Anda di halaman 1dari 2

BAB 8

TEMUAN AUDIT

Sifat Temuan Audit


Selama pelaksanaan pekerjaan mereka, auditor internal mengidentifikasi
kondisi-kondisi yang membutuhkan tindakan perbaikan. Penyimpangan-
penyimpangan dari norma-norma atau kriteria yang dapat diterima disebut
temuan audit (audit findings).
Temuan audit bisa memiliki bermacam-macam bentuk dan ukuran.
Misalnya, temuan-temuan tersebut bisa menggambarkan:
 Tindakan-tindakan yang seharusnya diambil, tapi tidak dilakukan, seperti
pengiriman yang dilakukan tetapi tidak ditagih.
 Tindakan-tindakan yang dilarang, seperti pegawai yang mengalihkan
sewa dari perlengkapan perusahaan ke perusahaan kontrak pribadi
untuk kepentingannya sendiri.
 Tindakan-tindakan tercela, seperti membayar barang dan perlengkapan
pada tarif yang telah diganti dengan tarif yang lebih rendah pada kontrak
yang lebih menguntungkan.
 Sistem yang tidak memuaskan, seperti diterimanya tindak lanjut yang
seragam untuk klaim asuransi yang belum diterima padahal klaim
tersebut bervariasi dalam jumlah dan signifikansinya.
 Eksposur-eksposur risiko yang harus dipertimbangkan.

Standar
Standards for Professional Practice of Internal Auditing (SPPIA) dalam
Standar 2310 menyatakan:
Auditor internal harus mengidentifikasi informasi yang memadai, andal,
relevan, dan berguna untuk mencapai tujuan penugasan.

Saran-saran Perbaikan
Di beberapa organisasi, perbaikan untuk kelemahan dilaporkan sebagai
“saran-saran untuk perbaikan” (suggestions for improvement). Saran-saran ini
tidak memerlukan rekomendasi perbaikan kesalahan dan tidak mengandung
konotasi temuan kesalahan dari temuan-temuan audit.
Untuk membedakan temuan-temuan audit dari saran-saran perbaikan,
auditor harus menanyakan apakah kondisi tersebut bertentangan dengan
beberapa kriteria yang dapat diterima, atau jika bisa diterima tetapi bisa
diperbaiki karena ada pengetahuan baru mengenai subjek tersebut. Garis
pemisah antara keduanya tidak selalu mudah untuk digambar. Manajer operasi
bisa mengatakan kepada auditor internal bahwa temuan-temuan tertentu murni
mencerminkan sebuah peluang untuk memperbaiki kondisi yang tidak
memuaskan, sedangkan auditor internal bisa jadi melihatnya sebagai sebuah
kekurangan sehingga bisa dimasukkan sebagai temuan audit. Keputusan
mengenai hal ini merupakan pertimbangan profesional, dan pertimbangan
tersebut tidak bisa diserahkan ke manajer operasi.
Temuan-temuan audit membutuhkan tindakan perbaikan. Manajer
operasibisa tidak diberikan pilihan apakah harus atau tidak harus melakukan
tindakan tersebut. Di sisi lain, sebuah saran untuk memperbaiki suatu kondisi,
yang tidak melanggar aturan atau kriteria yang telah ditetapkan, merupakan
masalah lain. Pada kasus-kasus ini manajer memiliki hak untuk memutuskan
apakah harus mengimplementasikan saran tersebut atau tidak.

Temuan-temuan Audit yang Dapat Dilaporkan


Tidak setiap kelemahan yang ditemukan auditor internal harus dilaporkan.
Beberapa kelemahan bersifat kecil dan tidak membutuhkan perhatian
manajemen. Semua temuan audit yang bisa dilaporkan haruslah:
 Cukup signifikan agar layak dilaporkan ke manajemen.
 Didokumentasikan dengan fakta, bukan opini, dan dengan bukti yang
memadai, kompeten, dan relevan.
 Secara objektif dibuat tanpa bias, atau prasangka.
 Relevan dengan masalah-masalah yang ada.
 Cukup meyakinkan untuk memaksa dilakukannya tindakan untuk
memperbaiki kondisi-kondisi yang mengandung kelemahan.

Anda mungkin juga menyukai