Dicarikan gambar pasar yang menjual berbagai macam barang, nama pasar tidak usah ditulis
P - 600 Q - 30
500 - 600 50 - 30
Contoh 2
Pada saat harga pensil Rp 1.000,00 jumlah yang ditawarkan 20, jika harga pensil naik Rp 1.200,00
jumlah pensil yang ditawarkan 40
Maka fungsi penawarannya ….
P1 = Rp 1.000,- Q1 = 20 buah
P2 = Rp 1.200,- Q2 = 40 buah
P - 1.000 Q - 20
1.200 - 1.000 40 - 20
200Q – 4.000 = 20P – 20.000
Q = -80 + 0,1P
25000
A
B
20000 C
D
15000 E
E Kuantitas permintaan
F Mie Ayam
G Harga Mie Ayam
10000 H
5000
0
20 40 60 80 100 120 140 160
Kurva Permintaan
Kurva penawaran dari kiri bawah kekanan atas. Berlereng atau slope positif
0
20 40 60 80 100 120 140 160
Kurva Penawaran
25000 A B
20000 C Kuantitas
D E
15000 F permintaan Mie
G Ayam
10000 H
Harga Mie Ayam
5000
0
20 40 60 80 100 120 140 160
Kurva permintaan ini mengalami perubahan dan pergerakan karena perubahan harga
barang yang bersangkutan dan yang satu lagi karena faktor ceteris paribus. Dapat dilihat pada
kurva, pada saat harga mie ayam Rp 20.000,00 jumlah mie ayamyang diminta adalah sebesar 40
mangkok (titik B pada kurva permintaan). Ketika harganya turun menjadi Rp 10.000,
mengakibatkan bertambahnya jumlah mie ayam yang diminta dari 140 mangkok (titik G pada
kurva permintaan).
Sementara itu, jika yang berubah adalah faktor ceteris paribus, sebagai contoh pendapatan, maka
akan terjadi pergeseran kurva permintaan (shifting). Bila pendapatan meningkat, kurva permintaan
bergeser sejajar ke kanan. Jika pendapatan menurun, kurva permintaan bergeser sejajar ke kiri.
Jadi kesimpulannya, yang membuat kurva permintaan bergerak hanyalah harga barang yang
diminta.
18000
H
16000
G
14000
F
12000 E kuantitas penawaran
10000 mie ayan
D
8000 Harga per mangkok,
C
6000 B
4000 A
2000
0
20 40 60 80 100 120 140 160
Kurva penawaran ini mengalami perubahan dan pergerakan karena perubahan harga
barang yang bersangkutan dan yang satu lagi karena faktor ceteris paribus. Dapat dilihat pada
kurva, pada saat harga mie ayam Rp 4.000,00 jumlah mie ayam yang ditawarkan adalah sebesar 40
mangkok (titik B pada kurva penawaran). Ketika harganya naik menjadi Rp 16.000,
mengakibatkan bertambahnya jumlah mie ayam yang ditawarkan dari 160 mangkok (titik H pada
kurva penawaran).
Sementara itu, jika yang berubah adalah faktor ceteris paribus, sebagai contoh biaya produksi,
maka akan terjadi pergeseran kurva penawaran (shifting). Bila biaya produksi meningkat, kurva
penawaran bergeser sejajar ke kiri. Jika biaya produksi menurun, kurva penawaran bergeser sejajar
ke kanan.
Jadi kesimpulannya, yang membuat kurva penawaran bergerak hanyalah harga barang yang
ditawarkan.
Perhatikan pergerakan kurva penawaran ke kanan dapat dijelaskan dalam tabel berikut:
P D S1 S2
P1 E1
P2 E2
O Q1 Q2
Dalam suatu barang dikatakan pada posisi keseimbangan (equilibrium) apabila jumlah barang dan
jasa yang diminta di pasar sama dengan jumlah barang atau jasa yang ditawarkan pada harga
tertentu. Jika sudah diketahui fungsi permintaan dan penawaran maka rumus mencari harga
keseimbangan adalah
Rumus harga keseimbangan: Qd = Qs atau Pd = Ps
Qd / Pd : fungsi permintaan
Qs / Ps : fungsi penawaran
Contoh
Diketahui data permintaan pensil dan penawaran pensil tahun 20XX
Fungsi permintaan Q = 150 – 0,2P sedangkan fungsi penawaran Q = -60 + 0,1P
Maka harga keseimbangannya adalah
Qd = Qs
150 – 0,2P = -60 + 0,1P
0,3P = 210
P = 700
Mencari nilai Q, memilih salah satu fungsi Q = 150 – 0,2P
Q = 150 – (0,2 x 700)
Q = 10
Jadi harga keseimbangan adalah (Q ; P = 10 ; 700)
Elastisitas penawaran
Sebuah ukuran seberapa besar derajat kepekaan penawaran barang atau jasa terhadap perubahan
harga
Penghitungan koefisien elastisitas penawaran
Diukur dari persentase perubahan kuantitas ( ΔQ ) yang dijual dibagi dengan persentase
perubahan harga ( ΔP ) dikalikan P dibagi Q
Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Elastisitas Penawaran
1. Waktu yang dibutuhkan untuk berproduksi
2. Daya tahan barang
3. Mobilitas faktor produksi
4. Kemudahan produsen baru untuk memasuki pasar
Jenis Elastisitas Penawaran
1. Penawaran elastis ========== Es > 1
2. Penawaran inelastis ========= Es < 1
3. Penawaran elastis uniter ===== Es = 1
4. Penawaran elastis sempurna == Es = ~ (tak terhingga)
5. Penawaran inelastis sempurna = Es = 0
Contoh 1
Pasa saat harga ayam geprek Rp. 8.000,00 per unit, jumlah barang yang diminta 50 unit.
Kemudian harga turun menjadi Rp. 6.000,00 perunit dan jumlah barang yang diminta menjadi 100
unit. Berapakah besarnya koefisien elastisitas permintaannya.
Jawab :
Dari data diatas diketahui :
P1 = 8.000 Q1 = 50
P2 = 6.000 Q2 = 100
Menentukan perubahan jumlah kuantitas penawaran dan harga
Delta Q, ∆Q = Q2 - Q1 = 100 - 50 = 50
Delta P, ∆P = P2 – P1 = 6.000 – 8.000 = 2.000
Memasukan data-data diatas kedalam rumus elastisitas :
∆Q P1
Ed = ---- x ------
∆P Q1
50 8.000
Ed = ------- x ---------
2.000 50
Es = 4
Nilai Ed = 4, menunjukan penawaran elastis. Artinya jika terjadi perubahan harga Rp 1,00 maka
kuantitas akan berubah sebanyak 4 unit
Contoh 2
Pasa saat harga nasi rames Rp. 5.000,00 per unit, jumlah barang yang ditawarkan 20 unit.
Kemudian harga naik menjadi Rp. 6.000,00 perunit dan jumlah barang yang ditawarkan menjadi
40 unit. Berapakah besarnya koefisien elastisitas penawarannya.
Jawab :
Dari data diatas diketahui :
P1 = 5.000 Q1 = 20
P2 = 6.000 Q2 = 40
Menentukan perubahan jumlah kuantitas penawaran dan harga
Delta Q, ∆Q = Q2 - Q1 = 40 - 20 = 20
Delta P, ∆P = P2 – P1 = 6.000 – 5.000 = 1.000
Memasukan data-data diatas kedalam rumus elastisitas :
∆Q P1
Es = ---- x ------
∆P Q1
20 5.000
Es = ------- x ---------
1.000 20
Es = 5
Nilai Es = 5, menunjukan penawaran elastis. Artinya jika terjadi perubahan harga Rp 1,00 maka
kuantitas akan berubah sebanyak 5 unit
C. Macam-macam pasar
Berdasarkan Wujudnya
a. Pasar Konkret (pasar nyata)
Pasar yang menjual belikan barangnya nyata dan ada ditempat sehingga pembeli dan penjual
secara tatap muka dapat langsung transaksi jual dan beli. Contoh : Pasar tradisonal, Swalayan,
warung
b. Pasar Abstrak (pasar tidak nyata atau barang contoh)
Pasar yang menjual belikan barang contoh dan barang tidak ada di tempat pembeli dan penjual
secara tatap muka atau tidak langsung dapat melakuan transaksi jual dan beli. Contoh : bursa
efek, pasar komoditi, pasar valuta asing, Pasar tenaga kerja.