Anda di halaman 1dari 12

BAB IV

Terbentuknya Keseimbangan Pasar dan Struktur Pasar


Kompetensi dasar
3.3 mendeskripsikan terbentuknya keseimbangan pasar dan struktur pasar
4.4 menyajikan hasil pengamatan tentang perubahan harga dan kuantitas keseimbangan di pasar

Dicarikan gambar pasar yang menjual berbagai macam barang, nama pasar tidak usah ditulis

A. Permintaan dan Penawaran


1. Pengertian permintaan dan penawaran
Keadaan suatu pasar akan terjadi permintaan (demand) dan penawaran (supply) yang saling
bertemu dan keduanya akan bertemu dalam satu kesepakatan untuk membentuk harga antara
pembeli dan penjual. Kesepakatan terjadi setelah kedua melakukan kenaikan dan penurunan harga
dalam suatu perdagangan
Permintaan merupakan jumlah barang atau jasa yang dibeli atau diminta pada suatu harga dan
waktu tertentu. Sedangkan penawaran merupakan jumlah barang atau jasa yang dijual atau
ditawarkan pada suatu harga dan waktu tertentu.

B. Faktor-faktor yang memengaruhi permintaan dan penawaran


Faktor-faktor yang memengaruhi permintaan
1. Harga barang komplementer (pelengkap) dan barang substitusi (pengganti)
2. Jumlah pendapatan
3. Jumlah dan karakteristik penduduk
4. Perubahan tradisi, mode, dan selera masyarakat
5. Perkiraan dan harapan masyarakat
6. Hari raya keagamaan

Faktor-faktor yang memengaruhi penawaran


1. Kemajuan teknologi
2. Biaya produksi
3. Persediaan sarana produksi
4. Peningkatan jumlah produsen
5. Peristiwa alam
6. Ekspektasi atau harapan produsen
7. Harga barang dan jasa lain

C. Fungsi permintaan dan penawaran


Fungsi permintaan (Demand) merupakan fungsi yang menunjukkan hubungan timbal balik antara
harga (P) dengan variabel jumlah barang (Q) yang diminta.
Fungsi penawaran (suply) merupakan fungsi yang menunjukkan hubungan searah antara harga (P)
dengan variabel jumlah barang (Q) yang dijual.

Rumus mencari fungsi permintaan dan penawaran


Penjelasan rumus
P = price (harga) Q = quantity (kuantitas)
P1 = price 1 (harga 1) Q1 = quantity 1 (kuantitas 1)
P2 = price2 (harga 2) Q2 = guantity 2 (kuantitas 2)
Contoh 1
Pada saat harga pensil Rp 500,00 jumlah yang diminta 50, jika harga persil naik Rp 600 jumlah
permen yang diminta 30 buah.
Maka fungsi permintaannya ….
P1 = Rp 600,- Q1 = 30 buah
P2 = Rp 500,- Q2 = 50 buah

P - 600 Q - 30
500 - 600 50 - 30

-100Q + 3.000 = 20P – 12.000


Q = 150 – 0,2P

Contoh 2
Pada saat harga pensil Rp 1.000,00 jumlah yang ditawarkan 20, jika harga pensil naik Rp 1.200,00
jumlah pensil yang ditawarkan 40
Maka fungsi penawarannya ….
P1 = Rp 1.000,- Q1 = 20 buah
P2 = Rp 1.200,- Q2 = 40 buah

P - 1.000 Q - 20
1.200 - 1.000 40 - 20
200Q – 4.000 = 20P – 20.000
Q = -80 + 0,1P

D. Hukum permintaan dan penawaran serta asumsi-asumsinya


Hukum permintaan (demand) menjelaskan apabila harga barang turun maka permintaan akan
barang tersebut naik dan sebaliknya. Hubungan harga dan jumlah barang yang diminta memiliki
hubungan terbalik atau negatif. Asumsinya ceteris paribus (keadaan lainya tidak berubah/tetap
yaitu faktor yang mempengaruhi demand, tidak berubah). Kurva Permintaan merupakan garis yang
=
menghubungkan titik-titik potong antara harga dan kuantitas yang diminta.
Hukum penawaran (suply) menjelaskan apabila harga barang naik maka penawarannya akan
barang tersebut naik dan apabila harga barang turun maka penawarannya akan barang tersebut
turun. Hubungan harga dan jumlah barang yang diminta memiliki hubungan searah atau positif.
Kurva penawaran merupakan garis yang menghubungkan titik-titik potong antara harga dan
kuantitas yang ditawarkan. Asumsinya ceteris paribus (keadaan lainya tidak berubah/tetap adalah
faktor yang mempengaruhi supply, tidak berubah

E. Kurva permintaan dan kurva penawaran


Kurva permintaan dari kiri atas ke kanan bawah dan berlereng atau slope negative

Kurva permintaan dapat dijelaskan dalam tabel berikut:


Titik Harga per mangkok Mie Ayam, Jumlah permintaan Mie Ayam,
dalam rupiah dalam mangkok
A 22.000 20
B 20.000 40
C 18.000 60
D 16.000 80
E 14.000 100
F 12.000 120
G 10.000 140
H 8.000 160

25000
A
B
20000 C
D
15000 E
E Kuantitas permintaan
F Mie Ayam
G Harga Mie Ayam
10000 H

5000

0
20 40 60 80 100 120 140 160
Kurva Permintaan
Kurva penawaran dari kiri bawah kekanan atas. Berlereng atau slope positif

Titik Harga per mangkok, Jumlah penawaran mie ayan,


dalam rupiah dalam mangkok
A 16.000 160
B 14.000 140
C 12.000 120
D 10.000 100
E 8.000 80
F 6.000 60
G 4.000 40
H 2.000 20
18000
H
16000
G
14000
F
12000
E kuantitas penawaran
10000 mie ayan
D
8000 Harga per mangkok,
C
6000 B
4000
A
2000

0
20 40 60 80 100 120 140 160
Kurva Penawaran

F. Pergerakan di sepanjang kurva dan pergeseran kurva permintaan dan penawaran


Kurva permintaan dan kurva penawaran akan bergerak dipengaruhi oleh faktor yang
mempengaruhinya sehingga kurva ini bergerak kekanan atau kekiri disepanjang kurvanya.

Pergerakan di sepanjang kurva dan pergeseran kurva permintaan


Dalam hokum permintaan menjelaskan jika harga turun maka permintaan suatu barang akan
meningkat. Kurva permintaan menjelaskan dari pernyataan tersebut yang dituangkan dalam
gambar agar mudah memahaminya.
Kurva permintaan mempunyai gradient / kemiringan / slope negatif, artinya garis kurva ini
dimulai dari kiri atas ke kanan bawah. Hubungan antara harga dengan permintaan adalah
berbanding terbalik.

Pergerakan kurva permintaan dapat dijelaskan, berikut:

25000 A B
20000 C Kuantitas
D E
15000 F permintaan Mie
G Ayam
10000 H
Harga Mie Ayam
5000
0
20 40 60 80 100 120 140 160

Kurva permintaan ini mengalami perubahan dan pergerakan karena perubahan harga
barang yang bersangkutan dan yang satu lagi karena faktor ceteris paribus. Dapat dilihat pada
kurva, pada saat harga mie ayam Rp 20.000,00 jumlah mie ayamyang diminta adalah sebesar 40
mangkok (titik B pada kurva permintaan). Ketika harganya turun menjadi Rp 10.000,
mengakibatkan bertambahnya jumlah mie ayam yang diminta dari 140 mangkok (titik G pada
kurva permintaan).
Sementara itu, jika yang berubah adalah faktor ceteris paribus, sebagai contoh pendapatan, maka
akan terjadi pergeseran kurva permintaan (shifting). Bila pendapatan meningkat, kurva permintaan
bergeser sejajar ke kanan. Jika pendapatan menurun, kurva permintaan bergeser sejajar ke kiri.
Jadi kesimpulannya, yang membuat kurva permintaan bergerak hanyalah harga barang yang
diminta.

Pergerakan di sepanjang kurva dan pergeseran kurva penawaran


Dalam hokum penawaran menjelaskan jika harga naik maka penawaran suatu barang akan
meningkat. Kurva penawaran menjelaskan dari pernyataan tersebut yang dituangkan dalam
gambar agar mudah memahaminya.
Kurva penawaran mempunyai gradient / kemiringan / slope positif, artinya garis kurva ini
dimulai dari kiri bawah ke kananatas. Hubungan antara harga dengan penawaran adalah searah.

18000
H
16000
G
14000
F
12000 E kuantitas penawaran
10000 mie ayan
D
8000 Harga per mangkok,
C
6000 B
4000 A
2000
0
20 40 60 80 100 120 140 160

Kurva penawaran ini mengalami perubahan dan pergerakan karena perubahan harga
barang yang bersangkutan dan yang satu lagi karena faktor ceteris paribus. Dapat dilihat pada
kurva, pada saat harga mie ayam Rp 4.000,00 jumlah mie ayam yang ditawarkan adalah sebesar 40
mangkok (titik B pada kurva penawaran). Ketika harganya naik menjadi Rp 16.000,
mengakibatkan bertambahnya jumlah mie ayam yang ditawarkan dari 160 mangkok (titik H pada
kurva penawaran).
Sementara itu, jika yang berubah adalah faktor ceteris paribus, sebagai contoh biaya produksi,
maka akan terjadi pergeseran kurva penawaran (shifting). Bila biaya produksi meningkat, kurva
penawaran bergeser sejajar ke kiri. Jika biaya produksi menurun, kurva penawaran bergeser sejajar
ke kanan.
Jadi kesimpulannya, yang membuat kurva penawaran bergerak hanyalah harga barang yang
ditawarkan.
Perhatikan pergerakan kurva penawaran ke kanan dapat dijelaskan dalam tabel berikut:

P D S1 S2

P1 E1
P2 E2

O Q1 Q2

G. Proses terbentuknya keseimbangan pasar


Harga keseimbangan terbentuk melalui kesepakatan harga dan kuantitas antara penjual dan
pembeli dalam melakukan transaksi. Titik keseimbangan bertemunya kurva permintaan dan kurva
penawaran dalam harga dan kuantitas tertentu. Jika keseimbangan harga dan kuantitas telah
disepakati maka penjual dan pembeli melalukan transaksi, penjual menyerahkan barang atau jasa
dan menerima uang sedang pembeli menerima barang atau jasa dan menyerahkan uang.

Harga per Jumlah permintaan Mie Jumlah penawaran mie


mangkok, Ayam, dalam mangkok ayam dalam mangkok
dalam rupiah
16.000 80 160
14.000 100 140
12.000 120 120
10.000 140 100
8.000 160 80
Dari tabel permintaan dan penawaran maka dapat dibuat kurva keseimbangan antara permintaan
dan penawaran
P
D S
16.000
14.000 E
12.000
10.000
8.000
S D
0 80 100 120 160 180 Q

Dalam suatu barang dikatakan pada posisi keseimbangan (equilibrium) apabila jumlah barang dan
jasa yang diminta di pasar sama dengan jumlah barang atau jasa yang ditawarkan pada harga
tertentu. Jika sudah diketahui fungsi permintaan dan penawaran maka rumus mencari harga
keseimbangan adalah
Rumus harga keseimbangan: Qd = Qs atau Pd = Ps
Qd / Pd : fungsi permintaan
Qs / Ps : fungsi penawaran
Contoh
Diketahui data permintaan pensil dan penawaran pensil tahun 20XX
Fungsi permintaan Q = 150 – 0,2P sedangkan fungsi penawaran Q = -60 + 0,1P
Maka harga keseimbangannya adalah
Qd = Qs
150 – 0,2P = -60 + 0,1P
0,3P = 210
P = 700
Mencari nilai Q, memilih salah satu fungsi Q = 150 – 0,2P
Q = 150 – (0,2 x 700)
Q = 10
Jadi harga keseimbangan adalah (Q ; P = 10 ; 700)

H. Elastisitas permintaan dan penawaran


Elastisitas permintaan
Sebuah ukuran seberapa besar derajat kepekaan permintaan barang atau jasa terhadap perubahan
harga
Penghitungan koefisien elastisitas permintaan
Diukur dari persentase perubahan kuantitas ( ΔQ ) yang diminta dibagi dengan persentase
perubahan harga ( ΔP ) dikalikan P dibagi Q
Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Elastisitas Permintaan
1. Ketersediaan barang substistusi
2. Proporsi (besar kecilnya) pendapatan yang dibelanjakan untuk suatu barang
3. Kategori barang, kebutuhan pokok atau kebutuhan mewah
4. Keragaman penggunaan barang
Jenis Elastisitas Permintaan
1. Permintaan elastis ============> Ed > 1
2. Permintaan inelastis ==========> Ed < 1
3. Permintaan elastis uniter ====== Ed = 1
4. Permintaan elastis sempurna === Ed = ~ (tak terhingga)
5. Permintaan inelastis sempurna == Ed = 0

Elastisitas penawaran
Sebuah ukuran seberapa besar derajat kepekaan penawaran barang atau jasa terhadap perubahan
harga
Penghitungan koefisien elastisitas penawaran
Diukur dari persentase perubahan kuantitas ( ΔQ ) yang dijual dibagi dengan persentase
perubahan harga ( ΔP ) dikalikan P dibagi Q
Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Elastisitas Penawaran
1. Waktu yang dibutuhkan untuk berproduksi
2. Daya tahan barang
3. Mobilitas faktor produksi
4. Kemudahan produsen baru untuk memasuki pasar
Jenis Elastisitas Penawaran
1. Penawaran elastis ========== Es > 1
2. Penawaran inelastis ========= Es < 1
3. Penawaran elastis uniter ===== Es = 1
4. Penawaran elastis sempurna == Es = ~ (tak terhingga)
5. Penawaran inelastis sempurna = Es = 0

Rumus menghitung koefisien elastisitas

Contoh 1
Pasa saat harga ayam geprek Rp. 8.000,00 per unit, jumlah barang yang diminta 50 unit.
Kemudian harga turun menjadi Rp. 6.000,00 perunit dan jumlah barang yang diminta menjadi 100
unit. Berapakah besarnya koefisien elastisitas permintaannya.
Jawab :
Dari data diatas diketahui :
P1 = 8.000 Q1 = 50
P2 = 6.000 Q2 = 100
Menentukan perubahan jumlah kuantitas penawaran dan harga
Delta Q, ∆Q = Q2 - Q1 = 100 - 50 = 50
Delta P, ∆P = P2 – P1 = 6.000 – 8.000 = 2.000
Memasukan data-data diatas kedalam rumus elastisitas :
∆Q P1
Ed = ---- x ------
∆P Q1
50 8.000
Ed = ------- x ---------
2.000 50
Es = 4
Nilai Ed = 4, menunjukan penawaran elastis. Artinya jika terjadi perubahan harga Rp 1,00 maka
kuantitas akan berubah sebanyak 4 unit

Contoh 2
Pasa saat harga nasi rames Rp. 5.000,00 per unit, jumlah barang yang ditawarkan 20 unit.
Kemudian harga naik menjadi Rp. 6.000,00 perunit dan jumlah barang yang ditawarkan menjadi
40 unit. Berapakah besarnya koefisien elastisitas penawarannya.
Jawab :
Dari data diatas diketahui :
P1 = 5.000 Q1 = 20
P2 = 6.000 Q2 = 40
Menentukan perubahan jumlah kuantitas penawaran dan harga
Delta Q, ∆Q = Q2 - Q1 = 40 - 20 = 20
Delta P, ∆P = P2 – P1 = 6.000 – 5.000 = 1.000
Memasukan data-data diatas kedalam rumus elastisitas :
∆Q P1
Es = ---- x ------
∆P Q1

20 5.000
Es = ------- x ---------
1.000 20
Es = 5
Nilai Es = 5, menunjukan penawaran elastis. Artinya jika terjadi perubahan harga Rp 1,00 maka
kuantitas akan berubah sebanyak 5 unit

Peran pasar dalam perekonomian


A. Penegertian pasar
Pasar itu tempatnya bertemu permintaan dan penawaran sehingga dapat menetapkan harga
B. Peran pasar dalam perekonomian
a. Sarana distribusi
b. Pembentuk harga
c. Sarana promosi

C. Macam-macam pasar
Berdasarkan Wujudnya
a. Pasar Konkret (pasar nyata)
Pasar yang menjual belikan barangnya nyata dan ada ditempat sehingga pembeli dan penjual
secara tatap muka dapat langsung transaksi jual dan beli. Contoh : Pasar tradisonal, Swalayan,
warung
b. Pasar Abstrak (pasar tidak nyata atau barang contoh)
Pasar yang menjual belikan barang contoh dan barang tidak ada di tempat pembeli dan penjual
secara tatap muka atau tidak langsung dapat melakuan transaksi jual dan beli. Contoh : bursa
efek, pasar komoditi, pasar valuta asing, Pasar tenaga kerja.

Berdasarkan waktu terjadinya


a. Pasar harian
b. Pasar mingguan
c. Pasar bulanan
d. Pasar Tahunan (transaksi jual beli setahun sekali dan biasanya buka antara 3 s.d 30 hari)
Contoh : Pasar Pekan Raya, Pasar Malam, Pameran Pembangunan
e. Pasar temporer (trnsaksi jual beli sewaktu-waktu / tidak rutin dan biasanya terjadi pada waktu
tertentu)
Contoh : Pasar Murah, Bazaar,

Berdasarkan luas jangkauannya


a. Pasar lokal (mempertemukan penjual dan pembeli dari berbagai daerah di wilayah tertentu saja)
b. Pasar Nasional (mempertemukan penjual dan pembeli dari berbagai daerah di atau wilayah
dalam suatu negara) Contoh : pasar Kayu Putih di Ambon
c. Pasar Internasional (ekspor-impor barang dan jasa antar negara)

Berdasarkan barang yang ditransaksikan


a. Pasar Output ( Pasar Produk/Barang Hasil Produksi )
b. Pasar Input ( Pasar Faktor – faktor produksi )

Berdasarkan bentuknya (struktur penjual) yaitu :


a. Pasar Persaingan Sempurna ( Perfect Competition )
Ciri-ciri pasar sempurna:
a) Penjual dan pembeli jumlahnya banyak
b) Penjual dan pembeli memperdagangkan produk yang homogen/sejenis
c) Dalam proses pembentukan harga di tentukan mekanisme pasar permintaan dan
penawaran sehingga pemerintah tidak ikut campur tangan
d) Penjual dan pembeli sudah mengetahui harga pokok barang Yng diperjual belikan
sehingga penjual kesulitan mencari untung besar
b. Pasar Persaingan Tidak Sempurna ( Imperfect Competition ), masih bisa dibedakan lagi :
1. Pasar Monopoli
2. Pasar Oligopoli (Duopoli dan Oligopoli)
3. Pasar Persaingan Monopolistik

Berdasarkan struktur pembeli


1) Pasar Monopsoni
2) Pasar Oligopsoni

Dilihat dari komoditas yang diperdagangkan


a. Pasar Komoditi/barang
b. Pasar Tenaga Kerja
c. Pasar Uang
d. Pasar Modal
D. Struktur pasar/ bentuk pasar
a. Pasar Persaingan Sempurna ( Perfect Competition )
b. Pasar Persaingan Tidak Sempurna ( Imperfect Competition ), masihbisa dibedakan lagi :
1. Pasar Monopoli
Pasar yang dikuasai oleh satu orang produsen/penjual sedangkan pembelinya banyak. Dalam
menentukan harga, penjual mempunyai peran yang lebih besar daripada pembeli. Pasar ini
muncul karena pemberian hak istimewa dari pemerintah yang diatur dalam undang-undang
sehingga pemerintah menunjuk dan memberi izin kepada perusahaan tertentu

Ciri-ciri pasar monopoli:


• Produsen/penjual menguasai harga dan barang yang diperjualbelikan
• Barang substitusi/pengganti yang mirip tidak ada
• Pengusaha yang lain kesulitan memasuki pasar

Kebaikan pasar monopoli:


• Barang dan jasa yang penting dan dibutuhkanan rakyat banyak diberikan kepada perusahaan
tertentu
• Perusahaan yang diberi hak monopoli akan menjaga eksistensinya dengan cara memberikan
inovasi baru agar dapat bertahan
• Tidak akan mungkin timbul perusahaan-perusahaan yang kecil sehingga perusahaan
monopoli akan semakin besar.

Kelemahan pasar monopoli:


• Biaya produksi dan penentuan harga jasa tinggi, karena adanya pemborosan sehingga harga
jual tidak kompetitif
• Harga barang dan jasa relative tinggi sehingga konsumen merasa berat dalam
memnggunakan barang dan jasa yang dibelinya

2. Pasar Oligopoli (Duopoli dan Oligopoli)


Pasar yang dikuasai oleh beberapa produsen/penjual sedangkan pembelinya banyak. Dalam
pemasarannya, penjual menguasai daerah tertentu terhadap barang yang dijual. Contoh:
semen, mobil mewah

Pasar oligopoli memiliki ciri-ciri:


• Beberapa penjual/produsen yang menguasai pasar pada daerah tertentu
• Barang yang diperjual-belikan berbeda-beda dan bisa sejenis tapi penjual tertentu dapat
menguasai daerah pasar
• Perusahan dengsn jenis produk sama mengalami kesulitan masuk daerah pemasarannya.

Kebaikan pasar oligopoli antara lain sebagai berikut:


• Industri-industri oligopoli bisa mengadakan inovasi dan penerapan teknologi baru yang
paling pesat,
• Terdorong untuk berlomba penemuan proses produksi baru dan penurunan ongkos produksi,
• Lebih mampu menyediakan dana untuk pengembangan dan penelitian.

Kelemahannya antara lain sebagai berikut:


• Kemungkinan adanya keuntungan yang terlalu besar (excess profit) yang dinikmati
produsen.
• Tidak efisiensi produksi karena setiap produsen tidak beroperasi pada biaya rata-rata yang
minimum.
• Kemungkinan adanya eksploitasi konsumen maupun buruh.
• Terdapat kenaikan harga (inflasi) yang merugikan masyarakat secara makro.

3. Pasar Persaingan Monopolistik


Pasar monopolistik adalah suatu bentuk interaksi antara permintaan dengan penawaran di
mana terdapat sejumlah besar penjual yang menawarkan barang yang sama. Pasar
monopolistik merupakan pasar yang memiliki sifat monopoli pada spesifikasi barangnya.
Sedangkan unsur persaingan pada banyak penjual yang menjual produk yang sejenis.

Ciri –ciri dari pasar monopolistik:


• Terdapat banyak penjual/produsen yang berkecimpung di pasar.
• Barang yang diperjual-belikan merupakan differentiated product.
• Para penjual memiliki kekuatan monopoli atas barang produknya sendiri.
• Untuk memenangkan persaingan setiap penjual aktif melakukan promosi/iklan.
• Keluar masuk pasar barang/produk relatif lebih mudah.

Kebaikan pasar monopolistik antara lain sebagai berikut:


• Konsumen memiliki banyak pilihan barang.
• Produsen dapat menentukan harga sendiri-sendiri dalam satu pasar karena tidak ada
persaingan.
• Masing-masing monopolistik mempunyai keuntungan sendiri-sendiri karena memiliki pasar
(konsumen) sendirisendiri.

Sementara itu, kelemahannya antara lain sebagai berikut:


• Tidak efisiennya produksi karena produsen tidak berproduksi dengan biaya rata-rata (AC)
yang minimum.
• Terlalu banyak perusahaan kecil.
• Konsumen masih harus membayar harga produk yang lebih tinggi dari biaya produksi untuk
menghasilkan produk tersebut

E. Peran Iptek terhadap perubahan jenis dan struktur pasar


Iptek memberikan sumber informasi yang dapat menambah wawasan dan menambah
pengetahuan seseorang dalam bidang ditekuni. Perkembangannya dipengaruhi oleh masyarakat
yang ingin mengembangkan dan mengaplikasikan dalam dunia bisnis. Dalam perdagangan secara
elektronik dikenal E-Commerce merupakan perdagangan menggunakan jaringan komunikasi
internet. Peran ilmu pengetahuan dan teknologi terhadap perubahan jenis dan struktur pasar
adalah
1. memudahkan negosiasi dan transaksi dalam perdagangan
2. jaringan pasar menjadi lebih luas
3. memudahkan dalam menambah jaringan mitra kerja
4. kesepakatan transaksi dapat dilakukan melalui internet
5. biaya promosi dan transaksi lebih efisien dan efektif
6. citra perusahaan lebih mudah diketahui masyarakat
7. informasi jenis produk dan jasa lebih mudah didapatkan

Anda mungkin juga menyukai