesai lepaskan jepitan tenakulum.
j) Lepaskan speculum sim.
k) Kumpulkan jaringan.
l) Bersihkan alat dan dokumentasi
8) Melakukan Observasi keadaan pasien
TD : 120/80 mmHg
N : 82x/ menit
R : 23x/menit
S : 36,8C
Keadaan ibu baik.

VI. EVALUASI
Tanggal : 31-05-2011 Jam : 19.00 WIB
S : Ibu mengatakan keadaanya lemas, pusing, mual dan merasa ingin
muntah.
O : TD : 120/80 mmHg
N : 82x/ menit
R : 23x/menit
S : 36,8C
Ada pengeluaran darah pervagina sedikit.
A : Sebagian masalah teratasi.
P : - Observasi TTV
- Puasa
 Catatan perkembangan
S : Ibu mengatakan keadaanya mulai membaik, tidak pusing, tidak mual
maupun muntah.
O : TD : 110/70 mmHg
N : 84x/ menit
R : 22x/menit
S : 36,8C
Tidak pucat dan ada pengeluaran darah pervag sedikit.
A : Masalah teratas.
P : - Rencana pulang
- Pemberian Ciprolaxacin 500 mg 2x1
- pemberian asam mefenamat 500 mg 3x1

Mengetahui
Mahasiswa

(SUHARLINA)

Pembimbing Lahan Pembimbing Institusi

(SP NURHAYATI, Amd.Keb) (WAQIDIL HIDAYAH, S.SiT)

Pembimbing Akademik

(WIWIK MUHIDAYATI,SST)
DAFTAR PUSTAKA

Prawirohardjo, S. 2007. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bidan Pustaka Sarwono


Prawirohardjo.

Muchtar, R, 1998, Sinopsis Obstetri jilid I, Jakarta, EGC.

Manuaba IBG, 1998, Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana
Untuk Pendidikan Bidan, Jakarta, EGC.

Anda mungkin juga menyukai