Anda di halaman 1dari 8

REKAYASA IDE BAHAN BAKAR

DAN PELUMAS
PEMANFAATAN PANAS BIOMASSA MENJADI ARUS LISTRIK

DI SUSUN OLEH :

1. HUBERTUS JOSUA HASUDUNGAN SINAGA


2. MIKAEL ANGELO MANALU
3. JESAYA SIPAYUNG
4. MUCHSIN KHUSAIRI
5. HARRY ASWADI
6. DAVID HOLIF HUTAPEA

PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF


FAKULTAS TEKNIK
UNIMED
2018

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat tuhan yang maha esa yang telah
memberikan kepada kami kesehatan dan kesempatan kepada kami sehingga
masih dapat mengerjakan tugas rekayasa ide untuk persyaratan kelulusan
mata kuliah bahan bakar dan pelumas, semoga rekayasa ide ini bermanfaat
bagi pembaca dan berguna bagi orang lain.

Terimah kasih kepada bapak dosen pengampu mata kuliah bahan bakar
dan pelumas yang telah memberikan tugas makalah rekayasa ide, dan jika
ada kesalahan di dalam makalah ini baek itu yang di sengaja maupun yang
tidak di sengaja kami mintak maaf yang sebesar besar nya, karna kami
manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan.

BAB I
PEMBAHASAN

Energi biomassa adalah listrik netral karbon yang dihasilkan dari limbah organik terbarukan
yang seharusnya dibuang di tempat pembuangan sampah, dibakar secara terbuka, atau dijadikan
makanan untuk hewan.

Saat terbakar, energi di biomassa dilepaskan sebagai panas. Jika Anda memiliki perapian,
Anda sudah berpartisipasi dalam penggunaan biomassa karena kayu yang Anda bakar di
dalamnya adalah bahan bakar biomassa.
Di pembangkit listrik biomassa, limbah kayu atau limbah lainnya dibakar untuk menghasilkan
uap yang menjalankan turbin untuk menghasilkan listrik, atau yang menyediakan panas bagi
industri dan rumah. Untungnya, teknologi baru – termasuk pengendalian polusi dan teknik
pembakaran – telah maju sampai-sampai emisi dari pembakaran biomassa di fasilitas industri
umumnya kurang dari emisi yang dihasilkan saat menggunakan bahan bakar fosil (batubara, gas
alam, minyak).

A. Biomassa digunakan untuk pembangkit listrik

energi tidak digunakan dalam skala besar untuk produksi listrik atau panas hari ini. Karena
permintaan akan biomassa berkelanjutan meningkat dari waktu ke waktu, tanaman energi
semacam itu mungkin memainkan peran yang lebih penting di masa depan. Contohnya
termasuk hutan rotasi kayu / tanaman kayu pendek seperti kayu putih, poplar dan willow. Tapi
tanaman herba (berumput) seperti miscanthus bisa digunakan. Apalagi dengan penggunaan
tanaman energi, penting untuk memastikan perkebunan ini didirikan dan dikelola secara
berkelanjutan.

B. Emisi gas rumah kaca

Emisi CO2 dari biomassa adalah bagian dari siklus pendek dan tidak menyebabkan
peningkatan CO2 di atmosfer: Ketika pepohonan hutan tumbuh, CO2 diserapnya. Bila
biomassa dipanen dari hutan dan digunakan untuk energi CO2 dilepaskan kembali. Saat
hutan menumbuhkannya kembali menyerap CO2 lagi, lihat ilustrasi di bawah ini. Asalkan
hutan dikelola secara lestari proses pemanenan dan pertumbuhan kembali dapat dilanjutkan
tanpa batas waktu, menjadikan biomassa sebagai sumber energi terbarukan.

C. Biomassa – siklus Singkat CO2

1. Pohon mengambil CO2.

2. Residu kayu terkelupas.

3. CO2 dilepaskan saat pembakaran di pembangkit listrik.

4. Pohon mengambil CO2 dan sebagainya.


Saat ini, ada perdebatan yang sedang berlangsung mengenai periode waktu dimana
biomassa benar-benar karbon netral. Kami percaya bahwa diskusi mengenai emisi biogenik
dapat mengambil manfaat dari pengumpulan data yang lebih komprehensif mengenai
pengembangan stok karbon aktual di wilayah pasokan biomassa utama untuk
memungkinkan diskusi berbasis fakta.

Penggunaan Biomassa menjadi listrik dan panas

Bahan bakar disimpan di dalam bunker untuk transportasi lebih lanjut ke boiler. Di dalam
boiler, air dipanaskan sampai suhu tinggi di bawah tekanan. Uap dari daya boiler turbin
terhubung ke generator , generator akan berputar dan menghasilkan listrik. Uap yang telah
melewati turbin memanaskan air distrik pemanas , yang didistribusikan melalui perpipaan
jaringan district heating.

CONTOH GAS BIO MASSA MENJADI ARUS LISTRIK


KETERANGAN :

Hawuko berwujud seperti kompor biasa yang berbentuk tabung. Terdapat beberapa lubang
besar di bagian bawah kompor dan lubang dengan ukuran lebih kecil di bagian atas dan dalam
kompor. Tujuannya untuk memasok oksigen, gas yang dibutuhkan dalam proses pembakaran.

Di bagian dalam kompor ada wadah yang berfungsi sebagai tungku. Di wadah itulah, proses
pembakaran sampah, sebagai bahan bakar, terjadi. Bagian atas kompor dilengkapi dudukan
tempat meletakkan alat memasak.

Hawuko menghasilkan api yang cukup besar lantaran sirkulasi udara yang terjaga dengan baik.
Panasnya mampu mendidihkan air di sebuah teko dalam waktu lima hingga 10 menit.

Hawuko juga dilengkapi dengan tuas pengatur besaran api. Tuas tinggal digeser ke kiri dan
kanan untuk mengecilkan atau membesarkan nyala api, termasuk mematikan kompor. Tuas itu
berfungsi membuka dan menutup saringan udara yang berada di bawah tungku. Apabila saringan
udara tertutup, maka pasokan udara akan terhenti dan otomatis mematikan api.
Ketika kompor menyala, arus listrik akan serta merta mengalir. Listrik dihasilkan oleh generator
yang terpasang di badan Hawuko.

Generator yang bisa dilepas pasang itu mengubah energi panas dari api menjadi listrik. Di
dalam generator terdapat sejumlah komponen elektronik, yakni kipas, plat pendingin, stabilizer,
panel termoelektrik dengan kabel positif dan negatif, konektor USB, dan dua batang tembaga
yang terpasang di bagian kiri kanan peranti, layaknya sepasang kaki.

Plat tembaga akan tersambung ke tungku tempat api menyala yang kemudian mengantarkan
panas ke panel termoelektrik. Sementara sisi yang lain didinginkan oleh pendingin dan putaran
kipas. Jika satu sisi panel panas dan sisi lainnya dingin, maka energi listrik akan dihasilkan. Arus
listrik akan distabilkan oleh stabilizer sebelum dialirkan melalui kabel yang tersambung ke
konektor USB.

Dari situlah, energi listrik yang dihasilkan bisa dimanfaatkan untuk menyalakan lampu¸ mengisi
baterai telepon seluler, atau power bank. Listrik juga digunakan untuk memutar kipas yang
menjaga sisi panel termoelektrik tetap dingin. Membuat Hawuko, menurut Ujang, sangat mudah
dengan biaya produksi di bawah Rp500.000. Tabung kompor bisa memakai kaleng bekas cat atau
biskuit.

Adapun komponen elektroniknya bisa didapat di toko peralatan elektronik atau toko online.
Panel termoelektrik juga banyak dijual sebagai suku cadang dispenser atau biasa disebut Peltier.

"Alatnya tidak cari ke mana-kemana, cari ke Plaza Kosambi (Bandung). Bahasanya Peltier untuk
dispenser. Ke tukang dagang mah jangan bicara Peltier teori. Ada nggak alat Peltier untuk
dispenser?" tutur Ujang sekaligus menjelaskan alasan dia menyebut panel termoelektrik sebagai
Peltier.
D. Proses terciptanya listrik di Hawuko

Proses perubahan energi panas ke listrik di kompor Hawuko, menurut Pakar Konversi Energi
dari Institut Teknologi Bandung, Pandji Prawisudha, terjadi karena efek Seebeck, yakni
fenomena yang mengubah perbedaan temperatur menjadi energi listrik.

"Secara umum, semakin besar perbedaan temperaturnya, semakin besar listrik yang dihasilkan.
Tapi tergantung materialnya juga. Ada yang didesain untuk temperatur rendah, ada yang untuk
temperatur tinggi," ujar Pandji yang ditemui di Kampus ITB, Kota Bandung.

Efek Seebeck, dijelaskan Pandji, adalah satu dari tiga efek termoelektrik. Dua lainnya, efek
Thomson dan Peltier, yang semuanya merujuk pada nama sang penemu.

Menyoal penyebutan panel termoelektrik sebagai panel Peltier, Pandji menjelaskan, panel itu di
pasaran disebut Peltier karena dipasang di dispenser. Padahal sebutan yang lebih tepat bagi panel
itu adalah Seebeck generator. Nama Peltier sebetulnya untuk menyebutkan proses termoelektrik
di alat penampung air minum itu.

Efek Peltier kebalikan dari efek Seebeck. Jika pada efek Seebeck, listrik dihasilkan akibat
adanya perbedaan panas dan dingin, tapi pada efek Peltier, arus listrik justru dibutuhkan untuk
memanaskan atau mendinginkan.

BAB II PENUTUP

A. KESIMPULAN
Energi biomassa adalah listrik netral karbon yang dihasilkan dari limbah organik terbarukan
yang seharusnya dibuang di tempat pembuangan sampah, dibakar secara terbuka, atau dijadikan
makanan untuk hewan.

Saat terbakar, energi di biomassa dilepaskan sebagai panas. Jika Anda memiliki perapian,
Anda sudah berpartisipasi dalam penggunaan biomassa karena kayu yang Anda bakar di
dalamnya adalah bahan bakar biomassa.

Di pembangkit listrik biomassa, limbah kayu atau limbah lainnya dibakar untuk menghasilkan
uap yang menjalankan turbin untuk menghasilkan listrik, atau yang menyediakan panas bagi
industri dan rumah. Untungnya, teknologi baru – termasuk pengendalian polusi dan teknik
pembakaran – telah maju sampai-sampai emisi dari pembakaran biomassa di fasilitas industri
umumnya kurang dari emisi yang dihasilkan saat menggunakan bahan bakar fosil (batubara, gas
alam, minyak).

Anda mungkin juga menyukai