Anda di halaman 1dari 2

Plankton yang Merugikan

Plankton adalah jasad-jasad renik yang melayang dalam air, tidak bergerak atau bergerak sedikit dan
selalu mengikuti arus. Plankton terdapat baik di perairan darat maupun laut. Terdapat dua jenis
plankton, yaitu fitoplankton (plankton nabati) dan zooplankton (plankton hewani). Telah banyak
disinggung beberapa manfaat plankton. Dibawah ini akan saya bahas beberapa plankton yang
merugikanterhadap suatu perairan.

Heterosigma akashiwo

Adalah organisme bersel tunggal, biasanya sekitar 1/1000-inch lebar. Terlihat melalui mikroskop, itu
berbentuk oval, warna kuning berbintik-bintik. Hal ini juga dilengkapi dengan sepasang flagella,
pelengkap mirip rambut, yang mendorong melalui air. Alga beracun yang mekar di daerah pesisir di
seluruh dunia. Species ini memiliki dua flagella dan berenang di dalam air, tetapi tidak memiliki
dinding sel yang kaku sehingga dapat mengubah bentuk.

Chaetopterus variopedatus
Chaetopterus variopedatus merupakan salah satu spesies dari filum polychaeta yang cukup
merugikan. Sebab spesies ini suka mengebor atau membuat lubang saluran pada tiram, yang
berakibat menurunkan kualitas tiram. Pengeboran dimulai sejak cacing muda hidup sebagai benthos.
Selain itu chaetopterus dapat membentuk sekumpulan monosopecific padat yang tidak diragukan
lagi dapat mempengaruhi kelimpahan dan distribusi hewan di habitatnya.

Cyanobacteria (blue green algae) dan Dinoflagellata (redtide)

Keduanya biasa disebut noxious plankton (plankton merugikan) menghasilkan metabolit yang
bersifat racun bagi organisme teresterial (darat) maupun organisme akuatik (air).

Dari segi organ tubuh yang diserang, toksin dari plankton merugikan terbagi menjadi tiga jenis :

* Hepatoxic (menyerang lever)


* Neurotoxic (menyerang syaraf)
* Dermatoxic (menyerang kulit)

Mekanisme toksin dalam menyerang organ tubuh adalah dengan cara menghambat proses sintesis
protein pada organ tubuh yang diserang. Sebagian besar toksin plankton merugikan pada air tawar,
air payau dan air laut berupa peptida siklik (cyclic peptide) diantaranya toksin microcystin dan
nodularin yang paling umum dijumpai secara global di seluruh dunia. Peringkat kedua ditempati oleh
golongan sitotoksik alkaloid berupa saxitoxin dari Dinoflagellata.

Anda mungkin juga menyukai