ASUHAN KEBIDANAN Nurul Ny S Akseptor KB Suntik, New

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny “ U”

DENGAN AKSERPTOR KB SUNTIK 3 BULANAN


DI BPM Hj.RETNO RAHAYU NGRAHO BOJONEGORO

Disusun Oleh :
AINUN FITANTI
11.959

Dosen Pembimbing :
ESTI YULIANI

AKADEMI KEBIDANAN
PEMERINTAH KABUPATEN BOJONEGORO
2013/2014
TINJAUAN PUSTAKA
KONTRASEPSI PROGESTIN

I. PENGERTIAN
Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan yang bersifat
sementara dapat pula bersifat permanen yang merupakan salah satu variabel
yang mempengaruhi fertilitas.
(Sarwono, 2008 : 905)
II. MACAM METODE KONTRASEPSI
1. Metode amenorrhoe Laktasi (MAL)
2. Keluarga Berencana Alamiah (KBA)
3. Senggama terputus
4. Metode Barier
5. Kontrasepsi Kombinasi Chormon Estrogen dan Progesteron
6. Kontrasepsi Progestin
7. Alat Kontrasepsi dalam rahim (AKDR)
8. Kontrasepsi Mantap

III. ”KONTRASEPSI PROGESTIN”


A. PROFIL
1. Sangat efektif
2. Aman
3. Dapat dipakai oleh semua perempuan dalam usia reproduksi
4. Kembalinya kesuburan lebih lambat, rata-rata 4 bulan
5. Cocok untuk masa laktasi karena tidak menekan produksi ASI
B. JENIS
Tersedia 2 jenis kontrasepsi suntikan yang hanya mengandung progestin
yaitu :
1. Depomedroksi progesteron asetat (Depoprovera).
- Mengandung 150 mg DMPA, yang diberikan setiap 3
bulan dengan cara disuntik IM (di daerah bokong)
2. Deponoretisteron Enentat (Deponoristerat)
- Mengandung 200 mg Noretindron enentat, diberikan
setiap 2 bulan dengan cara disuntik IM (di daerah bokong).
(Sarwono, 2006 : MK 41)

2
C. CARA KERJA
1. Mencegah ovulasi
2. Mengentalkan lendir serviks sehingga menurunkan kemampuan
penetrasi sperma.
3. Menjadikan selaput lendir rahim tipis dan atrofi
4. Menghambat transportasi gamet oleh tuba
(Sarwono, 2006 : MK 41)
D. EFEKTIFITAS
Kedua kontrasepsi suntik tersebut memiliki efektivitas yang dengan 0,3
kehamilan per 100 perempuan / tahun asal penyuntik lkukan secara
teratur sesuai jadwal yang telah ditentukan.
(Sarwono, 2006 : MK 42)
E. KEUNTUNGAN
1. Sangat efektif
2. Pencegahan kehamilan jangka panjang
3. Tidak berpengaruh pada hubungan suami-istri
4. Tidak mengandung estrogen sehingga tidak berdampak serius
penyakit jantung dan gangguan pembekuan darah.
5. Tidak memiliki pengaruh pada ASI
6. Sedikit efek samping
7. Klien tidak perlu menyimpan obat suntik
8. Dapat digunakan oleh perempuan usia > 35 tahun sampai
perimenopouse.
9. Membantu mencegah kanker endometrium dan kehamilan
ektopik
10. Menurunkan kejadian penyakit jinak payudara
11. Mencegah beberapa penyakit radang panggul
12. Menurunkan krisis anemia bulan sabit (sickle cell)
(Sarwono, 2006 : MK 42)
F. KETERBATASAN
1. Sering ditemukan gangguan haid seperti :
a. Siklus haid yang memendek atau memanjang
b. Perdarahan yang banyak atau sedikit.
c. Perdarahan tidak teratur atau perdarahan bercak
(spotting)

3
d. Tidak haid sama sekali.
2. Klien sangat bergantung pada tempat sarana pelayanan
kesehatan harus kembali untuk suntikan
3. Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu sebelum suntikan
4. Permasalahan BB merupakan efek samping penularan infeksi
menular
5. Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan infeksi
seksual Hepatitis B virus atau infeksi virus HIV.
6. Terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian
pemakaian.
7. Terlambatnya kembali kesuburan bukan karena terjadinya
kerusakan kelainan pada organ genetalia melainkan karena belum
habisnya pelepasan obat suntik dari deponya (tempat suntikan).
8. Terjadinya perubahan pada lipid serum pada penggunaan jangka
panjang
9. Pada penggunan jangka panjang dapat menimbulkan kekeringan
pada vagina, menurunkan libido gangguan emosi jarang sakit
kepala, nervositas, jerawat.
10. Pada penggunaan jangka panajng sedikit menurunkan kepadatan
tulang (densitas)
(Sarwono, 2006 : MK 43)
G. Yang dapat menggunakan kontrasepsi suntikan progestin :
1. Usia reproduksi
2. Nulipara dan yang telah memiliki anak
3. Menghendaki kontrasepsi jangka panjang dan ayng memiliki
efektifitas tinggi
4. Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi yang sesuai.
5. Setelah melahirkan atau tidak menyusui
6. Setelah abortus atau keguguran
7. Telah banyak anak, tetapi belum menghendaki tubektomi
8. Perokok
9. Tekanak darah < 180/110 mmHg, dengan masalah gangguan
pembekuan darah atau anemia bulan sabit
10. Menggunakan obat untuk epilepsi (fenitoin dan Barbiturat) atau
obat tuberkulosis (rifeampisin).

4
11. Tidak dapat memakai kontrasepsi yang mengandung estrogen
12. Sering lupa menggunakan pil kontrasepsi
13. Anemia Defisiensi besi
14. Mendekati usia menopause yang tidak mau atau tidak boleh
menggunakan pil kontrasepsi kombinasi.
(Sarwono, 2006 : MK 43)
H. Yang tidak boleh menggunakan kontrasepsi suntikan progestin
1. Hamil atau dicurigai hamil (resiko cacat pada janin 1 per
100.000 kelahiran).
2. Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya
3. Tidak dapat menerima terjadinya gangguan haid, terutama
amenorea.
4. Menderita kanker payudara atau riwayat kanker payudara.
5. Diabetes mellitus disertai komplikasi.
(Sarwono, 2006 : MK 41)
I. Waktu mulai menggunakan kontrasepsi suntikan progestin :
1. Setiap saat selama siklus haid, asal ibu tersebut tidak ahmil
2. Mulai hari pertama sampai hari ke-7 siklus haid
3. Pada ibu yang tidak haid, injeksi pertama dapat diberikan setiap
saat asalkan saja ibu tersebut tidak hamil, selama 7 hari setelah
suntikan tidak boleh melakukan hubungan seksual.
4. Ibu yang menggunakan kontrasepsi Hormonal lain dan ingin
mengganti dengan kontrasepsi suntikan, bila ibu telah menggunakan
kontrasepsi Hormonal sebelumnya secara benar, dan ibu tersebut
tidak hamil, suntikan pertama dapat segera diberikan tidak perlu
menunggu sampai hari berikutnya datang.
5. Bila ibu sedang menggunakan jenis kontrasepsi jenis lain dan
ingin menggantinya dengan jenis kontrasepsi suntikan ayng lain
lagi, kontrasepsi suntikan yang akan diberikan dimulai pada saat
jadwal kontrasepsi suntikan yang sebelumnya.
6. Ibu yang menggunakan kontrasepsi non hormonal dan ingin
menggantinya dengan kontrasepsi hormonal, suntikan pertama
kontrasepsi hormonal, yang akan diberikan dapat segera diberikan,
asal saja ibu tersebut tidak hamil dan pemberiannya tidak perlu
menunggu haid berikutnya datang, bila ibu tersebut disuntik setelah

5
hari ke 7 haid ibu tersebut selama 7 hari setelah suntikan tidak boleh
melakukan hubungan seksual.
7. Ibu tidak haid atau ibu dengan perdarahan tidak teratur, suntikan
pertama dapat diberikan setiap saat asal saja ibu tersebut tidak hamil
dan selama 7 hari setelah disuntikan tidak boleh melakukan
hubungan seksual.
J. Cara Penggunaan Kontrasepsi Suntikan
1. Kontrasepsi suntikan DMPA diberikan 3 bulan dengan cara di
suntik IM dalam daerah pantat.
Apabila suntikan diberikan terlalu dangkal, penyerapan kontrasepsi
suntikan akan lambat dan tidak bekerja segera dan efektif suntikan
diberikan setiap 90 hari. Pemberian kontrasepsi suntikan noristerat
utnuk 3 injeksi berikutnya diberikan setiap 8 minggu mulai dengan
injeksi ke lima diberikan setiap 12 minggu.
2. Bersihkan kulit yang akan disuntik dengan kapas alkohol yang
dibasahi oleh etil/isopropril alkohol 60-90 % Biarkan kulit kering
sebelum di suntik, setelah kulit kering baru disuntik.
3. Kocok dengan baik dan hindarkan terjadinya gelembung udara
kontrasepsi suntik tidak perlu didinginkan bila terdapat endapan
putih pada dasar ampul upayakan menghilangkannya dengan
menghangatkan.
K. (Sarwono, 2006 : MK 45)
L. Efek Samping
1. Amenoroe (tidak terjadi perdarahan)
2. Perdarahan / perdarahan bercak (spotting)
3. Meningkatnya / menurunnya BB
M. Bahaya-bahaya yang harus diwaspadai
1. Nyeri abdomen bawah yang berat kemungkinan gejala KET
2. Timbulnya abses / perdarahan tempat injeksi
3. Sakit kepala atau migrain, sakit kepala ayng berat atau kaburnya
penglihatan
4. Perdarahan berat yang lebih panjang dari masa haid / 2 x lebih
banyak dalam 1 periode masa haid.
N. Instruksi Bagi Klien

6
Klien harus kembali ketempat pelayanan kesehatan / klinik untuk
mendapatkan suntikan kembali setiap 12 minggu.
(Sarwono, 2006 : MK 44)

7
DAFTAR PUSTAKA

Prawirohardjo, Sarwono. 2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka

Saifudin. 2008. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina
Pustaka

Manuaba, Ida Bagus gde. 1998. Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandungan dan
Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC.

8
ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny ”U”
DENGAN AKSEPTOR KB SUNTIK 3 BULANAN
DI PUSKESMAS SUGIHWARAS BOJONEGORO

PENGKAJIAN
Tanggal : 20 Desember 2013 Jam : 08.00 WIB
I. PENGUMPULAN DATA
A. DATA SUBYEKTIF
1. Biodata
Istri Suami
Nama : Ny “U” Nama :TN “H”
Umur : 28 thn Umur :30 thn
Agama : Islam Agma :Islam
Suku / Bangsa : Jawa / Indonesia Suku/bangsa :Jawa / Indonesia
Pendidikan : SD Pendidikan :SMA
Pekerjaan : tani Pekerjaan :Petani
Penghasilan : tidak dikaji Penghasilan :tidak dikaji
Alamat : Ds.Payaman Rt 2/1 Kec. Nraho Kab.Bojonegoro

2) Keluhan utama
Ibu mengatakan mempunyai anak usia 1 tahun sudah menjadi akseptor KB suntik 3
bulanan selama 10 bulan, mencegah berat badannya semakin bertambah.
3) Riwayat Kesehatan Yang lalu
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit kronis, menular bawaan, menurun
dan tidak pernah menjalankan operasi.
4) Riwayat Kesehatan keluarga
Ibu mengatakan dalam keluarganay tidak ada ayng menderita penyakit kronis,
menular bawan, menurun dan tidak ada riwayat keturunan kembar.
5) Riwayat Haid
Meharche : 13 tahun
Lama : + 6-7 hari
Siklus : Tidak teratur
Karakteristik : Warna merah, cair, kadang bergumpal, ganti pembalut
2-3 x / hr
Dismenorrhoe : Tidak pernah
Fluor albus : Tidak pernah

9
Disfungsi blooding : tidak pernah
HPHT : 18 – 12 - 2013
6) Riwayat Pernikahan
Nikah =1x
Usia pertama menikah = 25 tahun
Lama menikah = 3 tahun

7) Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu


No. Kehamilan Persalinan Anak Nifas

suami anak U.K penyulit Jenis penolong tempat penyulit seks BB/PB Hidup mati meneteki penyulit
persalinan

1 1 1 38-40 - spontan bidan BPS - P 2900/48 1 tahun - 2 tahun -

8) Riwayat KB
Ibu mengatakan mengikuti KB suntik 3 bulanan sejak 10 bulan yang lalu,
merasakan berat badan nya semakin bertambah berat badan awal 46 kg pada bulan
November setelah mengikuti KB suntik 3 bulanan. Suntikan pertama 49 kg pada
bulan November, pada bulan ketiga 54 kg.
9) Pola kebiasaan sehari-hari
Pola Selama KB
Nutrisi Makan 3 x/hr terdiri dari 1
piring nasi, 2 potong lauk, 1
mangkuk sayur
minum 6-7 gelas / hari
Eliminasi BAB 1 x/hr (lembek, kuning
kecoklatan bau khas/
BAK = 5-6 x/hr (kuning jernih,
tidak ada nyeri, bau khas)
Istirahat Tidur siang : 1 jam
Tidur malam : 6 jam
Kebersihan diri Mandi 2 x/hr gosok gigi, ganti
baju, ganti celana dalam 2 x/hr,
keramas 3x/minggu
Aktivitas Melakukan pekerjaan rumah
Seksualitas 2 – 3 x / minggu
Kebiasaan Tidak merokok, tidak minum-
minuman beralkohol, tidak
ketergantungan obat
Rekreasi Menonton TV
10)
11)

10
12) Keadaan Psikososial
Ibu mengatakan cemas dengan berat badannya yang semakin naik, namun suami
dan keluarga mendukung ibu menggunakan kontrasepsi KB suntik.
13) Latar Belakang Sosial Budaya
Ibu mengatakan dalam agama dan keluarganya tidak ada larangan untuk KB jenis
apapun
14) Data Spiritual
Ibu mengatakan menjalankan ibadah shalat 5 waktu dan mengikuti pengajian rutin
seminggu sekali.
15) Pengetahuan
Ibu mengetahui informasi tentang efek samping KB suntik dari Bidan.

B. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
Tanda-tanda-Tanda Vital
Keadaan Umum : baik TD : 120/80 mmhg
Kesadaran : Composmentis S : 88 x mnt
BB / TB : 54 kg/ 153 cm ND : 36 70 c.
Lila : 24 cm RR : 24 x /mnt
2. Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi
Kepala : Mesocephal, tidak ada benjolan, kulit kepala bersih.
Rambut : Hitam, bersih, tidak mudah rontok, tebal.
Muka : Simetris, tidak pucat, tidak oedema
Mata : Simetris, penglihatan baik, konjungtiva tali pusat, sklera
tidak
ikterik.
Telinga : Simetris, pendengaran baik, bersih, tidak mengeluarkan
sekret.
Hidung : Simetris, bersih, tidak ada polip, tidak mengeluarkan sekret.
Mulut : Mukosa bibir merah muda, tidak ada stomatitis.
Gigi / gusi : Tidak ada oedema, tidak ada infeksi, tidak ada caries
dentis.
Leher : Tidak ada pembesaran kel tiroid dan kelenjar limfe.
Dada : Normal, tidak ada retraksi interkostalis.

11
Payudara : Simetris, tidak ada hyperpigmentasi pada areola dan papila
mammae
Abdomen : Tidak ada pembesaran uterus, tidak ada luka bekas operasi.
Vulva : Tidak dikaji
Anus : Tidak dikaji
Ekstremitas : Tidak oedema dan tidak ada varises.
b. Palpasi
Leher : Tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid dan bendungan
vena
jugularis.
Dada : Tidak teraba massa pada payudara, tidak ada nyeri tekan
Abdomen : Tidak teraba adanya massa, tidak teraba adanya pembesaran
uterus.
Ekstremitas : Tidak oedema dan tidak ada varises
c. Auskultasi
Tidak dikaji
d.Perkusi
Tidak dikaji
e. Pemeriksaan Panggul Luar
Tidak dikaji
f. Pemeriksaan panggul dalam
Tidak dikaji
g. Pemeriksaan Penunjang
tidak dikaji
h. Kesimpulan
1. ibu P1001
2. Akseptor KB suntik 3 bulanan
3. Keadaan Umum Ibu baik

II. IDENTIFIKASI MASALAH


DX : P1001 akseptor KB suntik 3 bulanan
DS : Ibu mengatakan mempunyai anak usia 1,5 tahun, sudah menjadi akseptor
KB suntik 3 bulanan selama 10 bulan, mengeluh BB nya semakin
bertambah.

12
DO :
Keadaan umum : Baik TTV : TD : 120 / 880 mmhg Pd bln oktober Bbnya
Kesadaran : Compas mentis N : 88x/mnt = 48kg, bln Januari
BB/TB : 54 kg/ 153 cm S : 36 x 0C = 50 kg, bln maret
Lifa : 24 cm RR : 24 x/mnt = 54 kg

Palpasi : Dada : tidak teraba massa pada payudara, tidak ada nyeri tekan,
Abdomen : tidak teraba massa, tidak teraba pembesaran uterus
Masalah : Cemas sehubungan dengan bertambahnya BB
III. ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL
-
IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA
-
V. INTERVENSI
1. Lakukan pendekatan pada klien
Rasional : klien kooperatif
2. Jelaskan hasil pemeriksaan pada klien
Rasional : ibu mengetahui kondisinya
3. Jelaskan pada ibu tentang berat badannya yang bertambah
Rasional : Menambah pengetahuan ibu dan mengurangi kekhawatiran ibu
4. Jelaskan pada ibu tentang efek samping KB suntik 3 bulanan
Rasional : menambah pengetahuan ibu
5. Lakukan Injeksi Depoprogestin
Rasional : Menunda kehamilan
6. Anjurkan pada klien untuk kembali sesuai dengan jadwal ayng diberikan
Rasional : ibu mengerti jadwal kunjungan selanjutnya

Masalah : cemas sehubungan dengan bertambahnya BB


Intervensi
1. Jelaskan pada ibu penyebab keluhannya
Rasional : mengurangi kekhawatiran ibu
2. Beri dukungan emosional pada ibu
Rasional : menambah semangat ibu untuk menghadapi masalahnya
3. Anjurkan pada ibu untuk banyak mengkonsumsi sayur dan buah-
buahan serta mengurangi porsi nasi
Rasional : mengurangi penambahan BB ibu.

13
VI. IMPLEMENTASI
1. Melakukan pendekatan pada klien dengan menciptakan suasana yang
akrab dan ramah serta menjaga privacy ibu agar ibu lebih terbuka dalam
menyampaikan keluhannya.
2. Menjelaskan haril pemeriksaan pada ibu bahwa keadaan ibu baik dan
tekanan darah normal 120/80 mmhg, tidak ada tanda-tanda kehamilan.
3. Menjelaskan bahwa BB nya yang bertambah itu merupakan salah satu
efek samping dari penggunaan KB suntik 3 bulanan.
4. Menjelaskan pada ibu tentang efek samping KB suntik 3 bulanan
yaitu : gangguan haid, BB bertambah, sakit kepala.
5. Melakukan injeksi depo progestin dengan : menyiapkan posisi pasien,
melaksanakan injeksi depoprogestin 3 cc pada bokong ibu secara IM dalam.
6. Menganjurkan pada klien untuk kembali lagi sesuai jadwal yang
tercantum dalam kartu akseptor KB, pada tanggal 23 Maret 2013.
Masalah : cemas sehubungan dengan bertambahnya BB
Menjelaskan pada ibu tentang penyebab keluhannya yaitu karena kandungan dari
KB suntik 3 bulanan merangsang pusat pengendali nafsu makan, sehingga nafsu
makan meningkat.
Memberi dukungan emosional pada ibu bahwa hal tersebut adalah hal biasa dan
tidak berbahaya, umumnya BB bertambah hingga < 5 kg pada tahun pertama
menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi lebih banyak sayur dan buah-buahan
serta mengurangi porsi nasi dari biasanya.
EVALUASI
Tanggal 7 Juli 2010 jam 10.15 WIB.
1. Ibu bersikap kooperatif
2. Ibu mengerti tentang keadaannya
3. Ibu mengerti dan mengetahui bahwa BB nya bertambah
4. Ibu mengerti dan bisa mengulangi efek samping KB suntik 3 bulanan.
5. Sudah dilakukan injeksi depoprogestin pada ibu.
6. Ibu bersedia kembali sesuai jadwal yang telah ditentukan.
Masalah : Cemas sehubungan dengan bertambahnya BB.
1. Ibu mengerti penyebab BB yang bertambah
2. Ibu merasa kekhawatirannya sudah berkurang
3. Ibu mengerti dalam hal makanan yang harus dikonsumsi
Ibu akan memperbanyak konsumsi sayur dan buah.

14

Anda mungkin juga menyukai